Neraca Keuangan: Pengertian Manfaat, Cara Membuat, dan Contoh Lengkap!

5. Contoh Balance Sheet dan Cara Membacanya

Perhatikan contoh neraca/balance sheet yang sudah jadi berikut ini:

Neraca Adalah
Contoh Neraca Perusahaan Jasa

Note:
Koreksi judul, seharusnya “Per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019”

Dengan membaca contoh neraca di atas, kita bisa mengetahui informasi penting tentang kondisi  perusahaan yang dilaporkan. Neraca/balance sheet di atas memberi tahu kita:

  1. Periode pelaporan berakhir pada 31 Desember 2020 dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (2019).
  2. Nilai aset perusahaan adalah Rp 100.400.00 terbagi menjadi aset lancar sebesar Rp 15.400.000 dan aset tidak lancar Rp 85.000.000.
  3. Jumlah kewajiban perusahaan sebesar Rp 52.300.000 terdiri dari kewajiban lancar senilai Rp 2.300.000 dan Rp 50.000.000 dalam noncurrent liabilities.
  4. Perusahaan menyisihkan laba sebesar Rp 9.800.000 selama periode 2020, sedikit lebih banyak dari periode 2019 senilai Rp 8.232.000.

6. Penyajian Laporan Neraca

Bagaimana standar penyajian neraca? Yuk dibahas satu per satu berikut ini.

A: Format Umum Penyajian Neraca/Balance Sheet

Berikut ini berikan ormat penyajian laporan neraca adalah:

Bagian paling atas atau header merupakan identitas perusahaan, judul laporan, dan periode laporan. Perhatikan contoh laporan posisi keuangan berikut ini:

PT Bening Xidev Jaya
Neraca/Laporan Posisi Keuangan
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20XX

Selanjutnya disajikan elemen-elemen laporan neraca, seperti yang sudah dibahas di atas.

Format penyajian elemen-elemen laporan posisi keuangan disusun berurutan berdasarkan TINGKAT LIKUIDITAS elemen tersebu atau lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengubah (tingkat konversi) pos tersebut menjadi Kas (aset lancar).

Atau perkiraan masa manfaatnya, sehingga elemen pertama yang dilaporkan dalam aset lancar adalah kas dan setara kas, selanjutnya diikuti dengan piutang, dan persediaan barang dagang.

Demikian juga dengan elemen UTANG, disusun berurutan berdasarkan pada waktu harus membayar utang tersebut, dimulai dari utang lancar, selanjutnya utang jangka panjang.

B: Bentuk Neraca/Balance Sheet

Bentuk laporan neraca dapat disajikan dalam 2 bentuk, yaitu:

1. Neraca bentuk staffel

Bentuk laporan neraca yang disajikan dengan aktiva di sisi kiri dan kewajiban serta modal di sisi kanan dan secara sederhana digambarkan sebagai berikut:

neraca bentuk staffel

2. Neraca bentuk skontro

Bentuk laporan neraca yang menyajikan elemen-elemen neraca dengan melajur vertikal dari atas ke bawah dan berikut ini bentuk laporan neraca sederhana:

neraca bentuk skontro

7. Cara Menentukan Tingkat Likuiditas

Sebagaiman kita pahami bahwa urutan penyajian elemen laporan neraca berdasarkan pada tingkat likuiditas elemen tersebut. Lalu, bagaimana cara menentukan ukuran tingkat likuiditas?

Selain untuk keperluan penyajian laporan neraca, tingkat likuiditas juga diperlukan perusahaan ketika mengelola kas dan aset lancar lainnya untuk melunasi tagihan-tagihan yang jatuh tempo.

Demikian juga dengan pemberi pinjaman, supplier, dan pemeringkat obligasi akan memperhatikan tingkat likuiditas ini.

Salah satu ukuran yang digunakan untuk menentukan tingkat likuiditas adalah dengan menghitung modal kerja bersih (net working capital).

Pengertian modal kerja bersih (net working capital) adalah aset lancar dikurangi kewajiban lancar. Dan, cara menghitung modal kerja bersih (net working capital) adalah sebagai berikut :

Modal Kerja Bersih = Aset Lancar – Kewajiban Lancar

Perhatikan contoh perhitungan modal kerja perusahaan berikut:

Untuk membantu memahami pembahasan, saya berikan contoh laporan neraca perusahaan pengolahan dan distribusi makanan Allied Food Products.

laporan neraca perusahaan dagang
Contoh neraca keuangan perusahaan dagang

Dari contoh di atas adalah laporan neraca akhir tahun 2004 dan 2005, terlihat bahwa:

  • aset perusahaan sebesar 2 M pada tahun 2005.
  • nilai kewajiban lancar sebesar 310 juta,
  • utang jangka panjang 750 juta.
  • Ekuitas sebesar 940 juta yang mencerminkan 50 juta saham beredar.

Modal kerja bersih tahun 2005 sebesar $690 juta.  Nilai itu diperoleh dari perhitungan:

= Aset lancar – Kewajiban Lancar
= 1 M – 310 juta = 690 juta.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.