Pembukuan Transaksi Biaya
A: Aturan Pembukuan Transaksi Biaya
Apa perbedaan debit dan kredit untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran biaya?
Menurut aturan debet kredit, bila suatu transaksi menyebabkan kenaikan nilai biaya, maka dibukukan ke sisi Debet, sedangkan jika suatu transaksi keuangan bisnis menyebabkan penurunan nilai biaya, maka dicatat ke sisi Kredit. Bagaimana aplikasinya? yuk dilanjut bacanya….
B: Contoh Pembukuan Transaksi Biaya
Perhatikan contoh soal besera pembahasannya berikut ini:
Sebuah organisasi non profit yang bergerak dalam bidang pengelolaan zakat, infak, sedekah, wakaf, dan donasi dari perusahaan “Filantropiku” berencana membuka kantor cabang baru di kota Kesesi. Pada tahap awal organisasi tersebut menyewa bangunan yang akan dijadikan kantor operasional cabang.
Pada awal tahun 2022, tepatnya 02 Januari 2022, Filantropiku mengeluarkan dana untuk biaya sewa dibayar di muka sebesar Rp 50.000.000 untuk sewa kantor selama dua tahun.
Pertanyaannya:
Bagaimana prosedur pencatatan debet kredit akuntansi untuk mencatat pengeluaran kas biaya dibayar di muka?
Pembahasan jawaban soal:
Perlu diingatkan kembali bahwa transaksi sewa dibayar di muka mempengaruhi penurunan Kas dan menaikkan Biaya. Dalam sistem debet dan kredit, penurunan kas dicatat pada sisi kanan atau Kredit, sedangkan kenaikan biaya dicatat pada kolom kiri atau debit.
Maka, kita bisa membuat jurnal akuntansi sebagai berikut:
Sewa Dibayar Di Muka …. Rp 50.000.000 (Debit)
Kas …. Rp 50.000.000 (Kredit)
Pada setiap akhir periode atau akhir bulan dibuatkan jurnal penyesuaian untuk mengalokasikan biaya sewa per bulan sebagai berikut:
Biaya Sewa … Rp 2.083.333 (Debit)
Sewa Dibayar Di Muka …. Rp 2.083.333 (Kredit)
Bagaimana cara menghitung besarnya alokasi biaya sewa setiap bulan? Begini caranya….
Rumus = (Sewa Dibayar Di Muka : 2 tahun ) : 12 bulan
= (Rp 50.000.000 : 2 tahun) : 12 bulan
= Rp 25.000.000 : 12 bulan = Rp 2.083..333
Bagaimana, tidak sulit kan?
Kesimpulan tentang Aturan Debet dan Kredit
Sistem debit dan kredit adalah salah satu prinsip akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan bisnis di perusahaan jasa, dagang, manufaktur maupun organisasi non profit (nirlaba), seperti yayasan, lembaga filantropy, dan lembaga pengelola zakat, infak, dan shodaqoh serta wakaf.
Semua jenis transaksi keuangan bisnis bisa dicatat dengan sistem debet dan kredit, baik jenis transaksi kelompok aktiva (aset), kewajiban (liabilitas), ekuitas (modal pemilik), pendapatan (revenue), dan biaya (cost/expense)
Perlu diperhatikan bahwa pengetahuan dan pemahaman penerapan sistem debet dan kredit adalah sangat vital bagi siapapun yang ingin menyusun Laporan Keuangan (financial statements). Jika pada tahapan ini salah, maka laporan keuangan yang dihasilkan pun keliru alias tidak benar.
Akibatnya, laporan keuangan yang disajikan tidak akan berguna bagi pihak manajemen, investor, dan owner’s sebagai bahan pertimbahan dalam memutuskan strategi perusahaan di masa depan.
Oleh karena itu, sebelum itu semua terjadi, mendingan sisihkan waktu sejenak untuk membaca dan mempelajari artikel tentang perbedaan debit kredit. Mulai dari teori dasar, sampai implementasi atau penerapannya telah disajikan dalam contoh soal dengan pembahasannya lengkap di atas.
—
Utang bertambah di debet apa kredit?
Apabila suatu transaksi menambah nilai utang, maka dicatat di debet dan sebaliknya.
Apa itu konsep Debit Kredit?
Konsep Debit Kredit adalah prinsip pencatatan double entry yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi keuanga bisnis yang dilakukan oleh perusahaan.
Apa yang dimaksud dengan mekanisme debit dan kredit?
Mekanisme debit dan kredit adalah cara mencatat setiap jenis akun yang tergantung pada peningkatan dan penurunan nilai jenis akun tersebut.
Bagaimana cara membedakan debit dan kredit?
Debit digunakan untuk mencatat peningkatan nilai aset dan biaya, sedangkan kredit digunakan untuk menctatat kenaikan nilai liabilitas dan ekuitas.
Bagaimanakah aturan debet kredit dalam akun akuntansi?
Aturan ini menentukan bahwa setiap transaksi akan mempengaruhi minimal dua akun, satu di sisi debit dan lainnya di sisi kredit, di mana jumlah masing-masing sisi sama sehingga selalu balance.
Jika Anda ingin memiliki standard operating procedures (SOP) Akuntansi Keuangan yang mengatur pencatatan berbagai jenis transaksi keuangan bisnis sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, kami menyediakan SOP Finance bersama Accounting Tools serta bonus pendukung pekerjaan di departemen finance & accounting.
Demikian yang bisa kami share, mudah-mudahan mencerahkan dan bermanfaat. Terima kasih.
Note:
Silahkan mengutip artikel ini, namun mohon disebutkan sumbernya, jangan asel copy paste tak bertanggungjawab lalu menggunakan aplikasi spin re-writer yang hasilnya di-upload lagi ke internet. Thanks.
Jika artikel ini bermanfaat untuk kamu, kamu bisa support kami dengan donasi untuk membantu kami terus membuat konten berkualitas. Donasi kamu akan digunakan untuk biaya operasional website, produksi konten berkualitas, dan pengembangan platform ini.
Cara Donasi:
- Transfer ke rekening berikut:
Bank: BCA
No Rekening: 0182537827
A/N: Wadiyo - Setelah transfer, kirim buktinya ke email kami di info@manajemenkeuangan.net atau WA 0896-0725-6713.
- Kami akan mengirimkan ucapan terima kasih dan template Excel untuk membuat laporan keuangan.
- Secara berkala, laporan penerimaan dan penggunaan donasi akan kami sajikan di manajemenkeuangan.net.
Terima kasih atas dukungannya! 🙏