Cara Menghitung Harga Pokok Produksi dengan Metode Variable Costing – Studi Kasus

Variabel Costing adalah metode perhitungan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi variabel.

Untuk keperluan perencanaan laba dan pengambilan keputusan jangka pendek, manajemen perusahaan memerlukan informasi biaya menurut perilakunya. Oleh karena itu timbul konsep variabel costing yang tidak memperhitungkan semua biaya produksi sebagai komponen harga pokok produksi.

Apa manfaat informasi akuntansi yang dihasilkan oleh metode variabel costing ini? Yuks ikuti pembahasannya berikut ini…

Pengumpulan Biaya Metode Variabel Costing

A: Jenis Biaya

Menurut perilaku dalam hubungannya dengan pembahasan aktivitas, biaya dapat dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:

  1. Biaya Tetap
  2. Variable Cost
  3. Biaya Semi Variabel

Biaya tetap adalah biaya yang dalam kisar perubahan aktivitas tertentu tidak berubah dengan adanya perubahan volume aktivitas.

Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume aktivitas. Sedangkan Biaya semi variabel adalah biaya yang mengandung unsur tetap dan unsur variabel, yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume aktivitas.

Jika perusahaan menggunakan variabel costing dalam akuntansi biaya produksinya, maka biaya produksi dan biaya non produksi perlu dipisahkan menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas.

Dalam rekening buku besar perlu disediakan rekening-rekening kontrol untuk menampung dan memisahkan biaya tetap dan biaya variabel.

Oleh karena itu, jika metode variabel costing diterapkan dalam akuntansi biaya, dalam buku besar perlu disediakan rekening-rekening kontrol berikut ini:

  1. Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan
  2. Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya
  3. Beban Overhead Pabrik sesungguhnya Variabel
  4. Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Tetap
  5. Biaya Administrasi & Umum
  6. Beban Administrasi & Umum Variabel
  7. Biaya Administrasi & Umum Tetap
  8. Biaya Pemasaran
  9. Beban Pemasaran Variabel
  10. Biaya Pemasaran Tetap

gedung perkantoran

B: Sistem Pencatatan Akuntansi

Rekening Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan untuk mencatat biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka.

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan pada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka adalah sebagai berikut:

[Debit] Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp xxx
[Kredit] Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan Rp xxx

Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat pertama kali dalam rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya.

Jurnal variabel costing untuk mencatat Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi adalah sebagai berikut:

[Debit] Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya  Rp xxx
[Kredit] Berbagai Rekening yang Dikredit  Rp xxx

 Pada akhir periode akuntansi, biaya overhead pabrik dianalisis perilakunya, misalnya dengan menggunakan metode regresi. Tujuannya adalah untuk memisahkan ke dalam biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel.

Baca juga bagaimana produksi cetak sablon.

Berdasarkan analisis tersebut:

Biaya overhead pabrik sesungguhnya kemudian dipindahkan dari rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya ke dalam rekening biaya overhead pabrik variabel sesungguhnya, dan biaya overhead pabrik tetap sesungguhnya.

Jurnal variabel costing untuk mencatat biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi adalah sebagai berikut:

[Debit] Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya  Rp xxx
[Debit] Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya  Rp xxx
[Kredit] Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya  Rp xxx

 Pencatatan biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum dianalisis perilakunya untuk dipisahkan ke dalam biaya yang berperilaku tetap dan biaya yang berperilaku variabel.

Berdasarkan analisis tersebut, biaya pemasaran kemudian dipindahkan dari rekening Biaya Pemasaran ke dalam rekening Biaya Pemasaran Variabel dan Biaya Pemasaran Tetap. Begitu juga dengan biaya administrasi dan umum.

Alur Pencatatan Biaya Overhead Pabrik

Jurnal untuk mencatat biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum menurut perilakunya adalah sebagai berikut:

Biaya Pemasaran Variabel ….  Rp xxx [Debit]
Biaya Pemasaran Tetap ….  Rp xxx [Debit]
Beban Administrasi & Umum Variabel …. Rp xxx [Debit]
Beban Administrasi & Umum Tetap …. Rp xxx [Debit]

Biaya Pemasaran …… Rp xxx [Kredit]
Beban Administrasi & Umum ….. Rp xxx [Kredit]

Berikut ini gambar yang melukiskan pencatatan biaya overhead pabrik yang dibebankan dan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam metode variabel costing.

Jurnal Variable Costing
Pencatatan biaya overhead pabrik dalam metode variabel costing.

Berikut ini diberikan contoh pengumpulan dan penyajian biaya dalam perusahaan yang menggunakan metode variabel costing, dan yang menggunakan metode harga pokok pesanan (HPP) dalam pengumpulan biaya produksinya.

Apa itu metode variabel costing?

Metode varibel costing adalah metode perhitungan biaya pembuatan suatu barang hanya membebankan biaya variabel.

Metode costing apa saja?

Ada 4 metode costing:

  1. Full costing
  2. Variabel costing
  3. Activity based costing (ABC)
  4. Job order costing

Apa manfaat utama dari metode variabel costing?

Manfaat utama dari metode variabel costing adalah terkait dengan margin keuntungan yang ingin diperoleh dari pembuatan suatu produk.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.