Penerimaan dan pengeluaran kas terjadi sebagai akibat adanya transaksi pembelian dan penjualan serta yang terkait dengan hal tersebut dalam aktivitas bisnis. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan cash secara baik dan benar agar pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dari hari ke hari semakin melesat.
Lalu bagaimana cara mengelola kas yang baik sehingga akan mendukung perkembangan sebuah bisnis? Untuk mempermudah pemahaman terhadap konsep Penerimaan dan Pengeluaran Kas, pembahasan akan dibagi dalam 2 bagian pembahasan, yaitu: (1) Penerimaan Kas, dan (2) Pengeluaran Kas. Yuk ditelisik satu per satu dalam pembahasan beserta contoh-contohnya berikut ini…
01: Penerimaan Kas
A: Pengertian Penerimaan Kas Adalah?
Definisi Umum
Penerimaan kas (Cash Receipt) adalah transaksi penerimaan uang secara tunai yang menyebabkan bertambahnya aset perusahaan berupa KAS, yang termasuk dalam transaksi penerimaan kas antara lain:
- penjualan tunai,
- penerimaan pembayaran piutang,
- penjualan aktiva,
- penerimaan sewa dan
- penerimaan lain-lain.
Jadi, secara umum, yang dimaksud dengan penerimaan kas adalah proses penerimaan atau pengumpulan uang tunai oleh suatu perusahaan dari hasil penjualan dan pendapatan lain.
Definisi Menurut Para Ahli
Untuk lebih jelasnya dan agar ada dalil sebagai dasar, berikut ini saya berikan 3 definisi yang disampaikan oleh para ahli keuangan dan accounting:
1: Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield
Mengutip sebagian tulisan mereka dalam buku Intermediate Accounting, diuraikan apa itu penerimaan kas. Menurut mereka, arti penerimaan kas adalah uang tunai yang diterima perusahaan dari transaksi sebagai berikut:
- penjualan produk atau jasa,
- penerimaan dari pinjaman,
- penerimaan dari sumber-sumber lain.
2: Ahmad Jaelani
Menurut Ahmad Jaelani mengartikan penerimaan kas adalah penerimaan uang tunai perusahaan yang berasal dari berbagai sumber, antara lain sbb:
- penjualan barang atau pelayanan
- penerimaan bunga
- penerimaan lain-lain, seperti bunga bank
3: I. Wayan Suartana
Menukil dari salah satu karya beliau yang berjudul Akuntansi Keuangan Menengah, makna penerimaan kas adalah penerimaan uang tunai dari berbagai kegiatan operasional dan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan.
Bagaimana cara atau prosedur pencatatan penerimaan kas?
Menurut prinsip dasar akuntansi debet dan kredit, penerimaan kas dicatat di sisi Debet, sedangkan sumbernya dicatat di sisi Kredit. Misalnya perusahaan menerima kas dari penjualan sebesar Rp xxxx, maka prosedur pencatatannya adalah sebagai berikut:
(Debet) Kas …. Rp xxxx
(Kredit) Penjualan …. Rp xxxx
Satu lagi saya berikan contoh sederhana berikut ini:
PT Gelombang Kesuksesan, pada tanggal 31 Januari 2023, mengajukan pinjaman ke sebuah bank swasta nasional senilai Rp 230.750.000. Bagaimana cara mencatat transaksi tersebut?
Jawaban:
Menurut prinsip Debet dan Kredit, transaksi penerimaan kas tersebut dicatat sbb:
(Debet) Kas … Rp 230.750.000
(Kredit) Utang …. Rp 230.750.000
B: Cara Membuat Pencatatan Jurnal Penerimaan Kas
Prinsip Pencatatan Jurnal Penerimaan Kas
Transaksi penerimaan kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas (Receipt Cash Journal). Prinsip pencatatannya menurut prinsip akuntansi debet kredit adalah kas disisi debet sedangkan asal penerimaan di bagian kredit/ Jadi secara ringkas prinsip pencatatan jurnal penerimaan kas adalah sebagai berikut:
(Debit) Kas/Bank …. Rp xxxx
(Kredit) Penjualan Barang …. Rp xxxx
Mengapa kas di debit dan penjualan barang di kredit?
Dalam prinsip debit dan kredit menyebutkan bahwa setiap transaksi yang menyebabkan kenaikan nilai kas, maka dicatat ke debet, sedangkan penurunannya di kredit.
Untuk penjualan barang, prinsip debit dan kredit mengatur bahwa setiap kenaikan penjualan maka dicatat ke kredit, sedangkan penurunannya di debit. klir ya?
C: Contoh Pencatatan Penerimaan Kas
Okay, agar lebih jelas perhatikan contoh transaksi yang kami berikan beserta analisis serta pencatatan jurnal penerimaan kas berikut ini:
1: Jurnal Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Perhatikan contoh pencatatan jurnal Penerimaan Kas Penjualan Tunai berikut ini:
Berikut ini adalah contoh penerimaan kas perusahaan dagang:
Pada tanggal 10/04/2021 PT Manajemen Keuangan Network menjual secara tunai 2 unit komputer bekas seharga Rp. 2.250.000 dengan nomor faktur FP-001.
Pencatatan Jurnal dari transaksi penjualan tunai tersebut adalah sebagai berikut:
(Debit) Kas Rp. 2.250.000
(Kredit) Penjualan Rp. 2.025.000
(Kredit) PPn keluaran Rp. 225.000
2: Pencatatan Penerimaan Kas dari Piutang Usaha
Berikut ini contoh Pencatatan Jurnal Penerimaan Kas tansaksi Penerimaan piutang
Pada tanggal 11/07/2021 PT Manajemen Keuangan Network menerima pembayaran piutang dari Toko ABC sebesar Rp. 400.000, atas pelayanan service jaringan pada bulan Juni 2021.
Pencatatan Jurnal dari transaksi peneriman piutang adalah sebagai berikut :
(Debit) Kas Rp. 400.000
(Kredit) Piutang Dagang Rp. 400.000
3: Jurnal Penerimaan Kas dari Sewa
Perhatikan contoh Pencatatan Jurnal Penerimaan Kas transaksi Penerimaan Sewa
Pada tanggal 15/08/2021 PT Manajemen Keuangan Network menerima pembayaran sewa dari Pak Joko sebesar Rp. 1. 750.000 atas ruang usaha untuk bulan Juli 2021.
Pencatatan jurnal dari transaksi peneriman sewa tersebut adalah sebagai berikut :
(Debit) Kas Rp. 1.750.000
(Kredit) Pendapatan Sewa Rp. 1.750.000
4: Pencatatan Jurnal Penerimaan Kas Lain-lain
Perhatikan contoh Pencatatan Jurnal Penerimaan Kas dari transaski Penerimaan Lain-lain
Pada tanggal 20/04/2021 PT Manajemen Keuangan Network menerima uang Rp 750.000 dari Sekolah Tinggi XYZ sebesar Rp 750.000 atas kontribusinya sebagai narasumber workshop jaringan.
Pencatatan jurnal dari transaksi peneriman uang tersebut adalah :
(Debit) Kas Rp. 750.000
(Kredit) Pendapatan lain-lain Rp. 750.000
Baca juga artikel terkait tentang pencatatan jurnal operasional murabahah.
5: Pencatatan hasil investasi
Pada tanggal 1 Januari 2024, perusahaan menerima hasil investasi sebesar Rp 45.600.250.
Penerimaan uang tunai dari hasil investasi ini dicatat oleh accounting staf sebagai berikut:
(Debet) Kas …. Rp 45.600.250
(Kredit) Investasi … Rp 45.600.250
02: Pengeluaran Kas
A: Pengertian Pengeluaran Kas Adalah?
Definisi Umum
Pengeluaran kas (Cash Payment) adalah transaksi pengeluaran uang secara tunai yang menyebabkan berkurangnya aset perusahaan berupa kas, bank atau setara kas lainnya.
Transaksi pengeluaran kas adalah:
- pembayaran utang,
- pembelian barang dagangan,
- pembelian bahan baku,
- pengadaan bahan pembantu,
- pembelian perlengkapan kantor,
- pembentukan dana kas kecil.
Jadi, definisi umum pengeluaran kas adalah uang tunai yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar pembelian dan berbagai biaya operasional, misalnya pembelian bahan baku dan membayar gaji pegawai.
Definisi Menurut Para Ahli
Dan berikut ini saya berikan tiga definisi menurut para pakar keuangan:
1: Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield
Menurut mereka yang dimaksud dengan pengeluaran kas adalah pembayaran uang tuai untuk meng-akuisisi aset, membayar utang, memberikan dividen, dan transaksi keuangan lainnya.
Pendapat mereka dituangkan dalam buku karyanya yang berjudul “Intermediate Accounting,”. Anda bisa menge-cek langsung di buku tersebut untuk mengetahu lebih dalam.
2: Ahmad Jaelani
Penulis buku “Akuntansi Keuangan Menengah,” Ahmad Jaelani menjelaskan tentang pengeluaran kas adalah uang tunai yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, antara lain membeli barang dan jasa, membayar utang, dan pengeluaran lainnya.
3: I. Wayan Suartana
Menurut I Wayan Suartana, seorang penulis buku akuntansi menguraikan pengeluaran kas sebagai pengeluaran uang tunai yang timbul karena pembelian aset, pembayaran biaya operasional, dan kegiatan keuangan lainnya.
Bagaimana prosedur pencatatan pengeluaran kas?
Berpedoman pada prinsip dan aturan Debet Kredit, kita mencatat pengeluaran kas di sisi Kredit, sedangkan jenis transaksi yang dibayar dicatat di sebelah Debet. Untuk lebih jelasnya, perhatikan satu contoh berikut ini:
Pada tanggal 1 Februari 2024, PT Esa Mantab Jaya Raya membayar gaji karyawan sebesar Rp 50.000.300. Pengeluaran kas untuk gaji ini dicatat sebagai berikut:
(Debet) Gaji Karyawan …. Rp 50.000.300
(Kredit) Kas … Rp 50.000.300
B: Cara Pencatatan Jurnal Pengeluaran Kas
Pedoman Pencatatan Jurnal Pengeluaran Kas
Transaksi pengeluaran kas dicatat dalam jurnal pengeluaran kas (Payment Cash Journal). Pedoman cara melakukan pencatatan jurnal pengeluaran kas menurut SOP Keuangan khususnya aturan debit kredit menyatakan bahwa setiap transaksi pengeluaran kas dicatat dibagian kredit untuk kas, sedangkan tujuan pengeluarannya dicatat ke bagian debit, misalnya untuk membayar gaji karyawan.
Jadi, pencatatan jurnal pengeluaran kas secara ringkas bisa dituliskan sebagai berikut:
(Debit) Membayar Gaji Karyawan …. Rp xxxx
(Kredit) Kas … Rp xxxx
Mengapa biaya di debit, sedangkan kas di kredit?
Prinsip akuntansi debit dan kredit mengatur bahwa setiap transaksi yang mengakibatkan kenaikan beban atau biaya, maka dicatat ke debit. sedangkan penurunannya di sisi kredit.
Untuk pos kas, prinsip debit dan kredit menyebutkan bahwa setiap transaksi yang menyebabkan kenaikan saldo kas, maka dicatat ke debit sebaliknya, bila menyebabkan penurunan kas maka dicatat ke kredit. Jelas ya?
C: Contoh Jurnal Pengeluaran Kas
1: Jurnal Pengeluaran Kas – Pembelian Perlengkapan Kantor
Bagaimana aplikasi atau penerapan aturan debet dan kredit untuk mencatat transaksi-transaksi pengeluaran kas sehari-hari? Agar tidak penasaran dan semakin luas wawasan Anda, yuk perhatikan contoh transaksi pengeluaran kas dan pencatatan jurnal berikut ini:
Jurnal Pengeluaran Kas untuk Pembelian Perlengkapan Kantor:
Contoh Pencatatan jurnal pembelian dan pengeluaran kas pembelian perlengkapan kantor.
Pada tanggal 05/04/2021 PT MCC membeli meja kantor senilai Rp. 850.000 dibayar secara tunai, dengan nomor faktur pembelian FB-001. Pencatatan jurnal transaksi pengeluaran kas tersebut adalah sebagai berikut:
(Debit) Perlengkapan Kantor Rp. 850.000
(Kredit) Kas Rp. 850.000
2: Pencatatan Transaksi Pengeluaran Kas untuk Pembayaran Utang
Perhatikan contoh soal jurnal pengeluaran kas transaksi pembayaran utang berikut ini:
Pada tanggal 06/07/2021 PT MCC membayar utang kepada Toko Jaya Berkah secara tunai sebesar Rp. 1.500.000 dengan nomor kwitansi K-001.
Pencatatan jurnal dari pembayaran utang tersebut adalah sebagai berikut :
(Debit) Hutang Dagang Rp.1.500.000
(Kredit) Kas Rp. 1.500.000
3: Pencatatan Jurnal Pengeluaran Kas untuk Pembayaran biaya-biaya
Perhatikan contoh jurnal pengeluaran transaksi cash kecil untuk transaksi Pembayaran biaya-biaya.
Pada tanggal 20/04/2021 PT MCC membayar listrik secara tunai sebesar Rp. 750.000.
Pencatatan jurnal dari pembayaran biaya tersebut adalah sebagai berikut :
(Debit) Biaya Listrik Rp.750.000
(Kredit) Kas Rp. 750.000
4: Jurnal Pengeluaran Kas Pembelian Barang Dagangan
Berikut ini contoh transaksi pengeluaran kas pembelian barang dagangan:
Tanggal 25 April 2021, PT Distributor Sembako Jaya membeli barang dagangan berupa rempah-rempah dari pemasok luar pulau senilai Rp 100.000.000.
Biaya transportasi dari luar pulau ke Surabaya adalah sebesar Rp 5.000.000.
Pencatatan jurnal transaksi pembelian barang dagangan tersebut adalah sebagai berikut:
[Debit] Persediaan Barang Dagangan Rp 100.000.000
[Debit] Biaya Transportasi Rp 5.000.000
[Kredit] Kas Rp 105.000.000
5: Pencatatan Transaksi Pengeluaran Kas : Pembelian Bahan Baku
Berikut ini contoh transaksi pengeluaran kas pembelian bahan baku:
Pada tanggal 1 April 2021, PT Masker Jaya membeli bahan baku masker karena peningkatan permintaan akibat pandemi Coronavirus.
Nilai pembelian bahan baku tersebut sebesar Rp 25.000.000
Free ongkir. Untuk mencatat jurnal transaksi pembelian bahan baku masker tersebut adalah sebagai berikut:
[Debit] Persediaan Bahan Baku Rp 25.000.000
[Kredit] Kas Rp 25.000.000
6: Pencatatan Jurnal Pengeluaran Kas: Pembelian Bahan Pembantu
Perhatikan contoh pembelian bahan pembantu berikut ini:
Selain pembelian bahan baku, PT Masker Jaya juga menambah pembelian bahan pembantu Rp 5.000.000
Transaksi pembelian bahan pembantu tersebut dicatat sebagai berikut:
[Debit] Persediaan Bahan Pembantu Rp 5.000.000
[Kredit] Kas Rp 5.000.000
7: Jurnal Pengeluaran Kas: Pembentukan Dana Kas Kecil
Contoh berikutnya adalah pencatatan pembentukan dana kas kecil.
Ada 2 (dua) metode pembentukan dana kas kecil, yaitu metode imprest dan metode fluktuatif. Bagaimana cara melakukan pencatatan jurnal pembentukan dana kas kecil?
Berikut ini contohnya:
Pada tanggal 25 April 2021, PT Masker Jaya menambah dana kecil senilai Rp 10.000.000.
Penambahan dana kacil ini dicatat sebagai berikut:
[Debit] Pembentukan Dana Kas Kecil Rp 10.000.000
[Kredit] Kas Pusat Rp 10.000.000
Dengan diberikannya 7 (tujuh) contoh pencatatan jurnal transaksi pengeluaran ini, mudah-mudahan semakin menambah pemahaman dan wawasan Anda.
8: Pencatatan Bonus Karyawan
PT Eman Banget, pada tanggal 01/02/2024 membagi bonus karyawan sebesar Rp 35.250.300. Bonus itu diberikan sebagai bentuk penghargaan atas prestasi karyawan selama tahun 2023. Bagaimana cara mencatat transaksi tersebut?
Pembahasan dan jawaban:
Berpedoman pada aturan debet dan kredit, kita bisa mencatat sebagai berikut:
(Debet) Bonus Karyawan … Rp 35.250.300
(Kredit) Kas …. Rp 35.250.300
Mengapa format pencatatannya seperti itu? Begini penjelasannya…
Menurut prinsip dan aturan debet kredit, setiap transaksi yang mempengaruhi kenaikan biaya, maka dicatat ke sisi Debet. Di sisi lain, setiap terjadi pengurang aset karena suatu transaksi, maka kita mencatatnya di bagian kredit.
Bonus karyawan, bagi perusahaan merupakan beban atau biaya, maka kita mencatatnya di sisi debet, sedangkan kas adalah bagian dari aset lancar. Dalam aturan debet kredit, setiap transaksi yang menyebabkan penurunan aset maka dicatat ke bagian kredit.
03: Video Jurnal Penerimaan Kas
Dan melengkapi pembahasan tentang jurnal penerimaan dan pengeluaran kas, berikut ini saya sajikan video pendek tentang penerimaan kas.
Bagaimana menurut Anda?
04: Penutup
A: Kesimpulan tentang Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Sebuah entitas usaha pasti melakukan mekanisme transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Contoh menerima kas dari penjualan jasa dan penjualan produk.
Penerimaan kas adalah penambahan aset atau aktiva entitas usaha dari aktivitas penjualan, penerimaan piutang dan pendapatan lain-lain, sedangkan Pengeluaran kas adalah penurunan aset kas entitas usaha karena aktivitas pembelian, pembayaran beban, dan pembayaran biaya lain-lain.
Proses pencatatan jurnal transaksi penerimaan dan pengeluaran uang berpedoman pada prinsip akuntansi yang berlaku umum.
B: Tips dan Saran
Transaksi penerimaan kas akan meningkatkan nilai kas, peningkatan nilai kas dicatat pada sisi DEBIT, sedangkan rekening yang terpengaruh di sisi Kredit, sedangkan transaksi pengeluaran kas akan menurunkan nilai kas. Penurunan nilai kas tersebut dicatat pada sisi KREDIT, sedangkan pos yang terpengaruh dicatat di sisi Debit. Cukup jelas dan simpel ya…
Penggunaan prinsip Debet dan Kredit ini merupakan pedoman yang harus diikuti dan diterapkan dalam aktivitas sehari-hari.
Dan, apabila Anda tidak mau susah-susah, kenapa tidak digunakan SOP Finance dengan Accounting Tools untuk mendukung aktivitas pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas?
Jika ada yang mau ditanyakan, kami akan berusaha menjelaskan sesuai ketentuan yang ada.
Demikian yang dapat saya bagikan pembahasan mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas, pencatatan jurnalnya beserta contoh-contohnya. Mudah-mudahan bermanfaat. Terima kasih. *****
Note:
Mohon disebutkan dan disertakan link artikel ini jika Anda mengutip tulisan ini. Thanks