Rekonsiliasi Bank perlu dilakukan untuk menyeimbangkan perbedaan saldo transaksi perusahaan dengan catatan bank. Perbedaan catatan kas dengan laporan bank bisa terjadi karena beberapa hal, misalnya kesalahan pencatatan perusahaan atau bank. Beberapa elemen yang sering menyebabkan terjadinya perbedaan antara lain pencatatan kas dan laporan bank.
Bagaimana cara menyeimbangkan perbedaan saldo tersebut? Mari baca sampai kelar artikel ini untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan transaksi yang menjadi penyebab selisih dengan solusi praktis serta langkah-langkah pencegahannya dengan contoh nyata dalam pekerjaan sehari-hari.
Definisi Bank Reconciliation Menurut Para Ahli
Apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank? Apa tujuannya?
Menurut para ahli accounting, pengertian rekonsiliasi bank adalah proses identifikasi dan penyesuaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan untuk membandingkan catatan keuangan internal mereka dengan catatan yang dikeluarkan oleh bank.
Tujuan rekonsiliasi bank adalah untuk menjaga keakuratan data catatan keuangan perusahaan dan catatan bank. Jadi, tidak ada perbedaan pencatatan antara perusahaan dan bank, bahasa sederhananya sudah ‘klop’
Dasar Definisi
Para ahli akuntansi keuangan membuat definisi sebagai langkah-langkah berikut:
1: Proses Membandingkan Transaksi
Aktivitas ini dilakukan untuk menyelaraskan catatan transaksi keuangan perusahaan dengan catatan yang dilakukan oleh bank, antara lain cek yang dikeluarkan, deposito, dan transaksi pengeluaran kas
2: Melakukan Identifikasi Selisih Pencatatan
Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan identifikasi penyebab perbedaan antara catatan internal dan catatan bank. Perbedaan ini bisa karena transaksi yang belum dicatat, salah pencatatan, dan perbedaan waktu pencatatan.
3: Membuat Solusi Penyelesaian Selisih
Setelah menemukan penyebab selisih, selanjutnya perusahaan melakukan proses pembaruan dengan jurnal penyesuaian.
Penyebab Bank Reconciliation
Sebutkan apa saja penyebab dari rekonsiliasi bank?
Berikut ini sepuluh penyebab rekonsiliasi bank:
1: Pencairan cek belum dilakukan
Cek yang dikeluarkan oleh perusahaan tetapi belum dicairkan oleh penerima menyebabkan selisih antara catatan perusahaan dan bank.
2: Pencatatan ganda
Double pencatatan transaksi mengakibatkan peristiwa keuangan tercatat lebih dari sekali menyebabkan perbedaan selisih.
3: Kesalahan lokasi pencatatan
Kesalahan dalam memasukkan jumlah transaksi yang menyebabkan penambahan pada catatan internal perusahaan atau catatan bank mengakibatkan selisih saldo.
4: Belum dilakukan pencatatan biaya atau bunga
Biaya layanan bank atau pembayaran beban bunga belum atau tidak tercatat dengan benar atau terlambat, sehingga menyebabkan ketidakcocokan catatan.
5: Transaksi belum atau tidak dicatat
Perusahaan atau bank belum atau tidak mencatat transaksi yang dilakukan karena sebab tertentu, sehingga menyebabkan ketidaksesuaian antara catatan internal perusahaan dengan laporan bank.
6: Perbedaan waktu pencatatan
Perbedaan waktu pencatatan transaksi antara pihak bank dan perusahaan bisa menyebabkan selisih, sebagai contoh, perusahaan melakukan transaksi penjualan tanggal 30 November 2023. Pembayaran dilakukan melalui transfer bank pada saat terjadinya.
Pegawai perusahaan menginput transaksi tersebut tanggal 1 Desember 2023, sehingga terjadi selisih jumlah kas di laporan bank dan catatan perusahaan.
7: Ketidaksesuaian mata uang yang digunakan transaksi
Jika transaksi dilakukan dalam mata uang asing dan terjadi fluktuasi nilai tukar, maka akan menyebabkan perbedaan antara catatan perusahaan dan laporan bank.
8: Terjadi kesalahan pada laporan bank
Walapun sudah berupaya maksimal untuk mencegah terjadinya kesalahan, namun kadang terjadi kesalahan karena adanya human error, seperti kesalahan pada laporan bank yang terjadi karena suatu transaksi yang salah dicatat oleh bank.
9: Penipuan atau kecurangan
Sesuatu yang terjadi di luar standard operating procedure atau SOP biasanya ada aspek kecurangan dan penyimpangan, dan hal itu bisa terjadi di mana pun dan oleh siapa pun, tak terkecuali dengan aspek ini. Akibatnya terjadi perbedaan pencatatan antara perusahaan dan bank.
10: Keterlambatan dalam pemrosesan bank
Seperti perbedaan yang disebabkan oleh waktu, demikian juga dengan keterlambatan dalam pemrosesan transaksi oleh bank, terutama pada akhir bulan, maka bisa menyebabkan perbedaan dalam catatan internal perusahaan dan laporan bank.
Proses Penyusunan Bank Reconciliation
Bagaimana proses penyusunan rekonsiliasi bank? Proses penyusunan rekonsiliasi bank, paling tidak memerlukan sembilan langkah berikut ini:
1: Memeriksa laporan bank
Langkah pertama adalah mengumpulkan bahan yang diperlukan dalam proses bank reconciliation, antara lain rekening bank, termasuk setoran, cek yang dikeluarkan, biaya layanan, dan mutasi kas.
2: Membandingkan catatan perusahaan dan catatan bank
Lakukan perbandingan catatan transaksi internal perusahaan dengan laporan bank, untuk memeriksa bahwa setiap transaksi sudah dicatat secara akurat dan lengkap.
3: Mengidentifikasi transaksi yang belum dicatat
Periksa kembali dokumen-dokumen perusahaan untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat. Identifikasi transaksi yang belum tercatat dalam catatan perusahaan dan pastikan mereka sudah disertakan.
4: Membandingkan saldo awal dan akhir
Cocokkan saldo awal dan akhir pada catatan perusahaan dengan saldo awal dan akhir yang tercatat di laporan bank, agar selisih saldo bisa dijelaskan dan diidentifikasi.
5: Mencari penyebab selisih
Apabila terjadi selisih antara catatan internal dan laporan bank, maka lakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebabnya, seperti cek yang belum dicairkan, transaksi yang tercatat dua kali, atau perbedaan waktu pencatatan.
6: Membuat pembaruan dengan jurnal penyesuaian
Cara untuk menyesuaikan catatan internal dan laporan bank adalah dengan membuat adjusted journal atas transaksi yang belum dicatat, transaksi yang dicatat tidak benar, dan faktor-faktor lain yang menyebabkan selisih.
7: Memeriksa ulang pencatatan
Cek kembali hasil rekonsiliasi untuk memastikan bahwa semua penyesuaian telah dilakukan dengan benar dengan memeriksa kembali saldo akhir catatan perusahaan harus sama dengan saldo yang tercatat laporan bank.
8: Simpan semua dokumen pendukung
Terapkan manajemen arsip untuk mengelola semua dokumen perusahaan, termasuk dokumen terkait dengan proses bank reconciliation.
9: Susun laporan dan analisis
Langkah terakhir dari proses bank reconciliation adalah menyusun laporan rekonsiliasi yang menyajikan detail transaksi dan penyesuaian. Selain itu, buat dan sajikan analisis rekonsiliasi untuk memberikan wawasan tambahan mengenai kesehatan keuangan perusahaan.
—
Perlu disadari dan dipahami, bahwa proses penyusunan rekonsiliasi bank memerlukan ketelitian, konsistensi, dan pemahaman yang baik tentang transaksi keuangan.
Sembilan langkah yang telah kami sajikan akan membantu memastikan bahwa catatan keuangan perusahaan akurat dan sejalan dengan catatan bank. Dan pada akhirnya berdampak pada tingkat akurasi Laporan keuangan perusahaan.
Bagaimana cara membuat laporan keuangan lembaga keagamaan? Baca dan pelajari > Laporan Keuangan Masjid.