Cara Membaca dan Menggunakan Rasio Keuangan
A: Menafsirkan Rasio Laporan Keuangan
Pada umumnya digunakan dua cara untuk menafsirkan dan cara membaca rasio keuangan.
- Menggunakan asumsi bahwa metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan konsisten dari waktu ke waktu.
- Dan sama dengan yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan lain.
Jika ternyata berbeda, maka analis keuangan perlu melakukan penyesuaian, maka rasio-rasio keuangan yang dihitung bisa ditafsirkan dengan:
- Membandingkan dengan rasio keuangan di masa lalu
- Membandingkan dengan rasio keuangan perusahaan-perusahaan lain dalam satu industri.
Cara kedua relatif lebih baik karena bisa mengetahui kedudukan relatif perusahaan kita dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain.
Apakah kita berada di atas rata-rata, dibawah rata-rata atau termasuk rata-rata.
Sayangnya ada kecenderungan untuk menjadi makin sulit mengelompokkan perusahaan ke dalam satu industri yang sama, karena banyak perusahaan yang tidak hanya menjalankan satu jenis bisnis saja.
B: Membandingkan Rasio Keuangan
Cara lain adalah dengan membandingkan rasio keuangan dengan kebijakan yang diambil perusahaan. Beberapa rasio keuangan bisa dibandingkan dengan kebijakan-kebijakan seperti dalam hal penjualan kredit dan persediaan.
Perhatikan contoh rasio keuangan perusahaan sebagai berikut:
Misalkan perusahaan mengambil kebijakan kredit menjual secara kredit dengan jangka waktu 3 bulan, dengan demikian periode rata-rata pengumpulan piutang seharusnya akan sekitar 90 hari, atau perputaran piutang sebanyak 4x dalam satu tahun.
Perusahaan mungkin juga merumuskan kebijakan persediaan barang jadi sebesar satu bulan penjualan.
Bila kebijakan dirumuskan seperti itu, maka perputaran persediaan barang jadi akan berkisar 12x dalam satu tahun.
Sayangnya tidak semua jenis rasio keuangan bisa dibandingkan dengan kebijakan keuangan, sehingga penggunaan perbandingan dengan rasio tahun lalu dan/atau industri lebih sering digunakan.
Yang perlu diperhatikan adalah perbandingan dengan suatu angka tertentuyang diberlakukan secara umum. Misalnya current ratio harus minimal 200% merupakan cara yang tidak benar. Dari berbagai penelitian diketemukan bahwa ada perbedaan rasio antar industri dan antarnegara.