Panduan Praktis Rekonsiliasi Bank: Proses, Laporan, dan Contoh Penerapan



Rekonsiliasi bank (Bank Reconciliation) adalah proses untuk memeriksa nilai kas yang dicatat oleh perusahaan dengan catatan pihak bank. Jika terjadi perbedaan, selanjutnya mencari penyebab perbedaan dan menyamakan perbedaan tersebut, sehingga tidak ada selisih antara catatan bank dan perusahaan. Bagaimana cara efektif rekonsiliasi bank?

Bagaimana langkah-langkah rekonsiliasi bank? Mari ikuti sampai tuntas ulasannya dengan contoh, video pembelajaran, beserta tips rekonsiliasi bank berikut ini.

Sekilas tentang Rekonsiliasi Bank

A: Pengertian Rekonsiliasi Bank

Apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank?

Rekonsiliasi bank (bank reconciliation) adalah analisis informasi dan jumlah yang menyebabkan saldo kas yang dilaporkan dalam rekening bank berbeda dari saldo kas dalam buku besar.

Tujuan rekonsiliasi bank adalah untuk menghasilkan saldo kas yang disesuaikan.

Dengan kalimat lain, upaya untuk melakukan prose pengendalian yang efektif, penyebab selisih antara saldo kas dalam rekening bank dan saldo kas dalam catatan akuntansi harus dianalisis dengan menyiapkan rekonsiliasi bank.

Proses Rekonsiliasi Bank

B: Format Laporan Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi bank biasanya dibagi dalam dua bagian, yaitu:

#1: Bagian pertama:

Disebut sebagai bagian bank, dimulai dengan saldo kas menurut rekening bank dan berakhir dengan saldo yang disesuaikan.

#2: Bagian kedua:

Disebut sebagai bagian perusahaan, dimulai dengan saldo kas menurut catatan perusahaan dan berakhir dengan saldo yang disesuaikan. Kedua jumlah saldo yang telah disesuaikan harus SAMA.

Format penyajian rekonsiliasi bank ditunjukkan berikut ini:

Laporan Rekonsiliasi Bank
Format Laporan Rekonsiliasi Bank

C: Langkah-langkah Rekonsiliasi Bank

Lima langkah berikut ini sangat berguna dalam menemukan informasi yang perlu dicocokkan dan dalam menentukan saldo kas yang disesuaikan:

#1: Membandingkan Nilai Setoran

Bandingkan setiap setoran yang terdapat dalam rekening bank dengan setoran yang belum dicatat yang muncul dalam rekonsiliasi periode sebelumnya dan dengan setoran periode berjalan.

Tambahkan setoran yang belum dicatat oleh bank ke saldo menurut rekening bank. Setoran ini biasanya disebut sebagai deposit in transit.

#2: Membandingkan Cek

Bandingkan cek yang dibayar dengan cek yang belum diuangkan dan muncul dalam rekonsiliasi periode sebelumnya dan dengan cek yang telah dicatat.

Kurangkan cek yang belum diuangkan oleh penerima cek dari saldo menurut rekening bank. Cek yang belum dicairkan oleh penerimanya, biasanya disebut sebagai outstanding check.

#3: Membandingkan Memo Kredit

Bandingkan memo kredit bank dengan ayat jurnal yang dimasukkan di Jurnal.

Sebagai contoh, bank akan mengeluarkan memo kredit untuk wesel tagih dan bunga yang diterima untuk perusahaan. Tambahkan memo kredit yang belum dicatat ke saldo menurut catatan perusahaan.

#4: Membandingkan Memo Debit

Bandingkan memo debit bank dengan ayat jurnal yang mencatat pembayaran kas. Sebagai contoh, biasanya bank mengeluarkan memo debit atas beban administrasi dan ongkos cetak buku cek.

Bank juga mengeluarkan memo debit untuk cek kosong. Cek kosong biasanya dibebankan kembali ke pelanggan sebagai piutang usaha. Kurangkan memo debit yang belum dicatat dari saldo menurut catatan perusahaan.

#5: Memeriksa Kembali Kesalahan

Tentukan kesalahan yang ditemukan selama langkah-langkah sebelumnya, sebagai contoh, jika suatu jumlah salah dicatat oleh perusahaan, jumlah kesalahan tersebut harus ditambahkan ke atau dikurangkan dari saldo kas menurut catatan perusahaan.

Sama halnya, kesalahan yang dilakukan oleh bank harus ditambahkan ke atau dikurangkan dari saldo kas menurut rekening bank.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.