Inilah Contoh Proses Rekonsiliasi Bank dengan Data Transaksi, Step by Step!

Metode rekonsiliasi bank adalah proses membandingkan pencatatan dalam rekening kas perusahaan dengan catatan bank. Tujuan rekonsiliasi adalah untuk memeriksa ketelitian pencatatan, selain itu untuk menge-cek penerimaan dan pengeluaran yang sudah terjadi di bank tapi belum dicatat oleh perusahaan.

Bagaimana cara atau metode rekonsiliasi bank? Mari baca dan pelajari contoh langkah demi langkah proses bank reconciliation yang saya sajikan berikut ini…

1. Metode Rekonsiliasi Bank(Bank Reconciliation)

1: Metode Rekonsiliasi Saldo Awal, Penerimaan, Pengeluaran dan Saldo Akhir

Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir biasanya dilakukan oleh auditor sebagai alat pengujian yang menyeluruh terhadap transaksi-transaksi kas.

Melalui metode ini selain saldo akhir saldo awal dan saldo akhir akan dapat diketahui perbedaan jumlah penerimaan dan pengeluaran antara bank dan catatan kas.

Susunan kolom-kolom untuk melakukan rekonsiliasi ini adalah saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir.

Untuk melakukan pekerjaan ini diperlukan pengetahuan mengenai prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.

Kenapa demikian? Karena prosedur yang digunakan itu akan mempengaruhi jumlah-jumlah yang akan direkonsiliasikan.

Perhatikan contoh ini :

Pada prosedur penerimaan kas dinyatakan bahwa check-check yang ditolak oleh bank dapat diperlakukan sebagai pengurang jurnal penerimaan kas atau sebagai pengeluaran kas.

Bila diperlakukan sebagai pengurang jurnal penerimaan kas, maka jumlah penerimaan menurut jurnal ini akan lebih kecil jika dibandingkan dengan jurnal penerimaan kas di mana check kosong diperlakukan sebagai pengeluaran. Perbedaan prosedur seperti ini akan mempengaruhi laporan rekonsilisasi bank.

Pembahasan rekonsiliasi bank dan form-form yang digunakan bisa dibaca serta di-download di: Template Rekonsiliasi Bank

2: Jenis Metode Rekonsiliasi Bank Adalah?

Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir bisa dibuat dalam 2 (dua) proses, yaitu:

  1. Metode rekonsiliasi bank 4 kolom
  2. Metode rekonsiliasi bank 8 kolom

Jika dibandingkan dengan rekonsiliasi saldo akhir maka metode rekonsiliasi bank 4 kolom adalah perluasan dari metode rekonsiliasi saldo bank untuk saldo kas.

Sedangkan metode rekonsiliasi bank 8 kolom adalah perluasan dari metode rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan  saldo yang benar. Oleh karena itu, prosedur dalam membuat rekonsiliasi saldo akhir juga berlaku dalam rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir, hanya saja yang terakhir ini lebih komplek.

Mengapa lebih kompleks?

Karena yang direkonsiliasikan dalam bentuk berkolom ini saldo akhir suatu periode yang menjadi saldo awal periode berikutnya, misalnya Desember dan Januari.

Penerimaan dan pengeluaran Januari serta saldo akhir Januari maka setiap elemen dalam rekonsiliasi ini akan mempengaruhi 2 kolom, sehingga setoran dalam perjalanan bulan Desember akan menambah saldo 31 Desember dan mengurangi penerimaan bulan Januari.

Hal ini bisa terjadi karena bank mencatat setoran tadi dalam bulan Januari yang seharusnya merupakan setoran bulan Desember.

Sampai di sini semakin jelas ya?

Agar semakin paham dan menguasai penerapan metode rekonsiliasi bank ini serta dapat langsung dipraktekan dalam dunia kerja, saya sajikan contoh proses rekonsiliasi bank, step by step berikut ini.

Mari dilanjut bacanya ya…

2. Proses Rekonsiliasi Bank

Bagaimana proses rekonsiliasi bank?

Secara umum dan sederhana, ada 3 langkah untuk melakukan rekonsiliasi bank, baik menggunakan metode rekonsiliasi bank 4 kolom maupun 8 kolom, yaitu:

1: Membuat perbandingan antara catatan kas perusahaan dengan laporan bank

Untuk membantu memudahkan dalam memahami metode rekonsiliasi, perhatikan contoh berikut ini:

Perbandingan Lap Bank vs Perusahaan

Dari contoh di atas, kita membuat perbandingan laporan bank dengan catatan perusahaan tahun 2023 dan 2024. Berdasarkan catatan perusahaan menunjukkan saldo tanggal 31 Januari 2024 sebesar Rp 614.000, sedangkan laporan bank Rp 546.700. Jadi ada selisih sebesar Rp 67.300. Selisih inilah yang harus dicari penyebabnya, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan benar-benar akurat.

2: Membuat ringkasan perbandingan laporan bank dan catatan kas

Langkah kedua ini adalah kelanjutan dari langkah pertama. Di langkah #1 sudah diketahui ada selisih kas antara catatan perusahaan dengan catatan bank. Di langkah kedua inilah dicari penyebabnya. Berikut ini contoh ringkasan perbandingan antara laporan bank dan catatan kas perusahaan:

rincian perbandingan laporan
Ringkasan Perbandingan Per Pos

Dari tabel rincian di atas, yuk dilakukan analisis sederhana sebagai berikut:

  1. Uang sudah dikirim ke bank tapi belum dicatat oleh bank.
  2. Cek sudah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi belum dicairkan oleh penerima.
  3. Pendapatan jasa giro dari perusahaan belum dicatat oleh perusahaan/
  4. Biaya administrasi bank belum dicatat oleh perusahaan.
  5. Uang tunai yang belum disetor perusahaan Rp 40.000.
  6. Ada cek dari pelanggan yang ditolak bank (harus mengurangi piutang).
  7. Kelebihan pencatatan piutang Rp 900.

 

3: Membuat Laporan Data Rekonsiliasi Bank

Langkash selanjunya adalah mempersiapan laporan data rekonsiliasi bank yang disusun berdasarkan data-data dari ringkasan perbandingan catatan kas perusahaan dengan laporan bank. Bagaimana format penyajian laporan data rekonsiliasi bank?  Yuk kita lihat bareng-bareng di hal berikutnya…

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.