Bagaimana Menggunakan Rekening Bank Alat Pengendalian Kas?

Apa itu rekening bank?

Rekening bank adalah salah satu sarana penting yang digunakan oleh perusahaan sebagai alat pengendalian kas, sebagai contoh, perusahaan seringkali mengharuskan seluruh penerimaan kas langsung disetorkan ke rekening bank.

Begitu juga, saat perusahaan mengharuskan menggunakan cek atau transfer melalui rekening bank untuk melakukan seluruh pembayaran, kecuali untuk jumlah yang sangat kecil. Saat sistem tersebut digunakan, terdapat pencatatan transaksi ganda. Pencatatan pertama dilakukan oleh perusahaan dan satu lagi oleh bank.

Itulah alasan mengapa perlu dilakukan rekonsiliasi bank untuk memeriksa dan membandingkan pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan dan bank. Bagaimana mekanisme rekonsiliasi pencatatan rekening bank dengan rekening perusahaan? Ikuti pembahasan lengkapnya berikut ini…

1: Rekening Bank (Bank Statement)

A: Pengelolaan Rekening Bank

Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel tentang prosedur pembukaan rekening bank, Biasanya bank mengelola pencatatan seluruh transaksi rekening bank.

Ringkasan seluruh transaksi yang disebut rekening koran (bank statement), dikirimkan ke nasabah dalam bentuk cetakan (hardcopy) maupun email (softcopy). Seperti akun pelangggan atas kreditur, rekening koran juga menunjukkan saldo awal, penambahan, pengurangan, dan saldo pada akhir periode.

Seperti apa bentuk rekening koran?

Contoh rekening koran standar dapat dilihat seperti berikut ini:

Contoh Rekening Koran
Gambar: Contoh Rekening Koran

Cek nasabah yang dicairkan selama periode tertentu dapat dilampirkan oleh bank bersama dengan rekening koran sesuai urutan pembayaran.

Jika cek yang telah diuangkan, cek tersebut dicap “telah dibayar” bersama dengan tanggal pembayaran sehingga tidak dapat diuangkan dua kali.

Namun saat ini banyak bank yang tidak lagi mengembalikan cek bersama dengan rekening koran, sehingga nasabah sebaiknya menyimpan fotocopy cek yang telah dikeluarkan. Tujuannya agar dapat membandingkan jumlahnya dengan jumlah pencairan cek yanh tercantum di rekening koran.

Jurnal lain yang dibuat oleh bank di rekening nasabah dicantumkan sebagai memo debit atau memo kredit di rekening koran.

B: Pencatatan Jurnal Rekening Bank

Hubungan Nasabah dan Bank

Saldo rekening bank nasabah dalam catatan bank merupakan kewajiban, sehingga rekening nasabah memiliki saldo kredit dalam catatan bank. Oleh karena rekening koran disiapkan dari sudut pandang bank, maka ayat jurnal memo kredit dalam rekening koran menunjukkan kenaikan (kredit) dalam rekening nasabah.

Begitu pula, ayat jurnal memo debit dalam rekening koran menunjukkan penurunan (debit) dalam rekening nasabah. Hubungan ini ditunjukkan dalam gambar berikut ini:

Pencatatan Rekening Nasabah Bank

Penjelasan gambar:

Bank membuat ayat jurnal kredit (mengeluarkan memo kredit) untuk setoran yang dilakukan melalui transfer dana elektronik. Transaksi-transaksi antara lain:

  • Penerimaan pembayaran wesel tagih untuk nasabah,
  • pencairan dana atas pinjaman nasabah yang diberikan oleh bank,
  • pembayaran bunga atas saldo uang nasabah, dan
  • koreksi atas kesalahan bank.

Bank membuat ayat jurnal debit (mengeluarkan memo debit) untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer dana elektronik.

Untuk beban administrasi, cek yang dikembalikan karena sewaktu hendak dicairkan saldo uangnya tidak mencukupi, dan koreksi kesalahan bank. Cek itu biasa disebut sebagai cek kosong.

Apa itu cek kosong? 

Menurut para ahli, pengertian Cek Kosong adalah cek yang dikembalikan karena saldo uang di penerbit cek di rekening banknya tidak mencukupi. Cek kosong disebut juga dengan istilah cek yang ditolak dengan alasan not sufficient funds (NSF).

Prosedur Pencatatan Transaksi

Bagaimana pencatatan cek kosong rekonsiliasi bank? Awalnya, ketika perusahaan atau nasabah menyetorkan cek pembayaran dari pelanggan ke bank. Bank akan meng-kredit rekening nasabah sehingga jumlah saldonya bertambah.

Dalam proses selanjutnya, ketika saldo rekening bank orang yang menerbitkan cek tersebut akan dipotong oleh banknya, untuk ditransfer ke rekening penerima cek, baru diketahui bahwa saldonya tidak mencukupi. Cek tersebut akan ditolak dan dikembalikan ke bank nasabah.

Akibatnya bank nasabah akan men-debit (mengeluarkan memo debit) rekening atau mengurangi saldo nasabah sebesar cek yang ditolak tersebut.

Proses pembukuab ayat jurnal memo kredit atau debit dibuat ditunjukkan dalam rekening koran. Bank biasanya menggunakan kode-kode yang sudah ditentukan.

C: Contoh Jurnal Rekening Bank

prinsip-prinsip pengendalian kas

Berikut ini contoh jenis ayat jurnal memo kredit dan debit:

  • BC (error correction): Koreksi kesalahan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh bank.
  • NSF (not sufficient funds): Cek kosong atau cek yang ditolak karena dana di bank si penerbit cek tidak mencukupi.
  • SC (service charge): Beban administrasi bank.
  • ACH (automated clearing house): Ayat jurnal kliring otomatis untuk transfer dana elektronik.
  • MS (miscellaneous): Lain-lain, seperti penerimaan pembayaran wesel tagih atas nama nasabah atau pencairan pinjaman dari bank untuk nasabah.

***

Dalam daftar istilah tersebut, misalnya istilah ACH untuk transfer uang elektronik. ACH merupakan jaringan untuk kliring transfer dana elektronik antar perorangan, antar perusahaan, dan antar bank di AS, karena transfer dana elektronik dapat dilakukan untuk penyetoran maupun pembayaran.

Ayat jurnal ACH dapat menunjukkan ayat jurnal debit atau kredit dalam rekening nasabah. Begitu pula ayat jurnal untuk memperbaiki kesalahan bank dan informasi lain-lain dapat menunjukkan ayat jurnal debit atau kredit dalam rekening nasabah.

Contoh Studi Kasus

Untuk manambah wawasan berikut ini kami sajikan contoh kasus:

Dalam rekening koran suatu perusahaan muncul informasi:

  • NSF
  • Transfer dana elektronik
  • Beban administrasi bank
  • Koreksi kesalahan bank dalam mencatat cek sebesar Rp 4.000.000 menjadi Rp 400.000

Informasi tersebut akan muncul sebagai memo debit atau kredit dalam rekening koran, dan akan menambah atau mengurangi saldo rekening nasabah dengan detil rincian sebagai berikut:

Jurnal Rekening Bank
Pencatatan Jurnal Rekening Nasabah

Sistem Kliring di Indonesia

Di Indonesia, bank sentral bertanggung jawab menyediakan sistem kliring nasional. Indonesia memiliki Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang menyediakan penyelesaian kliring debit dan kredit di tingkat nasional.

Informasi lebih lanjut tentang sistem kliring di Indonesia dapat dilihat di website Bank Indonesia dan klik pada “sistem pembayaran”.

Kemudian klik pada “Sistem Pembayaran di Indonesia” atau ketik menggunakan keyword “sistem kliring” dalam kotak pencarian. Perhatikan gambar berikut ini:

Sistem Kliring di Bank Indonesia
Gambar: Sistem Kliring di Bank Indonesia
Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.