7 Prinsip Pengungkapan Laporan Keuangan yang Wajib Diketahui

Kendala Pengungkapan Laporan Keuangan

Berbagai hal menjadi pertimbangan penyusunan standar atau badan pengawas untuk menentukan seberapa banyak informasi harus diungkapkan. Berikut ini beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pengungkapan, yaitu:

1: Keengganan Perusahaan Menyediakan Informasi.

Salah satu hal yang menentukan keluasan dan kerincian pengungkapan adalah tujuan pengungkapan. Tujuan perlindungan biasanya menuntut pengungkapan yang lebih luas dan lebih rinci. Pengungkapan yang lebih luas biasanya terkendala oleh keengganan perusahaan untuk menyediakan informasi.

2: Perbandingan Biaya Penyediaan dan Manfaat

Biaya penyediaan informasi harus lebih kecil dari benefit informasi yang disediakan.

Kendala kriteria ini adalah kesulitan menentukan menentukan manfaat informasi, meskipun sampai tingkat tertentu biaya dapat diukur dengan cukup teliti, bahkan dalam hal tertentu biaya tersebut sangat tidak berarti (mendekati nol). Oleh karena itu, kriteria ini akhirnya tidak pernah menjadi pertimbangan.

Betapapun biaya penyediaan informasi dapat diabaikan dari segi administratif, informasi tertentu sangat berharga bagi perusahaan dalam kondiri persaingan.

Pengungkapan informasi dapat menempatkan perusahaan pada posisi yang kurang menguntungkan dibanding pesaing dan hal inilah yang menjadi biaya pengungkapan bagi perusahaan, ehingga perusahaan enggan untuk mengungkapkan informasi privatnya.

***

Bagi penyusun standar, pengungkapan wajib harus dipertimbangkan atas dasar apakah informasi yang sama sebenarnya dapat diperoleah user (pemakai) dari sumber selain yang disediakan melalui Laporan Keuangan. Sumber lain terkadang lebih efektif daripada informasi yang disediakan perusahaan.

Metode Pengungkapan Laporan Keuangan

Metode Pengungkapan Laporan Keuangan

Metode pengungkapann berkaitan dengan masalah bagaimana secara teknis informasi disajikan kepada pemakai dalam satu perangkat Laporan Keuangan beserta informasi lain yang berkaitan. Metode ini biasanya ditentukan secara spesifik dalam standar akuntansi atau peraturan lain.

Informasi dapat disajkan dalam pelaporan keuangan antara lain:

  1. pos Laporan Keuangan
  2. catatan kaki (catatan atas Laporan Keuangan)
  3. penggunaan istilah teknis (terminologi)
  4. penjelasan dalam kurung
  5. lampiran
  6. penjelasan auditor dalam laporan auditor
  7. komunikasi manajemen dalam bentuk surat atau pernyataan resmi

Agar makin jelas, yuk dibahas satu per satu…

1: Pos Laporan Keuangan

Informasi keuangan dapat diungkapkan melalui statemen keuangan dalam bentuk pos atau komponen laporan keuangan.

Sesuai dengan standar tentang definisi, pengukuran, penilaian, dan penyajian (jenis laporan, format laporan, klasifikasi pos, dan susunan komponen).

Jenis laporan keuangan adalah:

  1. Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
  2. Laporan Laba Rugi
  3. Laporan Perubahan Ekuitas
  4. Laporan Arus Kas

PSAK No 1, menetapkan pengungkapan komponen-komponen neraca sebagai berikut:

Ketetapan Pengungkapan #1:

Perusahaan menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang, kecuali untuk industri tertentu yang diatur dan standar akuntansi keuangan khusus.

Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas, sedangkan kewajiban disajkan menurut urutan jatuh tempo.

Ketetapan Pengungkapan #2:

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, jika:

  • Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal opersi perusahaan.
  • Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca.

Semua kewajiban lainnya harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.

Ketentuan di atas mengatur tentang format, klasifikasi, dan susunan laporan keuangan dalam rangka pengungkapan. Ketentuan yang lain mengatur tentang pengaturan dan penilaian.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.