Akuntansi Sektor Publik: Pengertian, Fungsi, Fenomena, Isu Terkini dengan Contohnya

Akuntansi sektor publik adalah ilmu akuntansi yang diaplikasikan pada sektor publik, yaitu suatu entitas yang kegiatannya berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan serta hak publik, contoh lembaga pemerintah, organisasi keagamaan, organisasi sosial, yayasan, institusi pendidikan dan organisasi kesehatan.

Mari baca sampai kelar artikel yang mengurai Akuntansi Sektor Publik, fungsi, fenomena, dan isu terkini dalam pembahasan berikut ini…

 

01: Pengertian Akuntansi Sektor Publik

A: Pengertian Akuntansi Sektor Publik Menurut Para Ahli

Buku akuntansi sektor publik karya Mardiasmo adalah salah satu referensi bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi akuntansi sektor publik. Ada juga karya Wiratna Sujarweni, Indra Bastian dan Deddi Nordiawan. Selengkapnya mari baca ulasannya berikut ini…

1: Prof. Dr. Mardiasmo, Ak., MBA

Beliau adalah staf pengajar Department of Accounting, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada.

Prof. Dr. Mardiasmo, Ak., MBA mendefinisikan bahwa akuntansi sektor publik adalah informasi baik dari pemerintah sebagai manajemen atau alat informasi bagi publik.

2: Deddi Nordiawan, S.E., M.M

Beliau merupakan dosen di Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Indonesia.

Menurut Dedi Nordiawan (2008) pengertian akuntansi sektor publik adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, penganalisisan dan pelaporan transaksi keuangan dari suatu organisasi publik yang menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan.

3: Prof. Indra Bastian, Ph.D., M.B.A., CA., CMA

Menurut beliau pengertian akuntansi sektor publik (ASP) adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada lembaga tinggi negara beserta departemen di bawahnya untuk penerapan pengelolaan berbagai dana dari masyarakat.

4: Abdul Halim

Beliau berpendapat bahwa akuntansi sektor publik adalah kegiatan jasa dalam rangka menyediakan informasi kuantitatif yang bersifat keuangan berdasarkan entitas pemerintah yang berguna sebagai pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

 

B: Konsep Akuntansi Sektor Publik

Konsep yang mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik (ASP) meliputi:

  1. perencanaan,
  2. penganggaran,
  3. realisasi anggaran,
  4. pengadaan barang dan jasa,
  5. pelaporan,
  6. audit,
  7. pertanggungjawaban organisasi sector public.

Contoh lembaga dan institusi sektor publik antara lain pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga peribadatan.

 

C: Tujuan ASP

Secara umum tujuan aplikasi akuntansi untuk mengelola aktivitas entitas publik adalah untuk mensejahterakan rakyat secara bertahap baik dalam kebutuhan dasar dan kebutuhan lainnya baik jasmani maupun ruhani.

Dan lebih khusus lagi, tujuan penerapan akuntansi sektor publik adalah untuk memberikan informasi dan laporan pengelolaan keuangan. Selanjutnya laporan ini akan digunakan untuk pengendalian manajemen sebagai pertanggungjawaban. Bila dirinci, paling tidak ada 3 tujuan akuntansi sektor publik, yaitu:

1: Control Management System

Sistem pengaturan dan pengendalian diperlukan untuk mengelola organisasi secara tepat, efisien, dan ekonomis dalam menjalankan kegiatan sehari-hari ataupun menggunakan sumber daya yang diperoleh dari pemberian atau dianggarkan untuk suatu instansi.

2: Akuntabilitas

Akuntabilitas pada akuntansi sektor publik hampir sama dengan manajemen pengendalian. Manajemen pengendalian menyediakan informasi untuk manajer dari lembaga, institusi atau organisasi sektor publik dalam menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber daya atau bagian yang termasuk di bawah kewenangannya.

3: Laporan Kegiatan

Untuk melaporkan aktivitas kepada masyarakat atas aktivitas lembaga pemerintah dan pertanggungjawaban atas anggaran publik yang telah dikelolanya.

 

D: Fungsi Akuntansi Sektor Publik

Mengapa perlu memahami akuntansi sektor publik? Jika dilihat dari pihak-pihak yang berkepentingan, maka alasan perlunya ASP adalah sebagai berikut:

1: Entitas Sektor Publik

  • Untuk menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan
  • Keharusan melakukan sistem akuntabilitas dan transparasi

2: Sebagai Warga Negara

  • Kewajiban sebagai WN untuk memahami APBN dan realisasinya.
  • Untuk memahami penggunaan belanja negara.
  • Untuk mengetahui sumber penerimaan negara.
  • Memahami sumber pendanaan organisasi sektor publik, seperti yayasan dan ormas.

3: Kantor Akuntan Publik

  • Memahami mekanisme dan sistem keuangan negara
  • Melayani jasa konsultasi dan pendampingan kepada instansi pemerintah terkait dengan penyusunan sistem akuntansi, kebijakan akuntansi dan manajemen.
  • Melaksanakan pekerjaan audit laporan keuangan dan audit operasional.
  • Klien lembaga dan organisasi sektor publik, seperti yayasan dan organisasi kemasyarakatan.

 

E: Objek Akuntansi Sektor Publik

Sebagai sebuah siklus, akuntansi sektor publik terangkai dari proses perencanaan, penganggaran, pengadaan barang dan jasa, realisasi anggaran, pelaporan, audit serta pertanggungjawaban. Dengan demikian, pembahasan tentang kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini akan meliputi:

  1. Perencanaan publik
  2. Penganggaran publik
  3. Realisasi anggaran publik
  4. Pengadaan barang dan jasa publik
  5. Pelaporan sektor publik
  6. Audit sektor publik
  7. Pertanggungjawaban publik

 

F: Perkembangan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia

Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia sangat dinamis dan baik, salah satu indikasinya ditandai dengan adanya perundangan yang mengatur aplikasi akuntansi sektor publik khususnya pemerintahan, yakni standar akuntansi pemerintah (SAP).

Fokus pengembangan akuntansi sektor publik meliputi bidang konsentrasi: akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, pemeriksaan akuntansi (auditing).

 

02: Organisasi Sektor Publik

standar akuntansi sektor publik

A: Pengertian entitas sektor publik

Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berhubungan dengan kepentingan publik dan penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara Yang diatur dengan hukum.

Entitas sektor publik dapat dikategorikan menjadi dua yaitu:

  1. Pemerintahan
  2. Non pemerintahan atau organisasi nirlaba, contohnya organisasi kemasyarakatan, yayasan atau organisasi non pemerintah lainnya termasuk organisasi internasional.

Keunikan dari entitas sektor publik terletak pada tujuan dan kepemilikan. Untuk aktivitas organisasinya, mungkin ada beberapa yang sama antara organisasi publik dan privat misalnya rumah sakit.

IPSAS = International Publik Sector Accounting Standard adalah standar internasional yang mengatur standar akuntansi untuk sektor publik termasuk pemerintahan.

 

B: Ciri-ciri organisasi sektor publik

Paling tidak ada 7 ciri-ciri public sector organization, yaitu:

  1. Non profit oriented alias tidak mencari keuntungan finansial
  2. Kepemilikan secara kolektif oleh publik
  3. Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham
  4. Semua keputusan yang berhubungan dengan kebijakan dan kegiatan sehari-hari berpedoman pada konsensus, sedangkan organisasi pemerintah melalui badan legislatif.
  5. Tujuan utama adalah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, baik kebutuhan dasar dan kebutuhan jasmani maupun ruhani lainnya.
  6. Jenis kegiatan operasi antara lain pelayanan publik seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, penegakan hukum, transportasi publik dan penyediaan pangan.
  7. Semua biaya operasional diperoleh dari dana masyarakat yang melalui pajak dan retribusi, laba perusahaan negara, utang pemerintah serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.

 

C: Jenis Public Sector Organization

Ada 4 tipe lembaga public sector, yaitu:

1: Pure-Profit Organization

Secara umum, pure-profit organization didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba sebanyak-banyaknya dengan cara menyediakan atau menjual barang serta jasa yang bisa dinikmati oleh para pemilik.

Bagaimana sumber pendanaannya?

Sumber pendanaan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari organisasi ini berasal dari para investor swasta dan kreditur, contoh toko swalayan.

2: Quasi-Profit Organization.

Apa itu quasi –profit organization?

Pengertian organisasi ini adalah lembaga atau entitas yang bertujuan untuk menyediakan atau menjual barang atau atau jasa dengan maksud utama untuk mendapatkan keuntungan dan mencapai sasaran lainnya sebagaimana yang diinginkan oleh para pemilik.

3: Quasi-Nonprofit organization.

Jenis entitas ini organisasi yang menyediakan atau menjual barang atau jasa dengan tujuan melayani masyarakat dengan mendapatkan keuntungan (surplus).

Dari mana sumber pendanaan organisasi ini? Dana yang digunakan untuk menopang semua kegiatan organisasi diperoleh dari investor, baik pemerintah, swasta maupun kreditor, misalnya rumah sakit dan lembaga pendidikan.

4: Pure-nonprofit organization.

Lembaga ini didirikan dengan maksud pokok untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan barang serta jasa.

Dari mana sumber dana operasional aktivitas institusi ini? sumber pendanaan kegiatan organisasi ini berasal dari pajak, retribusi, utang, obligasi, laba BUMN/BUMD, hibah dan sumbangan, contoh panti asuhan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan organisasi pemerintahan.

 

03: Persamaan dan Perbedaan Public Sector dan Bisnis

A: Persamaan akuntansi sektor publik dan swasta

Sektor publik dan sektor swasta memiliki persoalan yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya (scarcity of resources), oleh karena itu, baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk menggunakan dan mengelola sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien, dan efektif.

Dan secara terinci persamaan lembaga sektor publik dan swasta adalah sebagai berikut:

  1. Keduanya merupakan bagian tidak terpisahkan dari suatu sistem perekonomian nasional.
  2. Kedua jenis organisasi, sama-sama menghadapi sumberdaya yang terbatas untuk mencapai tujuannya
  3. Memiliki pola manajemen keuangan sama
  4. Beberapa mempunyai output produk yang sama

 

B: Perbedaan Organisasi Sektor Publik dan Sektor Swasta

Perbedaan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan membuat perbandingan pada sisi tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pola pertanggungjawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran dan stakeholder, serta sistem akuntansi yang digunakan. Untuk lebih jelasnya, mari dirinci seperti berikut ini:

Public Sector Organization:

1: Kepemilikan; Eksternal

2: Sudut Pandang; Dari Kepentingan Masyarakat

3: Sumber Legitimasi; Warga Negara/ Masyarakat pada Umumnya

4: Orientasi; Pelayanan Masyarakat

5: Pengaruh Lingkungan; Nilai-nilai dan Sistem Politik

6: Teori-teori; Bersifat Lokal

7: Pelayanan yang Diberikan; Diatur Oleh Pemerintah

 

Business Organization:

1: Kepemilikan; Internal dan/ Eksternal

2: Sudut Pandang; Dari kepentingan Privat

3: Sumber Legitimasi; Pemilik Modal/ Pemegang Saham

4: Orientasi; Keuntungan

5: Pengaruh Lingkungan; Terutama dari Konsumen

6: Teori-teori; Bersifat Universal

7: Pelayanan yang Diberikan; Diatur oleh Mekanisme Pasar

Dan jika diringkas dalam satu tabel, perbedaan antara public sector dan business sector bisa disajikan sebagai berikut:

akuntansi sektor publik dan swasta
Perbedaan akuntansi sektor publik dan swasta.

 

C: Perbedaan Sektor Publik dan Privat

Bagaimana perbedaan antara public sektor dengan private sector? Perhatikan perinciannya berikut ini:

Entitas Sektor Publik

1: Tujuan Organisasi adalah nonprofit motive

2: Sumber Pendanaan berasal dari Pajak, Retribusi, utang, obligasi, Laba Badan Usaha, dlsb

3: Pertanggungjawaban disampaikan kepada masyarakat dan parlemen

4: Struktur Organisasi bersifat birokratis, kaku, hierarkhis

5: Anggaran; Terbuka untuk publik

 

Privat

1: Tujuan Organisasi; Profit Motive

2: Sumber Pendanaan; Modal sendiri, utang bank, obligasi, saham, dlsb

3: Pertanggungjawaban ; Ke Pemegang Saham dan kreditur

4: Struktur Organisasi ; Fleksibel: datar, piramid, fungsional

5: Anggaran ; Tertutup untuk publik

Dan bila dirangkum dalam satu tabel akan tampak seperti berikut ini:

akuntansi pada organisasi sektor publik
Perbedaan sektor publik dan swasta

 

04: Laporan Keuangan Sektor Publik

A: Latar Belakang Public Sektor Financial Statements

Perlu dipahami bahwa laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban yang dibuat pihak yang diberi kepercayaan oleh pemilik. Dan masyarakat sebagai salah satu pemilik memerlukan informasi tentang suatu entitas atau organisasi publik berkaitan dengan pengelolaan dan pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi.

Organisasi sektor publik mempunyai tujuan berbeda jika dibandingkan dengan organsisasi privat sehingga diperlukan sistem pelaporan yang berbeda.

Untuk membuat public sector financial statements diperlukan standar tertentu, sehingga terjadi kesepakatan antara penyusun, pemakai, pemeriksa mengenai format serta materi informasi yang disajikan.

Tujuan dari organisasi sektor publik, nilai akuntabilitas, ukuran, dan besarnya sumber daya yang dikelola akan sangat memberi pengaruh terhadap informasi apa yang disajikan dan standar apa yang akan diterapkan untuk menyusun informasi tersebut.

 

B: Pengertian Public Sektor Financial Statements

Menurut para ahli apa yang dimaksud laporan keuangan organisasi sektor publik?

Laporan keuangan sektor publik adalah representasi terstruktur posisi keuangan akibat transaksi keuangan yang dilakukan oleh public sector organization.

Laporan keuangan organisasi sektor publik adalah elemen penting untuk mewujudkan akuntabilitas sektor publik.

Tuntutan dan keharusan yang semakin besar terhadap pelaksanaan akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi pihak manajemen sektor publik untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat, salah satunya adalah laporan keuangan.

 

C: Tujuan Laporan Keuangan Sektor Publik

Tujuan umum

Apa tujuan laporan keuangan entitas sektor publik?

Secara umum ada beberapa tujuan, antara lain:

  1. Sebagai bentuk kepatuhan dan pengelolaan (complience and stewardship)
  2. Upaya menciptakan akuntabilitas dan pelaporan restrospektif (accountability and restrospective reporting).
  3. Proses perencanaan dan informasi otorisasi (planning and authorization information).
  4. Menjaga kelangsungan organisasi (viability).
  5. Menjalin hubungan masyarakat (public relation).
  6. Untuk sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures)

Tujuan laporan keuangan organisasi pemerintah

Bagi organisasi pemerintah, tujuan umum akuntansi dan laporan keuangan adalah:

  1. Memberikan informasi yang akan dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bukti pertanggung jawaban (accountability) dan pengelolaan (stewardship) sumber daya yang telah dipercayakan.
  2. Untuk memberikan informasi yang akan dipakai untuk mengevaluasi performance dari pihak manajerial dan organisasional.
  3. Menyampaikan informasi keuangan untuk merencanakan dan memprediksi cash flow, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya finansial jangka pendek unit pemerintah.
  4. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan membuat estimasi serta prakiraan kondisi ekonomi suatu unit pemerintah dan perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya.
  5. Menyajikan informasi keuangan untuk memantau kinerja, nilai kesesuaiannya dengan peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan.

 

D: Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik

Pemakai laporan keuangan terdapat beberapa pengklasifikasian. Berikut ini diidentifikasikan terdapat 10 (sepuluh) kelompok pemakai laporan keuangan.

  1. Pembayar pajak (taxpayers).
  2. Pemberi dana bantuan (grantors).
  3. Pengguna jasa (fee-paying service recipients).
  4. Karyawan/pegawai.
  5. Pemasok (vendor).
  6. Dewan legislatif.
  7. Pemilih (voters).
  8. Badan pengawas.

 

05: Jenis Laporan Keuangan Public Sector

A: Jenis Laporan Keuangan Berdasarkan Tujuannya

Ada 5 jenis public sector financial statements yang perlu disusun, yaitu:

1: Laporan Kinerja Keuangan/ Surplus – Defisit

Pada laporan ini mirip dengan laporan rugi-laba pada entitas bisnis. Laporan surplus–defisit menggambarkan kinerja keuangan public sector organization.

Ada dua komponen utama dalam laporan keuangan ini, yaitu; penerimaan dan pengeluaran. Bila total pendapatan atau penerimaan nilainya lebih besar daripada jumlah keseluruhan pengeluaran biaya atau belanja, maka dinamakan dengan surplus dan sebaliknya disebut defisit.

Laporan kinerja keuangan disebut juga dengan laporan pendapatan dan biaya, laporan surplus rugi, dan laporan operasi.

Dengan melakukan analisis laporan ini kita bisa memantau, mengevaluasi dan mengambil keputusan strategi terkait dengan perjalanan organisasi ke depan.

 

2: Laporan Realisasi Anggaran

Pengertian Laporan Realisasi Anggaran (LRA) adalah jenis laporan keuangan public sector organization yang menyajikan informasi tentang:

  • realisasi pendapatan,
  • belanja,
  • transfer,
  • surplus/defisit,
  • pembiayaan, dan
  • sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.

 

3: Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan ini menyajikan informasi yang berkaitan dengan kejadian yang menyebabkan perubahan ekuitas selama satu periode tertentu.

Laporan ini diawali dari ekuitas awal periode kemudian melaporkan kejadian-kejadian yang menyebabkan kenaikan atau penurunan ekuitas pemilik.

 

4: Laporan Posisi Keuangan atau Neraca (Balance Sheet)

Laporan yang memberikan gambaran entitas sektor publik secara utuh pada suatu waktu tertentu, dimana didalamnya tergambar elemen-elemen yang menyusun entitas sektor publik tersebut sehingga laporan posisi keuangan/neraca sering disebut dengan potret posisi keuangan suatu entitas sektor publik.

Ada tiga komponen pokok laporan posisi keuangan, yaitu:

  1. Aset, contohnya kas dan fixed asset
  2. Kewajiban, adalah sumber daya yang diperoleh dari pihak lain dan akan diselesaikan saat jatuh tempo.
  3. Selisi lebih atau kurang penerimaan dan pengeluaran

 

5: Laporan Arus Kas (Statements of Cash Flows)

Laporan yang menggambarkan perubahan posisi kas dalam satu periode akuntansi. Perubahan kas ini bisa terjadi karena adanya penerimaan dan pengeluaran.

Ada tiga komponen laporan arus kas, yaitu:

  1. Cash flow dari aktivitas operasi (operating), seperti pengeluaran kas untuk operasional.
  2. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas investasi (investing), seperti penjualan aset tetap.
  3. Cash flow dari aktivitas pendanaan (financing)

Untuk membuat Laporan Cash Flow ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method).

 

06: Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dan Swasta

Apa saja perbedaan antara laporan keuangan organisasi sektor publik dan swasta? Perhatian perinciannya berikut ini:

 Laporan Keuangan Sektor Publik

  • Berfokus pada bidang finansial dan politik
  • Kinerja diukur secara keuangan dan non- finansial
  • Pertanggungjawaban kepada parlemen dan masyarakat luas
  • Berfokus pada sisi organisasi
  • Berpandangan ke masa yang akan datang secara detail
  • Pengaturan dan standar pelaporan dibuat serta ditetapkan oleh departemen keuangan
  • Laporan diperiksa oleh treasury
  • Menganut prinsip cash accounting

 

Laporan Keuangan Swasta

  • Fokus sektor keuangan
  • Sebagian besar performance diukur secara finansial
  • Pertanggungjawaban disampaikan kepada para pemegang saham dan kreditur
  • Berfokus pada organisasi secara keseluruhan
  • Memiliki keterbatasan dalam memandang masa depan secara detail
  • Aturan pelaporan, komponen, dan formatnya ditetapkan oleh undang-undang, standar akuntansi, pasar modal dan praktik akuntansi secara umum.
  • Audit laporan keuangan dilakukan oleh auditor independen
  • Menganut prinsip accrual accounting

 

07: Kesimpulan

Mengapa akuntansi sektor publik sangat dibutuhkan? Karena pengelolaan keuangan public sector organization perlu dilakukan secara transparan dan akuntabel. Dan laporan keuangan yang merupakan hasil akhir dari penerapan akuntansi di organisasi sektor publik merupakan media pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan yang telah dipercayakan kepada entitas tersebut.

Inilah yang bisa kami bagikan, semoga bermanfaat dan terima kasih.

Note:
Bila menukil/mengutip artikel ini mohon disebutkan LINK sumbernya. Thanks

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.