Manfaat Penting Jurnal Koreksi dan Jurnal Penyesuaian untuk Optimalkan Bisnis Anda

Apa perbedaan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi? Manfaat Jurnal koreksi adalah untuk memperbaiki keselahan atau kekeliruan dalam melakukan pencatatan piutang, persediaan, perlengkapan, kas, bunga bank, dan jurnal koreksi fiskal, sedangkan jurnal penyesuaian adalah jurnal akuntansi yang digunakan untuk melakukan proses penyesuaian terhadap transaksi-transaksi bisnis tertentu.

Jurnal Penyesuaian dan jurnal koreksi adalah dua jenis jurnal yang sangat bermanfaat dalam proses pembuatan Laporan Keuangan, baik menyusun laporan keuangan perusahaan jasa, dagang, manufaktur atau industri pengolahan, dan jurnal koreksi kesalahan akuntansi pemerintah. Selengkapnya mari ditelisik satu-per-satu beserta contoh soal jawaban jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi berikut ini…

 

01: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Jurnal Koreksi 

Cara Membuat Jurnal Koreksi

A: Manusia Bukan Makhluk Sempurna

Sebagai manusia, human error dan kesalahan teknis lain yang tidak disengaja kadangkala terjadi saat menyusun laporan keuangan, seperti:

  • kesalahan memasukkan jumlah angka yang benar,
  • kekeliruan posting ke jurnal yang sesuai
  • kesalahan tidak tercatatnya transaksi.

Walaupun kita sudah hati-hati, namun kesalahan seperti itu terkadang masih terjadi.

Lalu bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut? inilah salah satu manfaat penting dari jurnal penyesuaian dan Jurnal Koreksi.

Misalnya saat menghitung nilai persediaan, maka perlu penyesuaian dengan membuat jurnal penyesuaian di akhir periode. Oleh karena itu, kali ini blog manajemen keuangan akan membahas kedua jenis jurnal tersebut.

Dan seperti biasanya lengkap beserta contoh jurnal penyesuaian dan contoh jurnal koreksi dari kasus riil dan praktis serta bisa langsung diterapkan. Bukan teori doang 🙂

yuk dilanjut pembahasannya….

 

B: Pengertian Jurnal Koreksi (Correction Journal)

pengertian jurnal koreksi

Apa itu jurnal koreksi?

Menurut para ahli, pengertian Jurnal koreksi atau pembetulan (Correction Entry) adalah jurnal khusus yang dibuat untuk memperbaiki kesalahan dalam mencatat, mengklasifikasi, posting dan kesalahan lain, seperti salah pencatatan piutang, persediaan, perlengkapan, kas, bunga bank.

Pembuatan jurnal koreksi sangat diperlukan pada pekerjaan akuntansi yang dilakukan secara manual maupun dengan software akuntansi.Pencoretan atau penggunaan tipex sangat tidak dianjurkan dalam pencatatan akuntansi karena hal itu dapat menimbulkan keraguan.

Ada yang beranggapan bila pekerjaan akuntansi sudah menggunakan software akuntansi perbaikan kesalahan jurnal dapat dilakukan secara langsung pada jurnal yang salah, yaitu dengan cara mengganti nilainya atau menghapus jurnal yang salah dan menggantinya dengan jurnal yang baru. Namun sebaiknya lakukan pembetulan dengan jurnal koreksi.

 

C: Manfaat Penting Jurnal Koreksi

Apa manfaat jurnal koreksi?

Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan membuat jurnal koreksi, yaitu:

  • Kita akan tahu histori sebuah transaksi,
  • Pekerjaan lebih sistematis dan terstruktur,
  • Melatih kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan lain juga dengan sistematis serta terstruktur.

Selain itu akan melatih diri kita untuk tidak terbiasa melakukan jalan pintas. Sedikit-sedikit tip-ex atau delete, namun akan berpikir bagaimana cara membetulkan kesalahan tersebut dengan benar.

 

D: Contoh Soal Jurnal Koreksi dan Jawaban Penyelesaian

Jurnal Koreksi adalah

Sebagaimana telah kita pahami bahwa jurnal koreksi digunakan untuk memperbaiki kekeliruan pencatatan piutang, perlengkapan, persediaan, kas, bunga bank, koreksi fiskal di perusahaan, organisasi non profit maupun akuntansi pemerintah.

Agar kita benar-benar memahami alur pembuatan jurnal koreksi, yuk kita ikuti dua contoh soal jurnal koreksi dengan transaksi keuangan bisnis berikut ini:

#1: Contoh soal jurnal koreksi dan penyelesaiannya

Untuk membantu dalam memahami penerapan jurnal koreksi di lapangan, yuk ikuti dan pelajari contoh jurnal koreksi salah pencatatan.

Contoh soal:

Pada tanggal 15 Januari 2023 PT Kursus Akuntansi MyCom membayar fee pengajar sebesar Rp 1.525.000,-

Atas transaksi tersebut karyawan bagian akuntansi membuat jurnal akuntansi sebagai berikut :

( Debit ) Fee Pengajar Rp. 1.252.000,-
( Kredit ) Bank Mandiri             Rp. 1.252.000,-

Setelah diperiksa ternyata terdapat kesalahan dalam mencatat jurnal transaksi di atas, yakni nilai nominal yang seharusnya Rp. 1.525.000, dicatat Rp. 1.252.000. Jadi ada kekurangan pencatatan sebesar Rp. 273.000,-.

Bagaimana cara membuat perbaikan pencatatan?

Pembahasan dan jawaban:

Untuk membetulkan kesalahan pencatatan di atas dapat dilakukan dengan dua cara:

Pertama:

Metode pertama, kita dapat langsung mengganti angka nominal tersebut baik dengan tipex maupun delete, tanpa membuat jurnal koreksi.

Kedua:

Cara kedua dilakukan dengan memperbaiki kesalahan jurnal. Caranya dengan membuat jurnal koreksi.

Sebelum membuat jurnal koreksi terlebih dahulu kita membuat jurnal pembalik terlebih dahulu agar saldo masing-masing akun kembali ke nilai semula. Jadi jurnal pembalik adalah jurnal akuntansi yang digunakan untuk mengembalikan ke kondisi semula.

dan jurnal pembalik dari transaksi di atas adalah sebagai berikut :

( Debit ) Bank Mandiri Rp. 1.252.000,-
( Kredit ) Fee Pengajar              Rp. 1.252.000,-

Setelah saldo akun kembali ke posisi semula, selanjutnya kita membuat jurnal dengan nilai nominal yang benar sebagai berikut :

( Debit ) Fee Pengajar Rp. 1.525.000,-
( Kredit ) Bank Mandiri             Rp. 1.525.000,-

Mudah kan? 🙂

 

#2: Contoh soal jurnal koreksi dan jawabannya

Berikut ini diberikan contoh soal jurnal koreksi dan jawabannya dengan kasus terjadi kesalahan dalam mengklasifikasikan akun.

Contoh jurnal koreksi

Contoh soal:

Misalnya tanggal 17 Januari 2023 PT Kursus Akuntansi MyCom memperoleh pendapatan bunga bank dari Bank Mandiri sebesar Rp. 500.000,- dan dari Bank Muamalat Rp. 250.000,-. Atas transaksi tersebut, karyawan bagian akuntansi melakukan pencatatan sebagai berikut :

(Debit) Bank Mandiri      Rp. 500.000,-
(Debit) Bank Muamalat  Rp. 250.000,-
(Kredit) Pendapatan                Rp. 750.000,-

Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata terdapat kesalahan dalam mengklasifikasikan akun, yang seharusnya masuk ke akun pendapatan bunga bank dicatat pada akun pendapatan. Bagaimana cara memperbaiki kekeliruan tersebut?

Pembahasan dan jawaban:

Atas kesalahan ini, karyawan bagian akuntansi tersebut akhirnya membuat jurnal koreksi untuk memperbaikinya.

Ketika membuat jurnal koreksi, tidak bisa langsung melawankan akun pendapatan dengan akun pendapatan bunga bank karena sama-sama bersaldo kredit. Untuk itu dibuat jurnal pembalik terlebih dahulu agar saldo masing-masing akun kembali ke nilai semula.

Jurnal pembaliknya seperti ini :

(Debit) Pendapatan        Rp. 750.000,-
(Kredit) Bank Mandiri               Rp. 500.000,-
(Kredit) Bank Muamalat           Rp. 250.000,-

Setelah saldo akun kembali ke posisi semula, kemudian dibuat jurnal dengan akun yang benar seperti ini :

(Debit) Bank Mandiri      Rp. 500.000,-
(Debit) Bank Muamalat  Rp. 250.000,-
(Kredit) Bunga  Bank                Rp. 750.000,-

Selain contoh-contoh yang sudah saya sajikan, fungsi jurnal koreksi berlakuk juga untuk ‘membetulkan’ kesalahan pencatatan transaksi bisnis lainnya, misalnya transaksi diskon dan retur penjualan.

Masih mudah kan? 🙂

Sekarang waktunya Anda menerapakan di pekerjaan sehari-hari.

 

02: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Jurnal Penyesuaian

jurnal penyesuaian

A: Definisi Jurnal Penyesuaian Menurut Para Ahli

Menurut para pakar akuntansi keuangan. pengertian jurnal penyesuaian atau Adjustment Entry adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai saldo akun-akun tertentu agar sesuai dengan nilai yang sebenarnya.

Manfaat jurnal penyesuaian adalah untuk membuat proses updating terhadap transaksi-transaksi tertentu agar sesuai dengan kondisi nyata. Beberapa contoh akun yang memerlukan penyesuaian adalah:

  1. Akun biaya dibayar dimuka,
  2. Akumulasi penyusutan aset tetap,
  3. Pendapatan diterima dimuka,
  4. Beban sewa,
  5. Pemakaian perlengkapan kantor, dan
  6. Persediaan (inventory).

 

B: Contoh Soal Jurnal Penyesuaian dan Jawabannya

contoh jurnal penyesuaian transaksi

Kali ini saya ingin memberikan contoh data akun yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Untuk lebih jelasnya mari ikuti soal jurnal penyesuaian beserta pembahasan jawabannya berikut ini:

#1: Contoh jurnal penyesuaian biaya sewa dibayar di muka:

Contoh soal:

Misalnya pada tanggal 1 Januari 2023 PT Kursus Akuntansi MyCom membayar perpanjangan sewa kantor untuk 2 tahun ke depan sebesar Rp. 24 juta. Lakukan pencatatan terhadap transaksi sewa kantor dibayar dimuka.

Pembahasan dan jawaban:

Atas transaksi tersebut di atas maka dilakukan pencatatan sebagai berikut :

(Debit) Sewa Dibayar Dimuka Rp. 24.000.000,-
(Kredit) Bank Mandiri                              Rp. 24.000.000,-

Jurnal penyesuaian sewa yang telah terpakai di akhir Januari 2020 adalah sebagai berikut :

(Debit) Beban Sewa                 Rp. 100.000,-
(Kredit) Sewa Dibayar Dimuka               Rp. 100.000,-

Perhitungan beban sewa per bulan :

Sewa kantor selama 2 tahun         = Rp. 24.000.000,-
Beban Sewa tiap bulan                   = Rp. 24.000.000,- / 24  = Rp. 100.000,-

 

#2: Contoh jurnal penyesuaian persediaan barang dagangan

Fungsi Jurnal Penyesuaian

Berikut ini disajikan contoh soal jurnal penyesuaian persediaan dan jawabannya:

Pada tanggal 1 Desember 2022 PT MyCom Retail memiliki persediaan barang dagangan senilai Rp. 550.000,-.  Selama bulan Desember 2019 melakukan pembelian senilai Rp. 1.000.000,-.  Retur pembelian Rp. 100.000,-. Persediaan barang dagangan tanggal 31 Desember 2022 sebesar Rp. 350.000,-.

Jurnal penyesuaian persediaan akhir barang dagangan adalah sebagai berikut:

Harga Pokok Penjualan                   Rp.1.100.000,- (Debit)
Persediaan barang 31/12/2022       Rp.   350.000,- (Debit)

Retur Pembelian                             Rp.   100.000,- (Debit)
              Pembelian                                      Rp.1.000.000,- (Kredit)
             Persediaan barang 1/12/2022       Rp.   550.000,- (Kredit)

Perhitungan harga pokok penjualan:

(a) Persediaan 1/12/2022                    = Rp.    550.000,-

(b) Pembelian                                         = Rp. 1.000.000,-

(c) Retur Pembelian                              = Rp.    100.000,-

(d) Persediaan barang siap jual:

= (a) + (b) – (c)
= Rp 550.000 + Rp 1.000.000 – Rp 100.000 = Rp. 1.450.000.-

(e) Persediaan 31/12/2022                = Rp.    350.000,-

Harga Pokok Penjualan (HPP):

= (d) – (e)
= Rp 1.450.000 – Rp 350.000 = Rp. 1.100.000,-

Dan bila Anda ingin mengetahui contoh-contoh jurnal penyesuaian lainnya, bisa baca di: contoh jurnal penyesuaian untuk membuat pembaruan akun-akun bisnis Anda.

 

03. Kesimpulan Jurnal Koreksi dan Jurnal Penyesuaian

Dari uraian dan pembahasan tentang jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi beserta contoh soal jawaban, kita mengetahui manfaat penting dari jurnal penyesuaian dan koreksi.

Perlu disadari bahwa sebagai manusia tidaklah sempurna, walaupun kita sudah berusaha maksimal, namun seringkali kesalahan masih terjadi, Misalnya salah mencatat nilai transaksi akuntansi, sehingga perlu pembetulan. Ini salah satu manfaat dari jurnal koreksi.

Demikian juga dengan manfaat jurnal penyesuaian, sangat vital teman! Karena ada jenis transaksi-transaksi akuntansi yang karena kondisi, waktu atau term tertentu memerlukan penyesuaian di akhir periode akuntansi. Inilah salah satu peran penting jurnal penyesuaian.

Dengan beberapa contoh penerapan dan aplikasi jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi yang telah kami sajikan di atas, harapan kami anda bisa meng-aplikasikannya dalam pekerjaan dan bisnis anda.

Apalagi bila didukung dengan perangkat sederhana dan powerful SOP, maka, siklus akuntansi di perusahaan anda pun moga lebih lancar dan cepat, wuzz, wuzz, wuzzz…

Demikian yang dapat saya sampaikan tentang manfaat jurnal koreksi dan penyesuaian. Moga bermanfaat. Terima kasih.

Note:
Boleh mengutip artikel ini dengan menyebutkan dan menyertakan sumbernya ya, makasih.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.