5. Penggantian Aktiva dalam NPV
A: Penggantian Aktiva
Perhatikan cara menghitung NPV berikut ini:
Misalkan suatu perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mengganti mesin lama dengan mesin baruyang lebih efisien. Hal tersebut ditunjukkan dari biaya operasi yang lebih rendah.
Nilai buku mesin lama sebesar Rp 80 juta dan masih bisa digunakan empat tahun lagi, tanpa nilai sisa. Untuk keperluan analisis dan pajak, digunakan metode penyusutan garis lurus.
Jika mesin baru digunakan, perusahaan bisa menghemat biaya operasi sebesar Rp 25 juta per tahun. Mesin lama jika dijual saat ini diperkirakan akan laku terjual dengan harga Rp 80 juta. Anggaplah usia mesin baru juga 4 tahun.
Penaksiran Kas
Jika kita ingin menggunakan penaksiran kas secara incremental (selisih atau perbedaan), maka kita bisa melakukan sebagai berikut:
Kalau mesin lama diganti dengan mesin baru, maka akan terdapat tambahan pengeluaran sebesar Rp 120 – Rp 80 juta. Taksiran arus kas operasional per tahun adalah sebesar sebagai berikut:
Apabila tingkat bunga yang relevan adalah 20%, maka perhitungan NPV adalah sebagai berikut:
= -40 + 53,07
= Rp 13,07 juta
Karena NPV adalah positif artinya penggantian mesin dinilai menguntungkan.
B: Analisis Hasil Perhitungan NPV
Bila usia ekonomis tidak sama analisis incremental dengan cara di atas tidak bisa dilakukan. Hal tersebut dikarenakan ada perbedaan incremental cash flow pada tahun-tahun pada saat (umumnya) usia ekonomis mesin lama sudah berakhir, sedangkan mesin baru masih beroperasi.
Perhatikan contoh perhitungan NPV berikut ini
Suatu perusahaan transportasi sedang mempertimbangkan untuk mengganti bis lama dengan bis baru. Perusahaan saat ini terkena tarif pajak penghasilan sebesar 35%, dan untuk memudahkan analisis, penyusutan dilakukan dengan metode garis lurus. Perbandingan antara bis lama dengan bis baru adalah sebagai berikut:

Tingkat keuntungan yang dipandang layak adalah 18%. Apakah perusahaan sebaikanya mengganti bis lama dengan bis baru? Analisis baik dengan menggunakan NPV masing-masing bis maupun incremental-nya akan nampak sebagai berikut:
Operasional cash flow setiap tahun:

Taksiran operasional cashflow setiap tahun.
Dengan demikian maka perhitungan NPV adalah sebagai berikut:
Karena NPV bis baru lebih besar, maka penggantian bis lama dapat dibenarkan. NPV incremental-nya dapat dihitung, sebagai berikut. Jika perusahaan mengganti bis lama dengan bis baru.
Perusahaan harus mengeluarkan tambahan investasi senilai Rp 30 juta. Di samping itu taksiran tambahan kas masuk bersih setiap tahun dari tahun ke-1 sampai ke-5 adalah sebagai berikut:

Tambahan kas masuk bersih per tahun, dari tahun ke-1 sampai ke-5, adalah Rp 10,1 juta.
Di samping itu, tambahan tahun ke-5, bila bis lama diganti dengan bis baru, maka akan menimbulkan arus kas Rp -5 juta dari kehilangan penjualan nilai residu bis lama, sedangkan pada tahun ke-6 diharapkan akan memperoleh Rp 32,75 juta, dan pada tahun ke-7 juga sebesar Rp 32,75 juta plus Rp 10 juta nilai residu bis baru.
Dengan demikian perhitungan NPV incremental-nya adalah sebagai berikut:
NPV incremental:
= -30 + 54,9
= 24,9
Dengan demikian penggantian bis lama dengan bis baru akan memberikan NPV yang positif, perhatikan bahwa NPV incremental sama dengan selisih NPV bis baru dengan lama.