Penjelasan Lengkap tentang Perusahaan Jasa: Jenis, Siklus Akuntansi, dan Contoh

Setiap hari, rasanya kita tidak bisa lepas menggunakan layanan perusahaan jasa telekomunikasi, atau saat berangkat dan pulang kerja banyak di antara kita menggunakan perusahaan jasa transportasi, kereta api komuter, bis, angkot, ojek atau taksi online.

Ketika liburan, jalan-jalan dengan memanfaatkan paket wisata perusahaan jasa travel, atau men-outsourcing-kan urusan cuci-mencuci ke perusahaan jasa laundry. Termasuk perusahaan yang fokus B2B, seperti jasa pembuatan laporan keuangan dan pajak.

Sudahkah mengenal apa itu perusahaan jasa? Bagaimana karakteristik dan penerapan akuntansi untuk perusahaan jasa?

Yuk ikuti pembahasaannya mulai dari pengertian sampai contoh laporan keuangan perusahaan jasa berikut ini…

 

01. Pengertian Perusahaan Jasa

A: Bagaimana Pengertian Perusahaan Jasa Menurut Para Ahli?

Berikut ini disajikan beberapa pengertian perusahaan jasa menurut para ahli, antara lain:

Phillip Kotler:

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menawarkan suatu elemen yang sifatnya intangible  tapi manfaatnya dapat dirasakan. Selain itu dalam transaksi tersebut tidak ada perpindahan kepemilikan.

Bila uang sudah dibayarkan untuk membeli jasa, maka pembeli tidak memperoleh tambahan benda yang dapat di bawa pulang. Jasa digunakan, tapi tidak memiliki (service are consumed but not possessed).

 

William J. Stanton, penulis buku Fundamentals of Marketing:

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual jasa, di mana jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.

Agar pemahaman Anda lebih komprehensi dan lengkap dengan berbagai soal serta solusi pemecahannya, sebaiknya pelajari serta pahami contoh soal siklus akuntansi perusahaan jasa.

 

02. Karakteristik perusahaan Jasa

karakteristik perusahaan jasa

A: Karakteristik Perusahaan Jasa

Secara umum karakteristik dari jasa antara lain:

  1. Lebih bersifat tidak berwujud daripada berwujud
  2. Pembelian jasa sangat dipengaruhi oleh faktor psikologi misalnya emosi
  3. Produksi dan konsumsi bersamaan
  4. Kesuksesan usaha lebih banyak tergantung pada mutu layanan.

Sedangkan karakteristik perusahaan jasa dalam akuntansi dapat dilihat dari pendapatan dan beban dalam laporan keuangannya. Seperti perusahaan dagang juga dapat dilihat dari sisi ini.

 

B: Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan

Perhatikan ilustrasi perhitungan laba bersih dari service company berikut ini:

cara menghitung laba bersih perusahaan jasa
Rumus perhitungan laba bersih perusahaan jasa

Aktivitas pendapatan service company melibatkan pemberian jasa ke pelanggan.

Dalam laporan laba rugi (statement of profit or loss) untuk service company, pendapatan atas jasa dilaporkan sebagai pendapatan honor, fee atau pendapatan jasa. Beban operasi yang muncul dalam penyediaan jasa dikurangkan dari pendapatan jasa, menghasilkan laba bersih. Bila dituliskan dalam bentuk persamaan matematika adalah sebagai berikut:

Persamaan matematika laba bersih

 

03. Contoh Perusahaan Jasa

perusahaan jasa yang terdaftar di bei

Contoh Perusahaan Jasa di Indonesia

Berikut ini disajikan beberapa contoh jenis perusahaan jasa di Indonesia yang terdaftar dalam BEI:

A: Property & Real estate

  • Agung Podomoro Land Tbk
  • Alam Sutera Reality Tbk
  • Bekasi Asri Pemula Tbk
  • Bumi Citra Permai Tbk
  • Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk
  • Bhuawanatala Indah Permai Tbk
  • Bukit Darmo Proerty Tbk
  • Sentul City

B: Konstruksi & Bangunan

  • Acset Indonusa Tbk
  • Adhi Karya (Persero) Tbk
  • Duta Graha Indah Tbk
  • Nusa Raya Cipta Tbk
  • Paramita Bangun Sarana Tbk
  • Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
  • Surya Semesta Internusa Tbk
  • Totalindo Eka Persada Tbk
  • Total Bangun Persada Tbk
  • Wijaya Karya (Persero) Tbk
  • Waskita Karya (Persero) Tbk

C: Infrastruktur, utilitas & transportasi

  • Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk
  • Rukun Raharja Tbk
  • Cipta Marga Nusapala Persada Tbk
  • Jasa Marga Tbk

D: Telekomunikasi

  • Telekomunikasi Indonesia Tbk
  • Indosat Tbk

E: Transportasi

  • Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk
  • Blue Bird Tbk
  • Capitol Nusantara Indonesia Tbk
  • Cardig Aero Service Tbk
  • Garuda Indonesia (Persero) Tbk

F: Keuangan

  • Bank Bukopin Tbk
  • Bank Mestika Dharma Tbk
  • Nusantara Parahyangan Bank
  • Bank Yudha Bhakti Tbk
  • Bank Jabar Banten Tbk

G: Lembaga Pembiayaan

  • Buana Finance Tbk
  • BFI Finance Indonesia Tbk
  • Indomobil Multi Jasa Tbk

H: Hotel, Restoran & Pariwisata

  • Bayu Buana Tbk
  • Bukit Uluwatu Villa Tbk
  • Fast Food Indonesia Tbk
  • Saraswati Griya Lestari Tbk

I: Kesehatan

  • Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk
  • Prodia Widyahusada Tbk
  • Sarana Meditama Metropolitan Tbk

J: Jasa Komputer dan sarana lainnya

  • Multipolar Technology Tbk

 

04. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

siklus akuntansi perusahaan jasa

A: Tahap-tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Ada 12 tahap dalam siklus akuntansi service company, yaitu:

1: Analisis Transaksi

Tahap pertama dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah melakukan analisis terhadap transaksi.

Alat yang digunakan untuk menganalisis transaksi adalah dengan sistem akuntansi jurnal berpasangan, dalam menggunakan sistem ini untuk melakukan analisis terhadap sebuah transaksi, caranya begini:

  • Pahami penjelasan transaksi untuk menentukan transaksi tersebut masuk pada pos aset, kewajiban, modal, pendapatan atau beban?
  • Tentukan pengaruh transaksi terhadap pos-pos tersebut, menambah atau mengurangi.
  • Ikuti aturan debit kredit untuk mencatat transaksi

2: Mencatat transaksi-transaksi ke dalam jurnal.

3: Posting buku besar

Memindahkan transaksi-transaksi yang sudah dicatat di dalam jurnal ke akun-akun dalam buku besar, atau yang sering disebut dengan istilah ‘posting’.

4: Menyusun neraca saldo

Membuat daftar saldo yang belum disesuaikan. Daftar saldo yang belum disesuaikan dibuat untuk menentukan apakah terdapat kesalahan dalam memindahkan debit kredit dari catatan jurnal ke buku besar.

5: Proses penyesuaian transaksi

Menganalisis pos-pos yang perlu disesuaikan. Sebelum menyusun laporan keuangan. Pos-pos harus dimutakhirkan. Ada 5 pos yang biasanya memerlukan penyesuaian, yaitu:

  • Biaya dibayar di muka
  • Pendapatan diterima di muka
  • Akruan pendapatan (piutang usaha)
  • Biaya yang masih terutang
  • Beban penyusutan aset tetap selain tanah

6: Menyusun worksheet (opsional)

Membuat kertas kerja. Tahap ini bersifat opsional. Walaupun bersifat opsional, pembuatan kertas kerja ini akan sangat membantu menunjukkan alur informasi akuntansi dari daftar saldo yang belum disesuaikan ke daftar saldo yang sudah disesuaikan dan laporan keuangan.

7: Membuat ayat jurnal penyesuaian (ajp)

Membuat penyesuaian dari pos-pos yang telah disiapkan pada tahap ke-5 dengan ayat jurnal penyesuaian. Setiap ayat jurnal penyesuaian memengaruhi paling tidak satu akun laporan laba rugi dan satu akun neraca.

8: Menyusun neraca saldo setelah penyesuaian

Membuat daftar saldo yang telah disesuaikan. Tahap ini dilakukan setelah semua ayat jurnal penyesuaian sudah dibuat dan dipindahkan ke buku besar.

9: Menyusun laporan keuangan

Menyusun Laporan Keuangan: Laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Laporan keuangan dapat disiapkan dari daftar saldo yang telah disesuaikan, kertas kerja akhir periode, atau buku besar.

10: Membuat ayat jurnal penutup.

Empat jurnal penutup dibuat pada akhir periode akuntansi agar akun-akun siap digunakan kembali pada periode berikutnya. Empat akun tersebut adalah:

  1. Pendapatan
  2. Beban
  3. Laba bersih atau rugi bersih
  4. Prive

11: Memindahkan ayat jurnal penutup ke buku besar.

Melanjutkan aktivitas di tahap ke-10, di mana ada 4 jurnal penutup yang dibuat, maka di tahap #11 ini kita akan memindahkan ayat jurnal penutup ke buku besar.

  • Saldo akun Pendapatan ke Ikhtisar Laba Rugi
  • Saldo akun Beban ke Ikhtisar Laba Rugi
  • Memindahkan saldo Ikhtisar Laba Rugi ke akun Modal Pemilik
  • Saldo akun Prive ke akun Modal Pemilik

12: Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutupan

Tahap terakhir siklus akuntansi perusahaan jasa adalah membuat daftar saldo setelah penutupan.

Fungsi dari daftar saldo setelah penutupan adalah untuk memastikan bahwa buku besar telah sesuai di awal periode berikutnya. Semua akun dan saldo dalam daftar saldo setelah penutupan harus sama dengan akun dan saldo di neraca pada akhir periode.

 

05. Transaksi Perusahaan Jasa

A: Jenis Transaksi Perusahaan Jasa

Transaksi-transaksi keuangan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan jasa hampir sama dengan perusahaan dagang dan manufaktur.

Beberapa transaksi yang tidak ada di perusahaan jasa misalnya pembelian bahan baku produksi dan bahan penolong. Transaksi tersebut hanya ada di perusahaan manufaktut karena jenis perusahaan ini mengolah bahan baku menjadi barang jadi, sedangkan perusahaan jasa tidak.

Agar makin terang mari baca beberapa contoh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan jasa beserta prosedur pencatatan akuntansinya berikut ini.

B: Contoh Transaksi Perusahaan Jasa dan Pencatatannya

Ada beberapa jenis transaksi dalam service company, antara lain:

01: Transaksi Investasi dan Penanaman Modal

Adalah jenis transaksi tunai atau non tunai dengan tujuan untuk menambah modal operasi perusahaan.

Perhatikan contoh transaksi dan pencatatan jurnal akuntansinya berikut:

Pada tanggal 01 Februari 2019, Pak Budi menambah jumlah persentase kepemilikan di PT Manajemen Keuangan Network dengan menambah setoran tunai sebesar Rp 25.000.000

Analisis transaksi:

Atas transaksi tersebut, kas naik dan didebit Rp 25.000.000. Modal disetor naik dan dikredit sebesar Rp 25.000.000.

Sehingga perusahaan mencatat transaksi tersebut dengan ayat jurnal sebagai berikut:

(Debit) Kas   Rp 25.000.000
(Kredit) Modal disetor Rp 25.000.000

 

02: Transaksi Pendapatan

Adalah jenis transaksi pendapatan perusahaan yang berasal dari penjualan tunai atau non tunai.

Perhatikan contoh sebagai berikut:

PT Manajemen Keuangan Network melakukan audit keuangan (financial audit) terhadap Laporan Keuangan PT Solusi Jaya periode tahun 2017 dan 2018.

Atas pekerjaan tersebut, PT Manajemen Keuangan Network menerima fee jasa audit senilai Rp 30.000.000.

Pembayaran pertama sebesar 50% dari kontrak diberikan saat penandatangan surat perjanjian kerjasama pada tanggal 15 Februari 2019.

Sisanya akan dibayarkan setelah pekerjaan audit selesai, yaitu satu bulan setelah tanggal perjanjian.

Analisis transaksi:

Akun kas naik sebesar Rp 15.000.000 (Rp 30.000.000 X 50%) dicatat di debit. Pendapatan dari penjualan naik sebesar Rp 30.000.000 dicatat di kredit. Dan piutang usaha naik sebesar Rp 15.00.000 dicatat di debit.

(Debit) Kas                          Rp 15.000.000
(Debit) Piutang Usaha      Rp 15.000.000
(Kredit) Pendapatan                       Rp 30.000.000

 

3: Jenis Transaksi Penerimaan Kas

Jenis transaksi penerimaan kas adalah jenis transaksi di mana perusahaan menerima kas baik dari penjualan tunai atau dari pembayaran piutang, termasuk piutang tak tertagih yang sudah dihapuskan tapi ternyata dilunasi oleh pembeli.

Perhatikan contoh berikut:

Pada tanggal 15 Maret 2019, PT Manajemen Keuangan Network menerima pembayaran yang kedua  dari PT Solusi Jaya sebesar Rp 15.000.000 atas pekerjaan audit keuangan.

Analisis transaksi:

Kas naik sebesar Rp 15.000.000 dan didebit. Piutang turun sebesar Rp 15.000.000 dan dikredit.

(Debit) Kas                          Rp 15.000.000
(Kredit) Piutang Usaha         Rp 15.000.000

 

3: Jenis Transaksi Pembelian

Adalah jenis transaksi yang berasal dari aktivitas pembelian barang atau jasa untuk menunjang operasi perusahaan.

Contoh jenis transaksi pembelian adalah:

Misalnya, pada tangal 15 Februari 2019 PT Manajemen Keuangan Network membeli peralatan kantor senilai Rp 17.500.000 dengan kredit, pembelian tersebut untuk menunjang aktivitas melayani klien dan calon klien.

Analisis transaksi:

Peralatan kantor naik Rp 17.500.000 dan didebit. Utang usaha juga naik sebesar Rp 17.500.000 dan dikredit.

Pencatatan ayat jurnal atas transaksi tersebut adalah:

(Debit) Peralatan Kantor               Rp 17.500.000
(Kredit) Utang Usaha                          Rp 17.500.000

 

4: Transaksi Pembayaran Kas

Adalah transaksi yang berasal dari aktivitas pembayaran yang dilakukan perusahaan, baik pembayaran untuk biaya-biaya operasai atau pembayaran utang.

Perhatikan contoh transaksi pembayaran kas berikut:

Misalnya, Pada tanggal 28 Februari 2019, PT Manajemen Keuangan Network mencicil pembayaran sebesar Rp 2.500.000 atas pembelian peralatan kantor tanggal 15 Februari 2019

Analisis Trnasaksi:

Kas turun sebesar Rp 2.500.000 dan di-kredit. Utang turun sebesar Rp 2.500.000 dan di-debit.

Pencatatan transaksi:

(Debit) Utang Usaha       Rp 2.500.000
(Kredit) Kas                              Rp 2.500.000

 

06. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

laporan keuangan perusahaan jasa

A: Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Menurut para ahli, pengertian laporan keuangan jasa adalah laporan keuangan yang dibuat serta disusun oleh pihak manajemen perusahaan jasa sebagai bentuk pertanggung jawaban pengelolaan perusahaan selama periode tertentu, misalnya satu tahun.

Laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen perusahaan selanjutnya disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain investor, pemilik, pemberi kredit, pemerintah dalam hal ini bagian perpajakan, dan karyawan perusahaan.

Tujuan penyusunan laporan keuangan perusahaan jasa adalah untuk mengetahu kinerja dan kondisi kesehatan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan dalam periode tertentu.

 

A: Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Seperti jenis perusahaan lain, ada 5 (lima) jenis laporan keuangan yang harus disusun oleh service companym yaitu sebagai berikut:

  1. Neraca
  2. Income Statement
  3. Laporan Perubahan Ekuitas
  4. Laporan Arus Kas
  5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan contoh laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk per 31 September 2018:

1: Neraca (Balance Sheet)

Apa yang dimaksud dengan neraca?

Menurut para ahli dan para pakar, pengertian neraca adalah jenis laporan keuangan yang menyajikan kondisi aset, liabilita atau kewajiban serta ekuitas.

Tujuan penyusunan neraca atau laporan posisi keuangan adalah untuk mengetahui kesehatan dari bisnis yang dijalankan selama periode tertentu.

Format penyajiannya harus mengikut persamaan akuntansi sebagai berikut:

Aset = Liabilitas + Ekuitas

Jadi, jumlah aset HARUS SAMA dengan jumlah liabilitas ditambah ekuitas. Perhatikan contoh neraca berikut ini:

contoh neraca perusahaan jasa
Neraca PT Telekomunikasi Indonesia – bagian 01

 

Contoh Neraca Perusahaan Jasa sektor Telekomunikasi
Neraca PT Telekomunikasi Indonesia – bagian 02

 

2: Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Apa itu Laporan Laba Rugi?

Masih menurut para ahli, yang dimaksud dengan laporan laba rugi adalah jenis laporan keuangan yang menyajikan pendapatan yang diterima dan biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu.Selisih antara pendapatan dikurangi biaya menghasilkan laba, bila hasil perhitungan adalah positif. Sebaliknya, bila hasil perhitungan adalah negatif, maka menunjukkan rugi.

Tujuan pembuatan laporan laba rugi adalah untuk mengetahui kinerja atau performance bisnis selama periode tertentu, misalnya selama satu tahun,

Bagaimana format penyajian laporan laba rugi? Perhatikan contoh berikut ini:

Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa
Laporan Laba Rugi PT Telekomunikasi Indonesia – bagian 01

 

Contoh laporan laba rugi perusahaan jasa
Laporan Laba Rugi PT Telekomunikasi Indonesia – bagian 02

 

3: Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity)

Apa yang dimaksud laporan ekuitas?

Menurut para pakar, makna dari laporan ekuitas adalah jenis laporan keuangan yang menyajikan perubahan ekuitas dari awal periode sampai akhir periode. Perhatikan contoh berikut ini:

Laporan Perubahan Ekuitas perusahaan jasa
Laporan Perubahan Ekuitas PT Telekomunikasi Indonesia

 

4: Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)

Apa itu laporan arus kas?

Masih menurut para pakar akuntansi keuangan, arti laporan arus kas adalah jenis laporan keuangan perusahaan jasa yang menyajikan penerimaan dan pengeluran kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Perlu diperhatikan bahwa jumlah kas dan setara kas akhir periode harus sama dengan jumlah kas dan setara yang disajikan di neraca atau balance sheet.

Bagaimana bentuk laporan arus kas? Perhatikan contoh berikut ini:

Laporan Arus Kas perusahaan jasa
Laporan Arus Kas PT Telekomunikasi Indonesia -bagian 01

 

Laporan Arus Kas perusahaan jasa
Laporan Arus Kas PT Telekomunikasi Indonesia -bagian 02

 

5: Catatan Atas Laporan Keuangan

Jenis laporan keuangan ini menyajikan gambaran umum dari entitas, seperti waktu berdirinya, bidang usaha, pengurus perusahaan dan semua aktivitas penting perusahaan dari awal sampai disusunya financial statement. Selain itu, dalam catatan atas laporan keuangan disajikan penjelasan tentang kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan dan penjelasan masing-masing komponen laporan keuangan.

 

Kesimpulan

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang fokus bisnisnya dalam bidang jasa, contoh jasa telekomunikasi, jasa utilitas, dan jasa konsultan. Seperti perusahaan dagang dan manufaktur, perusahaan jenis ini juga memiliki siklus akuntansi yang unik dan berbeda dari lainnya, sehingga perlu dipahami bagi siapa saja yang ingin mengetahui jenis perusahaan ini, sehingga tidak tumpang tindih dengan jenis perusahaan yang lain.

Walaupun secara umum perlakukan akuntansi terhadap perusahaan relatif sama, namun selalu ada pengecualian yang tidak dilakukan pada setiap perusahaan. Oleh karena itu perlu diketahui dan dipahami agar laporan keuangan yang dihasilkan akurat dan bisa dipertanggungjawabkan kepada user.

Demikian pembahasan tentang akuntansi perusahaan jasa secara lebih mendalam, mulai dari pengertian hingga contoh laporan keuangan.Semoga bermanfaat dan bisa membawa kebaikan bagi yang membutuhkan.

Note:
Apabila menyadur artikel ini mohon disebutkan dan disertakan sumber link artikelnya ya. Thanks

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.