Mengenal Opsi: Jenis, Cara Menghitung dan Contoh Praktis

2: Kombinasi Tipe Opsi Calls, Puts, dan Saham

A: Persamaan dasar antara call, put, dan saham

Penjual bisa melakukan diversifikasi dengan membeli call, put, dan saham secara bersamaan. Jika pemodal membeli put dan saham, maka nilai investasinya, apapun yang terjadi dengan harga saham tersebut akan sama dengan nilai call ditambah dengan PV exercise price.

B: Contoh Analisis Call, Put, dan Saham

Perhatikan contoh berikut ini:

Seorang penjual membeli satu option put dengan harga exercise Rp 10.000 dan saham.

Nilai investasinya pada saat option put tersebut jatuh tempo pada berbagai harga saham, disajikan pada tabel berikut ini:

contoh opsi

Secara grafis keadaan tersebut ditunjukkan dalam gambar berikut ini:

opsi adalah saham
Gambar: Nilai option put dan saham pada berbagai harga saham.

Perhatikan bahwa apapun yang terjadi dengan harga saham nilai investasinya sama dengan nilai option call ditambah dengan Rp 10.000 (exercise price), dengan demikian maka:

Nilai Call + PV Exercise Price = Nilai Put + Harga Saham

Hubungan ini berlaku karena pay-off dari:

Membeli call, melakukan investasi pada aktiva yang aman untuk memperoleh nilai sebesar exercise price pada saat jatuh tempo akan menghasilkan pay-off yang sama dengan Membeli put, dan saham

Dengan memahami hubungan tersebut, kita bisa menaksir nilai put bila kita mengetahui nilai call atas saham tersebut.

3: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Opsi

Sejauh ini kita membahas tentang berapa harga option pada waktu jatuh tempo.

Misalnya harga call option dengan exercise price Rp 10.000. Apabila harga saham pada waktu jatuh tempo di bawah Rp 10.000 pada saat jatuh tempo, call tersebut tidak punya nilai.

Bila harga saham di atas Rp 10.000, maka nilai call option tersebut akan sebesar Rp 10.000 dikurangi harga saham tersebut. Hubungan ini ditunjukkan oleh garis tebal pada gambar berikut:

opsi adalah instrumen keuangan
Gambar: Nilai option call sebelum jatuh tempo.

Pada saat sebelum jatuh tempo nilai call tersebut tidak bisa di bawah garis tebal. Sebagai misal, jika harga saham adalah sebesar Rp 20.000 dan harga option adalah Rp 5.000 (opsi dengan exercise price sebesar Rp 10.000).

Dari data-data tersebut, maka pemodal akan membeli option tersebut. Meng-exercise-kannya dengan tambahan uang Rp 10.000, dan kemudian menjual saham yang mereka peroleh, yang bisa dijual dengan harga Rp 20.000.

Bila hal tersebut terjadi, permintaan akan opsi adalah meningkat yang akan memaksa nilai option mininimal naik menjadi sebesar nilai yang ada pada garis tebal tersebut.

Karena itu untuk call option yang masih mempunyai waktu atau belum jatuh tempo, garis TEBAL pada grafik di atas adalah lower limit dari harga call option.

Bagaimana dengan Upper limit? Upper limit nilai opsi adalah garis diagonal yang ada pada grafik di atas.

Mengapa garis diagonal ini merupakan batas atas harga option call? Sederhana sekali. Nilai maksimum suatu opsi adalah nilai saham tersebut.

Tidak mungkin investor mau membeli option call dengan harga yang justeru lebih besar dari harga sahamnya, karena itu harga option call atas saham yang belum jatuh tempo akan berada di antara garis tebal dan garis diagonal.

Harga option call akan berada pada garis lengkung dengan kurva ke atas (curved upward-sloping line). Sebagaimana ditunjukkan oleh garis putus-putus pada gambar grafik di atas.

Garis ini akan bermula dari titik di mana batas atas dan batas bawah bertemu (yaitu titik NOL), kemudian meningkat dan akhirnya menjadi sejajar dengan garis batas bawah.

Garis ini menunjukkan bahwa nilai option call meningkat kalau harga saham meningkat, bila exercise price dipegang konstan. Dengan demikian maka harga opsi adalah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain oleh 5 faktor berikut ini:

  1. Harga saham
  2. Harga exercise
  3. Tingkat bunga
  4. Jangka waktu akan jatuh tempo
  5. Volatility harga saham.

Bila faktor (1), (3),(4) dan (5) meningkat maka nilai option call akan meningkat, sedangkan bila faktor (2) meningkat maka nilai option call akan menurun.

 

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.