Cara Mencatat Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Valuta Asing

Perubahan nilai tukar rupiah dan mata uang asing akan terus terjadi dari waktu ke waktu, namun nilainya berflutuasi. Bisa sedikit atau banyak.

Fluktuasi nilai tukar rupiah tersebut tentu mempengaruhi aktivitas perusahaan. Terutama perusahaan yang transaksi bisnisnya berkaitan dengan mata uang asing, misalnya mata uang dollar Amerika Serikat.

Bagaimana cara melakukan pencatatan fluktuasi nilai tukar Rupiah tersebut? Langsung saja mari dibahas bareng-bareng ya…

 

01: Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang dan Laporan Keuangan

nilai tukar mata uang

A: Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Terhadap Laporan Keuangan

Bagaimana pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang, misalnya rupiah terhadap elemen Laporan Laba Rugi dan Neraca?

Sebagaimana sudah disinggung pada awal artikel ini, bahwa perubahan atau fluktuasi nilai tukar mata uang, misalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, akan mempengaruhi aktivitas perusahaan.

Misalnya:

  • transaksi pembelian bahan baku dan bahan pembantu dari luar negeri,
  • perusahaan yang meng-ekspor atau menjual hasil produksinya dan jasanya ke luar negeri.

Perusahaan-perusahaan seperti akan sangat terpengaruh dengan fluktuasi nilai tukar mata uang.

Perubahan nilai tukar mata uang yang terjadi secara cepat juga akan menyulitkan perusahaan. Perusahaan akan kesulitan dalam menyusun budget anggaran dan target penerimaan. Mereka akan mengalami kesulitan untuk menentukan harga jual produk dan jasa.

***

Untuk mengetahui pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang (rupiah), maka sebaiknya kita mengetahui dan memahami laporan keuangan beserta elemen-elemennya, dan bagi yang belum tahu laporan keuangan dan ingin belajar serta mendalaminya serta mempraktekkan dalam usaha dan bisnis Anda.

Saya sarankan untuk membaca dan mempelajarinya di artikel Laporan Laba Rugi dan Laporan Keuangan Neraca atau Laporan Posisi Keuangan.

nggak sulit kok, cuman menantang doang” 🙂

Kenapa perlu mengetahui dan memahami Laporan Keuangan, terutama Laporan Laba Rugi dan Laporan Posisi Keuangan (Neraca)?

“Iya”

Karena kita akan menggunakan elemen-elemen di laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan (neraca) untuk menganalis transaksi, dan kemudian melakukan pencatatan jurnal akuntansi elemen-lemen laporan keuangan tersebut, sehingga kita harus mengetahui pada elemen-elemen apa saja perubahan kurs (nilai tukar) mata uang itu berpengaruh?

***

Tapi tak perlu khawatir, teruskan membacanya ya…

Karena saya akan sajikan elemen-elemen atau komponen laporan keuangan laba rugi dan laporan posisi keuangan.

so cool aja sahabat baiku 🙂

Perhatikan elemen-elemen laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi berikut ini:

komponen laporan keuangan
Note: Komponen laporan keuangan

Dari tabel di atas kita bisa melihat apa saja komponen/ elemen laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi.

Yukss dirinci satu per satu…

#1: Komponen/elemen Laporan Posisi Keuangan (Neraca/ Balance Sheet/ Statement of Financial Position)

  • Kas
  • Bank
  • Piutang
  • Persediaan
  • Prepayment
  • Marketable Securities
  • Fixed Assets
  • Intangible Assets
  • Accrued Expenses
  • Short Term Loan
  • Long Term Loan

 

#2: Komponen/ Elemen Laporan Laba Rugi ( Statement of Profit or Loss )

  • Selisih kas, selisih kurs
  • Selisih kurs, biaya bank, jasa giro
  • Perbedaan kurs, bad debt expenses
  • Selisih stock opname, HPP
  • Rent expense, insurance expense
  • Interest income, dividen income, laba rugi penualan sekuritas
  • Beban Depresiasi Aset Tetap berwujud dan tidak berwujud
  • Gain or loss on disposal of fixed assets
  • Macam-macam Biaya
  • Biaya bunga, selisih kurs

 

B: Kurs Tengah Bank Indonesia

SOP Manajemen Keuangan Unit Usaha

Menurut standar akuntansi keuangan (SAK) di Indonesia, transaksi yang terjadi dalam mata uang asing harus dicatat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.

Aset dan kewajiban moneter yang tercantum dalam mata uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca), harus dikonversikan ke dalam rupiah.

Dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca), selisih kurs yang terjadi dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.

Sedangkan yang dimaksud aset moneter adalah kas, bank, piutang, dan laibiltas moneter adalah liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.

Apa yang dimaksud dengan kurs tengah?

Kurs tengah adalah kurs beli ditambah kurs jual kemudian dibagi dua. Kalau dituliskan dalam sebuah formula adalah sebagai berikut:

Rumus Perhitungan Kurs Tengah BI
rumus perhitungan kurs tengah BI

Untuk memudahkan pemahaman tentang kurs tengah ini, saya sajikan contoh nilai kurs tengah Bank Indonesia (BI) tanggal 28 Agustus 2018 sebagai berikut:

Kurs Tengah BI
Contoh kurs tengah BI

 

Perhatikan grafik di atas, nilai kurs tengah Bank Indonesia per tanggal 28 Agustus 2018 adalah sebesar Rp 14.614.

Dari mana angka tersebut diperoleh?

Mari kita hitung…

Perhatikan elemen-elemen dalam rumus perhitungan kurs tengah di atas, yaitu ada kurs jual dan kurs beli.

Sekarang kita lihat nilai kurs beli dan kurs jual pada tanggal 28 Agustus 2018 adalah sebagai berikut:

perhitungan kurs tengah BI
perhitungan kurs tengah BI

 

Dari data di atas kita sudah mengetahui nilai tukar rupiah untuk 1 dollar Amerika sebesar Rp 14.541 untuk jual, sedangkan untuk kurs beli Rp 14.687

Sehingga kita bisa menghitung nilai kurs tengahnya dengan menggunakan rumus perhitungan kurs tengah seperti berikut ini:

= ( Kurs Beli + Kurs Jual ) : 2

= ( Rp 14.541 + Rp 14.687 ) : 2 = Rp 14.614

 

02: Cara Pencatatan Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang (Rupiah)

Nilai Tukar Mata Uang

Prosedur Pencatatan Nilai Tukar Mata Uang

Bagaimana cara melakukan pencatatan jurnal akuntansi dari fluktuasi nilai tukar mata uang, misalnya fluktuasi nilai tukar Rupiah?

Untuk memudahkan dalam memahami caranya, saya menggunakan contoh.

Perhatikan contoh fluktuasi nilai tukar rupiah dan cara pencatatannya berikut ini:

Pada tanggal 31 Juli 2018 PT XYZ mempunyai saldo piutang dari PT ABC sebesar US$ 15.000 yang berasal dari penjualan produk tanggal 27 Juli 2018.

Pada tanggal 27 Juli 2018,  kurs 1 US$  adalah Rp 14.411 sehingga saldo per 31 Juli 2018 tercatat Rp 216.165.000

Berikut data kurs rupiah per tanggal 27 Juli 2018 yang diambil dari situs Bank Indonesia:

Kurs Mata Uang
Contoh: Kurs Rupiah BI – 27-7-2018

Sedangkan Kurs Bank Indonesia per 31 Juli 2018 adalah kurs beli 1 US$ = Rp 14.341 dan kurs jual 1 US$ = Rp 14.485.

Nilai Tukar Rupiah BI
Nilai Tukar Rupiah BI tanggal 31 Juli 2018

Dengan menggunakan rumus perhitungan kurs tengah, kita bisa mengetahui kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Juli 2018 sebagai berikut:

= ( Rp 14.341 +  Rp 14.485 ) : 2
= Rp 14.413

Jadi saldo piutang PT XYZ per 31 Juli 2018 adalah Rp 216.195.000. Terdapat selisih sebesar Rp 30.000.

***

Pada tanggal 31 Juli 2018 harus dibuat jurnal koreksi untuk penyesuaian selisih nilai tukar rupiah seperti berikut:

A: Pencatatan jurnal penyesuaian di PT XYZ:

(Debit) Piutang …….. Rp 30.000
(Kredit) Laba Rugi Selisih …….. Kurs Rp 30.000

 

B: Pencatatan jurnal penyesuaian di PT ABC:

(Debit) Laba Rugi Selisih Kurs …….. Rp 30.000
(Kredit) Utang ………  Rp. 30.000  

Ini contoh sederhananya, cara perhitungan dan pencatatan seperti ini ini juga digunakan di akhir periode satu tahun, yaitu di tanggal 31 Desember 2018.

Bagaimana, mudah kan?

 

Video pembelajaran tentang nilai tukar mata uang

Dan melengkapi pembahasan materi tentang fluktuasi nilai tukar mata uang, termasuk nilai tukar rupiah.

Dan mengapa terjadi perbedaan nilai mata uang antara satu negara dan negara lain, mari sejenak saksikan penjelasannya dalam video berikut:

 

03: Kesimpulan

Mengingat pentingnya topik ini dan fluktuasi nilai tukar mata uang yang seringkali terjadi, maka dalam kesempatan ini Manajemen Keuangan membahasnya, satu per satu dengan contoh-contoh nyata dalam aktivitas bisnis.

Mulai dari pengaruh perubahan nilai tukar mata uang asing hingga cara pencatatan akuntansinya, sehingga perusahaan bisa melakukan antisipasi kejadian-kejadian tersebut dan meminimalkan dampak atau pengaruh dari fluktuasi nilai tukar mata uang.

Demikian pembahasan tentang cara  dan prosedur untuk mencatat fluktuasi nilai tukar Rupiah. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.