Optimalkan Efektivitas Biaya Pemasaran: Analisis, Perhitungan, dan Pencatatannya

Informasi Biaya Pemasaran adalah bagian super penting yang dibutuhkan oleh manajemen perusahaan karena semakin meningkatnya persaingan untuk merebutkan pasar.

Aktivitas produksi saja tidak akan menjamin dihasilkan laba, jika pemasaran produk tidak mampu merebut pasar. Oleh karena itu, akuntansi biaya di samping mengelola dan menyajikan informasi biaya produksi, juga memperluas aktivitasnya dalam pengolahan dan penyajian informasi biaya pemasaran untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Selengkapnya, mari ikuti pembahasannya dalam artikle berikut ini…

 

01: Pengertian Biaya Pemasaran

teori biaya pemasaran

Dalam arti sempit, pengertian biaya pemasaran adalah seringkali dibatasi artinya sebagai biaya penjualan.

Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar.

Dalam arti sempit ini, biaya marketing hanya meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan sejak produk jadi dikirimkan ke pembeli sampai produk diterima oleh pembeli.

Dalam arti yang luas, biaya pemasaran adalah meliputi semua biaya yang terjadi sejak produk selesai diproduksi, dan disimpan di gudang, sampai produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai.

Aktivitas pemasaran produk dimulai jauh sebelum produk selesai diproduksi. Kegiatan dan aktivitas advertensi biasanya mengawali kegiatan pemasaran produk.

Setelah produk selesai diproduksi, kegiatan pemasaran dilaksanakan melalui serangkaian tindakan berikut ini:

  • Penyimpanan produk di gudang
  • Penjualan
  • Packaging dan pengiriman
  • Pencatatan transaksi penjualan.

Dengan demikian, dalam arti luas, biaya pemasaran adalah tidak hanya meliputi biaya penjualan, tapi termasuk di dalamnya biaya advertensi, biaya pergudangan, biaya packaging dan pengiriman, biaya kredit dan penagihan, dan biaya akuntansi pemasaran, dan dalam pembahasan ini, pengertian biaya marketing yang dipakai adalah dalam arti luas.

 

02: Penggolongan Biaya Pemasaran

rincian biaya marketing

Bagaimana penggolongan biaya pemasaran?

Ada 2 penggolongan biaya pemasaran, yaitu:

  1. Biaya pemasaran berdasarkan pesanan
  2. Biaya pemasaran berdasarkan fungsi.

 

A: Biaya Pemasaran Berdasarkan Pesanan

Secara garis besar biaya marketing atau biaya pemasaran dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

  • Biaya untuk mendapatkan pesanan
  • Biaya untuk memenuhi pesanan

Mari dibahas satu-per-satu …

 

01: Biaya untuk mendapatkan pesanan (order getting costs)

Adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan.

Contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini adalah:

02: Biaya untuk memenuhi pesanan (order filling costs)

Adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar produk sampai ke tangan pembeli dan biaya-biaya untuk mengumpulkan uang dari pembeli.

Contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini adalah:

1: Biaya pergudangan

2: Biaya pembungkusan dan pengiriman

3: Biaya angkutan/ transportasi, dan

4: Biaya penagihan

 

B: Biaya Pemasaran Menurut Fungsi Pemasaran

Biaya pemasaran dapat juga diklasifikasikan menurut fungsi atau kegiatan pemasaran.

Untuk mendapatkan pesanan, perusahaan melakukan kegiatan penjualan dan advertensi.

Sedangkan untuk memenuhi pesanan, perusahaan melakukan kegiatan pergudangan, penjualan, packaging dan pengiriman, pemberian kredit dan penagihan serta kegiatan akuntansi pemasaran.

***

Menurut fungsi pemasaran, biaya marketing digolongkan sebagai berikut:

#1: Fungsi Penjualan

Fungsi penjualan terdiri dari kegiatan untuk memenuhi pesanan yang diterima dari pelanggan.

Biaya fungsi penjualan terdiri dari:

  • gaji karyawan penjualan,
  • biaya depresiasi kantor,
  • biaya sewa kantor.

#2: Fungsi Advertensi

Fungsi advertensi terdiri dari aktivitas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan order getting melalui kegiatan advertensi dan promosi.

Biaya fungsi advertensi terdiri dari:

  • gaji karyawan advertensi,
  • iklan,
  • pameran,
  • promosi,
  • contoh produk (cost of sample).

#3: Fungsi Pergudangan

Fungsi pergudangan terdiri dari kegiatan penyimpanan produk jadi yang siap untuk dijual,

Biaya fungsi pergudangan terdiri dari:

  • gaji karyawan bagian gudang,
  • biaya depresiasi gudang, dan
  • biaya sewa gudang.

#4: Fungsi Packaging dan Pengiriman

Fungsi packaging dan pengiriman terdiri dari kegiatan packaging produk dan pengiriman produk kepada pembeli.

Biaya fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri dari biaya-biaya sebagai berikut:

  • karyawan bagian pembungkusan dan pengiriman,
  • bahan untuk pembungkus,
  • pengiriman,
  • depresiasi kendaraan,
  • operasi kendaraan.

#5: Fungsi Kredit dan Penagihan

Fungsi kredit terdiri dari kegiatan pemantauan kemampuan keuangan pelanggan dan penagihan piutang dari pelanggan.

Biaya fungsi kredit dan penagihan terdiri dari:

  • gaji karyawan bagian penagihan,
  • kerugian penghapusan piutang,
  • potongan tunai.

#6: Fungsi Akuntansi Pemasaran

Fungsi akuntansi pemasaran terdiri dari kegiatan pembuatan faktur dan penyelenggaraan catatan akuntansi penjualan.

Biaya fungsi pemasaran terdiri dari :

1: Biaya gaji karyawan fungsi akuntansi pemasaran

2: Beban kantor.

 

03: Karakteristik Biaya Pemasaran

Jurnal Diskon

Apa karakteristik biaya pemasaran?

Biaya pemasaran memiliki karakteristik yang berbeda dengan biaya produksi.

Karakteristik biaya marketing adalah sebagai berikut:

A: Karakteristik Biaya Marketing #1: Aktivitas Beragam

Banyak ragam kegiatan pemasaran ditempuh oleh perusahaan dalam memasarkan produknya, sehingga perusahaan yang sejenis produknya, belum tentu menempuh cara pemasaran yang sama.

Hal ini sangat berlainan dengan aktivitas produksi, dalam memproduksi produk, pada umumnya digunakan bahan baku, mesin dan cara produksi yang sama dari waktu ke waktu.

Hal ini memungkinkan diadakannya pembandingan biaya produksi antara perusahaan yang sejenis.

Berbeda halnya dengan kegiatan pemasaran produk, yang sangat bervariasi meskipun dalam perusahaan yang sejenis. Sehingga relatif sulit diadakan perbandingan biaya marketing antara perusahaan yang satu dengan yang lain.

 

B: Karakteristik Biaya Marketing #2: Perubahan Cepat

Kegiatan pemasaran seringkali mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan perubahan kondisi pasar.

Di samping terdapat berbagai macam metode pemasaran, seringkali terjadi perubahan metode pemasaran untuk menyesuaikan perubahan kondisi pasar.

Karena kebutuhan perubahan konsumen yang menghendaki pelayanan cepat, maka suatu perusahaan mungkin akan mengganti saluran distribusi bisnis yang selama ini digunakan.

Begitu juga kegiatan perusahaan pesaing akan mempunyai pengaruh terhadap metode pemasaran yang digunakan oleh suatu perusahaan.

Sehingga metode pemasaran produk sangat bersifat fleksibel.

Hal ini menimbulkan masalah dan interpretasi biaya pemasaran.

 

C: Karakteristik Biaya Marketing #3: Berhadapan dengan Konsumen

Kegiatan pemasaran berhadapan dengan konsumen yang merupakan variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.

Manajemen perusahaan dapat mengendalikan biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, jam kerja dan jumlah mesin yang digunakan. Tapi tidak seorang pun dapat mengatakan apa yang akan dilakukan oleh konsumen.

Dalam kegiatan produksi, efisiensi diukur dengan melihat jumlah biaya yang dapat dihemat untuk setiap satuan produk yang diproduksi.

Sebaliknya dalam kegiatan pemasaran distribusi kenaikan volume penjualan adalah ukuran efisiensi. Meskipun tidak setiap kenaikan volume penjualan diikuti dengan kenaikan laba.

 

D: Karakteristik Biaya Marketing #4: Jenis Biaya

Dalam biaya pemasaran terdapat biaya tidak langsung dan biaya bersama (joint costs) yang lebih sulit pemecahannya, bila dibandingkan dengan yang terdapat dalam biaya produksi.

Jika suatu perusahaan menjual berbagai macam produk dengan cara distribusi yang berbeda-beda di berbagai daerah pemasaran, maka akan menimbulkan masalah biaya bersama yang kompleks.

 

04: Metode Analisis Biaya Pemasaran

contoh kasus analisis biaya pemasaran menurut daerah pemasaran

Tujuan analisis biaya marketing adalah untuk menentukan harga pokok produk, pengendalian biaya, peencanaan dan pengarahan kegiatan pemasaran.

Cara melakukan analisis biaya pemasaran dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:

A: Analisis Biaya Pemasaran Menurut Jenis Biaya

Dalam cara analisis ini, biaya pemasaran dipecah sesuai dengan jenis-jenis biaya marketing seperti:

  • gaji
  • biaya iklan
  • biaya perjalanan
  • beban depresiasi peralatan kantor
  • biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan.

Dengan analisis ini, manajemen perusahaan dapat mengetahui rincian jenis biaya marketing.

Namun tidak dapat memperoleh informasi mengenai biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan pemasaran tertentu.

Kemampuan tiap-tiap produk yang dijual dalam menghasilkan laba, cara penjualan yang dijalankan dan kemampuan menghasilkan laba tiap-tiap daerah pemasaran.

 

B: Analisis Biaya Pemasaran Menurut Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran adalah suatu kegiatan pemasaran yang memerlukan pengeluaran biaya.

Analisis biaya marketing menurut fungsi pemasaran bertujuan untuk pengendalian biaya dan untuk analisis biaya marketing menurut usaha pemasaran.

Langkah analisis biaya marketing menurut fungsi pemasaran adalah sebagai berikut:

Langkah #1:

Menentukan dengan jelas fungsi-fungsi pemasaran sehingga dapat ditentukan secara tepat manajer yang bertanggungjawab untuk melaksanakan fungsi tersebut.

Contoh pembagian fungsi-fungsi dalam kegiatan pemasaran adalah sebagai berikut:

  • fungsi penjualan
  • advertensi
  • pergudangan
  • pembungkusan dan pengiriman
  • kredit dan penagihan
  • fungsi akuntansi pemasaran

Langkah #2:

Menggolongkan tiap-tiap jenis biaya marketing sesuai dengan fungsinya.

Langkah #3:

Menentukan satuan ukuran jasa yang dihasilkan oleh tiap-tiap fungsi.

Langkah #4:

Menentukan biaya per satuan kegiatan pemasaran dengan cara membagi total biaya marketing yang dikeluarkan untuk fungsi tertentu dengan jumlah satuan jasa yang dihasilkan oleh fungsi yang bersangkutan.

***

Biaya per satuan kegiatan marketing tersebut dipakai sebagai biaya standar dan digunakan untuk mengendalikan biaya yang sesungguhnya terjadi.

Perhatikan contoh analisis biaya marketing berikut ini:

Jumlah biaya fungsi packaging dan pengiriman yang dianggarkan per bulan Rp 100.000.000.

Berat produk yang dikirim diperkirakan 10.000 kg, sehingga tarif standar per kg produk yang dikirim adalah:

= Rp 100.000.000 : 10.000
= Rp 10.000

Pada bulan Januari 20XX produk yang dikirim ke pembeli sebanyak 9.000 kg.

Dan biaya pembungkusan dan pengiriman yang sesungguhnya dikeluarkan adalah sebesar Rp 105.000.000.

Dengan membandingkan biaya yang seharusnya dan biaya yang sesungguhnya terjadi seperti berikut ini dapat dilakukan pengendalian dan perencanaan biaya marketing.

  • Bulan =Januari
  • Berat produk yang dikirim = 90
  • Tarif biaya pembungkusan dan pengirimam = Rp 10.000 per kg
  • Biaya pembungkusan dan pengirimam menurut anggaran = Rp 90.000.000
  • Beban pembungkusan dan pengirimam menurut sesungguhnya = Rp 105.000.000
  • Biaya pembungkusan dan pengirimam menurut penyimpanan = Rp 15.000.000

 

C: Analisis Biaya Pemasaran Menurut Usaha Pemasaran

biaya langsung adalah

Analisis biaya marketing menurut jenis biaya dan fungsi pemasaran berguna untuk pengendalian biaya, tetapi tidak membantu dalam mengarahkan aktivitas pemasaran.

Kegiatan pemasaran tidak akan efektif jika tidak ada pengarahan yang baik.

Oleh karena itu perlu diadakan analisis biaya marketing yang dapat menyajikan informasi kepada manajemen perusahaan mengenai kemampuan usaha pemasaran tertentu dalam menghasilkan laba.

Analisis biaya marketing menurut usaha pemasaran dapat dibagi sebagai berikut:

1: Menurut jenis produk

2: Menurut daerah pemasaran

3: Menurut besar/ jumlah pesanan

4: Menurut saluran distribusi.

 

Langkah Analisis Biaya Marketing

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan analisis biaya marketing menurut 4 pembagian di atas adalah:

1: Menggolongkan jenis biaya pemasaran menurut fungsinya

2: Menentukan jenis analisis yang akan dijalankan

3: Menggolongkan jenis biaya distribusi

4: Menentukan dasar alokasi biaya marketing

Untuk langkah #1 dan #2  cukup jelas ya, lainnya agar lebih jelas, mari dibahas satu-per-satu ya ….

 

Langkah #3: Menggolongkan jenis biaya distribusi

Pada langkah ketiga ini, kita menggolongkan jenis biaya distribusi berdasarkan berikut ini:

1: Biaya langsung

2: Biaya setengah langsung

3: Biaya tidak langsung

Apa yang dimaksud biaya langsung, setengah langsung dan biaya tidak langsung?

yuk diuraikan satu per satu berikut ini …

A: Biaya langsung (direct cost)

Pengertian Biaya Langsung (direct cost) adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan fungsi atau kegiatan pemasaran tertentu.

Dalam analisis biaya marketing menurut produk, biaya iklan untuk produk tertentu merupakan biaya langsung untuk produk tersebut.

Pada analisis menurut daerah pemasaran, maka biaya-biaya marketing yang terjadi dalam daerah pemasaran tertntu.

Misalnya biaya iklan dalam surat kabar, komisi tenaga penjualan untuk daerah tersebut adalah biaya langsung.

Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa biaya langsung untuk analisis menurut daerah dapat menjadi biaya setengah langsung atau biaya tidak langsung untuk analisis menurut jenis produk, begitu juga sebaliknya.

Sebagai contoh, misalnya gaji tenaga penjual di daerah pemasaran tertentu, adalah biaya langsung untuk daerah tersebut.

Tapi bila wiraniaga tersebut menjual berbagai macam produk maka gaji wiraniaga tersebut, adalah biaya setengah langsung dalam analisis produk.

 

B: Biaya setengah langsung (semi direct costs)

Pengertian Biaya setengah langsung adalah biaya yang mempunyai hubungan jelas dengan beberapa fungsi atau kegiatan pemasaran.

Sebagai contoh, adalah biaya komisi tenaga penjualan di daerah pemasaran tertentu adalah biaya setengah langsung dalam analisa menurut jenis produk.

Karena biaya ini dapat dialokasikan dengan dasar yang tepat (misalnya atas dasar volume penjualan).

Biaya setengah langsung dapat dialokasikan sesuai dengan jasa yang diberikan.

 

C: Biaya tidak langsung (indirect cost)

Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak memiliki hubungan yang jelas dengan fungsi atau kegiatan pemasaran tertentu.

Jenis biaya ini sulit dialokasikan karena dasar alokasinya kabur.

Dalam analisis biaya marketing, analisis biaya ini tidak perlu dialokasikan bilamana tidak dapat ditentukan  dasar alokasi yang masuk akal.

Contoh biaya tidak langsung adalah gaji manajer pemasaran.

 

Langkah #4: Menentukan dasar alokasi biaya marketing

anggaran

Untuk biaya langsung dengan sendirinya tidak perlu dialokasikan, karena jasa yang diberikan oleh biaya ini jelas hanya untuk bagian atau obyek tertentu.

Sedangkan biaya setengah langsung perlu dicarikan dasar alokasi yang adil agar tiap-tiap bagian atau obyek menerima beban yang wajar.

Dasar alokasi dapat ditentukan juga tidak untuk setiap jenis biaya marketing, tetapi untuk tiap-tiap fungsi pemasaran seperti berikut ini:

#1: Fungsi Pemasaran: Penjualan

Dasar alokasi yang dapat digunakan: Hasil Penjualan

#2: Fungsi Pemasaran: Pergudangan

Dasar alokasi yang dapat digunakan: Volume, besar atau jumlah produk yang dikirim.

#3: Fungsi Pemasaran: Packaging dan pengiriman

Dasar alokasi yang dapat digunakan: Frekuensi pengiriman, berat atau volume produk.

#4: Fungsi Pemasaran: Advertensi

Dasar alokasi yang dapat digunakan: Kuantitas produksi yang dijual, perbandingan sirkulasi media yang dipakai untuk advertensi.

#5: Fungsi Pemasaran: Kredit dan Penagihan

Dasar alokasi yang dapat digunakan: Jumlah pesanan pembeli, transaksi yang dipakai dalam faktur.

#6: Fungsi Pemasaran: Akuntansi Pemasaran

Dasar alokasi yang dapat digunakan: Jumlah pesanan pembeli, transaksi yang dipakai dalam faktur.

Langkah #5: Mencari hubungan antara biaya dengan pendapatan (revenue) yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.

Untuk setiap jenis produk, daerah pemasaran, besar order atau saluran distribusi.

Dan untuk mencari hubungan ini, ada dua langkah yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Hitunglah laba bruto
  • Hitunglah biaya marketing

 

05: Contoh Analisis Biaya Pemasaran

anggaran biaya pemasaran

Selanjutnya saya sajikan contoh biaya marketing menurut jenis produk, daerah pemasaran dan menurut besar order sebagai berikut:

A: Analisis Biaya Marketing Menurut Jenis Produk

Analisis biaya pemasaran menurut jenis produk bermanfaat untuk:

  1. Menentukan kemampuan tiap-tiap jenis produk dalam menghasilkan laba.
  2. Membantu dalam memperkirakan pengaruh perubahan produk dan metode penjualan produk terhadap biaya dan laba.
  3. Memberikan informasi biaya untuk pengambilan keputusan penentuan harga jual produk.

Penggolongan Biaya Marketing Menurut Jenis Produk

Untuk kepentingan analisis biaya marketing menurut jenis produk, perlu diadakan penggolongan jenis produk dengan salah satu cara berikut ini:

#1: Penggolongan produk menurut sifat produk.

Misalnya di dalam perusahaan kertas, produknya digolongkan menjadi kertas HVS, kertas sigaret, kertas karton.

#2: Penggolongan produk menurut cara pembungkusannya.

Misalnya, perusahaan sabun deterjen yang menjual produknya dalam berbagai macam pembungkus (bungkus besar dan kecil), dan dalam perusahaan shampo yang menjual produknya dalam bungkus kertas dan dalam botol.

#3: Penggolongan produk menurut merk dagang.

Produk yang mempunyai merk dagang sama dikelompokkan.

#4:Penggolongan produk menurut cara penggunaan produk oleh pelanggan.

Ada pelanggan yang membeli produk untuk digunakan sendiri dan ada yang membeli untuk dijual kembali.

 

Contoh Soal Biaya Marketing dan Jawaban

Perhatikan contoh soal perhitungan biaya pemasaran berikut ini:

PT KAS menjual 3 macam produk; A, B, C. Biaya marketing yang dikeluarkan dalam bulan Juli 20XX adalah sebagai berikut:

1: Data Biaya Menurut Fungsi Pemasaran:

  1. Penjualan = Rp 95.500
  2. Pergudangan = Rp 75.000
  3. Packaging dan Pengiriman = Rp 63.000
  4. Advertensi = Rp 54.000
  5. Kredit dan Penagihan = Rp 28.800
  6. Akuntansi Pemasaran = Rp 49.200
  7. Total = Rp 365.5000

 

2: Data Dasar Alokasi:

Harga jual per unit:
A = Rp 10
B = Rp 15
C = Rp 18

Harga pokok produksi per unit:
A = Rp 8
B = Rp 11
C = Rp 12

Jumlah produk yang terjual:
A = 80.000 unit
B = 50.000 unit
C = 200.000 unit

Berat produk per unit:
A = 2,25 kg
B = 2,5 kg
C = 3,5 kg

Frekuensi produk tercantum dalam faktur penjualan:
A = 6.400
B = 5.700
C = 2.900

Frekuensi pesanan dari pelanggan:
A = 2.400
B = 3.000
C = 1.800

 

3: Tarif Alokasi: Biaya Pemasaran

#1: Fungsi pemasaran: Penjualan

  • Jumlah biaya pemasaran: 95.500
  • Jumlah dasar alokasi: 1.910.000
  • Tarif alokasi biaya pemasaran: 5%

Perhitungan jumlah dasar alokasi:

(a). Produk A = 80.000 x Rp 10 = Rp 800.000
(b). Produk B = 50.000 x Rp 15 = Rp 750.000
(c). Produk C = 20.000 x Rp 18 = Rp 360.000
(d). Jumlah = (a) + (b) + (c) = Rp 1.910.000

#2: Fungsi pemasaran: Pergudangan

  • Jumlah biaya pemasaran: 75.000
  • Jumlah dasar alokasi: 375.000
  • Tarif alokasi biaya marketing: Rp 0,20

Perhitungan jumlah dasar alokasi:

(a). Produk A = 80.000 x 2,25 = Rp 180.000
(b). Produk B = 50.000 x 2,5 = Rp 125.000
(c). Produk C = 20.000 x 3,5 = Rp 70.000
(d). Jumlah = (a) + (b) + (c) =  Rp 375.000

#3: Fungsi pemasaran: Packaging dan transportasi

  • Jumlah biaya pemasaran: 63.000
  • Jumlah dasar alokasi: 150.000
  • Tarif alokasi biaya marketing: 0,42

Perhitungan jumlah dasar alokasi:

(a). Produk A = 80.000 unit
(b). Produk B = 50.000 unit
(c). Produk C = 20.000 unit
(d). Jumlah = (a) + (b) + (c) = 150.000 unit

#4: Fungsi pemasaran: Advertensi

  • Jumlah biaya pemasaran: 54.000
  • Jumlah dasar alokasi: 150.000
  • Tarif alokasi biaya marketing: 0,36

#5: Fungsi pemasaran: Kredit dan Penagihan

  • Jumlah biaya pemasaran: 28.800
  • Jumlah dasar alokasi: 7.200
  • Tarif alokasi biaya marketing: 4,00

Perhitungan jumlah dasar alokasi:

(a). Produk A = 2.400 kali
(b). Produk B = 3.000 kali
(c). Produk C = 1.800 kali
(d). Jumlah = (a) + (b) + (c) = 7.200 kali

#6: Fungsi pemasaran: Akuntansi Pemasaran

  • Jumlah biaya pemasaran: 49.200
  • Jumlah dasar alokasi:15.000
  • Tarif alokasi biaya marketing: 3,28

Perhitungan jumlah dasar alokasi:

(a). Produk A = 6.400 kali
(b). Produk B = 5.700 kali
(c). Produk C = 2.900 kali
(d). Jumlah = (a) + (b) + (c) = 15.000 kali

 

Penyajian Biaya Marketing

Dari perhitungan biaya pemasaran di atas, analisa biaya marketing menurut jenis produk disajikan dalam Laporan Laba Rugi seperti berikut:

PT KAS Surabaya
Laporan Laba Rugi Menurut Jenis Produk
Bulan Juli 20XX

Laporan Laba Rugi Menurut Produk
Contoh: Laporan Laba Rugi Menurut Produk

Keterangan:

  1. 80.000 unit x Rp 10 = 800.000
  2. 55.000 unit x Rp 11 = 550.000
  3. 5% x Rp 800.000 = 40.000
  4. (50.000 unit x 2,5 kg) x Rp 0,20 = 25.000
  5. 20.000 unit x Rp 0,42 = Rp 8.400
  6. 80.000 unit x Rp 0,36 = 28.800
  7. 3.000 x Rp 4 = Rp 12.000
  8. 2.900 x Rp 3,28 = 9.512

B: Analisis Biaya Marketing Menurut Daerah Pemasaran

biaya marketing adalah

Dasar Analisis

Analisis biaya marketing menurut daerah pemasaranbermanfaat untuk:

  1. Pengendalian biaya marketing yang terjadi di tiap-tiap daerah pemasaran.
  2. Mengarahkan pemasaran produk di daerah-daerah pemasaran yang memberikan laba yang tertinggi.

Analisis biaya pemasaran menurut daerah pemasaran hanya dapat diterapkan dalam perusahaan yang mempunyai daerah pemasaran yang luas yang dibagi menjadi daerah-daerah pemasaran.

Di mana tiap-tiap daerah tersebut dipimpin oleh seorang manajer.

Jika tiap-tiap area manajer pemasaran diserahi tanggungjawab untuk mengarahkan biaya marketing, maka analisis menurut daerah pemasaran ini akan memberikan hasil yang penting.

Oleh karena itu, jika sebagian besar biaya marketing masih dikendalikan langsung oleh kantor pusat, maka analisis biaya pemasaran menurut daerah pemasaran kurang memberikan manfaat yang optimal.

 

Faktor-faktor Pemilihan Batas Daerah Pemasaran

Dalam memilih batas-batas daerah pemasaran hendaknya diperhatikan faktor-faktor berikut ini:

Faktor #1: Daerah/ wilayah/ area pemasaran hendaklah tidak terlalu luas.

Tujuannya adalah agar tidak terjadi biaya marketing yang terlalu tinggi didaerah tertentu yang dikompensasikan dengan biaya rendah di area/daerah pemasaran lain. Contoh: Pulau Jawa dipilih sebagai suatu daerah pemasaran.

Hal ini  terlalu luas, karena di Pulau Jawa terdapat berbagai propinsi dan kota besar yang kemungkinan mempunyai pasar yang berbeda-beda.

 

Faktor #2: Penentuan daerah memungkinkan untuk dilakukan analisis hasil penjualan dan biaya.

Bila daerah pemasaran terlalu kecil, akan menyebabkan adanya proporsi biaya tidak langsung yang besar, tapi jika terlalu luas akan menyebabkan adanya biaya langsung yang benar.

 

Faktor #3: Daerah pemasaran yang dipilih memiliki potensi pemasaran.

Perhatikan contoh kasus analisis biaya marketing menurut daerah pemasaran berikut ini:

PT KAS Suabaya menjual satu jenis produk di dua daerah pemasaran, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Biaya marketing yang dikeluarkan pada bulan Juli 20XX adalah sebagai berikut:

#1: Biaya Pemasaran Menurut Fungsi pemasaran:

  • Penjualan = Rp 57.600
  • Pergudangan = Rp 30.600
  • Pembungkusan dan pengiriman = Rp 25.600
  • Advertensi = Rp 54.400
  • Kredit dan Penagihan = Rp 9.840
  • Akuntansi Pemasaran = Rp 27.840
  • Jumlah = Rp 205.880

 

#2: Data Dasar Alokasi

Jawa Timur:

  • Harga jual per unit = Rp 12
  • Harga pokok produksi per unit = Rp 8
  • Berat produk per unit = Rp 2,25 kg
  • Frekuensi produk tercantum dalam faktur penjualan = 4.000
  • Frekuensi pesanan dari pelanggan = 1.800
  • Jumlah produk yang terjual = 55.000 unit

Jawa Barat:

  • Harga jual per unit = Rp 12
  • Harga pokok produksi per unit = Rp 8
  • Berat produk per unit = Rp 2,25 kg
  • Frekuensi produk tercantum dalam faktur penjualan = 4.200
  • Frekuensi pesanan dari pelanggan = 600
  • Jumlah produk yang terjual = 25.000 unit

 

#3: Tarif Alokasi Biaya Pemasaran

Jumlah biaya:

  • Penjualan = 57.600
  • Pergudangan = 30.600
  • Pembungkusan dan pengiriman = 25.600
  • Advertensi = 54.400
  • Kredit dan penagihan = 9.840
  • Akuntansi = 27.840

Jumlah dasar alokasi:

  • Penjualan = 960.000 …(1)
  • Pergudangan = 180.000 kg ….(2)
  • Pembungkusan dan pengiriman = 80.000 unit
  • Advertensi = 80.000 unit
  • Kredit dan penagihan = 2.400
  • Akuntansi = 6.400
Keterangan:
  • Jatim = 55.000 x Rp 12 = 660.000
    Jabar = 25.000 x Rp 12 = 300.000
    Jumlah = Rp 960.000
  • Jatim = 55.000 x 2,25 kg = 123.750 kg
    Jabar = 25.000 x 2,25 kg = 56.250 kg
    Jumlah = 180.000 kg

Tarif alokasi biaya pemasaran:

  • Penjualan = 6%
  • Pergudangan = Rp 0,17
  • Pembungkusan dan pengiriman = 0,32
  • Advertensi = 0,67
  • Kredit dan penagihan = 4,10
  • Akuntansi = 4,35

 

#4: Analisis biaya pemasaran menurut daerah pemasaran disajikan berikut ini:

PT KAS Surabaya
Laporan Laba Rugi Menurut Daerah Pemasaran
Bulan Juli 20XX

Laporan Laba Rugi Menurut Daerah Pemasaran
Contoh: Laporan Laba Rugi Menurut Daerah Pemasaran
Keterangan:
  1. 000 x Rp 12 = Rp 640.000
  2. 000 x Rp 8 = Rp 200.000
  3. 6% x Rp 460.000 = Rp 39.600
  4. (25.000 unit x 2,25 kg) x Rp 0,17 = Rp 9.562,50
  5. 55.000 Rp 0,33 = Rp 17.600
  6. 25.000 x Rp 0,67 = Rp 17.000
  7. 1.800 x Rp 4,1 = Rp 7.380
  8. 2.400 Rp 4,35 = Rp 10.440

 

C: Analisis Biaya Marketing Menurut Besar Pesanan

Analisis Biaya Marketing

Pengertian

Besar pesanan sangat erat hubungannya dengan menguntungkan tidaknya pesanan dari pelanggan.

Dari analisis menurut besar pesanan, kemungkinan dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar pesanan yang diterima dari pelanggan, menyebabkan perusahaan mengeluarkan biaya yang jumlahnya lebih besar dari laba kotor yang diperoleh.

Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan jumlah nilai rupiah penjualan atau kuantitas minimum untuk setiap kali pesanan, sehingga dapat mengurangi jumlah transaksi penjualan dan menaikkan laba.

Contoh

Perhatikan contoh soal biaya pemasaran berikut ini:

PT KAS Surabaya melakukan studi mengenai kemampuan masing-masing produk yang dijualnya dalam menghasilkan laba.

Dan kemampuan masing-masing golongan besarnya pesanan (order size class) dalam menghasilkan laba.

***

Dasar alokasi biaya marketing untuk tiap-tiap produk adalah sebagai berikut:

  1. Biaya komisi penjualan dialokasikan atas dasar tarif 5% dari hasil penjualan.
  2. Gaji tenaga penjualan dialokasikan atas dasar perbandingan hasil kali jumlah pelanggan dengan hasil penjualan.
  3. Biaya fungsi kredit dan penagihan serta fungsi pembukuan dan akuntansi pemasaran dialokasikan atas dasar perbandingan hasil penjualan.
  4. Beban fungsi packaging dan pengiriman serta pergudangan dialokasikan atas dasar perbandingan berat pokok produk yang dijual.
  5. Biaya advertensi dialokasikan sebesar Rp 40.000 untuk setiap jenis produk.

 

Dasar alokasi biaya marketing menurut besarnya pesanan adalah sebagai berikut:

  • Gaji tenaga penjualan dialokasikan atas dasar perbandingan hasil kali jumlah pelanggan dalam tiap-tiap golongan besarnya pesanan dengan hasil penjualan.
  • Biaya perjalanan tenaga penjualan, biaya kantor bagian penjualan dan biaya fungsi kredit dan penagihan dialokasikan atas dasar jumlah pelanggan dalam tiap-tiap golongan besar pesanan.
  • Biaya komisi penjualan dialokasikan atas dasar tarif 5% dari hasil penjualan.
  • Beban fungsi packaging dan pengiriman serta biaya fungsi pergudangan dialokasikan atas dasar jumlah pesanan yang diterima dengan angka penimbang (weight) untuk tiap-tiap golongan besar pesanan berturut-turut 1,4,8, dan 10.
  • Biaya akuntansi pemasaran dialokasikan atas dasar jumlah pesanan.

***

Dalam analisis biaya pemasaran menurut jenis produk dan besar pesanan ini., biaya marketing yang tidak ditentukan dasar alokasinya, dbagikan kepada tiap-tiap jenis produk atau golongan besar pesanan dalam jumlah yang sama. Dalam tahun 20XX hasil penjualan dari 3 macam produk PT KAS Surabaya adalah sebagai berikut:

Gambar: Data Penjualan Per Jenis Produk
Contoh: Gambar: Data Penjualan Per Jenis Produk

Biaya pemasaran yang dikeluarkan dalam tahun 20XX adalah sebagai berikut:

(a). Gaji salesman = Rp 33.000
(b). Komisi Penjualan = Rp 77.000
(c). Biaya perjalanan salesman = Rp 24.750
(d). Biaya kantor bagian penjualan = Rp 82.500
(e). Biaya kredit dan penagihan = Rp 14.850
(f). Biaya pembungkusan dan pengiriman = Rp 33.000
(g). Biaya pergudangan = Rp 22.000
(h). Biaya advertensi = Rp 120.000
(i). Biaya akuntansi pemasaran = Rp 49.500
(j). Biaya administrasi umum pemasaran = Rp 90.000
(k). Total : (a)+(b)+(c)+(d)+(e)+(f)+(g)+(h)+(i)+(j) = Rp 546.600

***

Dari analisis aktivitas penjualan tahun 20XX diperoleh informasi sebagai berikut:

Penjualan menurut Order Size
Gambar: Penjualan menurut Order Size

Analisis biaya menurut jenis produk

Atas dasar data tersebut di atas, analisis biaya marketing menurut jenis produk dan besarnya pesanan adalah sebagai berikut:

1: Alokasi Biaya Tenaga Penjualan

Poduk A:

  • Hasil penjualan = 500.000
  • Jumlah pelanggan = 550.000
  • Dasar alokasi = 275.550.000
  • Persentase = 32%
  • Alokasi gaji tenaga penjualan = 10.560

Poduk B:

  • Hasil penjualan = 640.000
  • Jumlah pelanggan = 600.000
  • Dasar alokasi = 384.000.000
  • Persentase = 45%
  • Alokasi gaji tenaga penjualan = 14.850

Poduk C:

  • Hasil penjualan = 400.000
  • Jumlah pelanggan = 500.000
  • Dasar alokasi = 200.000
  • Persentase = 23%
  • Alokasi gaji tenaga penjualan = 7.590

 

2: Alokasi Biaya Fungsi Kredit dan Penagihan serta Fungsi Akuntansi Pemasaran

Produk A:

  • Hasil penjualan (dasar alokasi) = 500.000
  • Persentase = 32%
  • Alokasi biaya fungsi kredit dan penagihan = 4.752
  • Alokasi biaya fungsi pembukuan dan pembuatan faktur = 15.840

Produk B:

  • Hasil penjualan (dasar alokasi) = 640.000
  • Persentase = 42%
  • Alokasi biaya fungsi kredit dan penagihan = 6.237
  • Alokasi biaya fungsi pembukuan dan pembuatan faktur = 20.700
Produk C:
  • Hasil penjualan (dasar alokasi) = 400.000
  • Persentase = 26%
  • Alokasi biaya fungsi kredit dan penagihan = 3.861
  • Alokasi biaya fungsi pembukuan dan pembuatan faktur = 12.870

 

3: Alokasi Biaya Fungsi Pergudangan dan Fungsi Pembungkusan & Pengiriman

Produk A:

  • Berat produk per unit = 1 kg
  • Jumlah produk yang terjual = 100.000 unit
  • Dasar alokasi = 100.000 kg
  • Persentase = 9,09%
  • Alokasi biaya fungsi packaging & pengiriman = Rp 3.000
  • Alokasi biaya fungsi pergudangan = Rp 2.000

Produk B:

  • Berat produk per unit = 5 kg
  • Jumlah produk yang terjual = 80.000 kg
  • Dasar alokasi = 400.000 kg
  • Persentase = 36,36%
  • Alokasi biaya fungsi packaging & pengiriman = Rp 11.999
  • Alokasi biaya fungsi pergudangan = Rp 7.999

Produk C:

  • Berat produk per unit = 3 kg
  • Jumlah produk yang terjual = 200.000 unit
  • Dasar alokasi = 600.000 kg
  • Persentase = 54,55%
  • Alokasi biaya fungsi packaging & pengiriman = Rp 18.001
  • Alokasi biaya fungsi pergudangan = Rp 12.001

 

4: Laporan Laba Rugi Menurut Jenis Produk

PT KAS Surabaya
Laporan Laba Rugi
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20XX

Laporan Laba Rugi
Contoh: Laporan Laba Rugi

 

D: Video Motivasi tentang Penjualan

Untuk menambah wawasan dan inspirasi, saksikan video tentang tips jual bekas dari podcast Bang Deddy Corbuzier berikut ini …

 

06: Kesimpulan

Dalam pasar yang bersifat kompetitif, biaya marketing menjadi bagian penting dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Oleh karena itu akuntansi biaya dalam teori biaya pemasaran bertujuan untuk menyajikan informasi bagi manajemen perusahaan untuk:

  • penentuan harga pokok produk
  • pengendalian biaya marketing
  • penentuan biaya per satuan kegiatan pemasaran, dan
  • pengarahan kegiatan pemasaran.

Dalam arti luas, pengertian biaya pemasaran adalah mencakup semua biaya yang terjadi sejak produk selesai diproduksi sampai dengan produk diubah kembali dalam bentuk uang.

Dengan demikian rincian biaya marketing meliputi:

  • Biaya pergudangan
  • Advertensi, misalnya melalui Google Ads.
  • Penjualan
  • Packaging dan pengiriman
  • Kredit dan penagihan, dan
  • Akuntansi pemasaran.

***

Secara garis besar biaya marketing dapat digolongkan ke dalam dua kelompok

  1. Biaya untuk mendapatkan pesanan (order getting costs)
  2. Biaya untuk memenuhi pesanan (order filling costs)

Untuk menyajikan informasi biaya bagi kepentingan manajemen, akuntansi biaya menggolongkan biaya marketing menurut kegiatan pokok pemasaran dan fungsi pemasaran, pergudangan, advertensi (iklan/promosi), penjualan, pembungkusan dan pengiriman, kredit dan penagihan, serta fungsi akuntansi pemasaran

Biaya marketing memiliki karakteristik yang berlainan dengan biaya produksi. Biaya pemasaran  adalah sangat bervariasi, bahkan untuk perusahaan yang sejenis. Hal ini karena sangat bervariasinya aktivitas pemasaran.

Marketing cost sering mengalami perubahan karena untuk menyesuaikan dengan perubahan pasar.

Tidak seperti biaya produksi, ukuran efisiensi biaya marketing sulit untuk diterapkan, karena ukuran prestasi aktivitas pemasaran terletak pada KENAIKAN volume penjualan.

Biaya marketing banyak mengandung biaya tidak langsung dan biaya bersama yang menimbulkan kesulitan alokasi biaya.

***

Analisis biaya pemasaran (marketing cost) dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

1: Menurut jenis biaya marketing

2: Menurut fungsi pemasaran

3: Menurut penerapan usaha pemasaran

Analisis biaya marketing menurut jenis biaya pemasaran adalah analisis yang paling sederhana.

Dalam analisis ini, biaya marketing dikelompokkan menurut obyek pengeluaran, seperti:

  1. Biaya karyaw
  2. Beban transport
  3. Biaya bahan habis pakai
  4. Biaya iklan.

Hasil analisis biaya marketing akan membantu manajemen perusahaan untuk memperoleh informasi rincian biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas marketing.

Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran dilakukan dengan cara menggolongkan berbagai jenis biaya marketingmenurut kegiatan pokok pemasaran yang dibagi menjadi 6 fungsi.

Dengan analisis ini, manajemen perusahaan dapat memperoleh informasi untuk mengendalikan aktivitas tiap fungsi pemasaran tersebut.

Analisis biaya marketing menurut penerapan usaha pemasaran dilakukan dengan cara menghitung biaya pemasaran untuk tiap usaha marketing.

Analisis biaya marketng ini dapat menghasilkan informasi biaya yang bermanfaat bagi manajemen perusahaan untuk mengelola dan mengarahkan aktivitas marketing.

Demikian yang dapat saya share. Semoga bermanfaat. Terima kasih. *****

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.