Option atau Opsi adalah kontrak untuk membeli atau menjual aset sekuritas dengan harga tetap pada atau sebelum jatuh tempo.
Opsi adalah hak untuk melakukan sesuatu. Karena merupakan hak (rights), maka pemodal atau manajer keuangan bisa melakukan atau tidak.
Apa saja tipe opsi? Apa saja faktor yang mempengaruhi nilai opsi? Bagaimana cara untuk menentukan harga opsi?
Yuks ikuti pembahasan lengkapnya berikut ini…
01: Pengertian dan Jenis Opsi (option)
A: Karakteristik dan Pengertian Opsi
Opsi sering disebut sebagai financial derivatives.
Penyebutan ini menunjukkan bahwa instrumen keuangan yang disebut opsi adalah instrumen keuangan yang muncul karena telah ada instrumen keuangan lain. Dan penerbitan opsi adalah dikaitkan dengan instrumen keuangan tersebut.
Karakteristik opsi dapat di-identifikasikan pada berbagai keputusan keuangan yang menimbulkan pilihan bagi pemodal.
Perhatikan contoh berikut ini:
Dalam keputusan investasi, kita dihadapkan pada adanya kemungkinan atau pilihan untuk membatalkan investasi tersebut.
Dalam memilih sumber pendanaan, pemberi pinjaman bisa memberikan opsi bagi kita untuk membatalkan perjanjian, bila kita menginginkan.
Hak untuk memilih tersebut akan mempunyai nilai, dan bagaimana menaksir nilai hak – right adalah perlu dikuasai oleh manajer keuangan.
Hal ini disebabkan karena perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang mempunyai karakteristik opsi, seperti:
- Obligasi konversi
- Waran
Atau manajer keuangan ingin melakukan investasi pada sekuritas yang mempunyai karakteristik opsi.
B: Jenis Opsi
Apa saja jenis opsi?
Jenis opsi dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
- Call option atau opsi beli
- Put option atau opsi jual
Untuk lebih jelasnya, mari dibahas satu per satu.
01: Opsi Beli atau Opsi Call (Call Option)
Apa itu opsi call atau call option?
Opsi beli atau call option adalah kontrak untuk membeli aset.
Call option menunjukkan hak untuk membeli suatu saham dengan harga tertentu (harga ini disebut sebagai exercise price) pada tanggal tertentu. Tanggal jatuh tempo tersebut disebut sebagai exercise date.
Perhatikan contoh opsi saham berikut:
Misalkan seseorang menawarkan call option sebagai berikut:
Bila kita membeli call option tersebut, maka satu tahun yang akan datang kita bisa memperoleh opsi adalah saham A dengan harga Rp 10.000 dari penerbit opsi tersebut.
Terlepas dari berapa harga yang tersedia kita bayar untuk opsi tersebut.
Maka diagram posisi dalam gambar berikut ini menunjukkan nilai call pada saat opsi call tersebut jatuh tempo.
Bila pada saat opsi call jatuh tempo harga saham A di bawah Rp 10.000, maka nilai call tersebut sama dengan nol rupiah.
Bila harga saham di atas Rp 10.000, maka kita akan memperoleh keuntungan jika meng-exercise-kan kontrak opsi saham tersebut.
Dalam keadaan seperti ini nilai call akan sebesar harga pasar opsi adalah dikurangi dengan execise price.
***
Perhatikan satu contoh opsi saham berikut ini :
Misalkan harga saham A saat ini adalah Rp 9.000. Kita bersedia membayar opsi call yang ditawarkan tersebut dengan premi opsi adalah sebesar Rp 500.
Bila pada tahun depan, yaitu saat exercise date, harga saham menjadi sebesar Rp 11.000, maka kita akan memperoleh keuntungan Rp 500.
Keuntungan ini diperoleh dari:
01: Nilai opsi pada saat di-exercise-kan:
= Rp 11.000 – Rp 10.000
= Rp 1.000
02: Premi yang kita bayar = Rp 500
03: Laba (rugi):
= Rp 1.000 – Rp 500
= Rp 500
Bila harga saham tahun depan menjadi Rp 12.000, maka kita akan memperoleh laba Rp 1.500. Pada saat harga saham hanya Rp 10.000, kita rugi Rp 500.
Berapa Laba (rugi) kita seandainya harga saham hanya Rp 9.500? Kita tetap rugi sebesar Rp 500.
Maksimum kerugian kita adalah jumlah uang yang kita bayarkan dalam kontrak opsi untuk membeli opsi tersebut.
***
Bila diasajikan dalam bentuk tabel, maka akan nampak sebagai berikut:
Tabel: Laba (rugi) karena membeli opsi call dengan harga Rp 500 pada berbagai tingkat harga, untuk exercise price sebesar Rp 10.000
Kolom terakhir pada tabel di atas, bila digambarkan dalam grafik dengan sumbu datar harga saham.
Dan sumbu tegak laba (rugi) akan nampak seperti pada gambar berikut ini:
Gambar tersebut menunjukkan bahwa kerugian maksimum yang diderita adalah Rp 500, yaitu sebesar harga (premi) opsinya.
02: Opsi Jual atau Put Option
Pengertian Put Option
Apa itu opsi jual atau put option?
Pengertian put option adalah hak untuk menjual suatu saham dengan harga tertentu pada waktu tertentu (atau sebelumnya). Jadi, opsi jual atau put option adalah kontrak untuk menjual aset.
Perhatikan contoh put option sebagai berikut:
Misalkan seseorang menawarkan opsi put sebagai berikut:
Dengan membeli opsi put tersebut anda bisa menjual saham A kepada orang tersebut dengan harga Rp 10.000 satu tahun yang akan datang.
Kapan opsi put tersebut mempunyai nilai, artinya anda akan meng-exercise-kan opsi tersebut?
Jawabannya sederhana sekali, yaitu bila harga saham A pada saat jatuh tempo di BAWAH Rp 10.000.
Pada saat harga saham A misalnya Rp 8.000, akan datang ke pihak yang menerbitkan opsi put tadi dan memintanya untuk membeli saham A sebesar Rp 8.000.
Maka sesaat sebelum opsi put di-exercise-kan, nilai opsi tersebut adalah Rp 2.000 (selisih antara Rp 10.000 dengan Rp 8.000). Sebaliknya pada saat harga saham di atas exercise price, maka nilai opsi put akan sama dengan NOL.
Keadaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Nilai tertinggi put option adalah pada saat harga saham sebesar nol rupiah. Pada saat itu nilai put akan sebesar Rp 10.000 sama dengan exercise price-nya.
***
Hal yang sama dapat dilakukan bila misalnya harga put option adalah sebesar Rp 500. Pada berbagai tingkat saham, maka laba (rugi) dengan membeli put option dengan harga premi Rp 500 disajikan pada tabel berikut:
Dengan cara yang sama dengan call option di atas, maka tabel tersebut dapat digambarkan dengan sebuah grafik sebagai berikut:
Gambar-gambar tersebut adalah nilai option bagi pihak yang membeli option tersebut.
***
Bagi pihak yang menerbitkan, atau menjual option tersebut maka nilai bagi penerbit option adalah kebalikan dari nilai option bagi pembeli.
Bagi penjual option call dan put nilainya ditunjukan pada gambar berikut ini:
02: Kombinasi Tipe Opsi Calls, Puts, dan Saham
A: Persamaan dasar antara call, put, dan saham
Penjual bisa melakukan diversifikasi dengan membeli call, put, dan saham secara bersamaan.
Bila pemodal membeli put dan saham, maka nilai investasinya, apapun yang terjadi dengan harga saham tersebut akan sama dengan nilai call ditambah dengan PV exercise price.
B: Contoh Analisis Call, Put, dan Saham
Perhatikan contoh berikut ini:
Seorang penjual membeli satu option put dengan harga exercise Rp 10.000 dan saham.
Nilai investasinya pada saat option put tersebut jatuh tempo pada berbagai harga saham, disajikan pada tabel berikut ini:
Secara grafis keadaan tersebut ditunjukkan dalam gambar berikut ini:
Perhatikan bahwa apapun yang terjadi dengan harga saham nilai investasinya sama dengan nilai option call ditambah dengan Rp 10.000 (exercise price), dengan demikian maka:
Nilai Call + PV Exercise Price = Nilai Put + Harga Saham
Hubungan ini berlaku karena pay-off dari:
Membeli call, melakukan investasi pada aktiva yang aman untuk memperoleh nilai sebesar exercise price pada saat jatuh tempo akan menghasilkan pay-off yang sama dengan Membeli put, dan saham
Dengan memahami hubungan tersebut, kita bisa menaksir nilai put bila kita mengetahui nilai call atas saham tersebut.
03: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Opsi
Sejauh ini kita membahas tentang berapa harga option pada waktu jatuh tempo.
Misalnya harga call option dengan exercise price Rp 10.000. Apabila harga saham pada waktu jatuh tempo di bawah Rp 10.000 pada saat jatuh tempo, call tersebut tidak punya nilai.
Bila harga saham di atas Rp 10.000, maka nilai call option tersebut akan sebesar Rp 10.000 dikurangi harga saham tersebut. Hubungan ini ditunjukkan oleh garis tebal pada gambar berikut:
Pada saat sebelum jatuh tempo nilai call tersebut tidak bisa di bawah garis tebal.
Sebagai misal, jika harga saham adalah sebesar Rp 20.000 dan harga option adalah Rp 5.000 (opsi dengan exercise price sebesar Rp 10.000).
Maka pemodal akan membeli option tersebut. Meng-exercise-kannya dengan tambahan uang Rp 10.000. Dan kemudian menjual saham yang mereka peroleh, yang bisa dijual dengan harga Rp 20.000.
Bila hal tersebut terjadi, permintaan akan opsi adalah meningkat yang akan memaksa nilai option mininimal naik menjadi sebesar nilai yang ada pada garis tebal tersebut.
Karena itu untuk call option yang masih mempunyai waktu atau belum jatuh tempo, garis TEBAL pada grafik di atas adalah lower limit dari harga call option.
***
Bagaimana dengan Upper limit?
Upper limit nilai opsi adalah garis diagonal yang ada pada grafik di atas.
Mengapa garis diagonal ini merupakan batas atas harga option call? Sederhana sekali. Nilai maksimum suatu opsi adalah nilai saham tersebut.
Tidak mungkin investor mau membeli option call dengan harga yang justeru lebih besar dari harga sahamnya, karena itu harga option call atas saham yang belum jatuh tempo akan berada di antara garis tebal dan garis diagonal.
***
Harga option call akan berada pada garis lengkung dengan kurva ke atas (curved upward-sloping line). Sebagaimana ditunjukkan oleh garis putus-putus pada gambar grafik di atas.
Garis ini akan bermula dari titik di mana batas atas dan batas bawah bertemu (yaitu titik NOL), kemudian meningkat dan akhirnya menjadi sejajar dengan garis batas bawah.
Garis ini menunjukkan bahwa nilai option call meningkat kalau harga saham meningkat, bila exercise price dipegang konstan. Dengan demikian maka harga opsi adalah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain oleh 5 faktor berikut ini:
- Harga saham
- Harga exercise
- Tingkat bunga
- Jangka waktu akan jatuh tempo
- Volatility harga saham.
Bila faktor (1), (3),(4) dan (5) meningkat maka nilai option call akan meningkat, sedangkan bila faktor (2) meningkat maka nilai option call akan menurun.
04: Model Penentuan Harga Opsi
A: Menentukan Harga Saham
Model discounted cash flow yang digunakan untuk menentukan harga saham tidak dapat diterapkan untuk penilaian option.
Mengapa demikian?
Alasan utamanya karena risiko opsi adalah berubah setiap saat harga saham berubah.
Pada saat kita membeli call kita mengambil posisi dalam saham tersebut. Tetapi menaruh jumlah uang yang lebih sedikit daripada seandainya kita membeli saham tersebut secara langsung.
Sebagai akibatnya, suatu opsi adalah akan selalu lebih berisiko dibandingkan dengan saham yang bersangkutan.
Option tersebut akan mempunyai beta dan deviasi standar yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham yang bersangkutan.
***
Seberapa jauh risiko opsi adalah tergantung pada saham relatif terhadap exercise.
Suatu option yang “in the money” di mana harga saham lebih besar dari harga exercise, akan lebih aman dari pada option yang “out of the money” di mana harga saham lebih kecil dari harga exercise.
Sebaliknya, pada saat harga saham turun, harga option akan turun dan meningkatkan risiko option, karena itulah, tingkat keuntungan yang diinginkan oleh investor akan berubah pada saat harga saham berubah.
B: Menentukan Harga Opsi
Terdapat 2 (dua) model untuk menaksir harga option, yaitu:
- Binominal Option Pricing Modal
- Rumus Black and Scholes
Mari dibahas masing-masing model tersebut satu per satu ya…
01: Binominal Option Pricing Model (BOPM)
Pengertian Binominal Option Pricing Model
Apa yang dimaksud Binominal Option Pricing Model?
Binominal Option Pricing Model adalah suatu model option di mana suatu harga saham saat ini, harga saham tersebut diharapkan dapat berubah menjadi dua harga saham pada periode berikutnya dengan peluang yang sama.
***
Untuk menjelaskan pengertian tersebut, perhatikan contoh berikut ini:
Misalkan ada option call yang akan jatuh tempo satu tahun lagi atas saham B. Harga exercise option tersebut adalah Rp 11.000.
Untuk menyederhanakan persoalan, misalkan untuk tahun depan harga saham diperkirakan bisa berubah menjadi Rp 8.000 atau Rp 13.000.
(Karakter inilah yang menyebabkan model ini diberi nama model binomial)
Harga saham saat ini Rp 9.000. Anggaplah bahwa risk free rate of return sebesar 15% per tahun.
Bila harga saham B menjadi Rp 8.000, maka option call tersebut tidak ada harganya. Tapi bila harga saham menjadi Rp 13.000, nilai option adalah menjadi Rp 2.000.
Kemungkinan pay-off dari persoalan tersebut adalah sebagai berikut:
***
Bandingkan jika Anda meminjam sebesar Rp 6.957 dan membeli selembar saham:
Perhatikan bahwa hasil dari investasi di saham dengan meminjam ini identik dengan 2,5X hasil kali kita membeli option. Oleh karena itu kedua investasi tersebut harus memberikan nilai yang sama, yaitu:
Nilai 2,5 call = nilai saham – Rp 6,957 pinjaman
= Rp 9.000 – Rp 6.957
= Rp 2.043
Nilai 1 call = Rp 817
Sayangnya pendekatan ini sangat kompleks dan menentukan bantuan komputer. Kalau kemungkinan (periode) perubahan harga saham cukup banyak.
Jumlah saham yang diperlukan untuk mereplikakan satu call disebut sebagai option adalah delta atau hedge ratio. Pada contoh ini option delta-nya adalah ½,5 atau 0,40.
Rumus sederhana yang digunakan adalah:
Option delta:
= (2.000 – 0) / (13.000 – 8.000)
= 0,40
02: Rumus Black and Scholes
Sekilas Tentang Rumus Persamaan Black and Scholes
Rumus Black and Scholes pada dasarnya adalah menggunakan trick di atas.
Trick yang digunakan adalah membuat ekuivalen opsi adalah dengan cara mengkombinasikan investasi pada saham biasa dan meminjam net cost membeli ekuivalen option tersebut haruslah sama dengan nilai option tersebut.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
C = P N (d1) – Xe-rt N(d2)
Rumus yang nampak complicated ini lebih mudah digunakan dengan memanfaatkan Tabel Nilai Call, persentase harga saham.
Jika kita ingin menghitung nilai option put yang mempunyai exercise price dan jangka waktu jatuh tempo yang sama, maka kita kembali pada persamaan dasar yang bisa dimodifikasi menjadi:
Nilai put = nilai call + PV harga exercise – harga saham
= 846 + 9,565 – 9.000
= 1,411
Bila saham yang dikaitkan dengan option tersebut membayarkan dividen, maka perhitungan nilai mengalami perubahan.
Dengan memiliki saham investor berhak memperoleh dividen, tapi kalau mereka memiliki option , mereka tidak berhak atas dividen tersebut. Karena itu, nilai option call akan berkurang bila saham tersebut membayarkan dividen.
***
Untuk opsi tipe Eropa, maka rumus Black and Scholes perlu dirubah. Yaitu dengan mengurangi harga saham saat ini dengan present value dividen yang dibayarkan.
Misalkan saham dengan harga saat ini sebesar Rp 9.000 (kita menggunakan contoh yang sama) diharapkan akan membayarkan dividen dengan present value Rp 900, maka harga saham saat ini perlu disesuaikan menjadi:
= Rp 9.000 – Rp 900
= Rp 8.100
sehingga harga saham / PV harga exercise
= 8.100 – 9.565
= 0,84
***
Untuk menambah wawasan dan melengkapi pembahasan tentang option, saksikan video singkat berikut ini…
Bagaimana video di atas menurut Anda?
05: Kesimpulan
Option Pricing Theory atau teori penentuan harga opsi adalah suatu teori yang dapat digunakan untuk menaksir harga yang wajar dari suatu option.
Opsi adalah hak untuk melakukan sesuatu.
Teori penentuan harga opsi adalah termasuk materi manajemen keuangan yang cukup penting dipahami oleh para manajer keuangan.
Dan siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan keuangan.
Teori ini dikembangkan dari keadaan pasar financial derivatives, di mana diperdagangkan option yang ditarik atas sekuritas tertentu.
***
Ada dua jenis opsi adalah option call (opsi beli) dan option put (opsi jual)
Yang pertama option call, adalah opsi yang menunjukkan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu pada waktu tertentu (atau sebelumnya), sedangkan yang kedua adalah hak untuk menjual.
Bila hak tersebut hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo, maka option tersebut bertipe Eropa. Sedangkan bila option dapat dilaksanakan pada saat jatuh tempo atau sebelumnya disebut tipe Amerika.
***
Nilai option call tergantung pada:
- Harga saham saat ini
- Harga exercise
- Tingkat bunga
- Jangka waktu akan jatuh tempo
- Votality harga saham
Bila faktor (1), (3), (4), dan (5) meningkat maka nilai option call akan meningkat, sedangkan bila faktor (2) meningkat, nilai option call akan menurun.
Dengan menggunakan persamaan dasar yang menjelaskan hubungan antara nilai call dan nilai put, maka sekali dapat ditaksir nilai call, dapat pula ditaksir nilai put.
Untuk menaksir nilai option call dan put sebelum saat exercise, Black and Scholes merumuskan suatu model.
Penggunaan model tersebut akan lebih mudah jika dipergunakan Tabel Nilai Option, Persentase Harga Saham, atau menggunakan program komputer.
Pengelola keuangan perlu memahami teori penentuan harga option ini, karena perusahaan mungkin berniat menerbitkan sekuritas yang mempunyai karakteristik option, atau meng-investasikan dana jangka pendek pada sekuritas yang berciri tersebut.
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai option sebagai financial derivatives dengan jenis, contoh dan cara sederhana perhitungannya.
Semoga bermanfaat.
Bagaimana menurut pendapat Anda?