7 Contoh Transaksi Penyebab Selisih dalam Rekonsiliasi Bank dan Solusinya

Rekonsiliasi Bank perlu dilakukan untuk menyeimbangkan perbedaan saldo transaksi perusahaan dengan catatan bank. Perbedaan catatan kas dengan laporan bank bisa terjadi karena beberapa hal, misalnya kesalahan pencatatan perusahaan atau bank. Beberapa elemen yang sering menyebabkan terjadinya perbedaan antara lain pencatatan kas dan laporan bank.

Bagaimana cara menyeimbangkan perbedaan saldo tersebut? Mari ikuti pembahasan beserta contoh dalam pekerjaan sehari-hari berikut ini…

 

01: Metode Rekonsiliasi Bank

A: Tujuan Rekonsiliasi Bank

Tujuan rekonsiliasi bank dilakukan untuk menyeimbangkan perbedaan saldo menurut catatan bank dengan perusahaan. Perbedaan saldo transaksi yang sering terjadi dalam aktivitas bisnis sehari-hari antara lain:

  • setoran dalam perjalanan,
  • cek yang beredar,
  • jasa giro,
  • biaya bank,
  • kas yang tidak disetor,
  • cheque kosong dan
  • koreksi penerimaan.

Bagaimana cara menyeimbangkan perbedaan saldo transaksi-transaksi tersebut?

Teruskan bacanya ya….

 

B: Langkah-langkah Rekonsiliasi Bank

Agar pemahaman kita lebih jelas dan bisa melakukan pembetulan ketika menghadapi berbagai kasus terkait dengan rekonsiliasi bank, berikut ini disajikan beberapa contoh soal rekonsiliasi bank dan jawabannya:

Masih menggunakan data dari artikel tentang Kas: Cara Mudah Menguji Akurasi Transaksi-transaksi yang berhubungan dengan cash, kami sajikan data catatan kas dan laporan bank berikut ini:

contoh catatan kas dan laporan bank

 

Perhatikan perbandingan laporan bank dan catatan kas berikut ini:

perbandingan laporan bank dan catatan kas

Dari data-data tersebut di atas, kita bisa melihat beberapa perbedaan dalam pos-pos tertentu. Dan berikut ini penjelasan untuk tiap-tiap pos dan cara menyamakannya :

1: Setoran Dalam Perjalanan – Rekonsiliasi Bank

Perhatikan tabel berikut ini:

Contoh transaksi: Setoran dalam perjalanan

 

Tanggal 31 Desember 2014:

Sudah dicatat sebagai penerimaan kas bulan Desember sehingga termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Desember 2014.

Karena masih belum diterima oleh bank sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 maka tidak termasuk dalam saldo bank tanggal 31 Desember 2014.

Jumlah Rp. 160.000 ini dicatat sebagai penerimaan bank bulan Januari 2015 sehingga termasuk dalam jumlah penerimaan Rp. 1.408.700.

Di sini saldo bank tanggal 31 Desember 2014 ditambah dan penerimaan bank bulan Januari dikurangi sebesar Rp. 160.000 agar sesuai dengan catatan kas.

 

Tanggal 31 Januari 2015:

Sudah dicatat sebagai penerimaan kas bulan Januari 2015 sehingga termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Januari 2015.

Karena sampai tanggal 31 Januari 2015 masih belum diterima oleh bank, maka tidak termasuk dalam jumlah penerimaan Rp. 1.408.700 dan saldo bank tanggal 31 Januari 2015.

Jumlah Rp. 180.000 ini dicatat sebagai penerimaan oleh bank pada bulan Februari.

Oleh karena itu, agar sesuai antara catatan bank dengan catatan kas, maka penerimaan bank bulan Januari dan saldo bank tanggal  31 Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 180.000.

 

2: Cek Yang Beredar – Rekonsiliasi Bank

Perhatikan transaksi berikut ini:

Contoh transaksi: Cek yang beredar

 

Tanggal 31 Desember 2014:

Sudah dicatat sebagai pengeluaran kas bulan Desember, sehingga tidak termasuk dalam saldo kas tanggal 31-12-2014.

Check-check ini akan di-uangkan ke bank pada bulan Januari sehingga termasuk dalam jumlah pengeluaran bank bulan Januari sebesar Rp. 1.243.100.

Oleh karena itu saldo bank tanggal 31 Desember 2014 dan pengeluaran bank Januari dikurangi sebesar Rp. 172.400 agar sesuai dengan catatan kas.

 

Tanggal 31 Januari 2015:

Sudah dicatat sebagai pengeluaran kas bulan Januari, sehingga tidak termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Januari 2015.

Cek-cek ini baru di-uangkan ke bank pada bulan Februari, sehingga tidak termasuk dalam pengeluaran bank bulan Januari.

Agar sesuai dengan catatan kas maka pengeluaran bank ditambah dan saldo bank Januari 2015 dikurangi sebesar Rp. 161.200,-

 

3: Jasa Giro – Rekonsiliasi Bank

Perhatikan tabel berikut ini:

Contoh transaksi: jasa giro

 

Tanggal 31 Desember 2014:

Dicatat sebagai penerimaan kas pada bulan Januari sehingga tidak termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Desember 2014.

Jasa giro ini ditambahkan oleh bank pada bulan Desember. Oleh karena itu termasuk dalam saldo bank tanggal 31 Desember 2014.

Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas, maka saldo bank tanggal 31 Desember 2014 dikurangi, dan penerimaan bank bulan Januari ditambah sebesar Rp. 6.000,-

 

Tanggal 31 Januari 2015:

Jasa giro ini belum dicatat sebagai penerimaan kas bulan Januari sehingga tidak termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Januari 2015.

Oleh karena jasa giro ini ditambahkan sebagai penerimaan pada bulan Januari, sehingga termasuk dalam saldo bank tanggal 31 Januari 2015.

Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas maka penerimaan bank Januari dan saldo bank 31 Januari 2015 dikurangi sebesar Rp. 8.000,-

 

4: Biaya Bank – Rekonsiliasi Bank

Perhatikan data transaksi berikut ini:

Contoh transaksi: biaya bank

 

Tanggal 31 Desember 2014:

Dicatat sebagai pengeluaran kas bulan Januari 2015 sehingga masih termasuk dalam saldo tanggal 31 Desember 2014.

Oleh bank, biaya ini dibebankan sebagai pengeluaran bulan Desember sehingga tidak termasuk dalam saldo bank tanggal 31 Desember 2014.

Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas maka saldo bank 31 Desember 2014. Dan pengeluaran bank 31 Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 1.200,-

 

Tanggal 31 Januari 2015:

Dicatat sebagai pengeluaran kas bulan Februari 2015 sehingga masih termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Januari 2015.

Oleh bank, biaya ini dibebankan sebagai pengeluaran pada bulan Januari sehingga tidak termasuk dalam saldo bank tanggal 31 Januari 2015.

Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas, maka pengeluaran bank bulan Januari dikurangi, dan saldo bank 31 Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 1.600,-

 

5: Kas yang Tidak Disetor

Perhatikan data keuangan berikut ini:

Contoh transaksi: kas yang tidak disetor

 

Tanggal 31 Januari 2015:

Dicatat sebagai penerimaan kas pada bulan Januari 2015 sehingga termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Januari 2015.

Karena tidak disetor maka tidak termasuk dalam penerimaan bank Januari dan saldo bank 31 Januari 2015.

Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas, maka penerimaan bank bulan Januari. Dan saldo bank tanggal 31 Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 40.000,-

 

6: Cek Kosong – Rekonsiliasi Bank

Perhatikan tabel berikut ini:

Contoh transaksi: cek kosong

Tanggal 31 Desember 2014:

Dicatat sebagai penerimaan kas bulan Desember 2014.

Sehingga termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Desember 2014.

Karena cek ini kosong, bank tidak mau menerima sebagai setoran dan dikembalikan ke perusahaan.

Oleh perusahaan cek kosong ini dicatat sebagai pengeluaran kas bulan Januari, sehingga perbedaan antara kas dan bank terletak pada saldo 31 Desember 2014 dan pengeluaran Januari 2015 agar catatan bank sesuai dengan kas, maka saldo bank tanggal 31 Desember 2014 serta pengeluaran bank bulan Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 12.000,-

Bila cek kosong yang dikembalikan oleh bank dicatat sebagai pengurangan dalam jurnal penerimaan kas bulan Januari.

Maka perbedaan antara bank dengan kas terletak pada saldo 31 Desember 2014 dan penerimaan pada bulan Januari 2015.

Untuk menyesuaikan catatan bank dan catatan kas maka saldo bank tanggal 31 Desember 2014 ditambah. Dan penerimaan bank di bulan Januari dikurangi sebesar Rp. 12.000.

 

Tanggal 31 Januari 2015:

Dicatat sebagai penerimaan kas bulan Januari 2015 sehingga termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Januari 2015.

Karena cek ini kosong oleh tidak diterima sebagai setoran dan dikembalikan lagi ke perusahaan.

Oleh perusahaan cek kosong ini dicatat sebagai pengeluaran kas bulan Februari 2015 sehingga perbedaan antara kas dan bank terletak pada penerimaan Januari dan saldo Januari 2015.

Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas maka penerimaan bank bulan Januari dan saldo bank tanggal 31 Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 14.000,-

Bila cek kosong yang dikembalikan oleh bank dicatat sebagai pengurangan dalam jurnal penerimaan kas bulan Februari. Maka perbedaan antara bank dan kas  terletak pada penerimaan Januari dan saldo 31 Januari 2015.

Oleh karena itu rekonsiliasi bank dan jurnal penyesuaian sama dengan di atas.

 

7: Koreksi Penerimaan 

Perhatikan tabel berikut ini:

Contoh transaksi: koreksi penerimaan

 

Tanggal 31 Desember 2014:

Penerimaan kas bulan Desember 2014 dicatat terlalu besar Rp. 900 sehingga saldo kas tanggal 31 Desember 2014 terlalu besar Rp. 900.

Kesalahan ini berakibat pada saldo kas tanggal 31 Januari 2015 yang juga terlalu besar Rp. 900.

Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas, maka saldo bank tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 900.

 

C: Video Pembelajaran Materi Rekonsiliasi Bank

Melengkapi pembahasan makalah rekonsiliasi bank dan untuk menambah wawasan serta pengetahuan berikut ini disajikan video singkatnya:

Bagaimana, sudah jelas dan makin menambah wawasannya kan?

 

02: Kesimpulan Tentang Rekonsiliasi Bank

Tujuan rekonsiliasi bank adalah untuk melakukan verifikasi semua transaksi bank.

Fungsi rekonsiliasi bank adalah menyeimbangkan perbedaan beberapa komponen rekonsiliasi bank yang sering terjadi antara catatan kas dengan laporan bank, sehingga tidak menimbulkan salah saji dalam laporan keuangan.

Dalam melakukan aktivitas ini, kita bisa menggunakan rekonsiliasi bank 2 kolom dan rekonsiliasi bank 4 kolom.

Bila anda ingin membuat sistem akuntansi keuangan yang bagus termasuk di dalamnya rekonsiliasi bank, bila sempat baca: SOP Akuntansi Keuangan, Kenapa Perlu Standar Operasional Prosedur Akuntansi Keuangan dengan Accounting Tools ?

Demikian yang dapat saya sampakan tentang materi dan contoh makalah rekonsiliasi bank. Semoga bermanfaat dan terima kasih. Bagaimana menurut Anda?

Catatan kaki:
Jika menguti artikel ini, mohon disebutkan dan disertakan link sumbernya ya, sehingga tak ada pihak yang dirugikan. Thanks.

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.