Prosedur audit laporan laba rugi harus dijalankan dengan baik agar tujuan, pelaksanaan, dan hasil audit sesuai dengan yang diharapkan. Pada kesempatan kali ini, Blog Manajemen Keuangan akan menyajikan hidangan renyah mengenai prosedur audit laporan laba rugi beserta hal-hal penting yang berkaitan, antara lain:
- kapan diakuinya sebagai pendapatan
- biaya,
- PPh 21,
- laba fiskal,
- laba komersial,
- koreksi fiskal positif, koreksi fiskal negatif,
- sekaligus akan bahasa pengertian istilah-istilah tersebut.
So… kita akan bisa cepat memahami dan mempraktekkannya dalam pekerjaan kita, bukan teori doang 🙂 Langsung saja yuk segera dimulai pembahasannya berikut ini.
1. Prosedur Audit Laporan Laba Rugi
Langkah-langkah Audit Laporan Laba Rugi (Statement of Profit or Loss)
Bagaimana prosedur audit laporan keuangan khususnya laporan laba rugi? Ada 10 prosedur audit laporan keuangan, khususnya laporan laba rugi yang perlu dilakukan, yaitu :
1: Pelajari dan evaluasi internal control atas pendapatan dan sewa
Langkah pertama audit laporan laba rugi adalah mempelajari dan mengevaluasi pemeriksa internal atas pendapatan dan biaya sewa
Tools yang bisa digunakan untuk menjalankan prosedur ini antara lain internal control questionnaires, flow chart, atau narrative memo.
Internal control questionnaires dan flow chart untuk siklus penjualan, piutang, penerimaan kas, siklus pembelian, kewajiban, pengeluaran kas.
2: Membuat Perbandingan
Prosedur pemeriksaan
Memeriksa rincian laporan laba rugi untuk periode yang diperiksa dengan angka perbandingan periode sebelumnya dan lakukan analytical review procedure. Buat analisa rasio keuangan dan hitung juga ROI (return on investment) dan ROE (Return on Equity). Rasio dihitung untuk tahun yang diperiksa dibandingkan dengan rasio tahun lalu dan rasio industri.
- Analytical review procedure disebut juga auditing by comparison karena selalu menggunakan perbandingan.
- analytical review procedure dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai kinerja perusahaan.
Apakah menjadi lebih baik atau lebih buruk dibandingkan dengan tahun sebelumnya? Dan apakah dibandingkan dengan rasio rata-rata di perusahaan sejenis (rasio industri), perusahaan cukup baik atau tidak?
Jenis rasio yang digunakan
Analisis rasio dilakukan secara horizontal, yaitu tahun berjalan dibandingkan dengan tahun lalu. Dan secara vertikal (satu pos di tahun tertentu, dibandingkan dengan pos tertentu di tahun yang sama).
Bisa juga dilakukan analisa tren, misalnya penjualan atau laba dilihat tren-nya (perkembangannya dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017.
Di mana tahun 2015 dianggap sebagai tahun dasar (diberi bobot 100%) tahun berikutnya diberi bobot di atas atau di bawah 100%.
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan laporan laba rugi, antara lain:
- gross profit margin,
- return on investment,
- return on equity,
- net profit to sales.
Baca juga : Analisis Rasio Keuangan: 8 Keterbatasan Penggunaan Analisis Rasio Keuangan dan Solusi yang Perlu Anda Ketahui.
3: Memeriksa rincian laba rugi untuk periode yang diperiksa
Prosedur audit yang dilakukan
Memerinci laporan laba rugi (income statement) untuk periode yang diperiksa kemudian dibandingkan dengan budget untuk periode yang sama.
Hitung variance yang terjadi dalam rupiah maupun persentase. Variance yang jumlahnya material harus diselidiki sebab-sebabnya.
Dari analisa variance tersebut kemungkinan bisa diketahui seandainya perusahaan melaporkan angka yang tidak sebenarnya dengan tujuan agar tidak terjadi penyimpangan yang besar dari budget yang sudah ditetapkan. Misalkan window dressing penjualan, pergeseran pos anggaran atau pergeseran waktu pencatatan.
4: Periksa kembali rincian penerimaan
Prosedur audit laporan laba rugi yang ke-empat ini dilakukan dengan memeriksa rincian penjualan menurut jenis barangnya atau menurut area penjualannya.
Rincian detil yang mencantumkan kuantitas barang yang dijual maupun nilai uangnya selama setahun atau dibuat per bulan.
Kemudian bandingkan dengan kuantitas yang dijual secara TES BASIS dengan pengeluaran barang yang tercatat pada kartu persediaan.