Keuangan Perusahaan dan Agency Theory
A: Pengertian Agency Theory
Bagi perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) terjadi pemisahan antara pengelola perusahaan (manajemen perusahaan atau disebut juga agent) dengan pemilik perusahaan (atau pemegag saham, disebut juga principal).
Selain itu, untuk perusahaan yang berbentuk PT, tanggung jawab pemilik hanya terbatas pada modal yang disetorkan. Artinya, bila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka modal sendiri (ekuitas) yang telah disetorkan oleh para pemilik perusahaan bisa hilang.
Tapi kekayaan pribadi pemilik tidak akan diikutsertakan untuk menutup kerugian tersebut. Dengan demikian memungkinkan munculnya masalah-masalah yang disebut sebagai masalah-masalah keagenan (agency problems).
B: Masalah Keagenan (Agency Problems)
Masalah keagenan muncul dalam dua bentuk, yaitu:
- Antara pemilik perusahaan (principals dengan pihak manajemen (agent)
- Antara pemegang saham dengan pemegang obligasi
Tujuan normatif pengambilan keputusan keuangan yang menyatakan bahwa keputusan diambil untuk memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan.
Hanya benar bila pengambil keputusan keuangan (agent) memang mengambil keputusan dengan maksud untuk kepentingan para pemilik perusahaan.
Keputusan Terbaik?
Pertanyaannya adalah: “Apakah pihak manajemen selalu mengambil keputusan yang terbaik bagi pemegang saham?”
Barangkali pihak manajemen perusahaan mengambil keputusan yang terbaik bagi kepentingan mereka, bukan pemegang saham.
Secara teoritis, bila pihak manajemen mengambil keputusan yang merugikan pemegang saham, pihak manajemen dapat diganti oleh para pemegang saham dalam forum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Namun, seringkali terjadi tidak semua pemegang saham hadir dalam rapat tersebut. Para pemegang saham yang tidak hadir sebenarnya dapat menyerahkan suara mereka dalam bentuk wakil suara untuk pemungutan suara tentang masalah tertentu.
Kalau masalah pergantian manajemen memang diagendakan dalam RUPS, dalam hal ini wakil suara dapat digunakan.
Tapi bila acara tersebut tidak diagendakan para pemegang saham tidak mungkin menyuarakan kepentingan mereka, karena wakil suara tidak digunakan untuk masalah-masalah yang bersifat terbuka (open-end) dan masih bersifat perdebatan.
Selain itu banyak juga para pemegang saham yang tidak terlalu memberikan perhatian (terutama para pemegang saham kecil-kecil) terhadap susunan manajemen yang ada. Situasi ini menguntungkan manajemen yang telah ada untuk mempertahankan kedudukan mereka.
C: Contoh Persoalan Manajemen Keuangan
Perhatikan contoh manajemen keuangan berikut ini:
Sekitar pertengahan tahun 1998, direksi PT Telkom menolak untuk menyelenggarakan RUPS lagi agar dapat dilakukan penggantian manajemen,.
Setelah beberapa bulan sebelumnyatelah diselenggarakan RUPS. Meskipun pemilik (pemerintah) menginginkan pergantian tersebut,
Kasus ini menunjukkan bahwa pihak pemegang saham tidak mengganti manajemen perusahan setiap saat sesuai dengan keinginan mereka.
Kadangkala manajemen perusahaan merugikan pemegang saham dengan berbagai keputusan yang tidak baik, seperti:
- mengambil investasi yang tidak menguntungkan,
- menggunakan hutang terlalu terlalu banyak atau terlalu sedikit,
- menciptakan mekanisme yang mempersulit pengambilalihan perusahaan oleh perusahaan yang lain (take over).
Studi Kasus: Akuisisi Perusahaan
Contoh lain yang sering dikemukakan adalah peristiwa akuisisi, yaitu investasi dengan cara membeli perusahaan lain.
Bila kita sebagai pemegang saham PT A, dan pada saat ini harga saham PT A berkisar Rp 2.000 per lembar. PT A kemudian memutuskan untuk mengakuisisi PT B, dengan membayar harga tertentu.
Bila setelah akuisisi tersebut harga saham PT A yang kita miliki justru turun menjadi Rp 1.800, apakah kita diuntungkan ataukah dirugikan dengan akuisisi tersebut?
Jawabannya jelas sekali, dirugikan.
Mengapa mananjemen PT A bersemangat melakukan akuisisi tersebut?
Mungkin dengan mengelola perusahaan yang lebih besar, setelah membeli PT B, size PT A akan menjadi lebih besar, maka imbalan yang diterima para manajer akan lebih besar.
Contoh akuisisi yang dilakukan oleh Eastman Kodak terhadap Sterling Drugs pada Januari 1988, menunjukkan bahwa pemegang saham Eastman Kodak dirugikan. Karena setelah akuisisi harga saham Eastman Kodak turun sebesar 15%.
Contoh tersebut bukanlah dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pihak manajemen akan selalu berupaya untuk menguntungkan kepentingan mereka dengan merugikan pihak pemegang saham.
Tapi hanya untuk menunjukkan kemungkinan hal-hal tersebut terjadi. Karena itulah diperlukan berbagai cara untuk memonitor (yang menimbulkan berbagai biaya) keputusan-keputusan yang diambil oleh manajemen.
Studi Kasus: Keputusan Keuangan karena Pemegang Saham
Keputusan keuangan juga dapat diambil untuk kepentingan pemagang saham, tapi mengorbankan kepentingan obligasi.
Keputusan menambah utang yang sangat besar dapat menimbulkan dampak penurunan harga obligasi. Karena obligasi yang diterbitkan perusahaan tersebut sekarang dinilai sangat berisiko. Dengan demikian maka keputusan tersebut akan menguntungkan pemegang saham atas pengorbanan para kreditur.
—
Kasus pembelian perusahaan RJR Nabisco oleh pihak manajemen mengilustrasikan hal tersebut. Perhatikan penjelasannya berikut ini:
Pada Oktober 1988, pihak manajemen RJR Nabisco memutuskan untuk membeli perusahaan dari para pemegang saham publik. Dan setelah itu Nabisco sudah tidak lagi terdaftar di bursa.
Untuk membiayai pembelian tersebut, pihak manajemen Nabisco leverage buyout.Artinya, diterbitkan hutang baru yang sangat besar untuk membiayai pembelian saham tersebut. Karena sebelumnya Nabisco sudah menerbitkan obligasi, maka nilai pasar obligasi tersebut kemudian jatuh cukup besar.
Yaitu sekitar 20%, sebagai akibat makin berisikonya Nabisco setelah melakukan leverage buyout. Dengan kata lain, para pemegang obligasi lama dilrugikan sebesar 20% dari keputusan tersebut.
Kesimpulannya, masalah keagenan tersebut menunjukkan bahwa tujuan normatif, yaitu keputusan hendaknya diambil untuk kepentingan pemegang saham, perlu diberikan 2 catatan penting, yaitu:
- Perlu diciptakan mekanisme monitoring agar pihak agent memang melakukannya.
- Pihak kreditur mungkin akan meminta persyaratan-persyaratan agar kepentingan mereka terlindungi.
2 pemikiran pada “Membongkar Pengertian Manajemen Keuangan: Tujuan, Fungsi, dan Contoh-contoh Aplikasinya”
Komentar ditutup.
Nice blog! Is your theme custom made or did you download it from somewhere?
A theme like yours with a few simple adjustments would really make
my blog stand out. Please let me know where you got your theme.
Thanks Delora