Metode Penyusutan Saldo Menurun atau Unit Produksi, Mana yang Terbaik?

Metode unit produksi adalah metode penyusutan aktiva tetap yang memberikan beban penyusutan berdasarkan kapasitas produktif aset tetap yang diharapkan.

Saat penggunaan aset tetap berbeda-beda dari tahun ke tahun, metode unit produksi LEBIH sesuai diterapkan dibandingkan dengan metode lainnya, seperti metode penyusutan garis lurus.

Metode penyusutan unit produksi dapat mencocokkan beban penyusutan dengan pendapatan terkait secara tepat. Misalnya untuk menyusutkan aset tetap saat jasa yang diberikan berhubungan dengan penggunaan, bukan waktu. Itulah kelebihan metode unit produksi!

Bagaimana bila dibandingkan dengan metode saldo menurun ganda? Mari simak pembahasan dan ulasannya beserta contoh-contoh berikut ini….

 

01. Metode Penyusutan Unit Produksi

metode unit produksi
Source: Pixabay

A: Pengertian Metode Unit Produksi

Apa pengertian metode unit produksi (units-of production method) dalam menghitung penyusutan aktiva tetap?

Metode unit produksi adalah cara menghitung penyusutan aktiva tetap  yang menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama untuk setiap unit yang diproduksi atau setiap unit kapasitas yang digunakan oleh aset.

Untuk menerapkan metode ini, masa kegunaan aset dinyatakan dalam unit kapasitas produktif seperti jam atau mil.

Kemudian jumlah beban penyusutan untuk setiap periode akuntansi ditentukan dengan mengalikan unit penyusutan dengan jumlah unit yang diproduksi atau digunakan selama periode tersebut.

 

B: Cara Menghitung Depresiasi Metode Unit Produksi

Bagaimana cara menghitung nilai depresiasi dengan metode unit produksi?

Untuk membantu memahami metode ini, perhatikan cara menghitung aktiva tetap dengan metode unit produksi berikut ini:

Contoh 01: Perhitungan Nilai Penyusutan Aset Tetap

Contoh soal :

Pada tanggal 01 Januari 2023, PT Manajemen Keuangan Network membeli sebuah mesin produksi tepung ikan dengan biaya perolehan sebesar Rp 20.000.000. Estimasi nilai residu sebesar Rp 5.000.000 diharapkan memiliki perkiraan masa manfaat 10.000 jam operasi. Berapa nilai penyusutan mesin tersebut?

Pembahasan dan jawaban :

Penyusutan untuk unit satu jam dihitung sebagai berikut:

= (Biaya perolehan – Perkiraan nilai residu) : Perkiraan masa manfaat
= (Rp 20.000.000 – Rp 5.000.000) : 10.000 = Rp 1.500 per jam

Jika mesin beroperasi selama 2.000 jam dalam satu tahun, maka penyusutan untuk tahun 2019 adalah sebagai berikut:

= Rp 1.500 x 2.000
= Rp 3.000.000

 

Contoh 02: Menghitung Nilai Depresiasi Peralatan

Peralatan yang diperoleh dengan biaya Rp 100.000.000 memiliki perkiraan nilai sisa sebesar Rp 8.000.000 dan perkiraan masa manfaat 30.000 jam. Peralatan tersebut beroperasi selama 2.500 jam dalam satu tahun.

Pertanyaannya:

  1. Berapa nilai komponen biaya perolehan aset tetap/peralatan yang dapat disusutkan.
  2. Hitung tingkat penyusutan aktiva tetap tersebut.
  3. Hitung beban penyusutan dengan metode unit produksi tersebut.

Pembahasan dan jawaban :

1: Menghitung harga perolehan aset tetap :

Cara menghitung nilai biaya perolehan aktiva tetap yang dapat disusutkan dengan metode unit produksi adalah sebagai berikut:

= Biaya Perolehan – Perkiraan Nilai Residu
= Rp 100.000.000 – Rp 8.000.000 = Rp 98.000.000

2: Menghitung nilai penyusutan aset tetap

Untuk menghitung tingkat penyusutan peralatan tersebut adalah sebagai berikut:

= Biaya perolehan aktiva tetap yang dapat disusutkan : Perkiraan masa manfaat aktiva tetap
= Rp 98.000.000 : 30.000 = Rp 3.250 per jam (pembulatan)

3: Menghitung nilai penyusutan peralatan per jam

Perhatikan beban penyusutan peralatan:

= Masa operasi peralatan x Tingkat penyusutan peralatan
= 2.500 jam x Rp 3.250 = Rp 8.125.000

Bagaimana denga dua contoh yang kami sajikan, mudah-mudahan bisa membantu dalam memahami metode unit produksi, yuk dilanjutkan membacanya ya…

 

02. Metode Penyusutan Saldo Menurun Ganda

metode penyusutan saldo menurun

A: Pengertian Metode Saldo Menurun Ganda

Apa pengertian metode penyusutan saldo menurun ganda (Double declining balance method)?

Metode saldo menurun ganda adalah metode penyusutan yang memberikan beban penyusutan secara periodik berdasarkan nilai buku aset tetap yang semakin menurun terhadap perkiraan umurnya.

Penggunaan metode penyusutan saldo menurun menurun ganda menghasilkan beban periodik yang semakin menurun selama perkiraan masa manfaat aset.

Bagaimana aplikasi metode penyusutan saldo menurun ganda dalam aktivitas sehari-hari? Penerapan atau aplikasi tingkat saldo menurun ganda ditentukan dengan menggandakan tingkat garis lurus.

 

B: Penerapan Metode Saldo Menurun Ganda

Perhatikan contoh metode penyusutan saldo menurun ganda berikut ini:

Sebuah aset memiliki masa manfaat lima tahun. Tingkat saldo menurun ganda sebesar sebesar 40%, ditentukan sebagai berikut:

Tingkat saldo menurun ganda = Tingkat garis lurus x 2

=(1/5) x 2
= 20% x 2 = 40%

Untuk tahun pertama kegunaan aset, biaya aset dikalikan dengan tingkat penyusutan saldo menurun ganda. Setelah tahun pertama, nilai buku (book value) yaitu biaya dikurangi akumulasi penyusutan: yang menurun dikalikan dengan tingkat ini.

 

C: Contoh Perhitungan Metode Saldo Menurun Ganda

Bagaimana cara menghitung depresiasi dengan menggunakan metode penyusutan saldo menurun ganda? Perhatikan contoh-contoh soal dan pembahasan jawaban berikut ini:

Contoh soal 1 : Nilai depresiasi tahunan

Penyusutan saldo menurun ganda tahunan untuk sebuah aset dengan estimasi masa kegunaan 5 tahun dari biaya sebesar Rp 24.000.000 adalah sebagai berikut:

metode penyusutan saldo menurun
Penerapan metode saldo menurun ganda

Pembahasan dan jawaban :

Perlu dicatat bahwa saat metode saldo menurun ganda digunakan, estimasi nilai residu tidak dipertimbangkan dalam menentukan tingkat penyusutan dan menghitung penyusutan periodik, akan tetapi, aset tidak perlu disusutkan di bawah estimasi nilai residunya.

Pada contoh di atas, estimasi nilai residu adalah Rp 2.000.000. Jadi penyusutan tahun kelima adalah:

= Rp 3.110.000 – Rp 2.000.000
= Rp 1.110.000

Bukan

= 40% x Rp 3.110.000
= Rp 1.244.160

Pada contoh metode penyusutan di atas, kita asumsikan bahwa penggunaan pertama aset terjadi pada awal tahun fiskal, tetapi ini bukanlah hal yang biasa terjadi dalam praktiknya, dan penyusutan untuk setengah tahun pertama harus dihitung.

 

Contoh soal dan jawaban 2 : Nilai alokasi penyusutan

Masih menggunakan data-data dari contoh #1, diasumsikan aset tetap di atas siap menyediakan jasa pada akhir bulan ketiga tahun fiskal.

Dalam hal ini, hanya sebagian (9/12) dari penyusutan tahun pertama sebesar Rp 9.600.00 yang dialokasikan pada tahun fiskal pertama, oleh karena itu, penyusutan sebesar :

= 9/12 x Rp 9.600.00
= Rp 7.200.000

Nilai tersebut dialokasikan pada sebagian tahun pertama penggunaan aset, selanjutnya, penyusutan untuk tahun fiskal kedua adalah sebesar:

= 40% x (Rp 24.000.000 – Rp 7.200.000)
=  Rp 6.720.000

 

Contoh soal 3: Menghitung nilai penyusutan mesin

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan, kami sajikan satu lagi contoh soal beserta pembahasan jawaban penyusutan metode saldo menurun ganda berikut ini:

Mesin peralatan yang diperoleh pada awal tahun 2023 dengan biaya Rp 150.000.000 memiliki estimasi nilai residu sebesar Rp 10.000.000, dan estimasi masa kegunaan 10 tahun.

Dari contoh soal penyusutan aktiva tetap metode menurun ganda tersebut, maka dapat ditentukan:

1: Biaya perolehan aktiva tetap mesin peralatan yang dapat disusutkan

= Rp 150.000.000 – Rp 10.000.000
= Rp 140.000.000

2: Tingkat penyusutan saldo menurun ganda

= [(1/10) x 2]
= 20%

3: Penyusutan saldo menurun ganda untuk tahun pertama

= Rp 150.000.000 x 20%
= Rp  30.000.000

 

03. Membandingkan Metode Penyusutan

metode penyusutan aktiva tetap

A:  Perbedaan Metode Garis Lurus, Unit Produksi, Saldo Menurun Ganda

Apa perbedaan dan persamaan metode penyusutan aktiva tetap, metode garis lurus, metode unit produksi dan metode saldo menurun ganda?

Perbedaan metode garis lurus, metode unit produksi, dan metode saldo menurun ganda adalah sebagai berikut:

metode penyusutan terbaik
Perbedaan Metode Garis Lurus, Unit Produksi, Saldo Menurun Ganda

Jadi, perbedaan antara metode garis lurus, unit produksi dan saldo menurun ganda, apabila dilihat dari sisi masa manfaat, biaya yang bisa disusutkan, tingkat penyusutan dan beban penyusutan seperti yang ditampilkan pada tabel di atas.

Satu misal perbedaan antara metode garis lurus, unit produksi dan saldo menurun ganda dilihat dari masa manfaat, kita bisa melihat bahwa untuk metode garis lurus dan saldo menurun ganda, masa manfaat dihitung dengan jumlah tahun, sedangkan metode unit produksi dinyatakan dengan jumlah estimasi unit produksi.

 

B: Persamaan Metode Garis Lurus, Unit Produksi, Saldo Menurun Ganda

Persamaan metode penyusutan garis lurus, unit produksi dan saldo menurun berganda adalah seluruh metode penyusutan membebankan sebagian jumlah biaya perolehan aktiva tetap dalam periode akuntansi, dan tidak pernah menyusutkan aktiva tetap di bawah nilai residunya.

  1. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan periodik yang sama selama masa kegunaan aset.
  2. Penggunaan metode unit produksi menghasilkan jumlah beban penyusutan periodik yang berbeda-beda tergantung jumlah aset yang digunakan.
  3. Metode saldo menurun ganda menghasilkan jumlah penyusutan yang lebih tinggi pada tahun pertama penggunaan aset, diikuti jumlah yang menurun secara bertahap.

Metode penyusutan saldo menurun ganda disebut juga dengan metode penyusutan yang DIPERCEPAT (accelerated depreciation method).

Dari 3 metode penyusutan aktiva tetap yang sudah dibahas di atas (metode garis lurus), mana metode penyusutan terbaik?

Jawabannya relatif, tergantung pada jenis usaha, jenis aktiva tetap, peraturan perundangan yang berlaku dan keputusan manajemen perusahaan.

Metode penyusutan saldo menurun ganda paling sesuai digunakan saat penurunan dalam produktivitas atau kemampuan menghasilkan sebuah aset lebih banyak terjadi pada awal tahun penggunaan dibanding pada tahun-tahun berikutnya.

Lebih jauh, menggunakan metode ini seringkali dibenarkan karena biaya perbaikan cenderung meningkat dengan bertambahnya usia aset tetap, oleh karena itu, berkurangnya jumlah penyusutan pada tahun-tahun berikutnya akan diimbangi dengan peningkatan beban perbaikan.

 

04. Kesimpulan

Setiap metode penyusutan, memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan suatu metode penyusutan, seringkali bisa ditutupi dengan metode penyusutan yang lain, di samping itu, selain memiliki perbedaan, masing-masing metode penyusutan juga memiliki banyak kesamaan.

Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menentukan metode penyusutan yang akan digunakan, termasuk memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku dan kebiasaan pada industri Anda.

Dan bila Anda ingin mengetahui tools bisnis lainnya yang tepat untuk usaha Anda, baca SOP Keuangan dan Accounting Tools Sederhana Bermanfaat.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga ada guna dan manfaatnya.

Apabila Anda mengutip artikel ini, mohon dengan sangat agar disebutkan dan disertakan sumbernya, karena sudah sangat banyak yang meng-copy paste artikel website ini, kemudian di-upload ke internet, entah itu sebagai tugas dari guru/dosen atau di website sendiri. Akhirnya Google mend-downgrade artikel.

Terima kasih*****

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.