3: Kelemahan Metode Transfer Pricing melalui Harga Pokok
Perhatikan lagi tabel pada contoh studi kasus sebelumnya:
Dari tabel pertama, sekilas hal ini akan tampak seperti sebuah KEPUTUSAN yang baik, oleh karena itu biaya variabel divisi relay hanya akan sebesar Rp. 10,- untuk setiap pembelian relay baru dibandingkan dengan Rp. 12,- untuk relay lama, dan divisi motor kalau tidak seperti ini harus membeli dari supplier luar dengan harga Rp. 15,-
Tetapi bila kita melihat data dari tabel kedua di atas, pilihan kedua ini ternyata akan mengurangi contribution margin perusahaan sebagai satu kesatuan sebesar Rp. 150.000,- per tahun. Di sinilah letak salah satu kelemahan pendekatan harga pokok dalam penentuan harga transfer.
Harga transfer berdasarkan harga pokok dapat menjurus pada keputusan yang disfungsional dalam perusahaan.
Tapi pendekatan ini tidak membentuk sendiri mekanisme pemberitahuan kepada manajer mengenai kapan transfer seharusnya atau tidak seharusnya dilakukan divisi relay, atau seharusnya meneruskan penjualan relay lama ke kontraktor, dan divisi motor atau seharusnya membeli relay baru dari supplier luar.
Walaupun hal ini sudah jelas bila melihat perhitungan dar tabel pertama dan kedua di atas, tetapi masalah tersebut dapat kabur bila berkaitan dengan divisi multi produk jadi, sebagai akibat penggunaan harga pokok sebagai harga transfer.
Laba perusahaan sebagai satu kesatuan utuh dapat terpengaruh dengan hal yang sifatnya bertentangan dan manajer mungkin tidak pernah mengetahui hal ini.
—
Dari tabel pertama dan kedua di atas, kita juga jadi mengetahui tentang kelemahan dari metode atau cara penentuan transfer pricing berdasarkan harga pokok, yakni bagian yang menunjukan LABA perusahaan hanya bagian yang melakukan penjualan akhir ke pihak luar.
Sedangkan divisi lain, seperti departemen relay, seperti yang ditunjukkan dalam kedua tabel di atas tidak akan menunjukkan laba atas aktivitasnya. Dengan demikian evaluasi melalui pendekatan rumus ROI atau melalui pendekatan hasil sisa tidak akan dimungkinkan.
Pengertian ROI dan contohnya bisa anda pelajari di artikel Contoh Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Tbk: Telkom dan Gudang Garam
Kelemahan lain dari metode ini adalah ketidakmampuannya dalam merangsang pengendalian biaya. Pengalaman membuktikan bahwa pemborosan dan ketidakefisienan hampir selalu berkembang, kecuali biaya tunduk pada beberapa bentuk tekanan yang bersaing di saat transfer.
4: Cara Menghindari Kelemahan Metode Harga Transfer
Untuk menghindari kelemahan tersebut maka harga pokok tersebut harus berupa HARGA POKOK STANDAR daripada harga pokok yang sesungguhnya.
Hal ini akan menghindari pelimpahan ketidakefisienan dari satu departemen ke departemen lainnya.
Selain cara tersebut, maka untuk menghindari kelemahan-kelemahan metode penentuan transfer pricing dengan harga pokok adalah dengan menggunakan rumus umum untuk menghitung harga transfer.
Rumus tersebut adalah sebagai berikut :
Harga Transfer = Harga Pokok Variabel per satuan + Hilangnya margin kontribusi per satuan atas penjualan keluar.
Dengan menggunakan rumus ini, maka harga transfer yang tepat untuk divisi relay untuk dibebankan pada relay baru akan menjadi :
Harga Transfer :
= Rp 10 + Rp. 8 = Rp. 18 per satuan
Dengan melihat harga transfer ini akan menjadi jelas bagi manajemen bahwa transfer tidak seharusnya dilakukan antara divisi relay dan divisi motor.
Oleh karena itu divisi motor dapat membeli relay dari supplier luar hanya dengan harga Rp. 15,- per satuan.
Penutup dan Kesimpulan
Jadi harga transfer membimbing pengelola perusahaan untuk mengambil keputusan yang TEPAT dan pengaruh yang sifatnya bertentangan dengan Laba dapat dihindari.
Dengan pemilihan dan penggunaan metode penentuan harga transfer juga akan membantu perusahaan dalam pelaporan pajak ke pemerintah (Dirjen Pajak)
Demikianlah pembahasan mengenai metode transfer pricing berdasarkan harga pokok.
Pembahasan artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel tentang Kenapa Diperlukan Harga Transfer atau Transfer Pricing?.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih.*****
Jika artikel ini bermanfaat untuk kamu, kamu bisa support kami dengan donasi untuk membantu kami terus membuat konten berkualitas. Donasi kamu akan digunakan untuk biaya operasional website, produksi konten berkualitas, dan pengembangan platform ini.
Cara Donasi:
- Transfer ke rekening berikut:
Bank: BCA
No Rekening: 0182537827
A/N: Wadiyo - Setelah transfer, kirim buktinya ke email kami di info@manajemenkeuangan.net atau WA 0896-0725-6713.
- Kami akan mengirimkan ucapan terima kasih dan template Excel untuk membuat laporan keuangan.
- Secara berkala, laporan penerimaan dan penggunaan donasi akan kami sajikan di manajemenkeuangan.net.
Terima kasih atas dukungannya! 🙏