Metode Analisis Biaya Pemasaran
Tujuan analisis biaya marketing adalah untuk menentukan harga pokok produk, pengendalian biaya, peencanaan dan pengarahan kegiatan pemasaran. Cara melakukan analisis biaya pemasaran dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:
A: Analisis Biaya Pemasaran Menurut Jenis Biaya
Dalam cara analisis ini, biaya pemasaran dipecah sesuai dengan jenis-jenis biaya marketing seperti:
- gaji
- biaya iklan
- biaya perjalanan
- beban depresiasi peralatan kantor
- biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan.
Dengan analisis ini, manajemen perusahaan dapat mengetahui rincian jenis biaya marketing, namun tidak dapat memperoleh informasi mengenai biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan pemasaran tertentu.
Kemampuan tiap-tiap produk yang dijual dalam menghasilkan laba, cara penjualan yang dijalankan dan kemampuan menghasilkan laba tiap-tiap daerah pemasaran.
B: Analisis Biaya Pemasaran Menurut Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah suatu kegiatan pemasaran yang memerlukan pengeluaran biaya. Analisis biaya marketing menurut fungsi pemasaran bertujuan untuk pengendalian biaya dan untuk analisis biaya marketing menurut usaha pemasaran. Langkah analisis biaya marketing menurut fungsi pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Fungsi Pemasaran
Menentukan dengan jelas fungsi-fungsi pemasaran sehingga dapat ditentukan secara tepat manajer yang bertanggungjawab untuk melaksanakan fungsi tersebut. Contoh pembagian fungsi-fungsi dalam kegiatan pemasaran adalah sebagai berikut:
- fungsi penjualan
- advertensi
- pergudangan
- pembungkusan dan pengiriman
- kredit dan penagihan
- fungsi akuntansi pemasaran
2. Menggolongkan tiap-tiap jenis biaya marketing sesuai dengan fungsinya.
3. Menentukan satuan ukuran jasa yang dihasilkan oleh tiap-tiap fungsi.
4. Menentukan biaya per satuan kegiatan pemasaran dengan cara membagi total biaya marketing yang dikeluarkan untuk fungsi tertentu dengan jumlah satuan jasa yang dihasilkan oleh fungsi yang bersangkutan.
Contoh Analisis Marketing Cost
Biaya per satuan kegiatan marketing tersebut dipakai sebagai biaya standar dan digunakan untuk mengendalikan biaya yang sesungguhnya terjadi. Perhatikan contoh analisis biaya marketing berikut ini:
Jumlah biaya fungsi packaging dan pengiriman yang dianggarkan per bulan Rp 100.000.000. Berat produk yang dikirim diperkirakan 10.000 kg, sehingga tarif standar per kg produk yang dikirim adalah:
= Rp 100.000.000 : 10.000
= Rp 10.000
Pada bulan Januari 20xx produk yang dikirim ke pembeli sebanyak 9.000 kg, dan biaya pembungkusan dan pengiriman yang sesungguhnya dikeluarkan adalah sebesar Rp 105.000.000.
Dengan membandingkan biaya yang seharusnya dan biaya yang sesungguhnya terjadi seperti berikut ini dapat dilakukan pengendalian dan perencanaan biaya marketing.
- Bulan =Januari
- Berat produk yang dikirim = 90
- Tarif biaya pembungkusan dan pengirimam = Rp 10.000 per kg
- Biaya pembungkusan dan pengirimam menurut anggaran = Rp 90.000.000
- Beban pembungkusan dan pengirimam menurut sesungguhnya = Rp 105.000.000
- Biaya pembungkusan dan pengirimam menurut penyimpanan = Rp 15.000.000
C: Analisis Biaya Pemasaran Menurut Usaha Pemasaran
Analisis biaya marketing menurut jenis biaya dan fungsi pemasaran berguna untuk pengendalian biaya, tetapi tidak membantu dalam mengarahkan aktivitas pemasaran.
Kegiatan pemasaran tidak akan efektif jika tidak ada pengarahan yang baik. Oleh karena itu perlu diadakan analisis biaya marketing yang dapat menyajikan informasi kepada manajemen perusahaan mengenai kemampuan usaha pemasaran tertentu dalam menghasilkan laba. Analisis biaya marketing menurut usaha pemasaran dapat dibagi menurut:
- Jenis produk
- Daerah pemasaran
- Besar/ jumlah pesanan
- Saluran distribusi.
Langkah Analisis Biaya Marketing
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan analisis biaya marketing menurut 4 pembagian di atas adalah:
- Menggolongkan jenis biaya pemasaran menurut fungsinya
- Menentukan jenis analisis yang akan dijalankan
- Menggolongkan jenis biaya distribusi
- Menentukan dasar alokasi biaya marketing
Untuk langkah #1 dan #2 cukup jelas ya, lainnya agar lebih jelas, mari dibahas satu-per-satu ya ….
Langkah #3: Menggolongkan jenis biaya distribusi
Pada langkah ketiga ini, kita menggolongkan jenis biaya distribusi berdasarkan berikut ini:
- Direct Cost (Biaya langsung)
- Biaya setengah langsung
- Indirect Cost (Biaya tidak langsung)
Apa yang dimaksud biaya langsung, setengah langsung dan biaya tidak langsung? yuk diuraikan satu per satu berikut ini …
Biaya langsung (direct cost)
Pengertian Biaya Langsung (direct cost) adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan fungsi atau kegiatan pemasaran tertentu.
Dalam analisis biaya marketing menurut produk, biaya iklan untuk produk tertentu merupakan biaya langsung untuk produk tersebut.
Pada analisis menurut daerah pemasaran, maka biaya-biaya marketing yang terjadi dalam daerah pemasaran tertntu. Misalnya biaya iklan dalam surat kabar, komisi tenaga penjualan untuk daerah tersebut adalah biaya langsung.
Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa biaya langsung untuk analisis menurut daerah dapat menjadi biaya setengah langsung atau biaya tidak langsung untuk analisis menurut jenis produk, begitu juga sebaliknya. Sebagai contoh, misalnya gaji tenaga penjual di daerah pemasaran tertentu, adalah biaya langsung untuk daerah tersebut.
Tapi bila wiraniaga tersebut menjual berbagai macam produk maka gaji wiraniaga tersebut, adalah biaya setengah langsung dalam analisis produk.
Biaya setengah langsung (semi direct costs)
Pengertian Biaya setengah langsung adalah biaya yang mempunyai hubungan jelas dengan beberapa fungsi atau kegiatan pemasaran. Sebagai contoh, adalah biaya komisi tenaga penjualan di daerah pemasaran tertentu adalah biaya setengah langsung dalam analisa menurut jenis produk.
Karena biaya ini dapat dialokasikan dengan dasar yang tepat (misalnya atas dasar volume penjualan). Biaya setengah langsung dapat dialokasikan sesuai dengan jasa yang diberikan.
Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak memiliki hubungan yang jelas dengan fungsi atau kegiatan pemasaran tertentu. Jenis biaya ini sulit dialokasikan karena dasar alokasinya kabur.
Dalam analisis biaya marketing, analisis biaya ini tidak perlu dialokasikan bilamana tidak dapat ditentukan dasar alokasi yang masuk akal. Contoh biaya tidak langsung adalah gaji manajer pemasaran.
Langkah #4: Menentukan dasar alokasi biaya marketing
Untuk biaya langsung dengan sendirinya tidak perlu dialokasikan, karena jasa yang diberikan oleh biaya ini jelas hanya untuk bagian atau obyek tertentu, sedangkan biaya setengah langsung perlu dicarikan dasar alokasi yang adil agar tiap-tiap bagian atau obyek menerima beban yang wajar.
Dasar alokasi dapat ditentukan juga tidak untuk setiap jenis biaya marketing, tetapi untuk tiap-tiap fungsi pemasaran seperti berikut ini:
1. Penjualan
Dasar alokasi yang dapat digunakan: Hasil Penjualan
2. Pergudangan
Dasar alokasi yang dapat digunakan: Volume, besar atau jumlah produk yang dikirim.
3. Packaging dan pengiriman
Dasar alokasi yang dapat digunakan: Frekuensi pengiriman, berat atau volume produk.
#4: Fungsi Pemasaran: Advertensi
Dasar alokasi yang dapat digunakan: Kuantitas produksi yang dijual, perbandingan sirkulasi media yang dipakai untuk advertensi.
5. Kredit dan Penagihan
Dasar alokasi yang dapat digunakan: Jumlah pesanan pembeli, transaksi yang dipakai dalam faktur.
6. Akuntansi Pemasaran
Dasar alokasi yang dapat digunakan: Jumlah pesanan pembeli, transaksi yang dipakai dalam faktur.
Langkah #5: Mencari hubungan antara biaya dengan pendapatan (revenue) yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.
Untuk setiap jenis produk, daerah pemasaran, besar order atau saluran distribusi, dan untuk mencari hubungan ini, ada dua langkah yang bisa dilakukan, yaitu:
- Hitunglah laba bruto
- Hitunglah biaya marketing
FAQ tentang Analisis Biaya Pemasaran
Biaya promosi meliputi apa saja?
Biaya promosi meliputi biaya untuk iklan, promosi konten, diskon, sampling dan demo produk.
Apa yang dimaksud dengan anggaran biaya pemasaran?
Anggaran biaya pemasaran adalah rencana pengeluaran biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk pemasaran, misalnya anggaran untuk iklan di media sosial.
Apa yang dimaksud dengan analisis biaya pemasaran?
Pengertian analisis biaya pemasaran adalah proses melakukan evaluasi semua biaya yang terkait dengan marketing produk dan jasa untuk menentukan total pengeluaran dan efisiensi penggunaan sumber daya.