Standar Operasional Prosedur Akuntansi Beserta Contoh Penerapannya

Standar operasional prosedur akuntansi perlu dibuat oleh perusahaan, lembaga, institusi, entitas, atau organisasi sebagai pedoman untuk melakukan pencatatan dan perencanaan yang matang dalam mengelola keuangannya, sehingga perusahaan akan bisa terus eksis menghadapi persaingan global yang semakin ketat serta tidak dibatasi oleh wilayah negara.

Agar visi misi tersebut bisa diwujudkan, maka perlu upaya serius untuk membuat seluruh aktivitas operasional kebijakan manajemen dilaksanakan dan dijalankan sesuai prinsip tata kelola yang baik dengan prosedur standar dan norma-norma yang berlaku dilakukan secara konsisten.

Apa saja yang perlu dibuat standar operasional prosedur akuntansi? Ayo ikuti dan baca sampai tamat ulasan lengkap beserta contoh standar operasional prosedur akuntansi berikut ini.

 

01: Standar Operasional Prosedur Akuntansi Tentang Prinsip Laporan Keuangan

contoh standar operasional prosedur akuntansi

Apa tujuan laporan keuangan?

Pada dasarnya laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan cash flow suatu badan usaha yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi

Laporan keuangan pokok meliputi sebagai berikut:

1: Balance Sheet

Merupakan laporan yang terstruktur dan sistematis tentang aset, liabiliity, dan equity dari suatu entity pada suatu saat tertentu. Fungsi neraca adalah merupakan bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan pada tanggal tertentu.

Komponen balance sheet digolongkan sebagai berikut:

A: Assets

  • Current assets (aset lancar)
  • Investasi penyertaan
  • Fixed assets (aset tetap)
  • Aset lain-lain

B: Liability

  • Current liabilities (kewajiban lancar)
  • Kewajiban jangka panjang

C: Equity

  • Modal saham
  • Modal yang belum direalisasikan
  • Laba ditahan (retained earning)

Penyajian balance sheet biasanya dilengkapi dengan pos-pos balance sheet yang diklasifikasikan berdasarkan urutan likuiditas. Kemudian rincian persediaan barang menurut kelompok produknya dan daftar aset berdasarkan golongan aktivanya.

 

2: Income Statement

Merupakan suatu laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban/biaya perusahaan pada periode tertentu.

Komponen income statement adalah sebagai berikut:

  1. Penjualan (Sales)
  2. Harga Pokok Penjualan (HPP)
  3. Laba kotor (Gross Profit)
  4. Biaya usaha
  5. Laba operasi
  6. Pendapatan dan biaya lain-lain
  7. Laba sebelum pajak penghasilan (PPh Badan)

Untuk melengkapi laporan laba rugi, biasanya perusahaan juga membuat lampiran pos-pos yang diklasifikasikan sebagai pendapatan pokok dan pendapat lain-lain. Selain itu juga dilampirkan harga pokok penjualan, laba kotor dan margin keuntungan yang digolongkan menurut kelompok produk dan jasa.

 

3: Cash Flows Statement

Merupakan informasi arus kas yang memberikan dasar bagi user laporan keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kebutuhan perusahaan dalam menggunakan arus kas tersebut.

Beberapa manfaat dari cash flows statement adalah:

  • Memberikan informasi yang memungkinkan para user untuk melakukan evaluasi perubahan aset, struktur, dan kemampuan memperngaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah.
  • Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, serta memungkinkan user mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows)

 

4: Statement of Changes in Equity

Bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan pihak non pengendali. Komponen-komponen yang disajikan dalam laporan ini antara lain:

  • Modal disetor
  • Saldo akumulasi dari penghasilan komprehensif
  • Saldo laba

 

5: Notes to the Financial Statements

Laporan ini berisi rangkuman informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan, seperti dasar pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi estimasi.

Informasi penjelasan lainnya yang disajikan antara lain:

  • Domisili dan bentuk hukum dan alamat
  • Sifat operasi dan aktivitas utama
  • Nama perusahaan.

 

02: Standar Operasional Prosedur Akuntansi Penyusunan Rekening Perkiraan

contoh standar operasional prosedur akuntansi

Untuk memudahkan proses penyusunan laporan keuangan (financial statements) dilakukan klasifikasi atau penggolongan transaksi-transaksi perusahaan dengan memberikan kode rekening perkiraan.

Rekening perkiraan akuntansi tersebut disusun secara terstruktur dan sistematis menurut penggolongan balance sheet dan income statement. Daftar rekening perkiraan tersebut ada yang sudah jelas dan ada beberapa yang perlu dijelaskan.

Berikut ini rekening perkiraan yang perlu dijelaskan:

A: Standar Operasional Prosedur Akuntansi Rekening Perkiraan Balance Sheet

1: Kas

Merupakan alat pembayaran yang siap digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan yaitu berupa uang tunai yang ada dalam kas termasuk di dalamnya adalah cek (cheque) yang akan digunakan untuk pembayaran.

2: Bank

Merupakan rekening giro perusahaan yang bisa dipergunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan yaitu dalam bentuk rekening mata uang rupiah dan valuta asing (valas).

3: Ayat Silang

Adalah rekening perkiraan perantara dalam pelaksanaan transaksi antara kas dan bank.

Contoh:

  • Penyetoran uang, cek atau giro jatuh tempo dari kas ke bank.
  • Pengambilan bank untuk pembiayaan kas.

4: Deposito

Adalah penanaman uang kas untuk sementara tidak digunakan operasi perusahaan (idle money) dalam bentuk deposito berjangka kurang dari satu tahun.

5: Piutang Dagang

Adalah tagihan yang berasal dari hasil penjualan barang dagangan dan jasa lainnya yang merupakan usaha pokok perusahaan, antara lain: piutang penjualan produk-produk perdagangan umum.

6: Setoran Sementara dari Pelanggan

Merupakan penerimaan sementara dalam bentuk uang kas atau transfer bank untuk pembayaran piutang dagang.

7: Piutang Ragu-ragu

Adalah piutang yang pembayarannya kurang lancar dan sebelumnya sudah diusulkan pemindahanya pada akhir tahun.

8: Piutang Beli Sewa

Merupakan piutang atas penjualan barang dagangan dan jasa secara angsuran dengan jangka waktu tertentu.

9: Uang Muka Pada Pihak Lain

Pemberian uang muka atau down payment pada pihak lain yang tidak terkait dengan pekerjaan pemborongan dan pembelian barang.

10: Bank Garansi

Dana yang tersimpan di bank dalam bentuk bank garansi untuk digunakan sebagai jaminan dalam pelaksanaan tender.

11: PPN Keluaran Yang Dipungut

Rekening pekiraan perantara atas PPN Keluaran yang dipungut oleh Bendahara Instansi Pemerintah. Pos perkiraan ini didebit ketika terjadi pemungutan PPN Keluaran oleh bendaharawan. Dikredit pada akhir periode atas dasar rekapitulasi faktur pajak.

12: PPN Masukan Yang Diterima

Pos ini akan didebit saat menerima faktur pembelian barang dan dikredit saat menerima faktur pajaknya.

13: Pajak Penghasilan Pasal 22

PPh pasal 22 yang dipungut pihak ketiga atas penerimaan pembayaran piutang dari bendaharawan instansi pemerintah, pembelian impor barang dan sebagainya.

Pos ini bagi cabang perusahaan merupakan perantara, dan setiap akhir periode dilakukan pemindahan buku ke kantor pusat dengan dilampiri rincian mutasi buku besarnya, sedangkan bukti PPh-nya dikirimkan ke bagian Akuntansi.

14: Pajak Penghasilan Pasal 23

Merupakan PPh pasal 23 yang dipungut pihak ketiga atas pendapatan sewa, jasa giro dan sebagainya.

15: PPN Masukan

Adalah pajak pertambahan nilai yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pengusaha kena pajak atas pembelian barang kena pajak atau perolehan jasa kena pajak yang berhubungan langsung dengan dengan aktivitas usaha. Pos ini didebit ketika diterima faktur pajaknya dan dikredit saat dibuat SPT Masa.

16: Uang Muka Pembelian Barang Lainnya

Pemberian uang muka atas pekerjaan pemborongan dan pembelian barang-barang seperti barang sponsor, pakaian dinas, perabot, kendaraan bermotor dan lainnya.

17: Pendapatan Yang Akan Diterima

Pendapatan tahun berjalan, tapi penerimaannya baru direalisasikan pada periode berikutnya.

18: Aktiva Dalam Penyelesaian

Pos ini untuk menampung pengeluaran-pengeluaran dalam rangka pembiayaan investasi suatu proyek atau aktiva yang dalam pelaksanaannya diperlukan proses waktu yang cukup lama.

19: Hutang Pembelian Barang Tender

Merupakan cadangan harga pembelian barang dagangan untuk keperluan tender.

20: Hutang Pembelian Barang Lokal Lain-lain

Merupakan cadangan harga pembelian barang dagangan lokal lain-lain.

21: Hutang Pembelian Aktiva

Cadangan harga atas pembelian aset tetap yang pembayarannya dilakukan secara kredit.

22: PPN Keluaran

Pajak pertambahan nilai yang dioungut oleh perusahaan kepada pengusaha kena pajak atas penyerahan barang kena pajak atau pemberian jasa kena pajak yang berhubungan dengan aktivitas usaha.

Pos ini didebit pada akhir bulan atas dasar rekapitulasi faktur pajak yang dibuat pada masa pajak yang bersangkutan dan dikredit pada saat terjadi transaksi penjualan.

23: PPN Keluaran Yang Terutang

Nilai PPN keluaran atas faktur-faktur penjualan yang sudah dibuatkan faktur pajak dan sesuai dengan laporan SPT masa PPN. Saldo pos ini akan dikompensasikan dengan PPN Masukan ketika dibuat SPT Masa.

24: Biaya Pegawai

Cadangan biaya pegawai dalam periode berjalan tetapi realisasi pembayarannya dilakukan pada tahun berikutnya.

25: Biaya Pengangkutan

Cadangan biaya perjalanan dinas, biaya pemeliharaan kendaraan dan transport lainnya pada periode berjalan, tetapi realisasi pembayarannya dilakukan pada tahun berikutnya.

26: Pendapatan Yang Diterima Lebih Dulu

Adalah penerimaan pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode tertentu tetapi baru menjadi pendapatan pada periode berikutnya. Misalnya sewa gedung dan gudang, dan premi asuransi.

27: Cadangan Bertujuan

Merupakan cadangan yang dibentuk dari pembagian laba setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

28: Cadangan Laba Barang di Cabang

Adalah cadangan laba atas pengiriman barang ke cabang dan unit usaha yang belum terealisir penjualannya.

29: Cost Variance Produksi

Merupakan selisih kalkulasi produksi antara manufacturing cost dengan standar cost yang masih ada dalam stock persediaan.

30: R/K Antar Cabang Rekening Permodalan

Pos rekening yang digunakan untuk membukukan transaksi yang berhubungan dengan permodalan antara cabang dengan kantor pusat yang meliputi sebagai berikut:

  • Pemindahan saldo laba rugi.
  • Pembebanan jasa produksi
  • Alokasi permodalan dan alokasi.

***

Demikian penjelasan nama rekening perkiraan atau account yang digunakan perusahaan sesuai dengan standar operasional prosedur akuntansi, silahkan anda kembangkan sendiri sesuai usaha bisnis Anda.

 

B: Standar Operasional Prosedur Akuntansi Rekening Perkiraan Income Statement

Berikut ini diberikan nama-nama rekening perkiraan (account) yang digunakan dalam penggolongan, pencatatan, dan analisis transaksi.

1: Biaya Pembelian Barang

Pengeluaran biaya dalam melakukan transaksi pembelian barang dagangan.

2: Biaya Cost Variance Produksi

Merupakan selisih kalkulasi produksi yang sudah terealisasi penjualannya.

3: Penghapusan Barang Expired Rusak

Pos biaya penghapusan atas barang yang sudah expired atau rusak yang menjadi beban cabang. Setiap akhir tahun dibuat usulan penghapusan persediaan kepada direksi atas dasar jumlah penghapusan yang ada.

4: Penggantian Ongkos Dokter Obat

Pos ini merupakan pengeluaran kas atas penggantian biaya pengobatan pegawai yang meliputi biaya dokter, obat, laboratorium, dan setoran tunjangan PPh Pasal 21 atas biaya pengobatan pegawai yang menjadi beban perusahaan.

5: Tunjangan Makanan Kecil

Pengeluaran untuk menyediakan makanan kecil karyawan dan setoran tunjangan PPh Pasal 21 atas penyediaan makanan kecil yang menjadi beban perusahaan.

6: Tunjangan Transport

Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan transport bagi karyawan tertentu dan terhutang PPh Pasal 21.

7: Tunjangan Listrik Air

Adalah pengeluaran untuk pembayaran tunjangan listrik air bagi karyawan dan terhutang PPh Pasal 21.

8: Tunjangan Perumahan

Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan perumahan bagi karyawan yang dipindahtugaskan ke lain tempat oleh perusahaan.

9: Uang Perpisahan

Merupakan pengeluaran untuk pembayaran uang pesangon bagi karyawan yang memasuki masa pensiun.

10: Uang Yubilium

Pengeluaran kas untuk pembayaran uang yubilium bagi karyawan yang sudah menjalani masa kerja tertentu sesuai peraturan perusahaan dan setoran PPh Pasal 21 atas pemberian yubilium yang menjadi beban perusahaan.

11: Biaya Perjalanan dan Penginapan

Pengeluaran biaya dalam rangka perjalanan dinas yang didukung dengan SPPD (surat perintah perjalanan dinas) termasuk dalam pos ini adalah pengeluaran biaya makan, minum bersama dengan petugas perusahaan di lingkungan sendiri dalam rangka perjalanan dinas.

12: Barang Cetak dan Alat Kantor

Merupakan pengeluaran kas untuk keperluan alat tulis dan pemakaian barang cetakan untuk keperluan kantor.

13: Representasi/Perjamuan

Pengeluaran cost yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan.

14: Biaya Honorarium

Adalah pengeluaran untuk pembayaran upah atau honor tenaga harian atau borongan lepas, tenaga ahli, konsultan dan tidak terutang PPh Pasal 21.

15: Biaya Rapat atau Meeting

Pengeluaran cost untuk menyelenggarakan Raker, Rakor, meeting yang diikuti dengan karyawan di lingkungan perusahaan.

16: Biaya Macam-macam

Pos penampungan atas pengeluaran cost insidentil dan berkaitan dengan kegiatan perusahaan dalam tahun berjalan tetapi tidak dapat diklasifikasikan pada pos perkiraan biaya usaha yang ada dan dalam jumlah yang relatif kecil.

17: Insentif Penjualan

Pengeluaran cost atas pembayaran insentif pada karyawan yang meliputi sebagai berikut:

  • Insentif surpervisor dan field – force
  • Insentif khusus penjualan baik atas target maupun insentif berjenjang.
  • Komisi penagihan bagi tenaga penagih atau yang diperbantukan.

18: Bonus Barang Untuk Penjualan Bonus

Merupakan cost atas pemberian bonus berupa barang kepada pelanggan sesuai dengan kebijakan operasional perusahaan.

19: Biaya Kirim Barang dan Asuransi

Pada pos ini menampung biaya pengiriman dan asuransi sampai kepada pembeli atas barang-barang yang diperdagangkan.

20: Biaya Brosur, Buku dan Gimmick

Pengeluaran cost untuk membuat atau mencetak brosur, buku, dan gimmisck dalam rangka melakukan promosi suatu produk.

21: Biaya After Sales Service

Pos biaya pemakaian spare part untuk penggantian atas penjualan barang dagangan yang masih dalam masa garansi.

22: Macam-macam Biaya Promosi

Pos ini adalah untuk menampung pengeluaran biaya insidentil yang tidak dapat diklasifikasikan pada rekening perkiraan biaya penjualan yang ada.

23: Penghapusan Piutang

Adalah penghapusan atas piutang dagang pada akhir tahun buku yang didukung dengan usulan penghapusan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

24: Macam-macam Biaya Lain-lain

Merupakan pos penampungan atas pengeluaran biaya insidentil yang tidak berkaitan dengan aktivitas usaha dalam periode berjalan dan tidak bisa diklasifikasikan pada pos perkiraan biaya lain-lain.

25: Tambahan Potongan Penjualan

Pengeluaran untuk pembayaran bonus penjualan kepada sub distributor kerjasama, bila realisasi pembeliannya mencapai target yang telah ditentukan dalam kontrak kerjasama.

26: Bunga Jasa Giro dan Bank

Adalah pendapatan atas penerimaan bunga jasa giro dari bank dan disajikan sebesar pendapatan bruto, sedangkan PPh Pasarl 23-nya dibukukan sebagai pajak dibayar di muka.

27: Denda Keterlambatan Pembayaran Piutan

Merupakan pendapatan atas denda yang dikenakan pada pelanggan karena adanya keterlambatan pembayaran piutang sesuai dengan kontrak perjanjian.

28: Pendapatan Macam-macam

Penampungan atas penerimaan pendapatan insidentil yang tidak berkaitan dengan aktivitas usaha pada tahun berjalan dan tidak bisa digolongkan pada rekening perkiraan pendapatan lain-lain yang ada.

 

03: Standar Operasional Prosedur Akuntansi Perusahaan

Berikut ini contoh implementasi dan penerapan standar operasional prosedur akuntansi perusahaan:

A: Penyajian Financial Statements

Financial statements atau laporan keuangan disusun berdasarkan harga historis. Laporan perubahan ekuitas disusun berdasarkan konsep modal kerja bersih, yaitu selisih antar aset lancar dan utang lancar. Jumlah satuan mata uang yang disebut dalam laporan keuangan dan notes to the financial statements dibuatkan dalam ribuan yang terdekat.

B: Piutang

Perusahaan tidak melakukan penyisihan piutang untuk menutupi kemungkinan kerugian dalam penagihan piutang. Terhadap saldo piutang, setiap akhir tahun dilakukan penilaian kemungkinan penagihannya, Untuk piutang yang sudah tidak dapat ditagih, manajemen perusahaan menetapkan penghapusannya atas beban laba rugi periode berjalan.

C: Penilaian Persediaan

Persediaan barang dinilai berdasarkan harga perolehan rata-rata, sedangkan barang dalam proses dinilai atas dasar pemakaian bahan baku, bahan pembantu dan bahan pelengkap produksi lainnya.

 

D: Pajak Penghasilan (PPh Badan)

Pembayaran di muka pajak penghasilan badan berupa PPh pasal 22, 23, dan 25 dicatat dalam account perkiraan piutang pajak. Pada akhir periode dihitung besarnya pajak penghasilan yang terhutang dan dicatat di akun perkiraan hutang pajak.

Perusahaan tidak melakukan penangguhan pajak atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan akuntansi dan pajak.

 

E: Penyertaan Jangka Panjang dalam Bentuk Saham

Penyertaan jangka panjang dalam bentuk saham dinilai berdasarkan harga perolehan (cost method).

 

F: Aset Tetap

Pengeluaran atas pembelian aset tetap dengan harga sesuai dengan ketentuan harga yang berlaku jumlah yang ditetapkan untuk setiap jenis aset dan mempunyai masa manfaat lebih dari tahun dikapitalisasikan.

Aset tetap berupa tanah dan bangunan yang dipakai pihak lain dan direncanakan akan dijual, dikelompokkan sebagai aset lain-lain dan dicatat dalam perkiraan aset non operasional dengan nilai perolehan.

 

G: Depresiasi Aset Tetap

Depresiasi aset tetap dihitung menurut persentase tetap dari harga perolehan (straight line method) berdasarkan taksasi usia kegunaan sebagai berikut:

  1. Bangunan : 20 tahun
  2. Pabrik dan perluasan : 10 tahun
  3. Perabot dan kendaraan : 5 tahun

Bangunan yang direncanakan akan dijual dan investasi dalam penyelesaian tidak dilakukan depresiasi.

Untuk kepentingan fiskal dibuat perhitungan depresiasi sesuai dengan Undang-undang yang berlaku tentang Pajak Penghasilan. Selisih perhitungan dengan menggunakan metode garis lurus adalah koreksi positif atau negatif atas laba kena pajak.

 

H: Transaksi Mata Uang Asing

Pos aset dan liabilities dalam mata uang asing diuraikan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal balance sheet.

Transaksi selama periode berjalan yang berhubungan dengan mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Selisih perhitungan kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dibebankan pada perhitungan laba rugi periode berjalan.

 

I: Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pada dasarnya pengakuan pendapatan dan beban dianut sistem accrual basis. Biaya diakui pada saat terjadinya. Pembebanan biaya yang menyangkut harga pokok produksi/penjualan (HPP) dialokasikan dengan memperhatikan matching cost againts revenue. Dalam pengakuan pendapatan atas penjualan barang-barang berdasarkan pada penyerahan barang.

***

Demikianlah contoh penerapan standar operasional prosedur akuntansi di suatu perusahaan. Contoh penerapan ini bisa dijadikan sebagai dasar penerapan dan pengembangan di perusahaan dan organisasi Anda.

 

Kesimpulan Tentang Standar Operasional Prosedur Akuntansi

Pencatatan yang baik terstruktur dan sistematis adalah wajib dilakukan ketika kita akan membuat laporan keuangan atau financial statements.

Agar cara pencatatan dan analisis mendekati kebenaran yang teruji maka perusahaan perlu menyusun standar operasional prosedur akuntansi atau dikenal juga dengan istilah SOP Akuntansi.

Standar operasional prosedur akuntansi ini harus diterapkan dan dilaksanakan oleh semua karyawan perusahaan tanpa ada pengecualian.

Tujuan akhir dari semua tata kelola administrasi akuntansi ini adalah agar perusahaan tidak tenggelam dalam iklim persaingan bisnis yang semakin hari makin ketat dan tanpa mengenal batas-batas wilayah negara.

Dan apabila Anda tidak mau ribet membuat sendiri standar operasional prosedur akuntansi, anda bisa menggunakan dari Accounting Tools yang kami sediakan.

Demikian sedikit share dari kami tentang prosedur keuangan, semoga bermanfaat dan terima kasih.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.