Bagaimana Penyajian Neraca, COGS, Operating Expense, dan Pengukuran menurut IFRS dan GAAP?

IFRS adalah pedoman dan panduan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan di seluruh dunia sehingga laporan tersebut mudah untuk dimengerti serta dibandingkan.

Accounting adalah business language, dan IFRS memungkinkan perusahaan dari berbagai negara berbicara dalam bahasa yang sama, sedangkan GAAP adalah aturan di AS.

Keduanya memiliki tujuan untuk menciptakan transparansi dan agar kita lebih mudah memahami dan menilai performa keuangan perusahaan. Apa Perbedaan PSAK dan IFRS dalam menyajikan balance sheet, income statements, COGS, operating expense dan pengukuran? Mari kita lihat lebih rinci dalam pembahasan berikut ini…

 

01: Mengenal IFRS (International Financial Reporting Standards)

Apa itu IFRS? Apa tujuan IFRS?

Perlu kita pahami, bahwa IFRS adalah seperangkat standar akuntansi internasional yang mencakup pedoman dan prinsip yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan di seluruh dunia.

Bila setiap perusahaan seperti seorang penulis yang membuat cerita keuangannya sendiri, maka IFRS merupakan kamus atau buku panduan yang membuat semua cerita keuangan dari setiap perusahaan di berbagai negara bisa dimengerti oleh semua orang.

Perusahaan dari Indonesia bisa berbicara dengan cara yang sama dengan perusahaan dari Amerika, China, Vanuatu, Equador, Argentina, Inggris, atau negara lainnya, sehingga memudahkan kita untuk membandingkan dan memahami bagaimana kondisi kesehatan dan kinerja perusahaan di tingkat internasional.

Jadi, IFRS membantu menciptakan keseragaman dan pemahaman di antara perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, sehingga tidak ada kebingungan ketika kita ingin tahu lebih banyak tentang cerita keuangan mereka.

Dengan kata lain, IFRS merupakan seperangkat aturan akuntansi universal, dengan tujuan akhir untuk menciptakan pemahaman yang seragam dan terukur di laporan keuangan.

Apabila Anda ingin menerapkan pengelolaan administrasi dan keuangan bisnis, langsung saja aplikasikan SOP Keuangan dengan Accounting Tools. Lumayan, tidak usaha capek-capek buat standard operating procedure.

 

02: Mengenal GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)

ifrs adalah standar akuntansi dunia

Apa itu GAAP?

Yang dimaksud dengan GAAP, atau Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum (PABU) adalah aturan dan panduan yang membuat laporan keuangan perusahaan menjadi lebih mudah dimengerti dan bisa dibandingkan oleh semua orang yang berkepentingan.

GAAP merupakan aturan yang membuat semua perusahaan berbicara menggunakan “bahasa yang sama” dalam menyusun laporan keuangannya, sehingga akan membantu semua orang, seperti investor, manajer, dan pemerintah, untuk memahami dengan mudah apa yang terjadi dengan keuangan perusahaan.

Seumpama kita bermain game atau olahraga, tentu ada aturan yang harus diikuti agar permainannya adil dan semua bisa berkompetisi dengan cara yang sama, maka GAAP adalah aturan-aturan serupa bagi perusahaan dalam dunia bisnis.

Jadi, GAAP bukan hanya seperangkat pedoman akuntansi yang membantu kita agar bisa memahami dan membuat perbandingan mengenai kondisi dan kinerja perusahaan, tetapi juga membuat aktivitas bisnis menjadi lebih adil dan transparan.

 

03: Penyajian Neraca, COGS, Operating Expense

A: Mengenal Apa itu Neraca?

Definisi Menurut Para Ahli

Neraca merupakan salah satu jenis laporan keuangan yang memberikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas bisnis maupun organisasi non profit, sehingga menurut Standar Akuntansi Keuangan disebut sebagai Laporan Posisi Keuangan alias Statement of Financial Position dalam bahasa Inggris.

Apa tujuan penyusunan neraca? Suatu entitas menyajikan neraca bertujuan untuk memberikan informasi kepada investor, owner, karyawan, dan pihak regulator tentang kondisi keuangan perusahaan. Apakah kondisi sehat atau tidak?

Pada akhirnya, dengan membaca dan menganalisi neraca para pihak yang telah disebutkan di atas bisa memutuskan suatu tindakan strategis terhadap perusahaan.

Bagi investor, apakah akan terus berinvestasi di perusahaan tersebut atau tidak? Bagi pengelola dan karyawan, apakah perlu mempertahankan kondisi saat ini atau meningkatkannya dengan taktik dan strategi yang lebih ‘nendang’.

 

Komponen Neraca

Seperti yang telah disampaikan tentang pengertian neraca, bahwa ada 3 komponen neraca, yaitu:

1: Aset

Apa yang dimaksud aset?

Secara sederhana, yang dimaksud aset adalah kekayaan atau harta yang dimiliki perusahaan untuk mendukung aktivitas bisnis.

Contoh Aset antara lain kas dan setara kas, piutang usaha, sewa dibayar di muka, kantor, mesin pabrik, kendaraan, dan peralatan.

Bagaimana format penyajiannya di neraca?

Dasar penyajian aset di neraca biasanya mengacu pada tingkat likuiditas dari jenis aset bersangkutan. Jenis aset yang paling likuid ada di urutan pertama, disusul dengan aset sesuai dengan tingkat likuidasnya. Jadi secara sederhana contoh penyajiannya sebagai berikut:

  • Kas dan Setara Kas
  • Piutang Usaha
  • Inventory
  • Biaya Dibayar Di Muka
  • Tanah
  • Kendaraan
  • Peralatan
  • dan seterusnya.

2: Kewajiban

Apa yang dimaksud kewajiban?

Menurut para ahli accounting, arti kewajiban atau bahasa Inggrisnya di sebut liabilty adalah tanggungan perusahaan yang harus dibayar jika waktunya sudah jatuh tempo. Para ahli membedakan kewajiban menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.

3: Ekuitas

Jenis ekuitas antara lain:

  • Modal Saham Disetor
  • Tambahan Modal Disetor
  • Laba Tidak Dibagi

 

B: Mengenal Apa itu Income Statement?

Income statement merupakan salah satu laporan keuangan utama dari suatu entitas bisnis, yang menyajikan informasi tentang kinerja bisnis selama periode waktu tertentu. Ada 2 komponen utama income statement, yaitu:

  1. Pendapatan atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai revenur
  2. Biaya (cost) dan beban (expense)

Bagaimana cara menghitung laba (rugi) bisnis?

Caranya dengan menghitung pendapatan dikurangi biaya dan beban. Apabila hasil perhitungan itu adalah minus atau negatif, maka disebut RUGI, sebaliknya, bila hasil perhitungan adalah plus atau positif, maka kita menyebutnya dengan Laba atau untung.

 

C: Penyajian Neraca, Income Statement di IFRS dan GAAP

apa itu gaap

Pembahasan ini, khusus untuk Anda yang belum tahu aja, yang udah jago, mah lewatin aja ya, share gak penting tentang IFRS dan GAAP ini 🙂

A: Penyajian Neraca

Bagaimana format penyajian neraca?

Menurut standar IFRS, penyajian Neraca, dimulai dari non Current Asset (Aset Tidak Lancar), BUKAN Current Asset. Equity disajikan terlebih dahulu, kemudian non Current Liabilities dan Current Liabilities.

Mengapa demikian? Karena IFRS lebih memfokuskan pada sumber asset dan pembiayaan yang sifatnya jangka panjang.

B: Perhitungan COGS

Bagaimana metode perhitungan COGS?

Perhitungan COGS, IFRS mengharuskan satu tipe COGS untuk semua item. Bandingan dengan GAAP yang membolehkan di Income Statement (Laporan Laba Rugi) COGS per item/product revenue.

C: Operating Expense

Bagaimana cara menyajikan operating expense?

Untuk operating expense, IFRS mengelompokkan expense dalam fungsi-fungsi, seperti biaya gaji pegawai, biaya pemeliharaan, sedangkan GAAP memperbolehkan Income Statements expense dibuat per cost center.

D: Pengukuran

Apa metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran?

Untuk pengukurannya, IFRS menggunakan metode Fair Value, sedangkan GAAP menggunakan nilai historis.

Itulah beberapa perbedaan penyajian laporan keuangan menurut IFRS dan GAAP.

 

04: Penutup

A: Kesimpulan

So, apa insight dari share gak penting ini?

Bagi Anda yang gaweannya buat Laporan Keuangan (Financial Statements), kali-kali renungkan secara mendalam, apa tujuan Anda membuat Laporan Keuangan?

Iseng saja dari pada nganggur atau sekedar ngerjain perintah atasan, atau yang agak serius dikit, untuk menyajikan informasi penting.

Bila Laporan Keuangan yang Anda buat sebagai alat untuk mengukur performa dan konsitensi setiap lini yang ada di perushaan, maka format penyajian Laporan Laba Rugi mengikuti GAAP.

Apabila Laporan Keuangan yang disusun dibutuhkan sebagai alat penilai dalam suatu bisnis agreement ataupun financing/investment scheme yang melibatkan suatu entity dari negara lain, maka, agar Laporan Keuangan mudah dipahami, sebaiknya disajikan sesuai dengan format IFRS.

Mengapa?

Karena format IFRS merupakan bahasa global untuk membandingkan informasi keuangan antar negara, dan, perlu diketahui, bahwa IFRS bersifat Principles Based, bukan Role Based.

Apa maksudnya?

Artinya, untuk menentukan nilai wajar asset ataupun liability memerlukan profesional judgement yang didukung oleh kompetensi, bukan hanya melibatkan accountant, bisa juga melibatkan:

  • aktuaris,
  • ahli appraisal,
  • pemeringkat kredit,
  • underwriters,
  • konsultan pajak, dan para ahli lainnya.

Satu lagi, tak usah khawatir bagi Anda yang bekerja, atau mengelola bisnis masih skala start up, UKM dan UMKM, cukup menggunakan ETAB.

 

B: Saran dan Tips Praktis

Apa pun format penyajian Laporan Keuangan yang Anda pilih, yang penting disajikan dengan benar, sesuai dengan FAKTA dan kebutuhan bisnis dan berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan.

Jadi, intinya adalah mau seperti apa format Laporan Keuangan (Financial Statements) yang disusun yang penting bisa menyajikan serta memberikan informasi penting tentang kondisi riil keuangan perusahaan.

Informasi tersebut disajikan secara benar sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) agar terhindar dari koreksi audit ataupun pajak, dan tentunya berdasarkan data-data nyata, bukan data abal-abal.

Bagaimana menurut pendapat Anda?

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.