Audit Laporan Laba Rugi: 10 Langkah Prosedur dan Contoh Penerapannya

5: Periksa cut-off penjualan dan pembelian.

Tujuan prosedur audit laporan laba rugi (income statement) kelima adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pergeseran waktu pencatatan penjualan. Periksa juga cut-off  pembelian, untuk mengetahui adanya pergeseran waktu pencatatan pembelian.

Hal ini perlu diperiksa karena dalam prinsip akuntansi accrual basis menjelaskan bahwa setiap transaksi dicatat pada saat terjadinya, sehingga jika pedoman ini tidak dipatuhi berarti ada penyimpangan dalam praktik akuntansi. Akibat selanjutnya adalah pada hasil laporan keuangan yang dihasilkan, yaitu kurang akurat.

6: Periksa subsequent payment

Langkah ke-enam audit laporan laba rugi (statement of profit or loss) adalah melakukan pemeriksaan terhadap subsequent payment.

Apa tujuannya? Tujuan adalah untuk memeriksa subsequent payment untuk mengetahui kemungkinan adanya unrecorded liabilities. Periksa juga subsequent collection untuk mengetahui kemungkinan adanya unrecorded receivables.

7: Buat analisis terhadap beberapa pos biaya atau pendapatan.

makalah inkaso

Cara Memeriksa Komponen Biaya dan Pendapatan

Prosedur ke-7 audit laporan laba rugi adalah mengaudit elemen dari biaya dan pendapatan. Pos-pos tersebut kemungkinan bisa ditanyakan oleh pihak pajak atau diperlukan dalam pengisian SPT untuk membuat koreksi fiskal atau yang memungkinkan timbulnya contingent liability, misalkan biaya-biaya sebagai berikut:

  1. komisi penjualan,
  2. entertainment,
  3. sumbangan,
  4. perjalanan dinas,
  5. professional fees,
  6. laba rugi penjualan aset tetap,
  7. pendapatan dan biaya bunga,
  8. pendapatan dan
  9. biaya lain-lain.

Saat menganalisis perkiraan biaya, auditor harus bisa mengetahui apa isi dari biaya tersebut. Caranya dengan memecahkan jumlah perkiraan tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil kemudian memeriksa secara sampling bukti-bukti pendukungnya.

Analisis Biaya dalam Audit Laporan Laba Rugi

Berikut ini contoh analisis terhadap beberapa biaya:

1. Biaya sumbangan

Perlu diketahui bahwa biaya sumbangan yang diberikan kepada siapa pun dan dalam bentuk apa pun, tidak diakui sebagai biaya oleh fiskus sehingga harus dilakukan koreksi fiskal positif.

2. Biaya entertainment

Biaya entertainment yang diakui sebagai biaya oleh fiskus adalah entertainment yang dilakukan dalam kaitannya dengan bisnis perusahaan, jelas siapa penerimanya dan harus dibuatkan daftar nominatif. Tanpa daftar nominatif harus dilakukan koreksi fiskal positif atas biaya entertainment tersebut.

Dalam daftar nominatif harus diperlihatkan tanggal terjadinya entertainment, bentuknya, jumlahnya, dan siapa yang dihibur.

 

8: Periksa kembali terkait peraturan pajak

prosedur audit Laporan Laba Rugi

Prosedur Pemeriksaan Pajak

Untuk biaya-biaya dan pendapatan yang ada kaitannya dengan pajak harus diperiksa apakah peraturan perpajakan yang berlakuk telah ditaati.

Koreksi Fiskal

Ada dua jenis koreksi fiskal yang perlu dilakukan yaitu:

1: Koreksi Fiskal positif

Pengertia KOREKSI FISKAL POSITIF adalah koreksi yang harus dilakukan dalam membuat rekonsiliasi laba komersial dan laba fiskal yang mengakibatkan bertambahnya laba fiskal.

Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pengakuan biaya menurut standar akuntansi keuangan dan undang-undang atau peraturan perpajakan yang berlaku. Misalnya, biaya sumbangan diakui sebagai biaya oleh standar akuntansi keuangan, namun tidak diakui sebagai biaya oleh undang-undang pajak.

Contoh lain, biaya penyusutan barang mewah milik perusahaan diakui sebagai biaya oleh standar akuntansi keuangan tapi tidak diakui sebagai biaya oleh undang-undang pajak.

2: Koreksi Fiskal Negatif

Pengertian KOREKSI FISKAL NEGATIF adalah koreksi yang terjadi karena adanya perbedaan perlakukan terhadap biaya atau pendapatan antara standar akuntansi keuangan dan undang-undang pajak, sehingga laba fiskal menjadi berkurang. Misalnya, penyusutan tahun pertama dari kendaraan perusahaan menggunakan straight line method dengan persentase penyusutan 25% setahun.

Sedangkan undang-undang pajak menggunakan double declining method dengan persentase penyusutan 50% setahun.

 

Laba Komersial

Pengertian laba komersial adalah laba yang dihitung berdasarkan standar akuntansi keuangan, sedangkan LABA FISKAL adalah laba yang dihitung berdasarkankan undang-undang pajak yang berlaku.

Untuk menghitung berapa pajak penghasilan badan yang terutang harus dibuat rekonsiliasi laba komersial dan laba fiskal. Rekonsiliasi ini akan lebih baik jika dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan, agar menjadi lebih informatif.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.