7. Memeriksa Pencatatan Bunga
Memeriksa apakah biaya bunga dan bunga yang terutang dari liabilitas jangka pendek telah dicatat per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
Auditor harus yakin bahwa semua bunga liabilitas jangka pendek, baik dari utang bank utang pemegang saham dan lainnya, sudah dicatat sebagai beban perusahaan, dan jika bunga tersebut belum dibayar, sudah dicatat sebagai utang bunga per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
8. Memeriksa Pencatatan Biaya Bunga
Memeriksa apakah biaya bunga liablitas/ utang jangka pendek yang tercatat pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca):
- betul telah terjadi,
- dihitung secara akurat, dan
- merupakan beban perusahaan.
Auditor harus yakin bahwa bunga yang dibebankan dalam laporan laba rugi berasal dari pinjaman jangka pendek yang digunakan perusahaan, dan didukung oleh perjanjian kredit yang sah, sehingga betul-betul merupakan beban perusahaan.
Selain itu auditor harus melakukan pengecekan apakah perhitungan bunga sudah dilakukan secara akurat, walaupun beban bunga dicatat berdasarkan nota debit dari bank (berarti dihitung oleh bank).
9. Memeriksa Perjanjian Kredit
Memeriksa apakah semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oeh perusahaan sehingga tidak terjadi “bank default”.
Biasanya dalam perjanjian kredit bank mencantumkan beberapa persyaratan kredit bank yang harus dipatuhi nasabahnya, antara lain :
- Perusahaan tidak boleh mengganti manajer kunci tanpa seijin bank.
- Current ratio harus dijaga pada tingkat tertentu.
- Tidak boleh terlambat dalam membayar bunga.
Bila persyaratan tersebut dilanggar oleh perusahaan, maka terjadi bank default dan hal tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan (notes to financial statement).
10. Memeriksa Kesesuaian Penyajian Utang Jangka Pendek
Memeriksa apakah penyajian liabilitas jangka pendek di dalam neraca atau laporan posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, misalnya, jika perusahaan mempunyai kredit jangka pendek dari bank, atau mempunyai utang leasing (sewa), maka dalam catatan atas laporan keuangan harus diungkapkan antara lain :
- Plafon kredit
- Jangka waktu kredit
- Tingkat bunga
- Jaminan kredit
- Pengembalian kredit dan pembayaran bunga
- Nilai tunai aset dalam rangka sewa guna
- Jenis leasing
- Jangka waktu leasing.
Kesimpulan dan Penutup
Tujuan auditing adalah memeriksa apakah transaksi keuangan benar-benar terjadi, pencatatan dan pelaporan sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk tujuan audit terhadap liabilitas atau utang jangka pendek adalah salah satu sumber pendanaan perusahaan.
Tujuan audit kewajiban jangka pendek perusahaan adalah agar keberadaan utang jangka pendek tersebut benar-benar optimal mendukung aktivitas perusahaan, maka perlu diaudit.
Ada 10 tujuan audit utang jangka pendek, yang semuanya sudah dibahas lengkap dengan cara pencatatan dan contohnya.
Tujuan audit liabilitas tentunya berbeda dengan tujuan audit internal, tujuan audit sistem informasi, tujuan audit manajemen, tujuan audit syariah, tujuan audit akuisisi dan tujuan audit terhadap siklus pengeluaran kas dan setara kas.
Video Tutorial Memahami Audit
Dan untuk menambah wawasan kita tentang tujuan auditing, saksikan video singkat berikut ini…
Bagaimana, makin jelas kan apa itu auditing? Atau ada yang ingin ditambahkan? Silahkan isi di kolom komentar.
Demikian yang dapat dibagikan tentang tujuan audit kewajiban jangka pendek (current liability). Semoga bermanfaat. Terima kasih.*****