Tujuan Manajemen Keuangan Adalah?
A. Apa Tujuan Manajemen Keuangan?
Secara normatif tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Tujuan ini perlu ditentukan agar manajer keuangan bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar.
Tujuan perusahaan akan bisa dicapai bila keputusan yang diambil tepat. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan membantu mencapai tujuan tersebut, dan tujuan pengelolaan keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan, dan secara rinci tujuan manajemen keuangan adalah sebagai berikut:
1: Mengelola aliran kas perusahaan
Aliran penerimaan dan pengeluaran kas (cash flow) harus dikelola dengan tepat agar ketersediaannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Manajemen keuangan cash flow akan membantu pengelola bisnis melakukan itu.
2: Mengoptimalkan penggunaan uang perusahaan
Penggunaan dana perusahaan perlu dioptimalkan agar menguntungkan bagi perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus memangkas semua penggunaan yang tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
3: Menyiapkan struktur modal perusahaan yang tepat
Upaya penggunaan uang perusahaan yang optimal adalah dengan menyusun perencanaan struktur modal yang tepat, yakni terjadinya keseimbangan antara budget dengan pinjaman. Manajemen keuangan capital budgeting bisa digunakan untuk menyiapkan pekerjaan ini.
4: Mengotimalkan keuntungan
Salah satu aplikasi manajemen keuangan adalah untuk mengoptimalkan laba perusahaan. Berapa yang dibagikan sebagai dividen pemegang saham dan berapa yang akan digunakan untuk pengembangan usaha.
5: Mengupayakan peningkatan efisiensi
Pengelolaan dan kontrol penggunan dana sesuai dengan rencana yang telah dibuat akan meningkatkan efisiensi.
6: Mengoptimalkan kekayaan perusahaan
Kekayaan perusahaan akan diperoleh dari laba. Laba yang diperoleh dari aktivitas pokok maupun aktivitas lainnya seperti investasi saham dan obligasi di perusahaan lain. Pengelola bisnis bisa memanfaatkan manajemen keuangan financial leverage untuk menoptimalkan dana yang dimiliki.
7: Mengelola risiko menjadi peluang
Sebagaimana telah dipahami bahwa keputusan yang tepat akan membantu mencapai tujuan perusahaan. Pemahaman manajemen keuangan yang bisa memberikan pertimbangan dengan variabel x dan y bisa membantu para pengelola usaha untuk mengelola risiko menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan perusahaan.
8: Menjaga keberlangsungan perusahaan
Tujuan didirikannya perusahaan adalah terus tumbuh berkembang, bukan berdiri lalu mati atau ‘layu’sebelum berkembang. Keberlangsungan hidup dapat dicapai bila dikelola dengan baik dan benar, tak terkecuali pengelolaan keuangan usaha dan manajemen SDM.
9: Mengupayakan biaya modal yang efisien
Penggunaan biaya modal bisa meningkatkan keuntungan perusahaan. Manajemen keuangan cost of capital akan membantu pengelola bisnis untuk memilih berbagai alternatif pengelolaan biaya sehingga diperoleh komposisi optimal.
B. Nilai Perusahaan dalam Manajemen Keuangan
Apa yang dimaksud dengan nilai perusahaan?
Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli bila perusahaan tersebut dijual. Sebagai contoh, kita menanamkan dana kita dengan mendirikan 2 toko buku. Jumlah uang yang ditanamkan sama besarnya, sebagai contoh 50 juta.
Dua toko tersebut yang satu berada di lokasi dekat kompleks perguruan tinggi dan pemukiman, serta untuk lalu lintas dan parkirnya mudah.
Toko satunya berada di lokasi daerah perdagangan yang lalu lintasnya cenderung macet dan parkir sulit, meskipun investasi yang kita lakukan sama besarnya.
Bagaimana jika dua toko tersebut dijual, apakah sama?
Jika kedua toko tersebut dijual, kemungkinan sekali harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli tidaklah sama.
Apabila harga yang bersedia dibayar oleh pembeli lebih tinggi untuk toko buku yang berada di sekitar perguruan tinggi. Maka kita akan mengatakan bahwa nilai perusahaan (toko buku) di daerah perguruan tinggi tersebut lebih tinggi dari perusahaan satunya.
Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Misalkan toko buku di daerah perguruan tinggi laku terjual dengan harga Rp 80 juta. Sedangkan di daerah perdagangan laku dengan harga Rp 60 juta. Dengan demikian tentunya kita lebih suka jika perusahaan kita mempunyai nilai yang makin tinggi.
Kita merasa lebih beruntung dari investasi dalam bentuk toko buku di sekitar perguruan tinggi, karena kita makin suka jika menjadi makin kaya. Demikian juga dengan pemilik perusahaan, maka tujuan peningkatan nilai perusahaan dipergunakan sebagai tujuan normatif.
C. Penerbitan Saham di Pasar Modal
Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjual belikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan.
Memaksimumkan nilai perusahaan atau harga saham tidak identik dengan memaksimumkan laba per lembar saham (earning per share – EPS). Hal ini disebabkan karena:
- Memaksimumkan EPS akan memusatkan pada EPS saat ini
- Memaksimumkan EPS mengabaikan nilai waktu uang
- Tidak memperhatikan faktor risiko
Perusahaan mungkin mendapatkan EPS yang tinggi pada saat ini, tapi bila pertumbuhan yang diharapkan rendah, maka dapat saja harga sahamnya lebih rendah bila dibandingkan dengan perusahaan yang saat ini mempunyai EPS yang lebih kecil.
Memaksimumkan nilai perusahaan juga tidak identik tidak identik dengan memaksimumkan laba. Bila laba diartikan sebagai laba akuntansi yang bisa dilihat pada laporan laba rugi perusahaan. Sebaliknya memaksimumkan nilai perusahaan akan identik dengan memaksimumkan laba dalam pengertian ekonomi (economic profit).
D. Laba Ekonomi
Apa itu laba ekonomi?
Pengertian laba ekonomi adalah sebagai jumlah kekayaan yang bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemiliki kekayaan tersebut menjadi lebih miskin.
Jadi jika pada awal tahun kita memiliki dana senilai Rp 5 juta dan pada akhir tahun meningkat menjadi RP 6,5 juta, tidak berarti kekayaan kita meningkat sebesar Rp 1,5 juta sehingga bisa berkonsumsi maksimum sebesar Rp 1,5 juta. Faktor penyebabnya adalah Nilai Waktu Uang (time value of money)
Kita merasa bahwa kekayaan Rp 5 juta pada awal tahun sama dengan Rp 6,5 juta pada akhit tahun. Kalau memang demikian, maka sebenarnya selama satu tahun tersebut kekayaan kita tidak berubah.
Sayangnya konsep keuntungan ekonomi ini akan sangat sulit diterapkan oleh perusahaan dalam bisnis sehari-hari. Sebagai contoh, perhitungan pajak akan didasarkan atas laba akuntansi dan bukan laba ekonomi. Karena itulah, jika kita mengetahui istilah laba dalam lingkup perusahaan, bisa dipastikan pengertiannya adalah pengertian akuntansi.
2 pemikiran pada “Membongkar Pengertian Manajemen Keuangan: Tujuan, Fungsi, dan Contoh-contoh Aplikasinya”
Komentar ditutup.
Nice blog! Is your theme custom made or did you download it from somewhere?
A theme like yours with a few simple adjustments would really make
my blog stand out. Please let me know where you got your theme.
Thanks Delora