2: Manfaat dan Fungsi Laporan Posisi Keuangan Adalah?
A: Fungsi Laporan Posisi Keuangan Adalah?
Fungsi laporan posisi keuangan adalah untuk mengetahui kondisi aktiva, utang, dan modal entitas pada waktu tertentu, misalnya per 31 Juli 2021.
Dengan mengetahui kondisi saldo unsur laporan neraca, maka akan menjadi pertimbangan suatu entitas atau perusahaan dalam mengambil keputusan yang strategis bagi operasi perusahaan.
B: Manfaat Laporan Posisi Keuangan Adalah?
Manfaat laporan posisi keuangan adalah:
A: Membantu perusahaan untuk melakukan estimasi jumlah, waktu, dan ketidakpastian cash flow di masa depan.
B: Digunakan sebagai dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan peninjauan komposisi ekuitas perusahaan.
C: Untuk melakukan analisis likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas:
1: Analisis Likuiditas
Analisis likuiditas adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Untuk melakukan analisis likuiditas kita bisa menggunakan rasio-rasio likuiditas.
Rasio likuiditas bisa dimanfaatkan oleh manajemen perusahaan, pemegang saham, kreditur, dan investor.
Bagi pemegang saham, rasio likuiditas digunakan untuk menilai dividen yang akan diperoleh di masa depan, sehingga mereka bisa memutuskan tentang kepemilikan saham di perusahaan.
Sedangkan bagi kreditur dan investor, rasio likuiditas dimanfaatkan untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman lancarnya.
Angka rasio likuiditas yang besar menunjukkan bahwa perusahaan atau organisasi menghadapi tingkat risiko yang kecil. Dan sebaliknya, bila angka rasio likuidtas kecil, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan menghadapi risiko yang besar.
Rasio-Rasio Likuiditas
Menurut Suad Husnan, dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada (FEB-UGM) dalam buku karyanya “Dasar-dasar Manajemen Keuangan menuliskan bahwa rasio-rasio likuiditas yang digunakan antara lain:
1: Modal Kerja Neto dengan Total Aktiva
Rasio ini menunjukkan potensi cadangan kas dari perusahaan.
Modal kerja neto adalah perbedaan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Aktiva lancar adalah adalah aktiva diestimasikan berubah menjadi kas dalam jangka waktu kurang dari satu, sedangkan kewajiban lancar adalah kewajiban yang harus diselesaikan dalam waktu kurang dari satu tahun.
2: Current Ratio
Rasio ini digunakan untuk menilai kemampuan aktiva lancar perusahaan dapat dipakai untuk menyelesaikan kewajiban lancar perusahaan. Current ratio dituliskan dengan persamaan sebagai berikut:
Current Ratio = Aset Lancar : Kewajiban Lancar
3: Quick Ratio
Rasio ini hampir seperti current ratio namun dalam perhitungannya tidak mengikutsertakan jenis aset persediaan, karena persediaan membutuhkan waktu relatif lama untuk berubah menjadi kas dan tingkat kepastian nilainya rendah.
Current ratio dan quick ratio paling bermanfaat ketika dianalisis bersama dan dibandingkan dengan periode sebelumnya serta dengan perusahaan lainnya dalam industri.
2: Analisis Solvabilitas
Mengutip dari buku “Principles of Accounting” karya James M.Reeve, Carls S. Warren, dan Jonathan E. Duchac dan diadaptasi oleh para akademisi berpengalaman dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Bina Nusantara (Binus) dijelaskan bahwa solvabilitas (solvency) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utangnya saat jatuh tempo.
Analisis solvabilitas menitikberatkan pada kemampuan perusahaan untuk membayar atau memenuhi kewajiban lancar dan jangka panjangnya. Kemampuan perusahaan ini bisa dinilai dengan memeriksa keterkaitan hubungan dalam neraca atau laporan posisi keuangan perusahaan.
Bila perusahaan melunasi utangnya dengan aset yang dimiliki, maka akan sangat beresiko. Aset-aset yang dimiliki perusahaan sebaiknya dioptimalkan untuk melakukan pengembangan bisnis bukan untuk membayar utang yang telah jatuh tempo.
Apa resiko yang akan dihadapi perusahaan bila menggunakan aset yang dimiliki untuk memenuhi utangnya?
Risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah aset menjadi berkurang. Bila berkurangnya aset bisa melunasi semua utangnya masih bagus. Namun sebaliknya, bila aset berkurang tapi utang belum lunas, maka akan mengganggu kemampuan perusahaan dalam melakukan operasinya.
3: Analisis Fleksibilitas
Untuk menilai efektifitas kemampuan perusahaan atau organisasi dalam mengambil keputusan-keputusan strategis terkait kondisi keuangan perusahaan digunakan rasio fleksibilitas. Sebagai ukurannya adalah semakin tinggi nilai rasio fleksibilitas, maka semakin kecil risiko yang dihadapi perusahaan.
Apa saja yang termasuk keputusan strategis? Yakni keputusan-keputusan yang menyangkut pengembangan perusahaan di masa yang akan datang.
Bila kondisi keuangan/aset perusahaan sedang sulit maka keputusan-keputusan yang diambil pun akan sangat terbatas dan sebaliknya.
3: Keterbatasan Laporan Posisi Keuangan Adalah?
Keterbatasan laporan posisi keuangan adalah menyangkut penilaian beberapa elemen yang disajikan dalam neraca, antara lain sebagai berikut:
1: Penilaian Aktiva Perusahaan
Nilai aset/aktiva didasarkan pada biaya perolehan dan beban penyusutan, tidak berdasarkan pada nilai saat ini. Penilaian aktiva seperti in dianggap tidak menunjukkan nilai wajar dari aktiva.
2: Intangible asset atau aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal tidak diakui. Walaupun aset tidak berwujud tersebut mempunyai nilai manfaat namun sulit diukur nilainya secara objectif, misalnya merk.
3: Pos off-balance sheet yang tidak disajikan di neraca. Pos ini sebenarnya efektif menyangkut aset dan kewajiban perusahaan, namun tidak dimunculkan di laporan keuangan.
4: Penggunaan beberapa pertimbangan dan estimasi untuk beberapa elemen neraca, misalnay dalam penentuan masa ekonomis fixed assets dan kewajiban garansi.