Penyertaan saham atau modal adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham di perusahaan lain untuk tujuan:
- investasi jangka panjang,
- ikut serta dalam perusahaan lain,
- penyelamatan kredit,
- mengendalikan perusahaan lain,
- menguasai pangsa pasar
Bagaimana dampak penyertaan modal dan cara mencatat jurnal transaksi penyertaan saham? Mari ikuti pembahasannya berikut ini…
01: Tujuan Penyertaan Dana Bank di Perusahaan
A: Tujuan Penyertaan Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Penempatan dana perbankan dapat dilakukan pada aktiva jangka pendek misalnya pada:
- Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
- Commercial paper
- Kredit jangka pendek
- Aktiva jangka panjang
Penempatan dana pada aktiva jangka pendek umumnya mempunyai tujuan yang sangat sederhana yaitu untuk memperoleh pendanaan dan memelihara likuiditas bank. sedangkan penempatan jangka panjang tidak sekedar untuk memperoleh pendapatan tapi bisa jadi untuk:
- menyisihkan atau membentuk dana khusus.
- Mengendalikan perusahaan lain yang sahamnya dibeli,
- Mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis,
- Menguasai pangsa pasar produk atau jasa perbankan tertentu,
- Atau mempunyai tujuan untuk menyelamatkan dana perbankan yang telah tertanam dalam bentuk kredit di perusahaan lain.
B: Perusahaan Tujuan Penyertaan Modal
Penyertaan dapat dilakukan pada perusahaan baru, artinya perusahaan yang akan beroperasi maupun perusahaan yang sedang/ sudah berjalan.
Bagaimana pengaruh penyertaan saham oleh bank terhadap perusahaan?
Penyertaan saham oleh bank terhadap perusahaan lain menimbulkan hubungan antara bank yang menguasai/ membeli saham dengan perusahaan yang dibeli sahamnya. Hubungan ini sering diterjemahkan antara perusahaan induk dengan perusahaan anak.
Bank tertentu sebagai perusahaan induk mengendalikan manajemen perusahaan anak. Perusahaan anak ini dari segi yuridis terlepas dari perusahaan induk, artinya perusahaan anak tersebut sebagai unit bisnis yang berdiri sendiri. Tapi dari segi ekonomis perusahaan anak di bawah pengelolaan satu manajemen perusahaan induk.
Perspektif akuntansi perbankan untuk penyertaan lebih menitikberatkan pada aspek ekonomis.
C: Pencatatan Penyertaan Modal Bank
Bagaimana cara mencatat penyertaan modal bank?
Pada prinsipnya penyertaan modal/ saham dicatat sebesar harga perolehannya.
Apa itu harga perolehan saham?
Harga perolehan adalah harga yang dibutuhkan untuk mendapatkan saham.
Harga perolehan diperhitungkan dari harga beli ditambah biaya-biaya lain untuk memperoleh saham tersebut, dan secara detail ada 2 (dua) metode yang digunakan untuk mencatat penyertaan saham bank, yaitu:
- Metode Harga Perolehan (Cost Method)
- Metode Ekuitas (Equity Method)
Yuks dibahas satu-per-satu…
02: Metode Pencatatan Penyertaan Saham – Harga Perolehan (Cost Method)
A: Pengertian Metode Harga Perolehan
Apa itu metode harga perolehan?
Metode Harga Perolehan adalah metode untuk mencatat penyertaan bank pada perusahaan anak, bila jumlah penyertaannya relatif kecil.
Pada penyertaan ini umumnya bank masih berkepentingan untuk memperoleh pendapatan berupa dividen, atau dengan cara lain bank yang memiliki penyerahan belum mampu mempengaruhi kebijakan manajemen perusahaan anak. Pada metode ini, penyertaan dicatat sebesar harga perolehan.
Setiap penerimaan dividen tunai akan dicatat sebagai pendapatan lain-lain, akan tetapi dalam hal pendapatan dividen berbentuk saham (stock dividen), maka tidak diakui sebagai pendapatan dan boleh dicatat menambah harga perolehan penyertaan.
Rekening penyertaan akan dikredit bila:
- Penerimaan dividen adalah pembagian keuntungan yang berasal dari laba ditahan dalam periode sebelum penyertaan saham dilakukan.
- Penurunan nilai penyertaan saham yang disebabkan oleh perusahaan anak mengalami kerugian yang sangat material.
B: Contoh Transaksi Bisnis
Untuk membantu memahami metode ini perhatikan empat contoh transaksi berikut ini:
#1: Tanggal 1 Januari 2019:
Bank Bintang melakukan pembelian saham PT ABC Multifinance sebanyak 450.000 lembar @Rp 10.000.
Harga kurs 103%.
Kepemilikan ini menempatkan Bank Bintang sebagai pemegang saham dengan pangsa 15% dari saham PT ABC Multi Finance yang beredar.
Biaya-biaya pembelian saham sebesar Rp 5.000.000. Pembelian saham dilakukan secara tunai.
#2: Tanggal 31 Desember 2019:
PT ABC Multi Finance melaporkan telah memperoleh laba sebesar Rp 8.600.000.000.
#3: Tanggal 31 Januari 2020:
PT ABC Multi Finance mengumumkan akan membangi dividen dari laba yang diperoleh sebesar 70% secara tunai.
#4: Tanggal 1 Februari 2020:
PT ABC Multi Finance membagikan dividen secara tunai kepada pemegang saham.
C: Pencatatan Jurnal Akuntansi Penyertaan Modal
Pencatatan jurnal transaksi dengan menggunakan cost method di Bank Bintang adalah sebagai berikut:
#1: Tanggal 1/1/2019:
[Debit] Penyertaan Saham PT ABC Multi Finance Rp 4.640.000.000
[Kredit] Kas Rp 4.640.000.000
#2: Tanggal 31/12/2019:
Bank Bintang tidak menjurnal laporan ini.
#3: Tanggal 31/1/2020:
[Debit] Piutang Dividen Rp 903.000.000
[Kredit] Pendapatan Lainnya Rp 903.000.000
#4: Tanggal 1/2/2020:
[Debit] Kas Rp 903.000.000
[Kredit] Piutang Dividen Rp 903.000.000
Penjelasan:
- Nilai penyertaan = 450.000 lb x 10.000 x 103% = Rp 4.640.000.000
- Bagian dividen Bank Bintang = 8.600.000.000 x 70% x 15% = Rp 903.000.000
Dividen juga dapat diterima dalam bentuk saham.
Misalnya, dari contoh di atas ini:
Pada tanggal 31 Januari 2019 PT ABC Multi Finance membagikan dividen saham (stock divident) sebanyak 1 lembar untuk setiap kepemilikan 5 lembar saham biasa.
Dalam hal penerimaan dividen berupa saham, maka tidak akan menambah harga perolehan dan tidak diakui sebagai pendapatan, tapi pengaruhnya akan menurunkan harga perolehan per lembar saham.
Berdasarkan kasus ini, maka Bank Bintang akan menerima dividen sebanyak:
= 450.000 x (1/5)
= 90.000 lembar
Dan hanya akan dicatat secara administratif saja.
Dengan penerimaan stosk divident ini berarti Bank Bintang memiliki saham PT ABC Multi Finance sebanyak 540.000.
Harga perolehan per lembar saham menjadi:
= Rp 4.640.000.000 : 540.000
= Rp 8.593
Turunnya harga perolehan per lembar saham iniakan berpengaruh positif terhadap laba penjualan saham tersebut bila saham itu dijual.
03: Cara Pencatatan Akuntansi Penyertaan Saham dengan Equity Method
A: Pengertian Equity Method
Apa itu metode equity?
Metode equity adalah metode pencatatan yang digunakan untuk mencatat bila bank memiliki penyertaan saham relatif besar, sehingga bank tersebut mampu mengendalikan perusahaan anak.
Pengertian mengendallikan adalah:
- mempunyai hak suara mayoritas,
- mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional
- memiliki kewenangan untuk menunjuk dan memberhentikan mayoritas pengurus perusahaan.
Dalam metode ini penyertaan dicatat sebesar harga perolehan dan selanjutnya didebit atau dikredit secara proporsional dengan bagian laba atau rugi perusahaan anak.
Dividen tunai yang diterima dicatat sebagai pengurang rekening penyertaan yang bersangkutan.
Pencatatan dengan metode ini lebih mencerminkan hubungan ekonomis dibandingkan metode harga perolehan.
Sebagai investasi yang melebihi 20% saham pada perusahaan anak, jelas perusahaan induk (parent company) akan dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan anak.
Hubungan ekonomis lebih konkrit, sebab setiap pengambilan keputusan perusahaan anak, bank yang memiliki penyertaan akan mampu mempengaruhinya dengan hak suaranya.
B: Contoh Transaksi dan Jurnal Equit Method
Perhatikan contoh berikut:
Dengan merujuk contoh pada metode harga perolehan di atas.
Dan diasumsikan kepemilikan saham PT Bank Bintang sebanyak 450.000 lembar saham merupakan pangsa kepemilikan 40% saham PT ABC Multi Finance, maka pencatatan dengan metode ekuitas di PT Bank Bintang adalah sebagai berikut (dalam ribuan):
#1: Tanggal 1/1/2019:
[Debit] Penyertaan Saham PT ABC Multi Finance Rp 4.640.000
[Kredit] Kas Rp 4.640.000
#2: Tanggal 31/12/2019:
[Debit] Penyertaan Saham PT ABC Multi Finance Rp 3.440.000
[Kredit] Pendapatan Penyertaan Rp 3.440.000
#3: Tanggal 31/1/2020:
[Debit] Piutang Dividen Rp 2.408.000
[Kredit] Penyertaan Saham PT ABC Multi Finance Rp 2.408.000
#4: Tanggal 1/2/2020:
[Debit] Kas Rp 2.408.000
[Kredit] Piutang Dividen Rp 2.408.000
Penjelasan perhitungan pencatatan jurnal umum transaksi di atas adalah sebagai berikut:
Bila nilai penyertaan Rp 4.640.000.000 menempati posisi 40% dari saham PT ABC Multi Finance, maka saham PT ABC Multi Finance yang beredar senilai:
= (4.640.000.000 / 40) x 100
= Rp 11.600.000.000
C: Perusahaan Anak Memperoleh Laba
Ketika PT ABC Multi Finance melaporkan memperoleh laba sebesar Rp 8.600.000.000 pada tanggal 31/12/2019.
Maka yang diperhitungkan oleh bank adalah:
= Rp 8.600.000.000 x 40%
= Rp 3.440.000.000
Untuk tanggal 31 Januari 2020 piutang dividen yang diperhitungkan adalah:
= Rp 8.600.000.000 x 70% x 40%
= Rp 2.408.000.000
Sebagai tambahan informasi:
Untuk penerimaan dividen berupa saham, pengaruhnya akan memperkecil nilai saham per lembar.
Penerimaan dividen saham ini tidak akan di-jurnal, tapi hanya dicatat secara administratif.
D: Perusahaan Anak Mengalami Kerugian
Pada kasus tertentu, perusahan anak atau PT ABC Multi Finance mengalami kerugian yang material.
Jika hal ini terjadi maka bank sebagai peserta yang harus ikut menanggung risiko yang dibebankan kepada rekening penyertaan.
Misalnya, pada akhir tahun 2019, PT ABC Multi Finance mengalami kerugian senilai Rp 100.000.000.
Maka Bank Bintang akan mencatat jurnal sebagai berikut:
[Debit] Rugi penyertaan PT ABC Multi Finance Rp 40.000.000
[Kredit] Penyertaan pada PT ABC Multi Finance Rp 40.000.000
04: Masalah Khusus Penyertaan dari Pengalihan Kredit
A: Cara Menyelamatkan Kredit
Kredit macet di pihak debitur harus diselamatkan oleh bank selaku kreditur.
Penyelamatan kredit dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
- Restrukturisasi kredit
- Pengalihan kredit menjadi penyertaan
Pemyelamatan kredit dengan mengalihkan ke penyertaan merupakan perubahan hubungan dari hubungan utang piutang menjadi hubungan kepemilikan, oleh karena itu, bank harus menyesuaikan jurnal perkreditan ke jurnal penyertaan.
Untuk mencatat pengalihan kredit menjadi penyertaan, bank dapat mencatat dengan equity method sebesar nilai wajar dari saham yang diterima.
Nilai wajar saham adalah nilai yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Selisih antara nilai saham dengan nilai kredit yang dialihkan harus dicatat pada rekening laba atau rugi pada periode pengalihan kredit tersebut.
B: Contoh Transaksi dan Pencatatannya
Perhatikan contoh berikut ini:
Pada tanggal 1 Mei 2019 PT ABC Multi Finance telah mengalami penurunan kinerja sehingga tidak sanggup lagi untuk melunasi kredit dari Bank Bintang.
Kredit telah menjadi kredit bermasalah.
Dengan kesepakatan antara PT ABC Multi Finance dan Bank Bintang.
Nilai kredit tersebut dialihkan menjadi penyertaan dengan nilai wajar yang disepakati untuk saham sebesar Rp 10.200 per lembar.
Sedangkan jumlah saham sebanyak 500.000 lembar.
Jumlah kredit yang bermasalah adalah Rp 5.000.000.000. Tunggakan bunga Rp 300.000.000.
Maka, pencatatan jurnal transaksi di Bank Bintang adalah sebagai berikut:
Tanggal 1 Mei 2019:
[Debit] Penyertaan Saham PT ABC Multi Finance Rp 5.100.000.000
[Debit] Rugi Pengalihan Kredit Rp 200.000.000
[Kredit] Kredit yang diberikan Rp 5.300.000.000
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang penempatan dana perbankan dan cara pencatatan jurnal akuntansinya.
Bagaimana investasi dana perbankan ke bidang lain, seperti Surat Utang Negara? Selengkapnya silahkan pelajari di Investasi SUN. Semoga bermanfaat. Terima kasih.***
Note:
Boleh mengutip artikel ini dengan menyebutkan sumbernya. Thanks