Bagaimana Metode Terbaik Pencatatan Persediaan Barang Dagangan?

Biaya adalah dasar utama dalam penilaian persediaan barang dagang, namun, dalam beberapa kasus persediaan dinilai berdasarkan pertimbangan lain selain biaya. Dan kasus semacam ini akan timbul saat:

  1. Biaya penggantian barang dalam persediaan berada di bawah biaya yang dicatat.
  2. Persediaan tidak dapat dijual pada harga penjualan normal.

Kasus #2 dapat terjadi karena kondisi barang cacat, rusak karena terlalu lama di outlet, perubahan mode atau sebab lainnya. Untuk lebih jelasnya, mari ikuti pembahasan beserta contoh berikut ini.

Penilaian Persediaan Pada Nilai Pasar atau Biaya yang Lebih Rendah

Studi kasus pencatatan persediaan
krakatausteel.com

A: Penentuan Biaya Persediaan

Jika biaya penggantian barang dalam persediaan lebih rendah daripada biaya pembelian awal,

Metode mana yang lebih rendah antara nilai pasar atau biaya pemerolehan (lower of cost or market – LCM atau cost or market, whichever is lower – COMWIL) digunakan untuk menilai persediaan.

Nilai pasar, yang dimaksud adalah harga penggantian untuk mendapatkan barang sejenis pada tanggal persediaan. Nilai pasar ini dibuat berdasarkan kuantitas yang biasanya dibeli dari sumber pemasok yang biasa.

Pada aktivitas bisnis di mana inflasi menjadi standar, harga pasar jarang menurun. Dalam bisnis di mana teknologi berubah sangat cepat, penurunan harga pasar adalah biasa.

Keuntungan dari metode nilai pasar atau biaya yang lebih rendah adalah LABA kotor dan laba bersih berkurang dalam periode yang sama dengan penurunan harga pasar terjadi. Dalam menerapkan metode nilai pasar atau biaya yang lebih rendah.

Biaya dan biaya penggantian dapat ditentukan dengan satu dari tiga cara berikut:

  1. Setiap barang dalam persediaan.
  2. Kelas atau kategori utama dalam persediaan.
  3. Persediaan secara keseluruhan.

Pada praktiknya, biaya dan biaya penggantian setiap barang biasanya ditentukan oleh manajemen.

B: Contoh Penerapan Metode Nilai Pasar

Perhatikan contoh pencatatan persediaan berikut ini:Diasumsikan terdapat 400 unit identik barang A dalam persediaan, yang diperoleh dengan biaya Rp 10.250 per unit. Jika pada tanggal persediaan barang yang diganti akan bernilai Rp 10.500, maka biaya Rp 10.250 akan dikalikan dengan 400 unit untuk menghitung nilai persediaan.

Di sisi lain, jika barang dapat diganti dengan nilai Rp 9.500 per unit, maka biaya penggantian Rp 9.500 akan digunakan untuk keperluan penilaian.

Perhatikan tabel berikut ini:

Data persediaan
metode pencatatan persediaan barang dagang – harga pasar

Pada tabel di atas menggambarkan metode pengaturan dan persediaan serta penerapan metode nilai pasar atau biaya yang lebih rendah untuk setiap barang persediaan.

Jumlah nilai pasar yang turun, yaitu Rp 450.000 (Rp 15.520.000 – Rp 15.070.000) dapat dilaporkan sebagai POS TERPISAH dalam laporan laba rugi.

Penyajian jumlah ini bisa juga dimasukkan dalam harga pokok penjualan. Tanpa memperhatikan, laba bersih akan dikurangi dengan jumlah penurunan nilai pasar.

Agar lebih jelas lagi pemahaman kita, berikut ini kami sajikan satu contoh lagi:

Perhatikan data berikut:

metode pencatatan persediaan barang dagang - contoh soal persediaan

Dari data-data di atas, kita dapat menghitung nilai persediaan pada nilai pasar atau biaya yang lebih rendah seperti berikut ini:

Contoh pencatatan persediaan
metode pencatatan persediaan barang dagang – penyelesaian pola persediaan

Mengapa persediaan dinilai lebih rendah antara biaya atau harga pasar?

Karena untuk menentukan nilai yang paling realistis bila persediaan barang tersebut dijual atau diganti.

Saat menilai persediaan bahan baku pada nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, apa arti istilah pasar?

Arti istilah pasar dalam proses penilaian barang persediaan berdasarkan pada nilai yang paling rendah dari biaya penggantian atau harga jual bersih.

Apa yang terjadi jika persediaan terlalu rendah?

Apabila persediaan terlalu rendah, maka perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan, sehingga berpotensi kehilangan mereka.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.