SOP pembelian barang dagangan adalah prosedur pengadaan barang dagangan perusahaan. Sistem pembelian barang akan mendorong dan mendukung kinerja perusahaan secara sistematis dan terukur, contohnya perusahaan distribusi.
Dan pada kesempatan ini, kami akan membahas penerapan sistem pembelian barang dagangan perusahaan distribusi minyak goreng. Salah satu produk sembilan bahan pokok (sembako) yang banyak dibutuhkan masyarakat. Seperti apa sistem pembelian minyak goreng? Mari ikuti penjelasan lengkapnya berikut ini ya…
1: Langkah-Langkah Membuat Sistem Akuntansi Pembelian
A: Sekilas tentang Sistem Pembelian Barang
Tahukah Anda, bagaimana proses perputaran produk minyak goreng sejak produksi hingga tersebar ke berbagai retailer dan akhirnya dapat dinikmati pembeli?
Ruwet? Bisa jadi iya…
Menguras sumber daya dan waktu? Barangkali iya juga…
Lalu bagaimana caranya agar keruwetan itu bisa terurai dan sumber daya bisa digunakan secara optimal?
Solusi yang tepat untuk menyelesaikan problem distribusi produk adalah dengan membuat SISTEM, yaitu dengan menyusun standard operating procedure ( SOP ) yang tepat dan terus di-update mengikuti perkembangan.
Dan SOP pembelian adalah salah satu bagian untuk mengatasi keruwetan itu.
Sehingga bisnis bisa berjalan by system, seakan berjalan autopilot, dan berada pada jalur (track) yang semestinya.
Ujung-ujungnya pada laba perusahaan berkembang semakin baik, cepat, dan bertahan dalam jangka waktu yang lama, kalau bisa sampai kiamat 🙂
Dan kesempatan kali ini blog manajemen keuangan akan membahas langkah-langkah menyusun sistem akuntansi pembelian kredit produk minyak goreng.
Artikel ini berdasar pada kasus riil atau nyata, namun untuk menjaga privasi, saya tidak akan menyebutkan nama perusahaannya.
Sehingga dapat diterapkan untuk perusahaan dan lembaga pemerintah seperti Bulog, RNI, atau perusahaan dengan jenis usaha lain dengan sedikit melakukan modifikasi.
“Sederhana, SIMPEL, tidak ribet, dan langsung bisa diaplikasikan”
Sistematika pembahasan sistem informasi akuntansi pembelian produk minyak goreng pada perusahaan distribusi dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
- Deskripsi tentang produk minyak goreng yang dijual
- Dokumen yang digunakan dalam proses pembelian produk minyak goreng
- Catatan akuntansi yang digunakan
- Unit organisasi yang terkait, yaitu :
- Bagian Penyimpanan / gudang
- Pengadaan barang /logistik
- Divisi akuntansi keuangan
- Bagian penerimaan barang
- Prosedur aktivitas dan
Yuk dipelajari satu-per-satu….
B: Deskripsi Sistem Akuntansi Pembelian
Deskripsi di sini menjelaskan tentang perusahaan prinsipal (produsen) dari produk minyak goreng merk tertentu, dan perusahaan lainnya sebagai distributor produk minyak goreng tersebut. Produk minyak goreng yang dipasarkan dalam bentuk kemasan terdiri dari berbagai ukuran antara lain:
1: Fresh Pack 250 Ml 1 kemasan = 48 bungkus
2: Fresh Pack 500 Ml 1 kemasan = 24 bungkus
3: Fresh Pack 1000 Ml 1 kemasan = 12 bungkus
4: Jerigen 5 L 1 kemasan = 4 jerigen
C: Pembuatan Dokumen Sistem Akuntansi Pembelian
Agar proses menerapkan pedoman sistem akuntansi pembelian kredit produk minyak goreng ini bisa berjalan dengan baik.
Maka diperlukan dokumen pendukung berupa form, templates, atau semacam surat-surat.
Dokumen yang digunakan dalam prosedur sistem pembelian kredit ada 6 (enam) sebagai berikut :
- Surat Permintaan Pembelian
- Surat Order Pembelian ( SOP )
- Daftar Persediaan Isi
- Laporan Penerimaan Barang
- Surat Jalan
- Laporan Kunjungan Penjualan
D: Pembuatan Catatan Sistem Akuntansi Pembelian
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian kredit produk minyak goreng adalah :
- Jurnal pembelian persediaan
- Kartu Utang
- Form Kartu persediaan
- Kartu gudang