Deposito adalah layanan bank yang dapat dinikmati masyarakat. Layanan bank ini sangat populer selain simpanan tabungan, giro, transfer dana, dan payment point.
Saat ini kita mengenal Deposito BCA, Mandiri, BRI, BNI, Deposito Syariah Muamalat dan sebagainya, dan kali ini Website Manajemen Keuangan akan membahas dengan rinci mengenai deposito, mulai dari pengertian, jenis, cara menghitung bunga deposito, dan jurnal akuntansi deposito. Langsung saja yukss dimulai…
01: Pengertian Deposito (Time Deposit)
A: Pengertian Deposito Perbankan Menurut Para Ahli
Apa pengertian deposito bank?
Deposito adalah simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.
Penarikan time deposit hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut jatuh temponya.
Jatuh tempo time deposit pada umumnya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, dan 24 bulan.
Pada kondisi bank membutuhkan dana likuiditas yang relatif besar, semakin lama jangka waktu deposito semakin tinggi suku bunganya.
Sebaliknya dalam kondisi longar (ekonomi normal) tingkat suku deposit interest akan semakin kecil untuk time deposit yang semakin berjangka waktu semakin lama.
B: Jenis Deposito Perbankan
Jenis time deposit masyarakat dapat dikategorikan kewajiban jangka pendek ataupun kewajiban jangka panjang.
Time deposit disajikan sebagai kewajiban jangka pendek bilsa sejak tanggal pelaporan hingga jatuh temponya tidak melebihi satu tahun, disebut juga sebagai time deposit jangka pendek.
Sedangkan time deposit yang jatuh tempo lebih dari satu tahun sejak tanggal pelaporan, dapat dicatat sebagai kewajiban jangka panjang.
Dengan demikian time deposit jangka panjang misalnya 18 bulan bisa digolongkan kewajiban jangka pendek ketika sisa jatuh waktunya kurang dari 12 bulan.
Ada dua jenis deposito, yaitu
- Deposito Berjangka (Term Deposit)
- Sertifikat Deposito (Certificate Deposit)
Mari dibahas satu per satu ya…
Baca artikel tentang tips cerdas mengelola uang jajan anak remaja.
02: Deposito Berjangka (Time Deposit)
A: Pengertian Deposito Berjangka Menurut Para Ahli
Apa yang dimaksud dengan Deposito berjangka?
Pengertian Term Deposit atau berjangka adalah jenis deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu yang tertentu, misalnya 2 3 6 dan 12 bulan.
B: Cara Membuka Time Deposit
Bagaimana cara membuka time deposit?
Untuk membuka time deposit, deposan dapat menggunakan setoran tunai, dengan cek, bilyet giro, bukti transfer masuk, wesel, atau warkat lain yang disepakati bank.
Prinsipnya adalah pada saat disetor warkat itu harus sudah efektif, artinya dapat diuangkan.
Bank akan mencatat dalam rekening deposito bila waktu itu telah di-uangkan.
C: Pencatatan Transaksi Time Deposit
Time Deposit dicatat sebesar nilai nominal deposito yang tertera dalam perjanjian.
Perhatikan contoh pencatatan jurnal transaksi time deposit berikut ini:
Pada tanggal 31 Mei 2020, Bening membuka term deposit di Bank ABC Surabaya dengan nominal Rp 50.000.000, deposit interes 18% pa, jangka waktu 3 bulan.
Untuk itu Bening menyerahkan bilyet giro atas nama Bening Rp 20.000.000, cek Bank ABC Surabaya yang ditarik oleh Fahima sebesar Rp 10.000.000.
Transfer masuk dari Bank ABC Cabang Bandung Rp 10.000.000 dan kekurangannya dibayar tunai.
Pajak bunga deposito 15%.
Contoh jurnal deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Tanggal 31 Mei 2020:
[Dr] Giro Bening Rp 20.000.000
[Dr] Giro Fahima Rp 10.000.000
[Debit] RAK. Cabang Bandung Rp 10.000.00
[Debit] Kas Rp 10.000.000
[Cr] Term Deposit Rp 50.000.000
D: Deposit Interest
Metode Perhitungan
Dalam perkembangannya, beberapa bank memperhitungkan bunga harian untuk time deposit.
Ini artinya, berapa hari pun time deposit mengendap akan diberikan bunga sebagaimana tabungan, hanya saja tetap terikat jangka waktu deposito.
Perhitungan bunga yang lazim minimal mengendap 1 bulan. Bank akan memberikan bunga setelah deposito minimal mengendap satu bulan.
Kalau yang menjadi pedoman ini, maka untuk time deposit yang dibuka pada tanggal akhir bulan bunga diperhitungkan pada akhir bulan juga walaupun tanggalnya berbeda.
Contoh Perhitungan bunga deposito dan pembahasannya
Perhatikan contoh perhitungan bunga deposito berikut ini:
Pada tanggal 3 Januari 2020, time deposit dibuka, maka jatuh tempo bunga tanggal 28 atau 29 Februari 2020, 31 Maret 2020, 30 April 2020 dan seterusnya.
Tapi jika time deposit dibuka tidak pada tanggal akhir bulan, maka jatuh tempo bunga akan sama dengan tanggal pembukaan time deposit.
Perhatikan contoh jurnal deposito berjangka berikut ini:
Pada tanggal 15 Januari 2020, Pak Dino membuka deposito untuk 3 bulan, maka jatuh tempo bunga pada tanggal 15 Februari 2020, 15 Maret 2020, dan 15 April 2020.
Dan perhatikan contoh pencatatan jurnal transaksi deposito berikut ini:
Dengan merujuk pada contoh di atas, dengan asumsi deposan mengambil bunga deposito setiap tanggal 5 dan pajak bunga 15% dibayarkan setiap tanggal 10 kepada kantor kas negara, maka pencatatan jurnal transaksi deposito dan perhitungan bunganya adalah sebagai berikut:
1: Tanggal 30 Juni 2020 – Bunga ke-1:
[Dr] Biaya Bunga Rp 750.000
[Cr] Bunga Deposito Berjangka Harus Dibayar Rp 750.000
2: Tanggal 5 Juni 2020 – Penarikan Bunga Deposito:
[Dr] Bunga Deposito Berjangka Harus Dibayar Rp 750.000
[Cr] Hutang PPh Rp 112.500
[Cr] Kas Giro Rp 637.500
3: Tanggal 10 Juni 2020 – Pelimpahan Pajak:
[Dr] Hutang PPh Rp 112.500
[Cr] Giro Kantor Kas Negara Rp 112.500
4: Tanggal 31 Juli 2020 – Bunga ke-2:
[Dr] Biaya Bunga Rp 750.000
[Cr] Bunga Deposito Berjangka Harus Dibayar Rp 750.000
5: Tanggal 5 Juli 2020 – Penarikan Bunga:
[Dr] Bunga Deposito Berjangka Harus Dibayar Rp 750.000
[Cr] Hutang PPh Rp 112.500
[Cr] Kas Giro Rp 637.500
6: Tanggal 10 Juli 2020 – Pelimpahan Pajak:
[Dr] Hutang PPh Rp 112.500
[Cr] Giro Kantor Kas Negara Rp 112.500
7: Tanggal 31 Agustus 2020 – Bunga ke-3 dan jatuh tempo perpanjangan deposito :
[Dr] Biaya Bunga Rp 750.000
[Cr] Bunga DB Harus Dibayar Rp 750.000
[Debit] Deposito Berjangka – Bening Rp 50.000.000
[Credit] Deposito berjangka Telah Jatuh Tempo Rp 50.000.000
8: Tanggal 5 Agustus 2020 – Penarikan Bunga dan deposito:
[Dr] Bunga DB Harus Dibayar Rp 750.000
[Dr] DB Berjangka Telah Jatuh Tempo Rp 50.000.000
[Cr] Hutang PPh Rp 112.500
[Cr] Kas Giro Rp 50.637.500
9: Tanggal 10 Agustus 2020 – Pelimpahan Pajak:
[Dr] Hutang PPh Rp 112.500
[Cr] Giro Kantor Kas Negara Rp 112.500
E: Pencatatan Deposito Jatuh Tempo
Bagaimana cara mencatat deposito yang sudah jatuh tempo? Perhatikan ulasannya berikut ini:
Pada contoh di atas dinyatakan bahwa penarikan bunga dilakukan setiap tanggal 5.
Dengan demikian bank akan membukukan bunga dua kali, yaitu saat jatuh tempo bunga dan pada saat penarikan bunga.
Hal ini sampai dengan jatuh tempo deposito, oleh karena itu, penarikan deposito diasumsikan terjadi tanggal 5 juga.
Pada kasus ini bank juga harus membukukan dua kali, yaitu saat jatuh tempo dan saat deposito ditarik.
Bagaimana jika bunga dan deposito pada saat jatuh tempo ditarik tepat pada tanggal jatuh tempo?
Bila ini yang terjadi maka bank hanya membukukan sekali, yaitu:
Tanggal 31 Agustus 2020 – Penarikan Bunga dan Deposito:
[Dr] Deposito Berjangka Rp 50.000.000
[Dr] Biaya Bunga Rp 750.000
[Cr] Kas Rp 50.637.500
[Cr] Hutang PPh Rp 112.500
Pencatatan jurnal transaksi ini dilakukan dengan asumsi bunga pada bulan ke-1 dan ke-2 telah ditarik nasabah.
F: Perpanjangan Deposito Berjangka
Bagaimana cara memperpanjang deposito berjangka?
Deposito yang telah jatuh tempo dapat diperpanjang dengan dua cara, yaitu:
1: Perpanjangan Otomatis (Automatic Rollover)
Perpanjangan ini dilakukan karena permintaan deposan yang sudah dibuat atau diperjanjikan pada saat pembukaan deposito.
Dengan demikian bank tidak perlu menghubungi deposan atau sebaliknya deposan tidak perlu lagi menghubungi bank untuk memperpanjang deposito.
2: Perpanjangan Biasa
Deposito non automatic roll over adalah kebalikan dari cara perpanjangan deposito secara otomatis ketika deposito telah jatuh tempo.
Perpanjangan ini terjadi bila ada kesepakatan antara bank dengan deposan di kemudian hari saat jatuh tempo.
Perpanjangan ini bisa inisiatif deposan atau inisiatif bank (home service) untuk nasabah deposan.
Bagaimana cara pencatatan jurnal transaksinya?
Kedua cara perpanjangan deposito tersebut tidak berbeda pencatatan jurnal transaksinya.
Bank akan mendebit rekening deposito lama dan mengkredit deposito baru..
Nomor rekening deposito dan bilyet deposito tetap sama menggunakan yang lama, kecuali suku bunga deposito dan bilyet deposito berubah ketika terjadi perpanjangan deposito.
Contoh Pencatatan Deposito Perbankan
Perhatikan contoh pencatatan jurnal akuntansi deposito bank berikut:
Jika deposito atas nama Bening diperpanjang saat jatuh tempo tanggal 31 Agustus 2020, maka bank akan melakukan pencatatan jurnal transaksi deposito sebagai berikut:
[Dr] Deposito Berjangka (lama) Rp 50.000.000
[Cr] Deposito Berjangka (baru) Rp 50.000.000
G: Penarikan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo
1: Penalty
Pengertian Penalty
Lazimnya time deposit ditarik setelah jatuh tempo, sebab dalam perjanjian sudah tertera jangka waktunya, namun dalam praktek perbankan, deposan bisa saja menarik time deposit yang masih outstanding.
Penarikan time deposit sebelum jatuh tempo dapat mengganggu likuiditas bank, sebab idealnya bank akan menyiapkan dana untuk membayarkan sesuai dengan jadwal pembayaran. Oleh karena itu, bank umum (konvensional) mengenakan penalty tertentu terhadap deposan bila penarikan dilakukan sebelum jatuh tempo.
Penalty deposan dicatat sebagai pendapatan lain-lain bank. Kebijakan mengenai penalty tiap bank berbeda-beda, namun secara umum adalah:
- Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga sebelum pajak.
- Nilai penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga setelah pajak.
- Penalty dihitung sekian persen tertentu dari nominal time deposit.
Perhitungan dan Pencatatan Penalty
Perhatikan contoh soal perhitungan nilai penalty dan jawabannya berikut ini:
Contoh Soal
Bening Fahima memiliki term deposito di Bank ABC Surabaya nominal time deposit 10 juta. Jangka waktu 6 bulan, suku bunga deposito Bank ABC adalah 18% pa. Deposito yang dibuka tanggal 31 Mei 2020, kemudian ditarik kembali oleh Bening Fahima pada tanggal 30 Juni 2020.
Perhitungan
Cara perhitungan dan pencatatan jurnal transaksinya adalah sebagai berikut:
#1: Penalty dihitung 20% dari bunga sebelum pajak (pajak 15%)
1: Cara menghitung bunga deposito:
= Rp 10.000.000 X 18% X (1/12)
= Rp 150.000
2: Pajak Bunga:
= 15% X Rp 150.000
= Rp 22.500
3: Bunga setelah pajak:
= Rp 127.500
4: Penalty:
= 20% X Rp 150.000
= 30.000
5: Bunga Deposito yang dibayar bank:
= Rp 97.500
Jurnal Pencatatan Akuntansi
Pencatatan jurnal transaksi penarikan depositonya adalah sebagai berikut:
[Dr] Deposito Berjangka Rp 10.000.000
[Dr] Biaya Bunga Rp 150.000
[Cr] Pendapatan Lain-lain Penalty Rp 30.000
[Credit] Hutang PPh Rp 22.500
[Cr] Kas Rp 10.097.500
#2: Penalty dihitung 20% dari bunga setelah pajak (pajak 15%)
Perhitungan:
1: Bunga Deposito
= Rp 10.000.000 X 18% X (1/12)
= Rp 150.000
2: Pajak Bunga
= 15% X Rp 150.000
= Rp 22.500
3: Bunga setelah pajak
= Rp 127.500
4: Penalty
= 20% X Rp 127.500
= Rp 25.500
5: Bunga deposito yang dibayar bank
= Rp 102.000
Pencatatan Jurnal Akuntansinya:
Pencatatan jurnal transaksi pengenaan penalty adalah sebagai berikut:
[Dr] Deposito Berjangka Rp 10.000.000
[Dr} Biaya Bunga Rp 150.000
[Cr] Pendapatan Lain-lain Penalty Rp 25.500
[Credit] Hutang PPh Rp 22.500
[Cr] Kas Rp 10.102.000
#3: Penalty dihitung 1% dari nominal time deposit:
1: Deposit Interest:
= Rp 10.000.000 X 18% X (1/12)
= Rp 150.000
2: Pajak Bunga:
= 15% X Rp 150.000
= Rp 22.500
3: Bunga setelah pajak:
= Rp 100.000
4: Penalty:
= 1% X Rp 10.000.000
= Rp 100.000
5: Deposit Interest yang dibayar bank:
= Rp 27.500
H: Pemindahan Deposito Berjangka Antar Kantor Cabang Bank
1: Penjelasan Tentang Pemindahan Time Deposit
Time deposit yang telah dibuka di cabang bank tertentu dapat dipindahkan ke cabang bank yang sama di kota lain. Perpindahan ini atas dasar permintaan deposan (misalnya karena pindah domisili).
Perpindahan term deposit antar kantor cabang menimbulkan hubungan rekening antar kantor. Di samping itu harus ada alokasi beban bunga yang sudah berjalan.
Alokasi beban bunga dapat diperhitungkan secara prorata berdasarkan lamanya pengendapatan deposito di suatu cabang.
2: Perhitungan dan Pencatatan Perpindahan Time Deposit
Contoh soal:
Perhatikan contoh perhitungan dan pencatatan jurnal transaksi perpindahan term deposit antar kantor cabang bank berikut ini:
Deposito berjangka waktu 6 bulan, nominal Rp 10.000.000 telah dibuka di bank ABC Surabaya pada tanggal 31 Mei 2020 dengan deposito bunga 18% pa. Pada tanggal 05 Juni 2020 time deposit tersebut dipindahkan ke Bank ABC cabang Banyuwangi. Ketentuan alokasi beban bunga pemindahan time deposit antar kantor cabang di Bank ABC adalah:
Bagaimana alokasi beban bunga dan cara pencatatan jurnal pemindahan antar bank?
Jika kita perhatikan hari bunga, tanggal pembukaan 31 Mei 2020 sampai tanggal perpindahan tanggal 5 Juni 2020 atau selama 5 hari masih berada antara 1 sampai dengan 7 hari, sehingga menjadi beban Bank ABC Surabaya sebesar 25% dari bunga per bulan.
Sedangkan untuk Bank ABC Cabang Banyuwangi akan menanggung bunga Juni 2020 sebesar 75% dari total bunga Juni 2020. Untuk bulan selanjutnya di Cabang Banyuwangi adalah 100%.
Perhitungan
Sedangkan cara menghitung bunga deposito adalah sebagai berikut:
Bank ABC Surabaya:
1: Deposit Interest:
= Rp 10.000.000 X 18% X (1/12) X 25% = Rp 37.500
2: Pajak time deposit:
= 15% X Rp 37.500
= Rp 5.625
3: Bunga setelah Time Deposit Tax pada bulan Juni 2020:
= Rp 31.875
Bank ABC Kantor Cabang Banyuwangi
1: Deposit Interest:
= Rp 10.000.000 X 18% X (1/12) X 75% = Rp 112.500
2: Pajak deposito:
= 15% X Rp 112.500
= Rp 16.875
3: Bunga setelah Pajak Deposito pada bulan Juni 2020:
= Rp 95.625
Pencatatan jurnal pemindahan antar bank adalah sebagai berikut:
Tanggal 31 Mei 2020 – di Bank ABC Surabaya:
[Dr] Kas Rp 10.000.000
[Cr] Time Deposit Rp 10.000.000
Tanggal 5 Juni 2020 – Bank ABC Surabaya:
[Dr] Term Deposit Rp 10.000.000
[Dr] Biaya Bunga Rp 37.500
[Cr] Hutang PPh Rp 5.625
[Cr] RAK Cabang Banyuwangi Rp 10.031.875
Tanggal 5 Juni 2020 – Bank ABC Kantor Cabang Banyuwangi:
[Dr] Rak Bank ABC Surabaya Rp 10.031.875
[Cr] Term Deposit Rp 10.000.000
[Cr] Term Deposit Interest Harus Dibayar Rp 31.875
Tanggal 30 Juni 2020 – Bank ABC Kantor Cabang Banyuwangi:
[Dr] Biaya Deposit Interest Rp 112.500
[Dr] Bunga Term Deposit Harus Dibayar Rp 31.875
[Cr] Hutang PPh Rp 16.875
[Cr] Kas Rp 127.500
03: Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit)
A: Pengertian Certificate of Deposit Menurut Para Pakar
Apa pengertian Certificate of Deposit? Apa perbedaan deposito berjangka dan sertifikat deposito?
Certificate of Deposit pada prinsipnya sama dengan term deposit.
Sertifikat deposito adalah simpanan dana pihak ketiga/masyrakat dan terikat oleh jangka waktu (fixed time).
Perbedaan deposito berjangka (term deposit) dan sertifikat deposito (certificate of deposit) adalah:
- Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk (pembawa), sedangkan term deposit diterbitkan atas tunjuk (nama).
- Sebagai time deposit yang diterbitkan atas pembawa berarti siapa saja boleh menarik Certificate of Deposit selama bisa menunjukkan sertifikat deposito tersebut kepada bank penerbit.
- Di samping itu Certificate of Deposit dapat diperdagangkan oleh masyarakat setelah mendapat ijin dari Bank Indonesia (BI).
- Perbedaan yang lain dengan term deposit (deposito)berjangka adalah bahwa time deposit yang bunganya diperhitungkan dan diterima di muka adalah Certificate of Deposit.
Dengan demikian deposan untuk sertifikat deposito pada saat membuka deposit tersebut hanya membayar sebesar nilai tunai Certificate of Deposit, ditambah sejumlah pajak bunga deposito yang diperhitungkan di muka. Walaupun demikian pencatatan jurnal Certificate of Deposit tetap sebesar nilai nominalnya.
B: Cara Perhitungan dan Pencatatan Deposit Interest
Bagaimana cara menentukan nilai tunai Certificate of Deposit?
Nilai tunai Certificate of Deposit ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Nilai Tunai Sertifikat Deposito = (P X 360) : [360 + (i x t)]
Keterangan:
P = Nilai nominal Certificate of Deposit
I = Tingkat suku bunga Certificate of Deposit
t = Jangka waktu (dalam hari)
Perhatikan contoh cara menghitung deposit interest dan jurnal akuntansi deposito berikut ini:
Tanggal 1 Mei 2020 Fahima membeli Certificate of Deposit seri A sebanyak 10 lembar @ Rp 10 juta secara tunai pada Bank ABC Surabaya.
Time Deposit 3 bulan dengan suku bunga deposito bank ABC 20% pa.
Pajak deposit interest 15%.
***
1: Cara menghitung deposit interest dan nilai tunai adalah sebagai berikut:
1: Nominal SCertificate of Deposit = Rp 100.000.000
2: Nilai Tunai:
= (Rp 100.000.000 X 360) : [ ( 360 + (0,20 X 90)]
= 95.230.095
3: Bunga dibayar di muka (Diskonto) = Rp 4.761.905
4: Pajak bunga Certificate of Deposit:
= 15% X Rp 4.761.905
= Rp 714.286
5: Bunga bersih Certificate of Deposit yang dibayar bank = Rp 4.047.619
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui jumlah yang harus dibayarkan ke bank oleh deposan untuk membuka Certificate of Deposit tersebut, yaitu:
= Rp 100.000.000 – Rp 4.047.619
= Rp 95.952.381
2: Pencatatan jurnal akuntansi time deposit adalah sebagai berikut:
Tanggal 1 Mei 2020 – Penerbitan certificat of deposit:
[Dr] Kas Rp 95.952.381
[Dr] Biaya deposit interest dibayar di muka Rp 4.761.905
[Cr} Hutang PPh Rp 714.286
[Cr] Certificate of Deposit Rp 100.000.000
Tanggal 1 Juni 2020 – Jurnal Penyesuaian Amortisasi Bunga:
[Dr] Biaya Bunga Rp 1.587.302
[Cr] Biaya Bunga dibayar dimuka Rp 1.587.302
Tanggal 1 Juli 2020 – Jurnal Penyesuaian Amortisasi Bunga:
[Dr] Biaya Bunga Rp 1.587.302
[Cr] Biaya Bunga dibayar dimuka Rp 1.587.302
Tanggal 1 Agustus 2020 – Jurnal Penyesuaian Amortisasi Bunga dan Penarikan Certificate of Deposit:
[Dr] Biaya Bunga Rp 1.587.302
[Dr] Certificate of Deposit Rp 100.000.000
[Cr] Biaya Bunga Dibayar Dimuka Rp 1.587.302
[Cr] Kas/Giro Fahima Rp 100.000.000
04: Kesimpulan
Deposito adalah salah satu layanan perbankan, di mana masyarakat atau pihak ketiga bisa menyimpan dananya di bank yang penarikannya dilakukan sesuai perjanjian antara bank dan pihak penyimpan. Layanan ini sangat populer di masyarakat, selain tabungan, giro, payment point dan lainnya.
Bagi perbankan, time deposit dapat dikategorikan sebagai kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang, tergantung pada jangka waktu jatu tempo time deposit, dan untuk mendukung layanan ini, akuntansi deposito memiliki peran yang sangat penting, misalnya untuk menghitung deposit rate, nilai tunai certificate of deposit dan mencatat jurnal transaksi.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Bila artikel ini membawa manfaat, silahkan disebarkan ke yang lain sehingga lebih banyak yang mendapat manfaatnya.
Terima kasih.*****
Note:
Untuk sesama blogger dan pengelola website pribadi ataupun entitas, serta para pakar SEO, jika menyunting artikel ini mohon disebutkan dan disertakan link sumbernya ya, sehingga tidak merugikan pihak lain. Thanks