Revaluasi Aset Tetap Berwujud: Cara Perhitungan Depresiasi dan Pencatatannya

Metode penyusutan adalah cara yang digunakan untuk menghitung nilai depresiasi dari aset tetap selama masa penggunaannya. Ada beberapa metode yang sering digunakan oleh perusahaan, seperti metode garis lurus atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai straight line method dan metode saldo menurun.

Bagaimana cara menghitung nilai penyusutan aset yang telah dinilai kembali atau revaluasi? Perlu dipahami bahwa aktiva tetap yang sudah dinilai kembali akan menghasilkan dua macam data, yaitu data harga perolehan dan data penilaian kembali. Dua data tersebut dapat digunakan untuk menghitung nilai depresiasi atau penyusutan. Bagaimana cara perhitungannya? Ikuti pembahasan dengan contoh dalam artikel berikut ini…

Pengertian Penyusutan Aktiva Tetap

A: Pengertian Depresiasi Aset Tetap

Sekilas tentang Penyusutan Aset Tetap

Menurut para ahli, arti penyusutan atau depresiasi adalah biaya nyata bukan hipotesis. Depresiasi atau penyusutan untuk suatu periode harus diperhitungkan dan diakui sebagai biaya, karena jasa yang diberikan oleh aset tetap tidak terjadi sekaligus pada saat perolehan atau pemberhentian aset tersebut.

Seluruh potensi jasa aset tetap (depresiasi total yang direpresentasikan oleh cost aset) jelas akan dimanfaatkan atau dipakai dengan cara tertentu, sampai jasa yang terkandung di dalamnya habis. Jadi, depresiasi/ penyusutan adalah bagian dari cost aset yang telah diperhitungkan sebagai biaya.

Sebagai  upaya penentuan besarnya penyusutan tidak tergantung pada besarnya laba periodik. Dengan kata lain, besarnya laba perusahaan tidak boleh mempengaruhi besarnya penyusutan, karena laba adalah hasil akhir akibat penyerahan barang yang didalamnya melekat berbagai macam jasa termasuk jasa aset tetap.

Laba ditentukan dengan mengurangkan semua biaya termasuk depresiasi terhadap jumlah rupiah pendapatan.

Dengan konsep upaya dan hasil, maka biaya akan terhimpun seluruhnya lebih dahulu dan barulah kemudian pendapatan timbul dan akhirnya Laba atau Rugi akan muncul.

Metode Penyusutan Aset Tetap Berwujud dan Tak Berwujud

Metode depresiasi/ penyusutan sendiri bukan merupakan masalah penting sepanjang tidak bertentangan dengan konsep-konsep jasa di balik cost, daya ikat cost serta upayadan hasil.

Juga tidak menjadi masalah yang prinsip bagi akuntansi, bahwa metode depresiasi yang digunakan tidak sejalan dengan proses ke-ausan fisik aset tetap tersebut atau tidak menunjukkan adanya fluktuasi nilai aset yang serupa.

Berkaitan hal ini dengan asas akrual, depresiasi bukan merupakan proses penilaian dan bukan sarana untuk menutup harga pengganti aset tetap dari konsumen.

Melainkan suatu langkah atau prosedur dalam proses penandingan (matching) yang tepat antara biaya dan pendapatan.

B: Kapasitas Menganggur Aset Tetap

Biaya penyusutan/ depresiasi yang telah dihitung dengan metode tertentu harus tetap merupakan biaya untuk menghasilkan pendapatan, walaupun perhitungan tersebut menimbulkan atau bahkan menambah rugi operasi.

Perhatikan contoh berikut:

Suatu perusahaan membeli alat pengangkutan (truk) dengan kapasitas angkut  5 (lima) ton dan menentukan nilai penyusutan berdasarkan atas metode garis lurus.

Masalahnya adalah kalau truk tersebut tidak selalu dipakai atau mengangkut barang kurang dari lima ton, apakah biaya penyusutan/ depresiasi dikurangi?

Penyusutan/ depresiasi total truk tersebut dapat disamakan dengan biaya sewa truk tersebut dengan tarif sewa atas dasar waktu, misalnya tahun dan seluruh biaya sewa telah dibayar di muka.

Walaupun truk tersebut tidak dipakai atau dipakai dibawah kapasitas, biaya sewa tiap tahun tetap terjadi sebsar tarif biaya per tahun yang telah disepakati, dan berapapun besarnya biaya ini akan tetap merupakan pengurang pendapatan.

Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan untuk memisahkan dalam laporan laba rugi bagian penyusutan/ depresiasi tahun berjalan yang merepresentasikan kapasitas menganggur.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.

Satu pemikiran pada “Revaluasi Aset Tetap Berwujud: Cara Perhitungan Depresiasi dan Pencatatannya”

  1. jadi teringat masa sekolah dulu …pelajaran ini sering dipeljari … tapi skrg udh lupa 🙂

Komentar ditutup.