Metode perpetual adalah salah satu cara pencatatan persediaan barang dagangan. Dengan metode ini harga pokok penjualan atau HPP akan bisa langsung diketahui secara up to date, karena keluar masuknya barang dagangan akan dicatat nilai HPP-nya.
Implementasi metode perpetual untuk mengelola persediaan barang dagangan adalah dengan mencatat seluruh kenaikan dan penurunan persediaan barang dagangan. Ada 3 metode perpetual yang bisa digunakan untuk mencatat persediaan, yaitu:
1: Metode Perpetual FIFO
2: Metode Perpetual LIFO
3: Metode Perpetual Average
Bagaimana penerapan masing-masing metode perpetual tersebut? Ikuti pembahasan lengkap beserta contoh soal beserta jawabannya berikut ini…
Pencatatan Persediaan Barang Dagangan
Cara Mencatat Inventory
Pencatatan persediaan barang dagangan dengan metode perpetual dilakukan dengan cara yang sama dengan pencatatan kenaikan dan penurunan dalam kas.
Akun persediaan pada awal periode akuntansi menunjukkan persediaan tersedia pada tanggal tersebut. Pembelian dicatat dengan mendebit persediaan dan menkredit kas atau utang usaha.
Pada tanggal terjadinya penjualan, harga pokok penjualan dicatat dengan mendebit Harga Pokok Penjualan dan mengkredit Persediaan. Ketika unit yang identik dari suatu barang dibeli dengan biaya per unit yang berbeda dalam periode tertentu, maka perlu dibuat asumsi arus biaya.
Bagaimana penerapan metode perpetual FIFO, metode perpetual LIFO, dan metode perpetual average biaya rata-rata digunakan. Kita akan menyajikan ilustrasi untuk setiap metode menggunakan data untuk Produk 123X, seperti ditunjukkan berikut ini:

Metode Perpetual FIFO
A: Pengertian Metode Perpetual FIFO
Kebanyakan perusahaan menjual barang berdasarkan urutan yang sama dengan saat barang dibeli.
Hal ini terutama dilakukan untuk barang yang tidak tahan lama dan barang yang mode dan modelnya sering berubah. Sebagai contoh, toko bahan makanan mengatur rak produk susu berdasarkan tanggal kadaluwarsa.
Begitu pula dengan toko pakaian pria dan wanita memajang pakaianya sesuai musim.
Pada akhir musim, mereka sering menjual barang untuk menyingkirkan pakaian yang sudah tidak sesuai dengan musim atau mode yang akan datang.
Oleh karena itu, metode perpetual FIFO sering konsisten dengan arus fisik atau pergerakan barang, dalam kasus ini, metode FIFO memberikan hasil yang kurang lebih sama dengan hasil yang diperoleh dari metode identifikasi biaya spesifik.
Untuk setiap unit terjual dan yang masih berada dalam persediaan. Saat metode perpetual FIFO dari biaya persediaan digunakan, biaya dimasukkan dalam harga pokok penjualan dengan urutan yang sama saat biaya tersebut terjadi.
B: Contoh Penerapan Metode Perpetual FIFO
1: Contoh Soal Metode Perpetual
Sebagai penjelasan, perhatikan ilustrasi dan contoh soal metode perpetual berikut ini:

2: Cara Mencatat Metode Perpetual
Jurnal pencatatan persediaan barang dagangan metode perpetual :
(Baca juga cara membuat prosedur jurnal akuntansi yang akurat dengan menggunakan accounting tools yang powerful).
Penjelasan Analisis Metode Perpetual
Pada ilustrasi di atas, menunjukkan ayat jurnal untuk pembelian dan penjualan serta akun buku besar pembantu persediaan untuk produk 123x.
Jumlah unit dalam persediaan setelah terjadinya setiap transaksi, bersama dengan jumlah biaya dan biaya per unit, ditunjukkan dalam akun. Kita asumsikan unit-unit terjual secara kredit sebesar Rp 30.000 per unit.
Perhatikan bahwa setelah 70 unit terjual pada tanggal 4 Juni 2018, terdapat sisa persediaan sebanyak 30 unit sebesar Rp 20.000 per unit.
—
Sebanyak 80 unit yang dibeli tanggal 10 Juni 2018 diperoleh dengan biaya Rp 21.000 per unit, bukan Rp 20.000. Oleh karena itu, persediaan setelah pembelian tanggal 10 Juni 2018 dilaporkan dalam dua baris, 30 unit seharga Rp 20.000 per unit dan 80 unit seharga Rp 21.000 per unit.
Berikutnya, perlu dicatat bahwa biaya sebesar Rp 810.000 untuk penjualan 40 unit tanggal 22 Juni 2018. Berasal dari 30 unit seharga Rp 20.000 per unit dan 10 unit seharga Rp 21.000 per unit.
Pada saat ini, 70 unit yang terdapat dalam persediaan memiliki biaya Rp 21.000 per unit. Sisa ilustrasi ini dijelaskan dengan cara yang sama.
Contoh Perhitungan Inventory
Perhatikan contoh perhitungan persediaan barang dagangan berikut:
Persediaan awal, pembelian, dan penjualan Produk MK47 adalah sebagai berikut:

Dengan menggunakan metode FIFO, dapat dihitung harga pokok penjualan pada tanggal 21 Mei 2018, dan persediaan tanggal 31 Mei 2018. Harga Pokok Penjualan (HPP) persediaan barang dagangan:

Jumlah persediaan barang dagangan:
= 23 unit x Rp 7.000
= Rp 161.000