Mengupas Tuntas Aturan Debet Kredit dan Contoh Penerapan dalam Pembukuan

Pencatatan Transaksi Aset dengan Sistem Debet dan Kredit

A: Arti dan Prosedur Pembukuan Transaksi Aset

Apa arti debet kredit dalam pencatatan transaksi aset?

Menurut para ahli, pengertian debet adalah bagian untuk mencatat transaksi yang menyebabkan bertambahnya/kenaikan nilai aset, misalnya transaksi penjualan produk dan jasa.

Sedangkan kredit adalah kolom yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyebabkan penurunan nilai aset, misalnya transaksi pengeluaran kas untuk membayar gaji karyawan.

Jadi, Debit dan Kredit saling berlawanan dan saling melengkapi, oleh karena itu keduanya harus balance. Bila ada selisih antara keduanya maka hal tersebut adalah indikasi adanya kesalahan dalam proses penjurnalan transaksi. Untuk lebih jelasnya, mari baca dan pelajari contoh penerapan yang disajikan berikut ini…

B: Aplikasi Aturan Debet Kredit Transaksi Aset

Agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru, perhatikan contoh pencatatan jurnal transaksi aset dengan prinsip debit dan kredit berikut ini:

Untuk memproduksi barang jadi yang akan dijual PT Bedahan Depok Karanggondang membeli bahan baku (raw material) senilai Rp 21.000.000. Pembayaran dilakukan dengan sistem tunai. Pada hari itu juga, perusahaan menggunakan bahan baku tersebut senilai Rp 10.000.000 untuk proses produksi.

Pertanyaan:

Lakukan pencatatan terhadap pembelian dan proses produksi.

Pembahasan:

1: Jurnal pembelian raw material

Pencatatan metode perpetual

Persediaan Raw Material … Rp 21.000.000 (Debit)
Kas … Rp 21.000.000 (Kredit)

Pencatatan metode periodikal

Pembelian Raw Material … Rp 21.000.000 (Debit)
Kas …. Rp 21.000.000

2: Jurnal produksi

Persediaan Barang Dalam Proses … Rp 10.000.000 (Debit)
Persediaan Raw Material …. Rp 10.000.000 (Kredit)

(Debit) Persediaan Barang Jadi … Rp 10.000.000
(Kredit) Persediaan Barang Dalam Proses … Rp 10.000.000

Jurnal Transaksi Kewajiban dengan Debet dan Kredit

contoh debit dan kredit

A: Prosedur Pencatatan Transaksi Kewajiban

Utang bertambah di debet apa kredit?

Sistem pencatatan debit kredit dalam pembukuan transaksi keuangan bisnis berfungsi untuk memudahkan dalam menggolong-golongkan transaksi sesuai dengan jenisnya.

Jenis transaksi kewajiban atau utang menurut konversi pencatatan rekening debit dan kredit berarti setiap transaksi yang menyebabkan kenaikan nilai kewajiban dicatat pada kolom Kredit, dan sebaliknya jika suatu transaksi menyebabkan penurunan nilai kewajiban maka di tulis pada bagian Debit.

B: Contoh Penerapan Pencatatan Transaksi Kewajiban

Perhatikan contoh soal pencatatan transaksi kewajiban dan jawaban yang disajikan berikut ini:

PT Pingit Raya akan membuka dua cabang perusahaan untuk melebarkan sayap pemasaran produk-produk andalannya. Ada dua area yang sedang dibidik untuk dijadikan outlet penjualan dan sub agen.

Untuk mengimplementasikan rencana strategis tersebut, PT Pingit Raya mengajukan pinjaman jangka panjang ke sebuah bank nasional dan menawarkan prospektus tersebut kepada para investor lokal.

Singkat cerita, pada tanggal 27 Agustus 2022, pihak bank menyetujui 75% dari jumlah yang diajukan oleh PT Pingit Raya sebesar Rp 100.000.000. Pembayaran angsuran kewajiban akan dilakukan setiap awal bulan sebesar Rp 7.500.000.

Pertanyaan:

Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi pinjaman bank?

Jawaban soal:

Jurnal utang bank:

(Debit) Kas Bank … Rp 100.000.000
(Kredit) Pinjaman Bank …. Rp 100.000.000

Dalam sistem debet dan kredit, suatu transaksi yang menyebabkan peningkatkan nilai kewajiban atau utang akan dicatat Kredit. Di sisi yang lain bertambahnya kas perusahaan dicatat di sisi Debit.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.