Sistem Biaya Taksiran: Pengertian, Cara Mencatat, dan Contoh Nyata Penerapannya

 Penentuan Biaya Taksiran

A: Komponen Biaya Taksiran

Penggolongan biaya taksiran biasanya dipecah menjadi 3 unsur, yaitu:

  1. Biaya bahan baku
  2. Beban tenaga kerja
  3. Biaya overhead pabrik

Untuk mengidentifikasi biaya taksiran dapat ditentukan atas dasar data masa lalu dari perhitungan rumus kimia atau matematika, atau secara sederhana dengan taksiran

Biaya taksiran ditentukan untuk setiap jenis produk yang diproduksi, pada awal masa produksi atau pada awal tahun anggaran.

B: Taksiran Biaya Bahan Baku

Penentuan taksiran bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu, perlu dilakukan penaksiran kuantitas tiap-tiap bahan baku yang dibutuhkan dan taksiran harganya masing-masing.

Penaksiran kuantitas bahan baku yang akan dikonsumsi dalam setiap satuan produk didasarkan pada spesifikasi teknis, percobaan atau data masa lalu.

Penaksiran harga bahan baku yang dapat didasarkan pada harga kontrak pembelian dalam jangka waktu tertentu, atau jika bahan baku harus dibeli dari waktu ke waktu, dan harganya tergantung pada keadaan harga pasar, maka penaksiran harga dapat didasarkan pada daftar harga yang dipublikasikan.

biaya taksiran adalah

C: Taksiran Biaya Tenaga Kerja

Dalam penentuan taksiran biaya tenaga kerja, harus lebih dulu diketahui semua jenis kegiatan untuk mengolah produk.

Karena jam tenaga kerja dipengaruhi oleh kecakapan tiap-tiap karyawan dan jenis pekerjaannya, dalam menentukan jumlah jam tenaga kerja yang ditaksir akan dikonsumsi untuk menghasilkan setiap satuan produk.

Harus diperhitungkan juga waktu-waktu persiapan produksi, materials handling, perbaikan mesin, dan hal-hal lain yang memerlukan jam tenaga kerja.

Taksiran biaya tenaga kerja adalah hasil kali taksiran jumlah jam kerja untuk menghasilkan setiap satuan produk dengan tarif biaya tenaga kerja.

D: Taksiran Biaya Overhead Pabrik

Taksiran biaya overhead pabrik yang dibebankan pada produk didasarkan pada tarif yang ditentuikan di muka.

Untuk menentukan tarif biaya overhead pabrik ini perlu diadakan pemisahan biaya overhead pabrik ke dalam unsur biaya tetap dan biaya veriabel.

Biaya overhead pabrik variabel ditaksir dengan melihat hubungan biaya tersebut dengan produksi dengan anggapan bahwa terdapat hubungan yang konstan antara jumlah produksi dengan biaya yang dikeluarkan.

Biaya overhead pabrik tetap ditaksir dengan cara memperhatikan masing-masing unsur biaya overhead pabrik tetap yang bersangkutan.

Pada umumnya, biaya overhead pabrik tetap lebih mudah cara penaksirannya, sebagai contoh: biaya penyusutan mesin, ditaksir dengan memperhitungkan jumlah mesin yang dimiliki sekarang dengan memperhitungkan rencana investasi serta rencana pemberhentian pemakaian mesin yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Penaksiran jumlah asuransi tergantung pada kemungkinan perubahan polis asuransi diperkirakan akan terjadi dalam periode pemakaian biaya taksiran.

Gaji pegawai pabrik dapat ditaksir dengan melihat rencana gaji yang akan dibayarkan kepada karyawan tersebut.

Dengan demikian taksiran biaya overhead pabrik tetap adalah jumlah taksiran masing-masing unsur biaya unsur biaya overhead pabrik tersebut.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.