Bisnis startup beberapa waktu lalu sempat nge-trend. Di kampus-kampus, di komunitas anak muda, bahkan sampai di pelosok desa mengenal bisnis startup mempengaruhi jiwa-jiwa mudanya 🙂
Masih menarikah bisnis rintisan?
Internet memang membuka berbagai peluang menarik dan dimanfaatkan secara optimal. Salah satunya dengan membuka bisnis startup. Namun perlu diperhatikan beberapa hal ketika kita memulai bisnis ini, belum menjadi unicorn sudah gulung tikar, apalagi jadi dragon.
Apa saja yang perlu diperhatikan sehingga bisnis yang dibangun itu tidak mudah terkena badai apapun, lalu tersapu hilang tanpa bekas, tinggal cerita tanpa ait mata 🙂 Mari dibahas bareng-bareng sambil menikmati secangkir kopi di pojokan Panji Futsal berikut ini….
Tips Sederhana Membangun Bisnis Startup
Pertumbuhan dunia maya yang sangat cepat menjadi pemicu utama dan membuka banyak peluang baru di dunia, baik bagi dunia bisnis maupun pekerjaan. Jenis bisnis baru dan pekerjaan baru yang sebelumnya belum pernah ada, saat ini semakin banyak yang menekuni. Contohnya, sosial media strategis, admin sosial media, admin bisnis online.
Demikian juga dengan dunia bisnis, banyak bermunculan bidang bisnis yang sebelumnya belum pernah ada. Misalnya, e-Commerce
Upaya membangun bisnis startup sebagian besar tergantung pada penggunaan akal sehat, kemudian diikuti dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menerapkan teori dalam praktek.
Sebelum kita memulai bisnis startup sebaiknya perhatikan 5 hal berikut ini agar bisnis yang akan kita bangun bisa bertumbuh dan eksis dalam jangka panjang, tidak menjadi bisnis startup rugi dan akhirnya gagal eksis.
Apa saja itu? Berikut ini lima hal itu….
#1. Sejak Awal Fokus pada Kualitas
Mulailah dengan yang terbaik atau dengan yang kita pikir akan menjadi yang terbaik. Hal ini akan memberikan permulaan yang menguntungkan.
Sesekali coba kita membayangkan bagaimana sebuah perusahaan yang dibangun dan dijalankan tanpa mempunyai komitmen dengan mutu.
Ada banyak contoh bagaimana perusahaan besar yang fokus pada core competence-nya akan bisa bertahan dalam kondisi apapun dan dalam waktu yang lama, misalnya Sepatu Bata, sebuah merk sepatu yang masuk ke Indonesia sebelum negeri ini merdeka, yaitu tahun 1939. Dan sampai saat ini, kita masih bisa menemuinya diberbagai outlet penjualan.
Waktu terus berganti, kondisi pun terus berganti, ada konsdisi damai dan perang. Mereka yang fokus pada core competence-nya akan bisa bertahan dan terus bertumbuh, sebagaimana Sepatu Bata yang hingga detik ini kita bisa melihat atau bahkan menggunakannya.
#2. Ketahui Waktu Keberuntungan Kita
Kita yakin bahwa kita sendiri ikut menentukan nasib baik itu perlu diperjuangkan, namun seringkali ada kejadian-kejadian yang luar biasa yang ‘seolah-olah’ berpihak pada kita atau seseorang, sehingga seringkali kita menemui seseorang yang mengatakan “dia bawa’annya untung melulu, kemana-mana jadi uang”.
Atau seringkali kita sendiri mengalami sebuah peristiwa yang seolah-olah berpihak pada kita. Amati hal seperti itu dan gunakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan kita.
Ketahui kapan saat yang tepat untuk memulai usaha, mengoptimalkan penjualan dan kapan saat melakukan penambahan modal kerja.
#3. Tumbuh Dengan Alami
Ada orang yang mengutamakan usahanya menjadi lebih baik dulu sebelum menjadi besar, sementara ada pengusaha yang ingin usahanya secepat kilat menjulang tinggi di angkasa.
Pada era milenial saat ini, kebanyakan bisnis startup lebih suka tumbuh dengan cepat dibandingkan mendapatkan keuntungan dengan cepat. Coba amati bisnis startup yang ada sekarang, apakah saat ini mereka sudah memperoleh LABA yang signifikan? Atau masih bergantung pada guyuran dana dari para investor? Waktu yang akan men-capture-nya
Perusahaan-perusahaan startup agak menekan tingkat pertumbuhannya, menyediakan waktu secukupnya untuk menganalisis keberhasilannya dan mulai tahun 2020 ini, mereka memulai upaya-upaya itu.
Mereka mulai tidak membakar uang ‘jor-joran‘ atau ‘gila-gila’an‘ Mereka fokus pada sustainable bisnis starup ke depan dan memberi kesempatan manajemennya untuk memperdalam pengetahuan. Mereka akan memperoleh kedua hal itu, tingkat pertumbuhan dan keuntungan yang sehat.
Memang benar bahwa perusahaan harus tumbuh, akan tetapi pertumbuhan itu terjadi secara alami dan menjadi besar pada waktunya. Perhatikan dan amati perkembangan Gojek yang makin hari makin baik dan untuk membantu pertumbuhan bisnis startup yang baru dimulai, Anda bisa memanfaatkan Google My Business.
#4. Memanfaatkan Orang Terbaik dalam Bisnis Startup
Memanfaatkan orang terbaik dengan potensi diri luar biasa untuk mengajarkan hal-hal yang tidak kita ketahui
Dari tiga poin penting sebelumnya, kita telah memiliki formula untuk tumbuh, yaitu memulai dengan mutu terbaik, mengetahui saat terbaik untuk tumbuh, berkembang dengan alami dan sekarang belajar dari orang-orang terbaik.
Bila kita memulai sebuah usaha, seringkali akan menemui kesenjangan pengetahuan yang perlu dijembatani agar usaha yang kita bangun terus tumbuh, sehingga banyak perusahaan menggunakan lembaga training untuk meningkatkan pengetahuan karyawannya, seperti pelatihan akuntansi keuangan.
Atau perusahaan menggunakan materi-materi dari ahli dalam bidangnya, misalnya, saat perusahaan ingin membuat atau memperbaiki sistem keuangannya, mereka menggunakan materi seperti SOP Akuntansi Keuangan dan Accounting tools sederhana bermanfaat yang dibuat oleh praktisi bidang akuntansi keuangan.
Melalui aktivitas seperti itu akan meningkatkan skill karyawan dan memudahkan serta meningkatkan efisiensi dalam menyusun sistem. Selain itu akan terjadi sinergi yang saling menguntungkan antara perusahaan penyelenggara training dengan pengguna training. Perusahaan tetap fokus pada core competence-nya.
Ada fakta bahwa pelatihan lebih penting dari pada pengangkatan
#5. Jangan Tamak dalam Bisnis Startup
Ketamakan tanpa menghiraukan akibatnya di masa depan (short term greed) merupakan salah satu kesalahan besar yang dilakukan perusahaan. Keuntungan jangka panjang dan berkelanjutan lebih penting daripada keuntungan sesaat. Bagaimana mendapatkan keuntungan tanpa perlu menjadi perusahaan yang terlalu mementingkan keuntungan.
Tidak usah ‘kemaruk’ istilah Jawa nya. Bukankah kita sering mengetahui bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidak baik.
Laba yang diperoleh jangan semuanya dibagikan sebagai dividen, tapi masukkan sebagai laba ditahan (earning retained) yang selanjutnya di-investasikan kembali ke usahanya.
Kesimpulan
Niat adalah pondasi awal ketika kita ingin memulai dan membangun bisnis rintisan. Niat baik ada laksana doa yang tak terucap melalui lisan, dan doa-doa yang tidak terucapkan merupakan sesuatu keinginan yang teramat kuat. Keinginan dan niat baik akan menjadi energi yang membakar semangat dan motivasi dalam menjalankan bisnis. Visi dan misi menjadi perwujudan dari niat baik. Perilaku dan action menjadi realisasi dari visi dan misi.
Cobalah memulai dan menjalankan bisnis rintisan tidak hanya ingin mendapatkan dana-dana segar dari para investor, tunjukkan dengan bukti bahwa bisnis yang kita jalankan sudah memperoleh laba, buka sekedar prospek mendapatkan ‘laba’. Sajikan laporan keuangan yang baik dan benar sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Kalau belum tahu cara menyusunnya, tanyakan atau training ke penyelenggara Kursus Akuntansi Surabaya 🙂
Demikian pembahasan mengenai 5 hal penting yang perlu diperhatikan ketika memulai bisnis startup agar tidak gagal. Bagaimana menurut Anda? Silahkan ditunggu masukkannya.