Kebanyakan kita akan senang dan gembira bila orang melunasi utangnya sebelum waktu jatuh temponya. Bagaimana dengan pelunasan obligasi sebelum tanggal jatuh temponya? Akan senang dan gembira juga kah?
Lalu, bagaimana pencatatan jurnal akuntansi terhadap obligasi yang pelunasanya sebelum tanggal jatuh tempo? Mari baca sampai kelar pembahasan beserta contohnya berikut ini.
1: Pengertian Pelunasan Obligasi
A: Pelunasan Obligasi Sebelum Tanggal Jatuh Tempo
Obligasi yang dapat dilunasi kembali sebelum tanggal jatuh tempo biasanya dilakukan dengan memberi agio pada pemegang obligasi pada waktu pelunasan itu terjadi.
Akumulasi disagio atau amortisasi agio dalam buku investor tidak lagi dengan garis lurus tetapi menggunakan cara amortisasi yang dipercepat.
Misalnya : Manajemen Keuangan Network mengeluarkan obligasi pada tanggal 1 Januari 2000 dan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2018.
Daftar tanggal pembayaran dengan jumlah pelunasan sebagai berikut :
- Dilunasi pada tanggal 01 Januari 2003 sampai 31 Desember 2007 = 105
- Pembayaran dilunasi tanggal 01 Januari 2008 sampai 31 Desember 2012 = 103
- Dilunasi pada tanggal 01 Januari 2013 sampai 31 Desember 2017 = 101
Bila obligasi ini dibeli oleh investor di atas nilai nominal, maka perhitungan amortisasi agionya harus dibuat sedemikian rupa agar nilai buku obligasi tidak melebihi nilai jatuh tempo tiap-tiap jangka waktu.
Perhatikan contoh berikut:
Misalnya obligasi nominal Rp. 1.000.000 dibeli dengan harga Rp. 1.100.000, maka, amortisasi yang dipercepat dihitung sebagai berikut :
- Rp. 1.100.000 – Rp. 1.050.000 : 3 tahun (2000 – 2002) = Rp. 16.667 per tahun
- Rp. 1.050.000 – Rp. 1.030.000 : 5 tahun (2003 – 2007) = Rp. 4.000 per tahun
- Rp. 1.030.000 – Rp. 1.010.000 : 5 tahun (2008 – 2012) = Rp. 4.000 per tahun
- Rp. 1.010.000 – Rp. 1.000.000 : 5 tahun (2013 – 2007) = Rp. 2.000 per tahun
Dengan amortisasi yang dipercepat, NILAI BUKU Penanaman Modal dalam obligasi sama dengan JUMLAH PELUNASAN pada akhir suatu jangka waktu.
Obligasi yang agio atau dis-agio-nya tidak lebih besar dari nilai jatuh tempo setiap periode tidak menimbulkan masalah.
B: Pencatatan Pelunasan Obligasi
Bagaimana prosedur pencatatan akuntansi pembayaran pelunasan obligasi? Pelunasan obligasi seperti ini dicatat dalam buku investor seperti berikut ini :
(Debit) Kas Rp xxxx
(Kredit) Penanaman Modal dalam Obligasi Rp xxxx
Sedangkan jumlah Laba Rugi adalah jumlah selisihnya. Penerimaan bunga obligasi tetap dikreditkan ke rekening Pendapatan Bunga Obligasi.
2: Dana Pelunasan Obligasi
Perusahaan yang mengeluarkan obligasi, seringkali harus mengumpulkan dana pelunasan obligasi agar dapat memenuhi perjanjian pada waktu menjual obligasi.
Dana yang terkumpul digunakan untuk melunasi obligasi pada tanggal jatuh tempo dan biasanya dibentuk dengan simpanan tiap-tiap periode, simpanan ini bisa dalam jumlah yang sama, dapat juga dengan jumlah yang tidak sama.
Jumlah dana yang dibentuk dapat diurus sendiri oleh perusahaan, dapat pula diserahkan pada pihak lain (wali).
Dana yang dikumpulkan dapat digunakan untuk mencari tambahan penghasilan, biasanya dibelikan surat-surat berharga jangka pendek.
Bila dana diurus sendiri, maka semua transaksi yang berhubungan dengan dana ini langsung dicatat dalam buku-buku perusahaan.
Jika dana diserahkan pada wali, setiap periode wali mengirimkan laporan mengenai kegiatan dana. Pencatatan dalam buku-buku perusahaan dilakukan berdasarkan laporan yang diterima dari wali.
Fantastic website. Lots of helpful info here. I’m
sending it to some friends and also sharing in delicious.
And obviously, thanks in your sweat!
Many thank Keith