Cost adalah pengukur dan sekaligus bahan olah akuntansi. Istilah cost memang mempunyai banyak arti, akan tetapi dalam konteks akuntansi sebagai penyedia informasi finansial kuantitatif, istilah cost mempunyai arti khusus.
Apakah istilah biaya, harga pokok, harga perolehan, atau beban tepat sebagai padan kata istilah cost? Agar makin penasaran, mari ikuti dan baca sampai kelar pembahasan lengkapnya berikut ini…
Pengertian Cost dan Istilah yang Berkaitan
Sumber acuan yang digunakan dalam pembahasan pengertian cost adalah diambil dari literatur akuntansi yang dianggap otoritatif. Berikut ini adalah kutipan beberapa pengertian cost dalam literatur akuntansi tersebut:
A: Pengertian Cost Menurut Para Ahli:
1: Menurut Kohler pengertian cost adalah sebagai berikut:
An expenditure or outlay of crash, other property, capital stock, or services, or the incurring of a liability therefore, identified with goods or services acquired or with any loss incurred.
Anda measured by the amount of cash paid or payable or the marekt value of other property, capital stock, or services given in exchange or in other situation, any commonly accepted basis of valuation.
2: Menurut Sprouse dan Moonits definis cost adalah:
Cost is a foregoing, a sacrifice made to secure benefit, and is measured by an exchange price.
Expense is the decrease in net assets as a result of the use of economic services in the creation of revenues or the imposition of taxes by governmental unit.
#3: Hilton memaknai expense, cost of goods sold, dan cost adalah:
Cost is the sacrifice made, usually measured by the resource given up, to achieve a particular purpose.
An expense is the cnsumption of assets for the purpose of generating revenue.
Cost of goods sold is the expense measured by the cost pf the finished goods sold during a period of time.
Bila dicari dari sumber-sumber yang lain, makna yang dilekatkan pada istilah cost dan expense akan sama dengan pengertian yang diberikan menurut para ahli di atas.
Karakteristik Cost
Dengan mempelajari secara seksama definisi-definisi yang telah disampaikan oleh para ahli di atas, semoga memudahkan kita untuk memahami pengertian cost yang sesungguhnya. Dan berikut ini atribut dan karakteristik yang melekat pada cost adalah:
1: Alat Ukur dalam Unit Moneter
Cost adalah pengukur dalam unit moneter suatu sumber ekonomi yang digunakan atau dikorbankan untuk tujuan tertentu.
Dalam konteks akuntansi yang mendasarkan diri pada konsep kesatuan usaha, pengorbanan berarti keluarnya sumber ekonomi (aset) dari kesatuan usaha. Ada berbagai pengertian pengorbanan ditinjau dari berbagai konteks.
Hal yang perlu dicatat adalah walaupun cost itu sendiri sering disebut sebagai pengorbanan, yang dikorbankan sebenarnya adalah sumber ekonomi (baik fisik maupun non fisik). Dan cost hanyalah sebagai pengukur secara kuantitatif pengorbanan tersebut dalam unit moneter.
Secara umum dapat dikatakan bahwa cost adalah mengukur penggunaan atau pengorbanan suatu sumber ekonomi. Dalam akuntansi, pada umumnya sumber ekonomi yang dikorbankan pun sebelumnya sudah diukur dengan cost.
2: Informasi Kuantitatif
Cost dinyatakan dalam unit moneter khususnya dalam kerangka akuntansi sebagai penyedia informasi kuantitatif. Cost mengukur seberapa banyak atau besar penggunaan sumber ekonomi dalam unit moneter untuk tujuan tertentu.
Pengukuran ini penting karena hasilnya akan menjadi data dasar dalam penyediaan informasi untuk menentukan total penggunaan berbagai jenis dan jumlah sumber ekonomi dalam satuan yang homogenus.
Dengan satuan yang homogenus, dapat diperoleh pengetahuan mengenai besar dan hubungan berbagai sumber ekonomi yang secara keseluruhan membentuk aset perusahaan. Pengetahuan seperti itulah yang disebut informasi kuantitatif.
Kalau kuantifikasi dinyatakan dalam unit moneter, informasi yang diperoleh adalah informasi finansial. Memang tidak semua cost dapat diukur dalam unit moneter. Akan tetapi dalam akuntansi semua faktor harus dikuantifikasi, pengertian cost dapat dinyatakan sebagai pengukur dalam unit moneter.
3: Cost Objective
Pengertian
Pengukuran cost selalu dihubungkan dengan suatu fokus, objek, tujuan atau pusat perhatian. Fokus atau obyek ini dikenal secara teknis sebagai cost object atau cost objective.
Cost object dapat berupa produk, departemen, proyek, aktivitas atau sesuatu yang unsur pembentuknya perlu diukur secara moneter, agar pihak yang berkepentingan dapat memperoleh informasi tentang ukuran dan hubungan yang bermakna.
Tujuan perlu diidentifikasi karena tujuan yang berbeda memerlukan pengukuran cost yang berbeda pula. Tujuan memperoleh informasi cost adalah untuk perencanaan (planning), pengendalian (control) dan pertanggungjawaban keluar.
Secara fisik dan operasional, perusahaan dapat dipandang sebagai susunan atau kumpulan berbagai sumber ekonomi.Tentu saja, besar dan hubungan antara komponen yang membentuk perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek.
Contoh Penerapan
Perhatikan contoh berikut ini:
Seorang kepala bagian personalia akan melihat perusahaan sebagai kumpulan orang dengan hubungan seperti yang digambarkan dalam struktur organisasi perusahaan.
Dari segi akuntansi, aktivitas operasi perusahaan digambarkan dalam bentuk simbol-simbol (elemen-elemen finansial) sebagaimana ditunjukkan oleh Laporan Keuangan.
Komponen Laporan Keuangan termasuk dalam pengertian obyek atau fokus yang harus diukur. Dan cost adalah salah satu dasar pengukurannya.
Dari sisi manajemen melihat perusahaan sebagai satuan-satuan aktivitas (terdiri atas fasilitas fisik, bahan, dan manusia) yang mengolah input menjadi output. Satuan-satuan kegiatan berkaitan satu sama lainnya secara terpadu.
Untuk tujuan pengendalian melalui inforamasi finansial, satuan aktivitas fisik direpresentasikan dalam bentuk pertanggungjawaban, sedangkan masukan dan keluaran direpresentasikan dan diukur dalam bentuk cost.Dengan demikian, berbagai satuan kegiatan, termasuk masukan dan keluaran dapat menjadi objek cost.
***
Dari segi akuntansi, sebenarnya bukan cost itu sendiri yang mempunyai arti penting, akan tetapi justeru JASA yang ada di balik angka cost yang mempunyai arti penting. Jadi arti pentingnya objek atau jasa diwakili oleh cost yang tercatat dalam sistem akuntansi.
Di balik deretan angka-angka akuntansi, terkandung jasa-jasa yang berwujud fisik maupun non fisik.
Jasa-jasa tersebut adalah daya, kemampuan atau kapasitas yang jika ditukarkan atau digabungkan satu dengan lainnya dapat menimbulkan daya, kemampuan, atau kapasitas lain yang kekuatannya paling tidak sama dengan yang dimiliki perusahaan.
Perhatikan contoh berikut ini:
Kas ditukarkan dengan mesin. Ini berarti bahwa daya beli ditukarkan dengan daya produksi. Oleh karena itu, akuntansi berusaha untuk menentukan simbol-simbol yang dapat merepresentasikan daya tersebut, sehingga tanpa melihat perusahaan secara fisik orang dapat membayangkan kegiatan operasi perusahaan hanya dengan membaca Laporan Keuangan.
FASB mengidentifikasi dan mendefinisikan 10 komponen Laporan Keuangan yang dapat menjadi simbol sumber daya dan aktivitas, yaitu:
- Aset
- Liability
- Equity
- Revenue
- Expense
- Gain
- Loss
- Investment by owners
- Distribution to owners
- Comprehensive income.
4: Kesatuan Usaha
Secara fisik, kesatuan usaha menguasai dan mengelola sumber ekonomi yang membentuk aset.
Cost aset adalah hasil pengukuran yang ditentukan pada saat transaksi perolehannya dan didasarkan pada harga pertukaran, karena sudah terjadi dan tercatat, cost ini sering disebut dengan historical cost. Walaupun demikian, pengertian cost adalah tidak terbatas pada cost yang sudah terjadi.
Memang pengertian cost yang dominan adalah sebagai historical cost, namun demikian, cost dapt juga mengukur objek yang akan terjadi (future cost).
Akuntansi menganut cost principles concept yang berarti bahwa komponen laporan keuangan dinilai/ diukur atau dilekati dengan cost yang telah terjadi agar menjadi informasi. Oleh karena itu, laporan keuangan yang dihasilkan dengan penilaian seperti itu sering disebut dengan historical cost financial statements.
Lebih dari itu, untuk mengukur cost, dasar yang digunakan tidak hanya pengeluaran sumber ekonomi yang telah terjadi.
Pengeluaran tersebut mungkin saja baru akan terjadi di masa yang akan datang. Kalau cost sudah terjadi tapi pengeluarannya belum terjadi, maka kewajiban akan timbul. Itulah sebabnya kewajiban didefinisikan sebagai ‘pengorbanan sumber ekonomi masa datang yang cukup pasti”
Pengeluaran Juga tidak harus berupa kas, tapi dapat pula berubah sumber ekonomi lain seperti jasa perusahaan, barang dagangan, atau surat berharga perusahaan.
5: Netral
Sebagai dasar pengukuran, cost tidak mempunyai konotasi sebagai sesuatu hal yang negatif atau merugikan atau sesuatu yang jelek. Kesan seperti ini akan menghalangi atau mengacaukan pemahaman makna cost.
Kerancuan dan kesalahan dalam menangkap makna cost disebabkan orang tidak memandang cost sebagai suatu pengertian yang netral atau generik.
Kerancuan pemahaman dan aplikasi terjadi karena orang memandang cost sebagai objek, wadah atau elemen dan bukan sebagai pengukur (monetary measurement) elemen itu sendiri. Cost sendiri bukanlah informasi tetapi sekadar data dasar.
—
Obyek yang telah dilekati dengan cost itulah yang secara bersama-sama (obyek dan pengukurnya) merupakan informasi, oleh karena itu, cost harus dihubungkan dengan sesuatu yang menjadi pusat perhatian. Suatu obyek yang menjadi pusat perhatian harus diidentifikasi sehingga cost akan mempunyai nilai informasi.
Berbagai obyek yang akan dilekati cost akan menjadi basis klasifikasi cost. Dan cost accounting adalah suatu proses, prosedur, metode, dan teknik pengolahan data cost untuk dilekatkan pada obyek yang menjadi pusat perhatian manajemen perusahaan.
Sehingga informasi finansial untuk kepentingan pengambilan keputusan dapat diperoleh.Tergantung pada kepentingan manajemen dan keperluan informasi yang diinginkan.
Dasar klasifikasi cost dapat dicontohkan berikut ini:
- Fungsi operasi: Contoh Obyek dalam Klasifikasi = Produksi, pemasaran, administratif
- Komponen produk: Contoh Obyek dalam Klasifikasi = Bahan baku, Tenaga Kerja Langsung, Overhead
- Variabilitas: Contoh Obyek dalam Klasifikasi = Tetap, Variabel, Semi Variabel
- Waktu Terjadinya: Contoh Obyek dalam Klasifikasi = Historis, sekarang, masa datang.
- Komponen Laporan Keuangan: Contoh Obyek dalam Klasifikasi = Aset, Kewajiban, ekuitas, pendapatan