Proses menyusun Laporan Keuangan Bank didahului dengan pencatatan transaksi bank ke buku jurnal, selanjunya, dengan dasar pencatatan jurnal tersebut, disusun buku besar untuk masing-masing rekening.
Buku besar akan memberikan saldo akhir periode tertentu. Dengan saldo-saldo tersebut, bank dapat menyusun neraca saldo. Dari neraca saldo inilah selanjutnya disusun Laporan Keuangan Bank. Tentu saja masih memperhatikan penyesuaian-penyesuaian pada pos tertentu. Selengkapnya, yuksss ikuti pembahasannya berikut ini…
Daftar Isi :
01: Menyusun Laporan Keuangan Bank – Transaksi
A: Contoh Transaksi Bank
Sebagai ilustrasi, kita akan membuat Laporan Keuangan Bank ABC bulan Agustus 2019.
Diasumsikan bahwa transaksi selama bulan Agustus 2019 adalah sebagai berikut:
Transaksi Tanggal 1/8/2019:
Diterima setoran giro dari Aryadini sebesar Rp 800.000.000 terdiri dari uang tunai Rp 500.000.000 dan cek yang ditarik oleh Anita, nasabah bank tersebut Rp 300.000.000. Cek efektif hari ini.
Transaksi Tanggal 2/8/2019:
Indah Puspita nasabah giro Bank ABC yang mempunyai saldo sebesar Rp 550.000.000 hari ini menyerahkan warkat-warkat bank lain sebagai berikut:
- 2 lembar cek Bank Artha Mulia tanggal penarikannya 29/7/2019, nominal Rp 35.000.000 dan Rp 15.000.000
- 3 lembar cek Bank Setia Artha, tanggal penarikannya 25 Juli 2019 nominal masing-masing Rp 25.000.000; Rp 20.000.000; Rp 30.000.000
Transaksi Tanggal 4/8/2019:
Bank ABC menempatkan dananya pada Bank Setia Artha sebesar Rp 200.000.000 atas beban rekening giro BI.
Penempatan tersebut berupa deposito berjangka 3 bulan dengan suku bunga 14%.
Transaksi Tanggal 5/8/2019:
Lulu nasabah giro, hari ini menyerahkan bilyet giro yang ditarik oleh Thomas nasabah Bank ABC sebesar Rp 700.000.00.
Transaksi Tanggal 8/8/2019:
Bajuri membuka deposito berjangka dengan nominal Rp 120.000.000, jangka waktu 3 bulan, bunga 12%.
Pembayarannya dilakukan dengan cek Bank Surya Rp 100.000.000 dan sisanya secara tunai.
Kliring dinyatakan berhasil.
Transaksi Tanggal 10/8/2019:
Taufan membeli sertifikat deposito dengan nominal Rp 300.000.000 dengan bunga 12%.
Jangka waktu 6 bulan dan pembayarannya dengan beban giro Rp 100.000.000,cek Bank DEF Rp 100.000.000.
Dan hasil transfer yang masuk hari ini dari Bank ABC Bandung. Kliring berhasil.
Transaksi Tanggal 13/8/2019:
Andi telah menyerahkan cek yang ditarik oleh Dwi Rahayu, nasabah Bank ABC sebesar Rp 100.000.000 untuk digunakan membeli sertifikat deposito jangka waktu 6 bulan, bunga 12% pa.
Transaksi Tanggal 17/8:
Disetujui pemohon kredit dari PT Karindo Jaya sebesar Rp 500.000.000 bunga 18%, jangka waktu 5 tahun.
Nilai taksasi jaminan Rp 600.000.000. Kredit tersebut belum dicairkan.
Transaksi Tanggal 19/8/2019:
Diterima untuk setoran tabungan haji (ONH) sebesar Rp 25.000.000 atas nama Fadilah.
Setoran tersebut tunai Rp 10.000.000 dan berupa transfer masuk dari cabang Bandung RP 15.000.000.
Transaksi Tanggal 20/8/2019:
Sastro membuka sight SKBDN senilai Rp 150.000.000 yang ditujukan kepada Sdr. Akira P nasabah Bank Setia Artha cabang Bandung. Setoran jaminan 100%.
Pembayarannya dilakukan dengan cek Bank DEF Cabang Bandung sebesar Rp 100.000.000, sisanya atas beban rekening gironya.
Kliring dinyatakan berhasil.
Ogkos kawat Rp 25.000 dan komisi penerbitan SKBDN sebesar Rp 75.000 telah diterima secara tunai.
Transaksi Tanggal 21/8/2019:
Nasabah giro Sdr. Rizal menerima transfer masuk dari Bank Mandiir Cabang Bandung sebesar Rp 100.000.000.
Dan telah meminta kepada bank agar hasil transfer dimasukkan ke:
- rekening gironya Rp 50.000.000
- digunakan untuk melunasi tunggakan bunga Rp 10.000.000
- digunakan untuk membeli deposito berjangka Rp 30.000.000. Jangka waktu deposito 3 bulan, bunga 18% pa
Sisa dana transfer masuk diminta tunai oleh Rizal.
Transaksi Tanggal 24/8/2019:
Rahman Hakim menerima fasilitas kredit yang disetujui hari ini dengan pagu kredit Rp 200.000.000
Transaksi Tanggal 25/8/2019:
Rahman Hakim menarik dana seluruh fasilitas kredit di cabang Bandung. Provisi kredit 1%.
Dan biaya administrasi Rp 500.000 yang semuanya dipotong dari pagu kredit yang disetujui.
Transaksi Tanggal 27/8/2019:
Bank ABC menerima tagihan dari Toserba Mata Air atas penggunaan kartu kredit dari nasabah Bank ABC sebesar Rp 800.000. Komisi 3%.
Transaksi Tanggal 28/8/2019:
Seorang nasabah kartu kredit bernama Kardiman melunasi kewajibannya sebesar Rp 750.000 dengan cek Bank DEF. Bunga diperhitungkan Rp 26.000 tunai.
Transaksi Tanggal 31/8/2019:
Nasabah giro sdr. Hari Subagya membuka bank garansi Rp 50.000.000.
Setoran jaminan 50% yang dibayar olehnya atas beban giro. Komisi penerbitan Rp 35.000 diterima tunai oleh bank.
Transaksi Tanggal 31/8:
Hasil audit intern, menunjukkan bahwa kualitas aktiva produktif seperti tampak pada laporan kualitas aktiva produktif, baik untuk pihak terkait maupun pihak lain.
Dalam hal pembentukan PPAP aktiva produktif diperoleh informasi:
- PPAP untuk pihak terkait telah dibentuk Rp 550.000.000. Sedangkan yang wajib dibentuk Rp 600.000.000 (hasil perhitungan auditor).
- Untuk PPAP pihak lain, khususnya penempatan pada bank lain telah diperhitungkan bahwa PPAP yang wajib dibentuk Rp 900.000.00. Sedangkan yang telah terbentuk adalah Rp 800.000.000
- PPAP untuk kredit yang diberikan bagi pihak lain yang telah dibentuk adalah Rp 1.200.000.000.
Transaksi Tanggal 31/8/2019:
Penyusutan aktiva tetap yang harus diperhitungkan pada bulan Agustus 2019 adalah Rp 75.000.000
02: Mempersiapkan Neraca Saldo Awal Laporan Keuangan Bank
Berikut ini adalah neraca saldo periode sebelumnya. Saldo-saldo ini selanjutnya menjadi saldo awal periode Agustus 2019.
PT Bank ABC
Neraca Saldo
per 31 Juli 2019
(dalam ribuan rupiah)
Perhatikan bahwa long position adalah selisih antara rekening administratif tagihan di atas rekening administratif kewajiban.
Bila terjadi sebaliknya, maka disebut short position.
Neraca saldo per 31 Juli 2019 ini selanjutnya digunakan untuk membuat laporan keuangan bank.
Untuk membuat Laporan Keuangan Bank tentu mengacu pada format yang telah dikemukakan di pembahasan tentang Laporan Keuangan Bank.
Dengan memperhatikan kebutuhan. Artinya, beberapa rekening yang tidak perlu dapat dihapus.
03: Membuat Jurnal Umum Transaksi Laporan Keuangan Bank
Dengan memperhatikan transaksi-transaksi tersebut, maka bank dapat mencatatnya terlebih dahulu dalam buku jurnal umum transaksi.
Dan berikut ini adalah cara mencatat jurnal transaksi-transaksi di atas:
Tanggal 1 Agustus 2019:
[Debit] Kas Rp 800.000.000
[Debit] Giro Anita Rp 300.000.000
[Kredit] Giro Aryadini Rp 1.100.000.000
Tanggal 2 Agustus 2019:
[Debit] RAR Warkat Kliring (Kliring 1) Rp 125.000.000
[Debit] Giro BI Rp 125.000.000
[Kredit] Giro Indah Puspita Rp 125.000.000
[Kredit] RAR Warkat Kliring (Kliring 2) Rp 125.000.000
Tanggal 4 Agustus 2019:
[Debit] Penempatan pada Bank Lain – DB Rp 200.000.000
[Kredit] Giro Bank Indonesia Rp 200.000.000
Tanggal 5 Agustus 2019:
[Debit] Giro Lulu Rp 700.000.000
[Kredit] Giro Thomas Rp 700.000.000
Tanggal 07 Agustus 2019:
[Debit] RAR Warkat Kliring Rp 100.000.000
[Debit] Giro BI Rp 100.000.000
[Debit] Kas Rp 20.000.000
[Kredit] Simpanan Berjangka – Bajuri Rp 120.000.000
[Kredit] RAR Warkat Kliring Rp 100.000.000
Tanggal 10 Agustus 2019:
[Debit] RAK Warkat Kliring Rp 100.000.000
[Debit] Giro Taufan Rp 78.944.960
[Debit] Giro BI Rp 100.000.000
[Debit] RAK, Cabang Bandung Rp 100.000.000
[Debit] Bunga SD Dibayar di Muka Rp 24.770.640
[Kredit] Utang PPh Rp 3.715.600
[Kredit] Sertifikat Deposito Rp 300.000.000
Tanggal 13 Agustus 2019:
[Debit] Giro Dwi Rahayu Rp 100.000.000
[Debit] Bunga Sertifikat Deposito Dibayar di Muka Rp 8.256.881
[Kredit] Utang PPh Rp 1.238.532
[Kredit] Giro Andi Rp 7.018.349
[Kredit] Sertifikat Deposito Rp 100.000.000
Tanggal 17 Agustus 2019:
[Kredit] RAR. Fas Kredit Nasabah yang Belu ditarik Rp 500.000.000
Tanggal 19 Agustus 2019:
[Debit] Kas Rp 10.000.000
[Debit] RAK. Cabang Bandung Rp 15.000.000
[Kredit] Tabungan Naik Haji (ONH) Rp 25.000.000
Tanggal 20 Agustus 2019:
[Debit] RAR. Warkat Kliring Rp 100.000.000
[Debit] Giro BI Rp 100.000.000
[Debit] Giro Sastro Rp 50.000.000
[Kredit] Setoran Jaminan Sight SKBDN Rp 150.000.000
[Kredit} Pendapatan Ongkos Kawat Rp 25.000
[Kredit] Komisi Pembukaan SKBDN Rp 75.000
[Kredit] RAR Warkat Kliring Rp 100.000.000
Tanggal 21 Agustus 2019:
[Debit] RAK. Cabang Bandung Rp 100.000.000
[Kredit] Giro Rizal Rp 50.000.000
[Kredit] Deposito Berjangka Rp 30.000.000
[Kredit] Hasil/Pendapatan Bunga Kredit Rp 10.000.000
[Kredit] Kas Rp 10.000.000
[Kredit] RAR. Bunga Dalam Penyelesaian Rp 10.000.000
Tanggal 24 Agustus 2019:
[Kredit] RAR. Fasilitas Kredit Nasabah yg Belum Ditarik Rp 200.000.000
Tanggal 25 Agustus 2019:
[Debit] RAR. Kredit yang Diberikan & Belum Ditarik Rp 200.000.000
[Debit] Kredit yang Diberikan Rp 200.000.000
[Kredit] RAK. Cabang Bandung Rp 197.500.000
[Kredit] Pendapatan Provisi dan Komisi Kredit Rp 2.500.000
Tanggal 27 Agustus 2019:
[Debit] RAR. Fas. Kredit Nasabah yang Belum Ditarik Rp 800.000
[Debit] Kredit yang diberikan Rp 800.000
[Kredit] Giro Toserba Mata Air Rp 776.000
[Kredit] Pendapatan Komisi Kartu Kredit Rp 24.000
Tanggal 28 Agustus 2019:
[Debit] RAR. Warkat Kliring Rp 750.000
[Debit] Giro BI Rp 750.000
[Debit] Kas Rp 26.000
[Kredit] Kredit yang Diberikan Rp 750.000
[Kredit] Hasil Pendapatan Bunga Rp 26.000
[Kredit] RAR. Warkat Kliring Rp 750.000
Tanggal 31 Agustus 2019:
[Kredit] RAR. Bank Garansi diberikan & Belum Jatuh Temp Rp 50.000.000
[Debit] Giro Heri Subagya Rp 25.150.000
[Kredit] Setoran Jaminan BG Rp 25.000.000
[Kredit] Pendapatan Komisi BG Diterima di Muka Rp 150.000
Tanggal 31 Agustus 2019:
[Debit] Biaya PPAP Rp 50.000.000
[Kredit] PPAP Kredit Kredit yang Diberikan (pihak terkait) Rp 50.000.000
[Debit] Biaya PPAP Penempatan Pada Bank Lain Rp 100.000.000
[Kredit] PPAP Penempatan Pada Bank Lain Rp 100.000.000
[Debit] Biaya PPAP Rp 500.000.000
[Kredit] PPAP Kredit yang Diberikan (pihak lain) Rp 500.000.000
Tanggal 31 Agustus 2019:
[Debit] Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Rp 75.000.000
[Kredit] Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Rp 75.000.000
04: Menyiapkan Buku Besar Akuntansi
Setelah kita mencatat semua transaksi ke dalam buku jurnal.
Langkah selanjutnya adalah membuat buku besar berdasarkan dari neraca saldo awal bulan Agustus 2019 dan pencatatan jurnal umum transaksi.
Dan kali ini saya akan membuat buku besar 6 kolom.
Dan berikut ini saldo-saldo buku besar untuk masing-masing rekening/akun:
01: Buku Besar: Rekening Kas
02: Buku Besar: Rekening Penempatan pada BI – Giro BI
03: Buku Besar: Rekening Giro pada Bank Lain
04: Buku Besar: Rekening Penempatan pada Bank Lain
05: Buku Besar: Rekening PPAP – Penempatan pada Bank Lain
06: Buku Besar: Rekening Kredit yang Diberikan – Pihak Terkait
07: Buku Besar: Rekening Kredit yang Diberikan – Pihak Lain
08: Buku Besar: Rekening PPAP – Kredit yang Diberikan
09: Buku Besar: Rekening Pendapatan yang masih akan diterima
10: Buku Besar: Rekening Biaya dibayar di muka
11: Buku Besar: Rekening Uang Muka Pajak
12: Buku Besar: Rekening Aktiva Tetap
13: Buku Besar: Rekening Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
14: Buku Besar: Rekening Agunan yang diambil alih
15: Buku Besar: Rekening Aktiva Lain-lain
16: Buku Besar: Rekening Giro Nasabah
17: Buku Besar: Rekening Kewajiban Segera Lainnya
18: Buku Besar: Rekening Pendapatan Komisi Diterima di Muka
19: Buku Besar: Rekening Utang PPh
20: Buku Besar: Rekening Tabungan
21: Buku Besar: Rekening Simpanan Berjangka – Pihak Terkait
22: Buku Besar: Rekening Simpanan Berjangka – Pihak Lain
23: Buku Besar: Rekening Sertifikat Deposito
24: Buku Besar: Rekening Simpanan dari Bank Lain
25: Buku Besar: Rekening Kewajiban Akseptasi
26: Buku Besar: Rekening Kewajiban Sewa Guna Usaha (Leasing)
27: Buku Besar: Rekening Setoran Jaminan
28: Buku Besar: Rekening RAK Passiva (Antar Kantor Cabang)
29: Buku Besar: Rekening RAK Passiva (Kantor Pusat)
30: Buku Besar: Rekening Hasil Bunga
31: Buku Besar: Rekening Provisi dan Komisi Kredir
32: Buku Besar: Rekening Beban Bunga
33: Buku Besar: Rekening Pendapatan Komisi, Provisi dan Fee Lainnya
34: Buku Besar: Rekening Pendapatan Kenaikan Nilai Surat Berharga
35: Buku Besar: Rekening Pendapatan Lainnya
36: Buku Besar: Rekening Beban/Biaya Penghapusan Aktiva Produktif
37: Buku Besar: Rekening Beban Administrasi dan Umum
38: Buku Besar: Rekening Beban Personalia
39: Buku Besar: Rekening Biaya Penyusutan Aktiva Tetap
40: Buku Besar: Rekening Pendapatan Non Operasional
41: Buku Besar: Rekening Beban Non Operasional
42: Buku Besar: Rekening RAR, Fasilitas Pinjaman yang diterima dan belum digunakan
43. Buku Besar: Rekening RAR, Fasilitas Kredit Kepada Nasabah yang belum ditarik
44. Buku Besar: Rekening RAR, Irrevocable L/C/SKBDN masih berjalan dalam rangka perdagangan dalam negeri
45: Buku Besar: Rekening RAR, Garansi yang diterima
46: Buku Besar: Rekening RAR, Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian
47: Buku Besar: Rekening RAR, Garansi yang diberikan
48: Buku Besar: Rekening RAR, revocable L/C/SKBDN masih berjalan dalam rangka perdagangan dalam negeri.
49: Buku Besar: Rekening Warkat dikliringkan
05: Menyusun Laporan Keuangan Bank – Jurnal Penyesuaian
Untuk memastikan tidak ada pos yang perlu disesuaikan lagi, maka kita perlu membuat jurnal penyesuaian terlebih dahulu, misalnya:
Jurnal Penyesuaian #1:
Ditemukan ada bunga kredit harus diterima dari kredit dengan kolektibilitas lancar yang harus sudah diakui pada 31 Agustus 2019 sebesar Rp 8.500.000
Jurnal Penyesuaian #2:
Bunga sertifikat deposito yang harus diamortisasi pada bulan Agustus 2019 adalah Rp 1.500.000
Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
Tanggal 31 Agustus 2019:
[Debit] Pendapatan Bunga akan Diterima Rp 8.500.000
[Kredit] Hasil/Pendapatan Bunga Kredit Rp 8.500.000
[Debit] Biaya Bunga Sertifikat Deposito Rp 1.5000.000
[Kredit] Bunga Sertifikat Deposito diBayar Di Muka Rp 1.500.000
Jurnal penyesuaian ini harus diposting terlebih dahulu ke buku besar untuk mendapatkan saldo yang benar.
Untuk itu kita menoleh kembali dan memposting ke rekening-rekening atau pos yang disesuaikan ke dalam buku besar.
06: Menyusun Laporan Keuangan Bank – Neraca Saldo
Setelah kita membuat jurnal penyesuaian dan sudah memastkan bahwa tidak ada lagi pos.
Atau rekening-rekening yang perlu disesuaikan, maka selanjutnya menyusun neraca saldo.
Neraca saldo ini disusun berdasarkan saldo-saldo yang tertera dalam buku besar.
Dan berikut ini neraca saldo yang dapat kita susun berdasrkan saldo-saldo rekening di BUKU BESAR:
PT Bank ABC
Neraca Saldo
Per 31 Agustus 2019
(dalam ribuan rupiah)
07: Menyusun Laporan Posisi Keuangan Bank
Dengan dasar neraca saldo yang telah disusun di langkah #6, dan dengan asumsi tidak transaksi atau saldo-saldo yang perlu disesuaikan.
Maka kita dapat langsung menyusun Laporan Keuangan bank, pertama kita menyusun Laporan Posisi Keuangan Bank/ Neraca sebagai berikut:
PT Bank ABC
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Agustus 2019
(dalam ribuan rupiah)
08: Menyusun Laporan Laba Rugi Bank
Masih menggunakan neraca saldo yang sudah dibuat, selanjutnya kita menyusun Laporan Laba Rugi sebagai berikut:
PT Bank ABC
Laporan Laba Rugi
Per 31 Agustus 2019
(dalam ribuan rupiah)
09: Menyusun Laporan Komitmen dan Kontinjensi Bank
Selanjutnya kita menyusun Laporan Komitmen dan Kontinjensi sebagai berikut:
PT Bank ABC
Laporan Komitmen dan Kontinjensi
Per 31 Agustus 2019
(dalam ribuan rupiah)
10: Menyusun Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank
Laporan keuangan bank harus menyajikan kualitas aktiva produktif agar dapat mendeteksi kualitas aktiva bank.
Untuk dapat membuat laporan kualitas aktiva produktif, diperlukan pemahaman ketentuan tentang kualitas aktiva produktif.
Dan dalam contoh ini kita lebih menitikberatkan penyajian informasinya. Bukan menentukan kualitas aset.
Misalkan pada contoh cara menyusun laporan keuangan bank ini telah diidentifikasi bahwa:
#1:
Kredit yang diberikan untuk pihak terkait semuanya dalam kondiri lancar.
#2:
Untuk penempatan pada bank lain dari jumlah Rp 7.900.000.000 (lihat neraca) terdiri dari:
- Kolektibilitas lancar sebesar Rp 4.000.000.000.
- Dalam perhatian khusus Rp 1.000.000.000
- Kurang Lancar Rp 1.500.000.000
- Diragukan Rp 500.000.000
- Macet Rp 900.000.000
#3:
Surat berharga kepaa pihak ketiga dan BI dari sejumlah Rp 2.400.000.000, masing-masing terdiri dari:
- Kolektabilitas Lancar Rp 2.000.000.000
- Kolektabilitas dalam perhatian Rp 400.000.000
#4:
Pada penempatan kredit yang diberikan Kredit Usaha Kecil (KUK) sejumlah Rp 6.000.000.00, masing-masing terdiri dari:
- Kolektabilitas Lancar Rp 3.000.000.000
- Dalam perhatian Khusus (DPK) Rp 1.000.000.000
- Kurang Lancar Rp 500.000.000
- Diragukan Rp 500.000.000
- Macet Rp 1.000.000.000
#5:
Kredit yang diberikan lainnya sejumlah Rp 23.400.050.000 dengan rincian terdiri dari:
- Kualitas Lancar Rp 10.000.000.000
- DPK Rp 3.000.000.000
- Kurang Lancar Rp 4.000.000.000
- Diragukan Rp 2.500.000.000
- Macet Rp 3.900.050.000 (konfirmasi neraca Rp 29.400.050.000 untuk KUK dan lainnya)
#6:
Komitmen dan Kontinjensi pada long position sebesar Rp 1.434.200.000., dengan kolektabilitas lancar Rp 1.000.000.000.
Dalam perhatian khusus Rp 434.000.000 dan kurang lancar Rp 200.000.000.
#7:
Hasil perhitungan PPAP dengan memperhatikan kolektabilitas dan nilai agunan telah diperoleh PPAP wajib dibentuk 31 Agustus 2019 untuk PPAP Penempatan pada bank lain sebesar Rp 900.000.000.
Dan PPAP untuk kredit yang diberikan sebesar Rp 2.300.000.000 atau total Rp 3.200.000.000 (lihat neraca)
Namun demikian PPAP yang wajib dibentuk tersebut juga menyangkut PPAP bagi terkait sebesar Rp 700.000.000.
Sedangkan untuk pihak lain sebesar Rp 2.500.000.000.
Sementara PPAP Aktiva Produktif yang telah dibentuk sebesar Rp 2.250.000.000 (lihat beban PPAP pada Laporan Laba Rugi Rp 950.000.000).
Dengan perincian PPA telah dibentuk untuk pihak terkait sebesar Rp 600.000.000, sedangkan untuk pihak lain sebesar Rp 1.650.000.000.
Dengan memperhatikan informasi di atas, maka selanjutnya kita bisa menyusun laporan Kualitas Aktiva Produktif seperti berikut ini:
PT Bank ABC
Laporan Kualitas Aktiva Produktif
Per 31 Agustus 2019
(dalam ribuan rupiah)
A: Kualitas Aktiva Produktif Pihak Terkait dengan Bank
B: Kualitas Aktiva Produktif Pihak Lain
11: Kesimpulan
Tujuan menyusun Laporan Keuangan Bank adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelola bank kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi dan kinerja bank selama periode tertentu.
Laporan Keuangan bank dapat menggambarkan posisi keuangan bank, laba (rugi), komtmen dan kontinjensi bank serta kualitas aktiva produktif bank.
Dan secara rinci sudah saya sajikan langkah-langkah dan cara membuat Laporan Keuangan Bank. Mulai dari transaksi keuangan sampai Laporan.
Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa cara membuat Laporan Keuangan Bank adalah dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:
- Melakukan pencatatan transaksi ke dalam buku jurnal.
- Memindahkan (posting) catatan transaksi dari buku jurnal ke BUKU BESAR sesuai dengan masing-masing rekening.
- Melakukan penyesuaian terhadap pos-pos tertentu
- Menyusun Neraca Saldo
- Menyusun Laporan Keuangan Bank
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai cara menyusun laporan keuangan bank.
Semoga bermanfaat. Terima kasih. *****