Mengupas Tuntas Aturan Debet dan Kredit: Strategi Efektif untuk Pembukuan Transaksi Keuangan

Pernahkah Anda memperhatikan mekanisme pencatatan debet dan kredit dalam buku tabungan bank? Itulah salah satu penerapan prinsip debit dan kredit dalam perbankan.

Sebenarnya apa itu debit dan kredit? Apa perbedaan debit dan kredit dalam jurnal umum? Untuk lebih jelasnya yuk ikuti uraian tentang Standar Akuntansi Keuangan penerapan prinsip tersebut beserta contoh riil dalam pembukuan buku kas, buku tabungan, dan dalam jurnal umum transaksi keuangan bisnis sehari-hari berikut ini.

 

01: Perbedaan Debet dan Kredit

A: Pengertian Debet dan Kredit dalam Akuntansi

Apa itu debit dan kredit?

Menurut para pakar dan ahli akuntansi keuangan, pengertian debet dan kredit adalah prosedur pencatatan akuntansi menggunakan prinsip dasar sistem double entry, di mana satu transaksi akan berpengaruh terhadap minimal dua account.

Lalu, apa perbedaan debit dan kredit? Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini:

Toko Ejikamu Sukses menjual aneka peralatan olahraga badminton, volley ball, sepak bola, badminton, dan futsal. Pada tanggal 25 Agustus 2022, Pak Andre membeli satu set raket badminton senilai Rp 1.000.000.

Transaksi ini akan dicatat oleh Toko Ejikamu Sukses dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1: Akun terdampak transaksi

Perusahaan melakukan analisis akun-akun yang terpengaruh oleh transaksi penjualan raket badminton, yaitu Kas dan Pendapatan.

2: Dampak transaksi

Setelah Toko Ejikamu Sukses mengetahui akun yang kena dampak, selanjutnya menganalisis, “apa pengaruh terhadap akun kas dan pendapatan?” Transaksi penjual raket badminton akan menaikkan nilai Kas dan Pendapatan.

3: Pencatatan debit dan kredit dalam jurnal akuntansi

Setelah mengetahu dampak atau pengaruh transaksi terhadap akun, selanjutnya menurut konversi pencatatan rekening debet dan kredit berarti akun Kas dicatat pada sisi Debit dan akun Pendapatan di catat di bagian Kredit.

 

B: Aturan Debet dan Kredit dalam Jurnal Umum

mekanisme pencatatan debit dan kredit

Apa pengertian debit dan kredit pada jurnal umum? Bagaimana cara menerapkan prinsip debit dan kredit dalam jurnal?

Berikut ini disajikan dua contoh soal dan jawaban tentang pencatatan debit dan kredit dalam jurnal umum:

1: Contoh soal essay debit dan kredit beserta jawabannya

Pada tanggal 23 Juli 2022, PT Pasegeran Dinamika Utama mengadakan acara gathering untuk karyawan beserta keluarganya di sebuah obyek wisata Kalianget di Kalibening. Tujuan acara tersebut adalah untuk memberikan hiburan, refreshing, dan silaturahmi bagi segenap karyawan dan keluarganya.

Untuk menyelenggarakan acara gathering, PT Pasegeran Dinamika Utama mengeluarkan dana kas sebesar Rp 75.500.000. Dana itu digunakan untuk biaya transportasi, akomodasi, dan bingkisan. Pengeluaran dana kas dicatat oleh perusahaan ke jurnal umum menggunakan prinsip debit dan kredit seperti berikut ini:

(Debit) Biaya Tunjangan Transportasi dan Akomodasi Karyawan … Rp 75.500.000
(Kredit) Cash Bank …. Rp 75.500.000

Mengapa pencatatannya seperti itu? Begini penjelasan sederhannya…

Bila kita berpedoman pada prinsip dasar pencatatan debit dan kredit, maka penambahan biaya akan dicatat pada bagian Debit di sisi kiri, sedangkan pengurangan nilai Kas dicatat pada sisi kanan atau Kredit.

Pengeluaran kas untuk acara gathering berpengaruh terhadap berkurangnya kas perusahaan dan menambah besarnya nilai biaya, sehingga akun Cash Bank dicatat sebagai kredit, sedangkan akun Biaya Tunjangan Transportasi dan Akomodasi Karyawan diletakkan di bagian Debit.

Bagaimana, paham kan? Agar makin klir, akan saya sajikan satu lagi contoh soal dan jawaban berikut ini…

 

2: Contoh soal pilihan ganda debit dan kredit beserta kunci jawaban

PT Topa Anak Desa mengelola beberapa warung kopi atau warkop yang menyediakan aneka jenis minuman berbahan dasar kopi, mulai dari kopi tubruk, kapi campur jahe, kopi campur krim sampai kopi londo.

Perusahaan warung kopi tersebut didirikan oleh empat sekawan, dengan masing-masing orang menyetor modal disetor sebesar Rp 100.000.000 dengan rincian sebagai berikut:

  • Anto Wijaya Putra Rp 25.000.000
  • Sulis Aditya Jaya Rp 20.000.000
  • Risanto Putro Rp 15.000.000
  • Joko Adi Rp 40.000.000

Bagaimana PT Topa Anak Desa mencatat modal disetor menggunakan prinsip debit dan kredit?

A: Akun Modal Disetor Rp 100.000.000 di Kredit

B: Cash account sebesar Rp 100.000.000 di bagian Debit

C: Pilihan jawaban A dan B

D: Semua jawaban tidak ada yang benar

Kunci jawaban: C

 

C: Aplikasi Aturan Debet dan Kredit di Buku Tabungan

Pernahkah Anda memperhatikan prosedur pencatatan debit dan kredit di buku tabungan Anda? Jika kita sejenak memperhatikan, sebenarnya pencatatan itu adalah salah satu penerapan atau aplikasi dari sistem debit dan kredit dalam perbankan. Contoh arti debet kredit saldo di buku tabungan BRI.

Perhatikan contoh jurnal transaksi perbankan berikut ini:

Sebuah bank perkreditan rakyat atau BPR pada tanggal 26 Maret 2022 menerima setoran tabungan dari nasabahnya yang bernama Pak Eko sebesar Rp 5.250.000. Setoran tabungan dari nasabah dicatat oleh BPR sebagai berikut:

(Debit) Kas … Rp 5.250.000
(Kredit) Tabungan Pak Eko … Rp 5.250.000

Bagaimana prosedur pencatatan transaksi penarikan kas oleh nasabah?

Misalnya, Pada tanggal 1 Agustus 2022, Pak Eko menarik tabungan sebesar Rp 1.500.000 dari BPR Syariah Dana Makmur. Penarikan dana dicatat oleh BPR sebagai berikut ini:

(Debit) Tabungan Pak Eko … Rp 1.500.000
(Kredit) Kas … Rp 1.500.000

Jadi, perbedaan debit dan kredit dalam bank adalah sebagai berikut:

Debit, digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang menambah nilai aset, seperti kas dan setara kas, serta biaya. Sedangkan Kredit dipakai untuk mencatat transaksi bank yang menyebabkan kenaikan liabilitas, ekuitas dan pendapatan bank.

 

D: Aplikasi Prinsip Debet dan Kredit dalam Buku Kas

Bagaimana implementasi dan cara mengisi buku kas debet kredit?

Jika suatu transaksi menyebabkan penambahan nilai nominal kas, maka dicatat di sisi Debit, dan sebaliknya bila transaksi bisnis mempengaruhi penurunan saldo kas maka dicatat di kolom Kredit pada buku kas.

Perhatikan dua contoh pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas menggunakan sistem debit dan kredit berikut ini:

Contoh pencatatan transaksi penjualan tunai:

Toko Amakalian menjual alat tulis kantor. Pada tanggal 31 Juli 2022, salah satu lembaga pendidikan yang beralamat di jl. Ahmad Khozin membeli ATK senilai Rp 500.000 dibayar tunai.

Pertanyaan:

Lakukan analisis terhadap transaksi tersebut kemudian catatlah dalam buku jurnal kas.

Jawaban penyelesaian:

Sebelum kita mencatat trasaksi penjualan ATK, maka dilakukan analisis untuk menggolongkan dan mengklasifikasikan transaksi sesuai dengan akun yang terpengaruh.

Yuk mulai dianalisis:

1: Transaksi penjualan ATK secara tunai berpengaruh terhadap akun Kas dan Pendapatan. Kedua akun tersebut bertambah nilainya.

2: Dalam prinsip debit dan kredit, penambahan di akun kas dicatat pada kolom Debit, dan penambahan nilai akun Pendapatan di tulis pada kolom Kredit.

3: Membuat jurnal transaksi penjualan alat tulis kantor

(Debit) Kas … Rp 500.000
(Kredit) Pendapatan …. Rp 500.000

 

Contoh soal dan jawaban pencatatan transaksi pembelian aset tetap berwujud:

Sebuah perusahaan pengolahan kayu sengon di seputaran Kalibening, Banjarnegara menambah armada pengangkutannya dengan membeli truck Isuzu seharga Rp 300.000.000. Pembayaran dilakukan secara kas. Estimasi kegunaan dari truck adalah 8 (delapan) tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 30.000.000.

Pertanyaan:

Buatlah analisis terhadap pembelian truck, kemudian buat jurnal perolehan dan penyusutan truck memakai prinsip debit dan kredit.

Pembahasan jawaban:

Pencatatan jurnal pembelian truck:

(Debit) Truck … Rp 300.000.000
(Kredit) Kas …. Rp 300.000.000

Untuk menghitung nilai penyusutan truck per tahun menggunakan metode garis lurus adalah sebagai berikut:

Nilai penyusutan truck = (Nilai Perolehan – Nilai Residu) : Masa Kegunaan

= (Rp 300.000.000 – 30.000.000) : 8 tahun
= Rp 33.750.000

Berapa nilai penyusutan truck per bulan?

Nilai penyusutan per bulan = Nilai penyusutan per tahun : 12 bulan

= Rp 33.750.000 : 12 bulan
= Rp 2.812.500

Jurnal penyesuaian penyusutan truck per bulan:

(Debit) Beban Penyusutan …. Rp 2.812.500
(Kredit) Akumulasi Penyusutan Truck …. Rp 2.812.500

 

02: Pencatatan Transaksi Aset dengan Sistem Debet dan Kredit

contoh debit dan kredit

A: Arti dan Prosedur Pembukuan Transaksi Aset

Apa arti debet kredit dalam pencatatan transaksi aset?

Menurut para ahli, pengertian debet adalah bagian untuk mencatat transaksi yang menyebabkan bertambahnya/kenaikan nilai aset, misalnya transaksi penjualan produk dan jasa.

Sedangkan kredit adalah kolom yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyebabkan penurunan nilai aset, misalnya transaksi pengeluaran kas untuk membayar gaji karyawan.

Jadi, Debit dan Kredit saling berlawanan dan saling melengkapi, oleh karena itu keduanya harus balance. Bila ada selisih antara keduanya maka hal tersebut adalah indikasi adanya kesalahan dalam proses penjurnalan transaksi. Untuk lebih jelasnya, mari baca dan pelajari contoh penerapan yang disajikan berikut ini…

 

B: Aplikasi Aturan Debet Kredit Transaksi Aset

Agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru, perhatikan contoh pencatatan jurnal transaksi aset dengan prinsip debit dan kredit berikut ini:

Untuk memproduksi barang jadi yang akan dijual PT Bedahan Depok Karanggondang membeli bahan baku (raw material) senilai Rp 21.000.000. Pembayaran dilakukan dengan sistem tunai. Pada hari itu juga, perusahaan menggunakan bahan baku tersebut senilai Rp 10.000.000 untuk proses produksi.

Pertanyaan:

Lakukan pencatatan terhadap pembelian dan proses produksi.

Pembahasan:

1: Jurnal pembelian raw material

Pencatatan metode perpetual

Persediaan Raw Material … Rp 21.000.000 (Debit)
Kas … Rp 21.000.000 (Kredit)

Pencatatan metode periodikal

Pembelian Raw Material … Rp 21.000.000 (Debit)
Kas …. Rp 21.000.000

 

2: Jurnal produksi

Persediaan Barang Dalam Proses … Rp 10.000.000 (Debit)
Persediaan Raw Material …. Rp 10.000.000 (Kredit)

(Debit) Persediaan Barang Jadi … Rp 10.000.000
(Kredit) Persediaan Barang Dalam Proses … Rp 10.000.000

 

03: Jurnal Transaksi Kewajiban dengan Debet dan Kredit

A: Prosedur Pencatatan Transaksi Kewajiban

Sistem pencatatan debit kredit dalam pembukuan transaksi keuangan bisnis berfungsi untuk memudahkan dalam menggolong-golongkan transaksi sesuai dengan jenisnya.

Jenis transaksi kewajiban atau utang menurut konversi pencatatan rekening debit dan kredit berarti setiap transaksi yang menyebabkan kenaikan nilai kewajiban dicatat pada kolom Kredit, dan sebaliknya jika suatu transaksi menyebabkan penurunan nilai kewajiban maka di tulis pada bagian Debit.

 

B: Contoh Penerapan Pencatatan Transaksi Kewajiban

Perhatikan contoh soal pencatatan transaksi kewajiban dan jawaban yang disajikan berikut ini:

PT Pingit Raya akan membuka dua cabang perusahaan untuk melebarkan sayap pemasaran produk-produk andalannya. Ada dua area yang sedang dibidik untuk dijadikan outlet penjualan dan sub agen.

Untuk mengimplementasikan rencana strategis tersebut, PT Pingit Raya mengajukan pinjaman jangka panjang ke sebuah bank nasional dan menawarkan prospektus tersebut kepada para investor lokal.

Singkat cerita, pada tanggal 27 Agustus 2022, pihak bank menyetujui 75% dari jumlah yang diajukan oleh PT Pingit Raya sebesar Rp 100.000.000. Pembayaran angsuran kewajiban akan dilakukan setiap awal bulan sebesar Rp 7.500.000.

Pertanyaan:

Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi pinjaman bank?

Jawaban soal:

Jurnal utang bank:

(Debit) Kas Bank … Rp 100.000.000
(Kredit) Pinjaman Bank …. Rp 100.000.000

Dalam sistem debet dan kredit, suatu transaksi yang menyebabkan peningkatkan nilai kewajiban atau utang akan dicatat Kredit. Di sisi yang lain bertambahnya kas perusahaan dicatat di sisi Debit.

 

04: Pembukuan Transaksi Ekuitas Sistem Debit dan Kredit

buku debet kredit

A: Prosedur Pencatatan Transaksi Ekuitas

Pengertian debit dan kredit dalam kaitannya dengan pencatatan jurnal transaksi ekuitas pemilik adalah, bila suatu transaksi menyebabkan penambahan nilai ekuitas, maka dicatat di Kredit, dan sebaliknya bila transaksi bisnis menyebabkan penurunan nilai ekuitas maka dicatat di Debit.

 

B: Contoh Aplikasi Pencatatan Transaksi Ekuitas

Berikut ini contohnya:

Persahabatan dari tiga serangkai yang dijalin sejak sekolah dasar mendasari sebuah kesepakatan untuk mendirikan sebuah start up bisnis di bidang teknologi informasi. Setelah melalui diskusi panjang nan melelahkan, akhirnya disetujui satu nama perusahaan PT Karanggondang Era Permai, dengan jumlah modal sebesar Rp 578.000.000.

Rincian jumlah modal disetor terdiri dari:

  • Eri Rp 100.000.000
  • Era Rp 200.000.000
  • Ari Rp 278.000.000

Pertanyaan:

Bagaimana prosedur pencatatan debit dan kredit terhada modal disetor pendirian start up bisnis tersebut?

Pembahasan dan jawaban soal:

Kas … Rp 578.000.000 (Debit)
Modal Eri ….. Rp 100.000.000 (Kredit)
Setoran Modal Era …. Rp 200.000.000 (Kredit)
Modal Ari …..  Rp 278.000.000 (Kredit)

Prinsip pencatatan debet dan kredit menetapkan bahwa bertambahnya jumlah modal disetor dicatat di Kredit, sedangkan kas di bagian kiri atau Debit.

 

05: Pencatatan Transaksi Pendapatan

A: Aturan Pembukuan Transaksi Pendapatan

Bagaimana aplikasi penerapan aturan debet dan kredit untuk membukukan transaksi pendapatan?

Berpedoman pada aturan debet dan kredit, menyatakan bahwa transaksi pendapatan dibukukan ke sisi debet apabila menyebabkan berkurangnya nilai pendapatan, misalnya retur penjualan. Transaksi pendapatan dicatat ke bagian kredit apabila suatu transaksi menyebabkan kenaikan nilai pendapatan, seperti penjualan barang dan jasa.

 

B: Contoh Pencatatan Transaksi Pendapatan

Berikut ini disajikan contoh aturan debit dan kredit untuk mencatat transaksi pendapatan penjualan produk dan jasa:

PT Ambalun Sidakangen merupakan perusahaan yang membudidayakan aneka produk pertanian seperti bawang daun, paprika, lombok merah, lombok hijau, kentang, dan kol.

Pada akhir bulan April 2022, perusahaan menjual produk pertanian senialai Rp 15.700.000. Sistem pembayaran uang muka 10%, pelunasannya akan dilakukan 30 hari setelah tanggal faktur penjualan.

Bagaimana prosedur mencatat transaksi penjualan produk pertanian tersebut?

Jawaban soal:

Transaksi penjualan aneka produk pertanian mempengaruhi pos kas dan pendapatan. Bagaimana pengaruhnya? Kas bertambah, pendapatan pun naik.

Dalam sistem pencatatan debet dan kredit di tetapkan bahwa penambahan nilai pendapatan dicatat di bagian kiri atau Debit. Berdasarkan pada ketentuan dasar akuntansi tersebut maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:

Jurnal saat terjadi transaksi:

(Debit) Kas …. Rp 1.570.000
(Debit) Piutang Usaha … Rp 14.130.000
(Kredit) Pendapatan dari Penjualan …. Rp 15.700.000

Membuat jurnal ketika pembeli melunasi kekurangan pembayarannya:

(Debit) Kas …. Rp 14.130.000
(Kredit) Piutang Usaha …. Rp 14.130.000

 

06: Pembukuan Transaksi Biaya

A: Aturan Pembukuan Transaksi Biaya

Apa perbedaan debit dan kredit untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran biaya?

Menurut aturan debet kredit, bila suatu transaksi menyebabkan kenaikan nilai biaya, maka dibukukan ke sisi Debet, sedangkan jika suatu transaksi keuangan bisnis menyebabkan penurunan nilai biaya, maka dicatat ke sisi Kredit. Bagaimana aplikasinya? yuk dilanjut bacanya….

 

B: Contoh Pembukuan Transaksi Biaya

Perhatikan contoh soal besera pembahasannya berikut ini:

Sebuah organisasi non profit yang bergerak dalam bidang pengelolaan zakat, infak, sedekah, wakaf, dan donasi dari perusahaan “Filantropiku” berencana membuka kantor cabang baru di kota Kesesi. Pada tahap awal organisasi tersebut menyewa bangunan yang akan dijadikan kantor operasional cabang.

Pada awal tahun 2022, tepatnya 02 Januari 2022, Filantropiku mengeluarkan dana untuk biaya sewa dibayar di muka sebesar Rp 50.000.000 untuk sewa kantor selama dua tahun.

Pertanyaannya:

Bagaimana prosedur pencatatan debet kredit akuntansi untuk mencatat pengeluaran kas biaya dibayar di muka?

Pembahasan jawaban soal:

Perlu diingatkan kembali bahwa transaksi sewa dibayar di muka mempengaruhi penurunan Kas dan menaikkan Biaya. Dalam sistem debet dan kredit, penurunan kas dicatat pada sisi kanan atau Kredit, sedangkan kenaikan biaya dicatat pada kolom kiri atau debit.

Maka, kita bisa membuat jurnal akuntansi sebagai berikut:

Sewa Dibayar Di Muka …. Rp 50.000.000 (Debit)
Kas …. Rp 50.000.000 (Kredit)

Pada setiap akhir periode atau akhir bulan dibuatkan jurnal penyesuaian untuk mengalokasikan biaya sewa per bulan sebagai berikut:

Biaya Sewa … Rp 2.083.333 (Debit)
Sewa Dibayar Di Muka …. Rp 2.083.333   (Kredit)

Bagaimana cara menghitung besarnya alokasi biaya sewa setiap bulan? Begini caranya….

Rumus = (Sewa Dibayar Di Muka : 2 tahun ) : 12 bulan

= (Rp 50.000.000 : 2 tahun) : 12 bulan
= Rp 25.000.000 : 12 bulan = Rp 2.083..333

Bagaimana, tidak sulit kan?

 

07: Kesimpulan tentang Aturan Debet dan Kredit

Sistem debit dan kredit adalah salah satu prinsip akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan bisnis di perusahaan jasa, dagang, manufaktur maupun organisasi non profit (nirlaba), seperti yayasan, lembaga filantropy, dan lembaga pengelola zakat, infak, dan shodaqoh serta wakaf.

Semua jenis transaksi keuangan bisnis bisa dicatat dengan sistem debet dan kredit, baik jenis transaksi kelompok aktiva (aset), kewajiban (liabilitas), ekuitas (modal pemilik), pendapatan (revenue), dan biaya (cost/expense)

Perlu diperhatikan bahwa pengetahuan dan pemahaman penerapan sistem debet dan kredit adalah sangat vital bagi siapapun yang ingin menyusun Laporan Keuangan (financial statements). Jika pada tahapan ini salah, maka laporan keuangan yang dihasilkan pun keliru alias tidak benar.

Akibatnya, laporan keuangan yang disajikan tidak akan berguna bagi pihak manajemen, investor, dan owner’s sebagai bahan pertimbahan dalam memutuskan strategi perusahaan di masa depan.

Oleh karena itu, sebelum itu semua terjadi, mendingan sisihkan waktu sejenak untuk membaca dan mempelajari artikel tentang perbedaan debit kredit. Mulai dari teori dasar, sampai implementasi atau penerapannya telah disajikan dalam contoh soal dengan pembahasannya lengkap di atas.

Jika Anda ingin memiliki standard operating procedures (SOP) Akuntansi Keuangan yang mengatur pencatatan berbagai jenis transaksi keuangan bisnis sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, kami menyediakan SOP Finance bersama Accounting Tools serta bonus pendukung pekerjaan di departemen finance & accounting.

Demikian yang bisa kami share, mudah-mudahan mencerahkan dan bermanfaat. Terima kasih.

Note:

Silahkan mengutip artikel ini, namun mohon disebutkan sumbernya, jangan asel copy paste tak bertanggungjawab lalu menggunakan aplikasi spin re-writer yang hasilnya di-upload lagi ke internet. Thanks.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.