Standar Operasional Prosedur – SOP Utang Usaha adalah standard operating procedure yang mengatur semua aktivitas terkait utang perusahaan. Prosedur standar ini perlu dibuat oleh perusahaan sebagai pedoman dan panduan untuk menjalankan kegiatan berkaitan dengan utang usaha perusahaan.
Apa tujuan dibuat SOP Utang Usaha perusahaan?
Tujuan SOP Utang Usaha adalah agar pengelolaan utang menjadi baik dan mendukung operasional perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Bagaimana cara membuat SOP Utang Usaha? Yuk langsung saja dimulai pembahasan beserta contoh standar operasional prosedur utang usaha berikut ini.
01. Penyajian Utang Usaha di Laporan Keuangan
A: Pengertian Utang Usaha
Sebelum pada pembahasan tentang SOP Utang Usaha, sebaiknya kita memahami utang usaha, dan penyajiannya di laporan keuangan.
Sebenarnya apa yang dimaksud utang usaha?
Utang usaha adalah salah satu komponen penting yang disajikan dalam Laporan Keuangan di Neraca dan Laporan Posisi Keuangan Perusahaan. Tepatnya di bagian Passiva.
Semua utang jangka panjang dan jangka pendek perusahaan disajikan pada laporan tersebut.
Detil dari utang usaha tersebut dijelaskan pada catatan atas laporan keuangan (CALK).
Perhatikan contoh Laporan Keuangan Perusahaan Tbk berikut ini:
Neraca/Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Dagang:
B: Contoh Utang Usaha Perusahaan
Untuk memudahkan dalam menjelaskan tentang utang usaha perusahaan, saya menampilkan contoh laporan keuangan dari PT Indoritel Makmur Internasional Tbk per 31 Desember 2016.
Dari Neraca yang disajikan di atas, kita bisa melihat dan membaca bahwa LIABILITAS (kewajiban/utang) adalah elemen penting yang dilaporkan, baik utang jangka pendek dan jangka panjang.
Pada laporan tersebut, disajikan ringkasan dari masing-masing jenis utang, antara lain: utang usaha pihak ketiga, utang lain-lain, utang pajak, utang pembiayaan, dan imbalan kerja.
Sehingga kita dapat melihat total utang usaha dengan perhitungan sebagai berikut:
- utang jangka pendek + utang jangka panjang
- Rp 17.536.357.951 + Rp 88.152.137.853
- Rp 105. 688.495.804
Dari contoh Laporan Posisi Keuangan (neraca) perusahaan tbk di atas, kita memahami bahwa utang usaha merupakan satu elemen penting dalam perusahaan.
Utang usaha HARUS dikelola dengan baik, teliti, dan terpercaya. Tujuan utama adalah agar keberadaan utang usaha itu menjadi pendorong pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
Sudah sering kita mendengar sebuah perusahaan di-vonis pailit karena tidak bisa memenuhi kewajiban atau utang-utangnya.
Sekarang kita tengok Catatan Atas Laporan Keuangan perusahaan dagang Tbk berikut ini:
Di Catatan Atas Laporan Keuangan perihal utang usaha juga dijelaskan dengan rinci seperti pada contoh Catatan Atas Laporan Keuangan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk di atas.
Jadi, jangan sekali-kali meremehkan utang usaha, jika ingin bisnis Anda semakin cetar membahana!
02. Fakta Penyebab Perusahaan Bangkrut
Perhatikan data infografis di atas:
Dari data pengadilan niaga Jakarta Pusat, mengenai jumlah perusahaan pailit tahun 2012 – 2017, kita melihat bahwa setiap tahun selalu ada perusahaan yang pailit.
Jumlahnya bervariasi, naik turun.
Ambil contoh jumlah perusahaan pailit tahun 2012 sebanyak 77, sedangkan pada tahun 2014 turun menjadi 51, namun naik lagi hingga 73 perusahaan di tahun 2017.
Begitu pentingnya masalah utang usaha ini, maka perusahaan perlu membuat standar operasional prosedur sebagai pedoman transaksi utang usaha.
Dan inilah yang akan kita bahas mengenai contoh SOP utang usaha, cara membuat dan contoh lengkapnya
Metode lain pengelolaan utang adalah dengan Taksiran Hutang/Utang.
Sekarang mari ikuti pembahasan tentang SOP utang usaha step-by-step…
03. Cara Membuat SOP Utang Usaha
Standar Operasional Prosedur utang usaha adalah dokumen yang berisi prosedur kerja untuk mengatur semua aktivitas berkenaan dengan utang usaha.
Dan berikut ini langkah-langkah membuat SOP Utang Usaha:
A. Menyusun Komponen SOP Utang Usaha
Ada 6 elemen penting SOP Permohonan/permintaan Pembayaran Utang Usaha dari Cabang Perusahaan ke Kantor Pusat yaitu:
01. Ruang Lingkup
Prosedur ini dimulai sejak adanya faktur pembelian dari pemasok yang akan jatuh tempo dan berakhir setelah cabang membukukan pelunasan utang yang dibayar oleh pusat.
02. Pengendalian Internal
- Utang yang dibayar adalah atas faktur pembelian yang telah jatuh dan diyakini kebenarannya berdasarkan dokumen pendukung yang lengkap.
- Faktur tagihan yang akan dibayar, harus sudah dibukukan sebagai utang cabang
- Cabang membukukan pembayara utang usaha berdasarkan bukti keluar bank (BKB) dan lampirannya dari Departemen Akuntansi dan Keuangan.
03. Sistem Otorisasi
Permohonan pembayaran utang usaha ditandatangani oleh Kepala Cabang.
04. Organisasi/Bagian/Departemen Terkait
- Departemen Akuntansi dan Keuangan
- Cabang
05. Dokumen-dokumen yang digunakan
- Surat permohonan pembayara utang usaha
- Buku keluar bank (BKB) – Kantor Pusat Perusahaan
06. Prosedur Kegiatan
- Cabang mengirim surat permohonan pembayaran utang ke Departemen Akuntansi Keuangan, dengan dicantumkan data lengkap berikut ini :
- Faktur tagihan yang akan dibayar
- Alamat dan tujuan pembayaran
- Faktur pajak yang terkait
- Atas dasar permohonan dari cabang, bagian/departemen akuntansi keuangan melakukan konfirmasi balik kepada cabang terkait dengan permohonan tersebut.
- Departemen/bagian Akuntansi dan Keuangan menerbitkan bukti keluar bank (BKB) sesuai prosedur pengeluaran bank.
- Bagian atau departemen Akuntansi dan Keuangan melakukan pembayaran utang kepada pemasok.
- Departemen/bagian Akuntansi dan Keuangan mengirimkan BKB lembar copy ke cabang.
- Atas dasar BKB dari Departemen/bagian Akuntansi dan Keuangan, cabang membukukan pelunasan utang.
04. Contoh SOP Utang Usaha
Dari ke-enam elemen utama tersebut, bila di sajikan dalam format SOP adalah seperti berikut ini:
Format SOP Permohonan Pembayaran Utang Usaha saya buat menjadi 3 halaman, dan begini penampakan tiap halamannya.
Halaman 01:
Halaman 02:
Perhatikan tampilan halaman #2 di atas. Halaman 2 ini memuat prosedur kegiatan/aktivitas/kerja sejak dari awal hingga akhir.
Aktivitas awal dimulai dari surat permohonan pembayaran utang usaha dari cabang perusahaan, dalam hal ini diajukan oleh bagian akuntansi.
Permohonan ini dilengkapi dengan data-data pendukung, antara lain: faktur/invoice tagihan, faktur pajak dan data-data pemasok.
Halaman 03:
Di halaman #3 ini, merupakan penjelasan prosedur kegiatan dalam bentuk diagram alir (flowchart).
Di mulai dari permohonan pembayaran utang usaha dari kantor cabang hingga membukukan pelunasan utang/hutang tersebut serta mendokumentasikan bukti-bukti pembayaran, misalnya bilyet giro.
Bila Anda ingin mengetahui contoh-contoh standard operating procedure marketing produk, silahkan klik saja link berikut: Contoh SOP Logistik
05. Kesimpulan
Demikian pembahasan tentang contoh SOP utang usaha mulai dari pelaporan utang usaha di laporan keuangan hingga langkah-langkah membuat SOP Utang Usaha beserta contoh SOP-nya.
Bila Anda ingin mengetahui contoh SOP lainya dengan perangkat pendukung pelaksanaannya, langsung saja ke: SOP.
Semoga bermanfaat dan menjadi referensi saat anda ingin membuat Standar Operasional Perusahaan yang lain.
Terima kasih.*****