Mengupas Tujuan Penggabungan Usaha: Studi Kasus Akuisisi dan Merger

Penggabungan usaha (business combinations) seringkali dilakukan dengan tujuan untuk memproduksi secara lebih efisien, diversifikasi lini produk, memperluas usaha secara geografis, atau memperoleh ilmu pengetahuan baru. Penggabungan usaha bisa dilakukan dengan merger dan akuisisi.

Sebagai contoh, The Walt Disney Company membeli Pixar dengan tujuan untuk membangun kembali kehadiran mereka sebagai studio film animasi utama dalam era animasi digital. Penggabungan usaha itu bisa dilakukan dengan cara merger atau akuisisi. Untuk lebih jelasnya, mari baca ulasan beserta contoh-contohnya berikut ini.

 

01: Tujuan Penggabungan Usaha

A: Pengertian Merger dan Akuisisi

Metode penggabungan usaha yang sering digunakan adalah dengan akuisisi dan merger.

Apa yang dimaksud merger?

Pengertian merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan secara bersama-sama. Dalam proses merger ini biasa dimunculkan satu nama baru hasil dari penggabungan usaha.

Apa itu akuisisi?

Pengertian kuisisi adalah proses penggabungan usaha melalui proses pembelian perusahaan oleh perusahaan lain untuk tujuan tertentu.

 

B: Tujuan Merger dan Akuisisi

Tujuan Merger Menurut Para Ahli

Apa tujuan merger dan akuisisi?

Sebagai contoh, Delta Airlines mengakuisisi Comair Holdings Inc pesawat jet regional untuk mengangkut penumpang dari kota kecil ke dalam sistem pusat kegiatan kota besar.

Perusahaan tidak hanya menerbitkan saham, tapi juga membeli saham perusahaan lain untuk keperluan investasi.

Sebuah perusahaan dapat membeli saham dengan tujuan untuk mendapatkan laba dari kelebihan kas yang tidak diperlukan untuk kegiatan operasi normal perusahaan. Investasi semacam itu biasanya bersifat jangka pendek.

 

Contoh Studi Kasus Tujuan Pembelian Saham

Dalam kasus lain, sebuah perusahaan dapat saja membeli saham perusahaan lain untuk investasi jangka panjang, tujuannya untuk mengembangkan atau menjaga hubungan bisnis dengan perusahaan lain.

Sebuah perusahaan, kadangkala juga akan membeli sebagian besar atau seluruh saham perusahaan lain dengan alasan untuk MEMILIKI dan mengendalikan entitas lain.

Suaru perusahaan dapat melakukan investasi pada perusahaan lain dengan cara memperoleh saham pengendali melalui pembelian tunai atau mempertukarkan saham. Pembelian ini dapat dibayar dengan saham dari perusahaan pembeli.

Jumlah saham yang akan dipakai untuk pembayaran tergantung pada harga pasar saham tersebut dan juga harga pasar dari aktiva perusahaan yang dibeli.

Kadang-kadang perusahaan yang dibeli dinilai lebih tinggi daripada harga pasar aktivanya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Selisih harga pasar aktiva yang dibeli dengan jumlah harga pembelian yang disetujui dicatat sebagai goodwill. Nilai saham pengendali biasanya lebih dari 50% dari saham dengan hak suara yang beredar milik perusahaan lain

Sebuah perusahaan yang memiliki mayoritas atau keseluruhan saham perusahaan lain disebut induk perusahaan (parent company), sedangkan perusahaan yang dikendalikan disebut anak perusahaan (subsidiary company).

Sebagai contoh, PT Alfa Retailindo Tbk, menjadi anak perusahaan PT Carrefour Indonesia saat Carrefour membeli 79% saham biasa milik Alfa Retailindo.

 

02: Laporan Keuangan Penggabungan Usaha

jurnal penggabungan usaha konsolidasi

A: Sekilas Tentang Laporan Keuangan Induk dan Anak Perusahaan

Bagaimana Laporan Keuangan perusahaan yang melakukan merger dan akuisi?

Meskipun induk perusahaan dan anak perusahaan dapat beroperasi sebagai satu unit ekonomis, mereka tetap menyimpan catatan akuntansi yang terpisah dan menyiapkan laporan keuangan periodiknya masing-masing.

Pada akhir tahun, laporan keuangan induk perusahaan dan anak perusahaan digabungkan dan dilaporkan sebagai satu perusahaan.

Saat perusahaan induk memiliki kurang dari 100% saham anak perusahaan, jumlah saham anak perusahaan yang dimiliki oleh pihak lain seringkali disebut saham minoritas (minority interest) dan segera dilaporkan mengikuti total kewajiban yang telah dikonsolidasi.

Bagaimana penerapan akuntansi di bidang koperasi? Baca: Contoh Soal Akuntansi Koperasi dan UMKM.

 

B: Laporan Keuangan Konsolidasi

Apa yang dimaksud laporan keuangan konsolidasi?

Pengertian Laporan Keuangan konsolidasian (consolidated financial statements) adalah Laporan keuangan gabungan dari perusahaan yang melakukan penggabungan ini disebut .

Laporan keuangan ini biasanya dapat dikenali dengan penambahan kata “dan anak perusahaan” pada nama induk perusahaan atau dengan penambahan “konsolidasian pada judul laporan.

Sebagai contoh laporan laba rugi milik eBay dinamakan “Consolidated Statement of Income”.

Kepada para pemegang saham induk perusahaan, laporan keuangan konsolidasi lebih berarti daripada laporan keuangan terpisah untuk masing-masing perusahaan.

Hal ini disebabkan karena induk perusahaan mengendalikan anak perusahaan, meskipun induk perusahaan dan anak perusahaannya merupakan entitas yang terpisah.

 

C: Jenis Laporan Keuangan Konsolidasi

Apa saja jenis laporan keuangan konsolidasi?

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adal lima jenis laporan keuangan suatu entitas bisnis yaitu:

1.: Laporan Posisi Keuangan atau Neraca (Statements Of Financial Position)

2: Laporan Laba Rugi atau Statements of Profit Loss

3: Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity)

4: Laporan Cash Flow (Statements of Cash Flows)

5: Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes of Financial Statements)

 

03: Strategi Menciptakan Sinergi Melalui Merger dan Akuisisi

Tujuan Penggabungan Usaha

A: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Sinergi dapat dirasakan perusahaan yang bergabung saat nilai perusahaan sebagai unit kesatuan lebih besar daripada nilai mereka sebagai perusahaan yang terpisah.

Bagaimana penggabungan usaha (merger) dapat menciptakan sinergi? Perhatikan empat strategi dasar untuk menciptakan nilai dalam sebuah penggabungan usaha dijelaskan berikut ini:

Strategi #1: Mengurangi Biaya-biaya

Saat dua perusahaan bergabung, mereka dapat menghapus beban administrasi ganda.

Sebagai contoh, perusahaan yang bergabung tidak membutuhkan dua orang presiden direktur atau dua orang direktur keuangan. Atau perusahaan dapat berjalan dengan satu sistem komputerisasi atau jaringan distribusi.

Contoh perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi:

Hewlett-Packard Company mengidentifikasi penghematan biaya semacam itu dalam akuisisi dengan Compaq Computer Company.

Strategi #2: Mengganti Manajemen

Jika perusahaan yang menjadi target telah mengalami kesalahan dalam manajemen, perusahaan pengakuisisi dapat membeli perusahaan yang diincar dengan harga rendah dan mengganti tim menajemen perusahaan tersebut.

Penggantian manajemen perusahaan biasanya tidak dilakukan secara bersamaan dan mengganti semuanya, namun dilakukan secara bertahap, gradual dan sistemik sehingga tidak terjadi perubahan yang tiba-tiba serta mendadak.

Pada tahap awal, penggantian dilakukan untuk posisi-posisi kunci yang berada di top manajemen, berikutnya posisi dibawahnya dan sesuai yang dibutuhkan.

Strategi #3: Integrasi Horizontal

Perusahaan pengakuisisi dapat membeli perusahaan yang diincar karena perusahaan tersebut memiliki lini produk, wilayah, atau data pelanggan yang dapat melengkapi miliknya sendiri.

Entitas baru yang telah digabungkan dapat melayani pelanggan dengan jangkauan yang lebih luas daripada saat masih menjadi dua entitas yang terpisah.

Strategi #4: Integrasi Vertikal

Integrasi vertikal muncul saat sebuah perusahaan mengakuisisi pemasok atau pelanggan.

Mengakuisisi pemasok dapat memberikan kondisi persediaan bahan baku, bahan pendukung dan barang dagangan yang stabil untuk sumber daya strategis dan mengurangi biaya koordinasi.

 

04: Video Pembelajaran Materi Merger

Untuk melengkapi pembahasan tentang penggabungan usaha merger dan akuisisi, mari saksikan video dari Youtube mengenai pengaruh merger BCA Syariah berikut ini:

Bagaimana menurut pandangan Anda?

Dan apabila Anda ingin mengelola keuangan usaha Anda, langsung saja implementasikan SOP Keuangan dengan Accounting Tools.

 

05: Kesimpulan

Penggabungan perusahaan melalui merger dan akuisisi adalah salah satu metode yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Itulah tujuan merger dan akuisisi.

Ada beberapa strategi dan metode yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan proses merger dan akusisi, misalnya dengan membeli saham perusahaan.

Setelah terjadi penggabungan usaha, perusahaan hasil merger dan akuisisi harus membuat laporan keuangan konsolidasi, yaitu laporan keuangan gabungan antara beberapa perusahaan menjadi satu laporan keuangan entitas.

Demikian yang dapat saya bagikan pembahasan mengenai penggabungan usaha merger dan akuisisi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.*****

Note:
Silahkan mengutip atau menjadikan artikel ini sebagai referensi dengan menyebutkan dan mencantumkan sumbernya ya.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.