Visi misi adalah life goal yang ingin dicapai melalui cara tertentu. Visi misi pribadi adalah tujuan pribadi yang ingin diwujudkan dengan cara tertentu untuk mewujudkannya. Sedangkan pengertian visi adalah gambar besar yang diinginkan, sedangkan misi adalah cara-cara untuk mewujudkannya. So, ada visi misi pribadi, visi misi perusahaan, visi misi organisasi, tak terkecuali visi misi karang taruna dan visi misi OSIS.
Apa visi misi pribadi Anda dalam bekerja untuk keluarga, untuk perusahaan, untuk organisasi, untuk negara, dan untuk hidup? Yuk di-diskusikan bareng-bareng melalui ulasan sederhana berikut ini…
01: Visi Misi Pribadi, Perusahaan, dan Organisasi
Mengutip apa yang pernah disampaikan oleh Mark Zuckerberg, Pendiri Facebook:
My goal was never to just create a company. A lot people misinterpret that, as if I don’t care about revenue or profit or any of those things. But what not being just that – building something that actually makes a really big change in the world.
“Tujuan saya bukan hanya menciptakan perusahaan. Banyak orang salah mengartikan itu, seolah-olah saya tidak peduli dengan pendapatan atau laba atau hal-hal itu. Tapi apa yang tidak hanya itu – membangun sesuatu yang benar-benar membuat perubahan besar di dunia.”
Itulah visi sang pendiri Facebook.
Apa visi misi pribadi, visi misi perusahaan, visi misi sekolah, visi misi organisasi, dan visi misi hidup Anda?
Semua orang ingin sukses. Sukses dalam dalam bekerja, sukses di sekolah, sukses sebagai mahasiswa, sukses dalam pernikahan, sukses jadi ketua OSIS, sukses mengelola perusahaan dan seterusnya.
Lalu berapa banyak yang mau dan sungguh-sungguh untuk mewujudkan visi atau keinginan itu? Berapa banyak yang mau dengan sungguh-sungguh berupaya mencari cara untuk mewujudkan visi itu?
02: Visi Misi Hidup
A: Apa Visi Misi Pribadi Anda?
Pandangan umum dan secara kasat mata, lambang dan atribut yang lazim disematkan pada orang yang sukses, antara lain memiliki pekerjaan yang hebat, jabatan terpandang dan kekayaan yang berlimpah. Semua daya upaya difokuskan untuk mengejar itu, baik bekerja pada orang lain atau berbisnis sendiri.
Pertanyaannya adalah “apa memang HANYA seperti itu yang kita inginkan? ” tentu tidak kan?”
Bila hanya fokus untuk mengejar atribut-atribut tersebut dengan sungguh-sungguh, kebanyakan orang akan bisa meraihnya, entah seseorang berpendidikan tinggi atau tidak sekolah.
Mereka yang lulus S1, dengan bekerja 6-10 tahun di perusahaan yang standar, tidak berpindah-pindah, tidak macam-macam maka atribut-atribut ‘sukses’ itu akan ada dalam genggamannya: rumah, mobil dan pekerjaan mapan. Kalau sudah bekerja selama itu namun belum juga memperoleh itu, ya pindah kerja saja! Dari pada tambah ‘nyungsep’.
Ingin tahu cara memperoleh pekerjaan yang bisa meningkatkan karir? Silahkan baca:Peluang Kerja: 4 Strategi Jitu Mendapatkan Pekerjaan Impian Yang Diinginkan
B: Contoh Visi Misi Pribadi Sukses Investasi
Kembali ke topik ya…
Lambang atribut sukses pun akan lebih mudah dan relatif cepat bisa Anda diraih bila selain bekerja dibarengi dengan aktivitas investasi yang tepat.
Dengan asumsi return 15% per tahun dan investasi Rp. 833.000,- per bulan maka menginjak usia 50 tahun, Anda sudah bisa mengantongi uang Rp 2,5 M.
Sederhana kan?
Tidak usah menggunakan teori dan perhitungan yang ‘ndekik-ndekik’ ala pakar….
Apa perhitungan dan asumsi sebesar itu wajar?
iyalah, ini tidak hanya sekedar teori.
Angka return investasi sebesar 15% itu wajar, malahan beberapa tahun yang lalu return bisa mencapai 18% per tahun.
Bagaimana menurut Anda?
03: Kisah Menggetarkan Visi Misi Pribadi Sukses Mendirikan Perusahaan
A: Contoh Visi Misi Pribadi Dalam Bekerja
Atau seperti contoh nyata berikut ini, seseorang yang lulusan sekolah dasar pun bisa sukses.
Saya mengenal seorang penjual sayur keliling di Kerawang, Jawa Barat. Ia bukan penduduk asli tapi perantauan.
Dia lulusan sekolah dasar, masih menurut penuturannya, ia nyaris tidak lulus karena bapaknya meninggal dunia dan nilainya tidak memenuhi syarat, ‘anak bodoh’ sebagian orang menganggapnya seperti itu.
Cap ‘anak bodoh’ adalah salah satu penyebab ia tidak mau meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Mungkin ia sudah ‘kapok’ dengan label ‘anak bodoh’ lagi 🙂
(Makanya perlu berhati-hati ketika memberi label pada anak)
Selepas lulus sekolah dasar ia bekerja serabutan.
Berbagai pekerjaan ia lakoni, dari membantu orang memanen padi di sawah hingga membantu orang jualan di pasar.
Merasa sekolahnya rendah ia bekerja keras untuk memperjuangkan hidupnya.
Harapan dan cita-cita untuk menafkahi ibu dan adik-adiknyalah yang membuatnya bertahan menghadapi kerasnya kehidupan.
Harapan adalah kehidupan
Selama masih ada harapan, seseorang akan terus hidup…
Seorang sahabat mengatakan: “Harapan dan daya juang adalah salah satu hal krusial yang harus ada dalam upaya merubah nasib”
Kembali ke cerita sebelumnya, setelah merasa bosan dan tidak ada perkembangan bekerja pada orang lain,.
Ia mencoba peruntungan baru dengan berjualan sayur keliling dengan sepeda onthel..
Detik pun berganti detik, menjadi jam.
Jam pun berganti menjadi hari,
Hari berganti menjadi minggu dan bulan,
Bulan pun terus berganti menjadi tahum,
Tahun pun bergulir menjadi abad.
15 tahun kemudian saya bertemu kembali dengannya, walaupun tidak sesukses konglomerat, ia bisa menafkahi ibu-nya dan membiayai sekolah adik-adiknya hingga mandiri, serta meng-investasikan sebagian pendapatannya dengan membeli sawah dan tambak udang.
Label ‘anak bodoh’ yang sempat ia sandang berganti dengan label baru ‘juragan sayur dan tambak’.
Tentu masih banyak kisah-kisah sejenis yang jumlahnya tak terhitung dan lebih WOW.
Pelajaran yang bisa diambil adalah orang-orang yang kehidupannya terus berkembang ternyata motifasi terkuatnya bukan sekedar uang.
Namun ada sesuatu atau nilai (value) diperjuangkan.
“Anda yang sedang merencanakan, membangun perusahaan atau yang sudah berbisnis, tak ada salahnya untuk merenungkan kembali apakah niat dan tujuan Anda adalah sesuatu yang layak untuk diperjuangkan atau hanya sekedar uang?”
B: Contoh Visi Misi Pribadi Sukses
Perhatikan contoh idealisme yang berakhir dengan kesuksesan berikut ini:
Tesla Motor. Sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2003 oleh sekelompok insinyur di Silicon Valey USA.
Mereka ingin membuktikan bahwa mobil listrik lebih baik daripada mobil BBM. Sampai tahun 2015 Tesla Motor masih mengalami kerugian sebesar Rp. 12 T. Kas untuk operasi Rp 7 T (minus), untuk investasi Rp 22 T, dari pendanaan Rp. 20 T.
Lalu apa yang membuat mereka masih terus bertahan?
Tak lain adalah Visi Misi dan prospek.
Oleh karena itu Anda yang akan atau sedang menekuni bisnis jangan hanya menggantungkan pada uang.
Laba, aset dan aktiva, omset dan nilai pasar adalah ukuran utama perusahaan.
Namun itu saja tidak cukup, memperjuangkan nilai dan visi misi pribadi Anda akan menjadikannya lebih bermakna dan menggugah semangat.
Kehidupan Anda akan bergairah karena bisnis yang akan dibangun atau sedang dijalani dalam rangka mewujudkan nilai dan visi hidup Anda.
C: Video Pembelajaran Kesuksesan dari Podcast Deddy Corbuzier
Dan untuk memperluas wawasan dan pemahaman serta melengkapi diskusi tentang visi misi hidup ini, saksikan video singkat Luna Maya yang mencari tahu kesuksesan Podcast Deddy Corbuzier.
Bagaimana menurut pandangan Anda?
04: Kesimpulan
Mendirikan perusahaan yang mampu bertahan lama sangat tergantung kepada value, visi misi pribadi, passion, inovasi dan kreativitas para pemiliknya.
Kepuasan para pebisnis sejati bukan hanya pada uang yang dimiliki. Pebisnis yang benar-benar memperjuangkan visi misi pribadi serta perilaku hidupnya selalu menghargai proses.
Tidak ada yang instan!
Tidak tergoda dengan keuntungan sesaat yang menyesatkan.
Belajar dari sejarah, perusahaan-perusahaan besar yang mampu bertahan lama hingga ratusan tahun, ternyata bukan hanya bicara uang, namun lahir dari visi misi pribadi hebat para founding father-nya. Mereka bicara mengenai nilai-nilai, keyakinan dan perilaku yang menuntun aktivitas sehari-hari.
Perusahaan yang luar biasa dimulai dari visi misi perusahaan yang juga luar biasa.
“Berbisnis bukan hanya sekedar mendirikan perusahaan.
Apalagi sekedar mencari uang. Facebook didedikasikan untuk sesuatu yang jauh lebih bermakna – membuat perubahan besar di dunia”
Begitu menurut penuturan Mark Zuckerberg yang sukses mendirikan perusahaan dengan brand ternama Facebook*.
Apa filosofi dan visi misi pribadi dalam mengelola perusahaan Anda?
***
Note :
Revenue Facebook tahun 2012 – 2015 :