Contoh soal cara membuat laporan laba ditahan:
PT Manajemen Keuangan Network melaporkan hasil-hasil berikut ini untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2018.
- Laba ditahan, 1 April 2017 = Rp 3.000.000.000
- Laba bersih = Rp 250.000.000
- Dividen tunai yang diumumkan = Rp 50.000.000
- Dividen saham yang diumumkan = Rp 100.000.000
Dari data-data tersebut maka dapat dibuat Laporan Laba Ditahan sebagai berikut:

B: Koreksi Kesalahan Dalam Laporan Keuangan Sebelumnya
(a): Koreksi Kesalahan
Sistem akuntansi biasanya sudah dirancang dengan cukup cermat. Sehingga kesalahan dalam pencatatan akan segera dapat dideteksi, oleh karena itu dapat segera dapat dilakukan koreksi. Dalam hal tertetnu, kesalahan tidak segera diketahui dan baru ketahuan beberapa waktu atau bahkan beberapa periode setelah laporan keuangan disusun dan diterbitkan.
Tidak seperti ‘nasi yang telah menjadi bubur’, kalau laba periode telah ditentukan atas dasar fakta yang obyektif pada waktu itu. Maka tidak berarti bahwa laba tersebut tidak dapat diperbaiki bila terbukti ada kesalahan.
Kenyataan bahwa buku besar biaya dan pendapatan pada periode lalu telah ditutup tidaklah menutup kemungkinan untuk merevisi kembali angka-angka laba yang telah dilaporkan sebelumnya. Dan untuk melaporkan koreksi yang ternyata diperlukan dengan adanya fakta baru di kemudian hari.
(b): Koreksi Penyesuai Laba Ditahan
Kesalahan dalam laporan keuangan periode sebelumnya, harus diperlakukan sebagai penyesuaian periode lalu.
Laba ditahan awal periode berjalan disesuaikan dengan jumlah rupiah pengaruh kumulatif kesalahan perhitungan laba periode-periode sebelumnya. Dan jika laporan komparatif disajikan, pengaruh retroaktif kesalahan harus ditunjukkan dalam laporan keuangan periode-periode yang terpengaruh.
Metode ini dapat diterima dari sudut pandang neraca saja dan tidak mengganggu kenormalan atau keutuhan beberapa laporan laba rugi berikutnya. Di lain pihak, prosedur ini tidak layak karena riwayat laba yang pernah dilaporakan menjadi tidak lengkap dan besar kemungkinan angka laba dapat menyesatkan.
Koreksi Pencatatan Akuntansi
Pengaruh koreksi dapat ditunjukkan dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai penambah atau pengurang angka laba bersih atau angka manapun yang akhirnya akan ditambahkan atau dikurangkan terhadap Laba Ditahan.
Letak yang tepat penyesuaian koreksi tidaklah merupakan masalah yang penting, asalkan ada pengungkapan yang jelas tentang hal tersebut dalam laporan laba rugi.
Tentu saja tidak dikehendaki untuk memasukkan pengaruh koreksi dalam klasifikasi pendapatan operasi atau biaya operasi berjalan (periode sekarang) karena jumlah rupiah koreksi berkaitan dengan perhitungan laba dalam periode-periode sebelumnya.
Kemampuan menghasilkan laba jangka panjang adalah informasi yang sangat penting bagi investor, dengan demikian akan sangat membantu dalam hal ini untuk memasukkan dalam laporan laba rugi tahunan.
Tidak hanya pengukur hasil (laba) periode berjalan setepat-tepatnya, tetapi juga mengukur koreksi laba laporan laba rugi terdahulu secara valid.
(c): Koreksi sebagai Penyesuai Modal Setoran Lain
Koreksi yang berkaitan dengan penggunaan aset dalam periode-periode yang lalu dengan alasan apapun hendaknya dipisahkan dengan premium modal disaham.
Premium modal saham adalah komponen modal setoran dan kalau pemisahan antara modal setoran dan modal operasi (laba) harus tetap dipertahankan.
Maka tidaklah tepat untuk menggunakan modal setoran untuk menyerap koreksi atas laba yang pernah dilaporkan. Sangatlah tidak tepat memperlakukan koreksi dengan cara menggabungkan semua penyesuaian dalam laporan keuangan laba ditahan dan terpisah dengan laporan laba rugi.
(d): Koreksi Sebagai Komponen Laporan Laba Rugi
Salah satu alasan yang dikemukan oleh beberapa ahli mengenai perlakuan ini adalah:
“Bahwa laporan laba rugi kumulatif yang didasarkan atas laporan-laporan terdahulu harus menunjukkan laba (rugi) komprehensif sepanjang riwayat perusahaan sampai tanggal sekarang.”
Dengan demikian, kalau koreksi langsung dilakukan dalam akun laba ditahan tanpa ada petunjuk atau penjelasan apapun dalam laporan laba rugi. Maka beberapa laporan laba rugi yang pernah diterbitkan tidak dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Prinsip penyesuaian langsung ke laba ditahan membuka kemungkinan untuk menimbulkan prosedur yang mengaburkan pengaruh laba rugi luar biasa dengan akibat timbulnya salah tafsir pada pihal pemagang saham. Atau pihak-pihak yang berkepentingan.
Laporan Laba Rugi harus menyatakan laba (rugi) seperti apa adanya, termasuk rugi atau untung akibat koreksi.