Metode Harga Pokok Proses adalah metode pengumpulan harga pokok produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Sebagaimana diketahui dalam proses produksi dibutuhkan bahan baku (raw material), bahan penolong dan bahan pendukung lainnya. Dan barang siap dijual adalah hasil akhir dari sebuah proses produksi.
Bagaimana cara menerapkan metode ini pada perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi dan lebih dari satu departemen produksi? Dan bagaimana cara perhitungan harga pokok produksi per satuanya? Mari ikuti pembahasannya berikut ini.
Karakteristik Metode Harga Pokok Proses
A: Cara Menghitung Biaya Produksi
Di dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu dan biaya produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode tertentu, dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan.
Bila Anda merasa kesulitan untuk menghitung Harga Pokok Produk dan Harga Pokok Penjualan (HPP), Anda bisa membuat sendiri template perhitungan HPP dengan Excel atau bisa menggunakan template Excel sederhana dan mudah digunakan yang disediakan oleh Manajemen Keuangan
Anda tidak perlu menghitung komponen-komponen HPP, namun input data-datanya ke dalam Template Perhitungan HPP dan hasilnya langsung bisa diketahui dan dicatat ke jurnal umum akuntansi. Silahkan langsung saja ke >> SOP Keuangan dan Accounting Tools.
B: Karakteristik Produk
Metode pengumpulan komponen harga pokok produksi ditentukan oleh karakteristik proses produk perusahaan.
Di perusahaan yang berproduksi massa, karakteristik produksinya adalah sebagai berikut:
- Produk yang dihasilkan adalah produk standar
- Produk yang dihasilkan dari waktu ke waktu adalah sama
- Aktivitas produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.
Contoh perusahaan yang menggunakan metode harga pokok proses adalah perusahaan semen.
Proses produksi semen menghasikan satu macam produk semen yang diukur dengan satuan zak yang berat standarnya 50 kg. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.
Perencanaan produksi dilakukan dengan diterbitkannya perintah produksi (production order) setiap awal bulan yang berlaku untuk bulan tertentu.
Atas dasar karakteristik aktivitas produksi dalam perusahaan yang berproduksi massa, metode pengumpulan biaya produksi dalam perusahaan tersebut bisa menggunakan metode harga pokok proses.
Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dan Metode Harga Pokok Pesanan
Perbedaan Metode Harga Pokok
Untuk memahami karakteristik metode harga pokok proses, berikut ini disajikan perbedaan metode harga pokok proses dengan metode harga pokok pesanan.
Perbedaan antara dua metode pengumpulan biaya produksi tersebut terletak pada:
- Pengumpulan biaya produksi
- Perhitungan harga pokok produksi per satuan
- Penggolongan biaya produksi
- Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik
Berikut ini penjelasan lengkapnya…
A: Pengumpulan Biaya Produksi
Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi per periode akuntansi.
B: Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan
Metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok produksi produksi per satuan, dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada saat pesanan telah selesai diproduksi.
Pendekatan harga proses menghitung harga pokok produksi per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan setiap akhir periode akuntansi (biasanya akhir bulan).
C: Penggolongan Biaya Produksi
Perlu kita ketahui bahwa dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.
Biaya produksi langsung dibebankan pada produk berdasar biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan pada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
Sedangkan metode harga pokok proses, pembedaan biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung seringkali tidak diperlukan, terutama jika perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk, seperti perusahaan semen, pupuk, bumbu masak.
Dan, karena harga pokok per satuan produk dihitung setiap akhir bulan, maka umumnya biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi.
D: Unsur yang Digolongkan dalam Biaya Overhead Pabrik
Perlu diketahu bahwa metode harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik terdiri dari biaya beban bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya produksi lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya overhead pabrik dibebankan pada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
Metode harga pokok proses, membedakan biaya overhead pabrik terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku dan bahan penolong, serta biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung.
Jadi, dalam metode ini biaya overhead pabrik dibebankan pada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi selama periode akuntansi tertentu. Demikian 4 perbedaaan metode harga pokok pesanan dengan harga pokok proses.
—
Apa itu metode harga pokok proses?
Menurut para ahli, yang dimaksud metode harga pokok proses adalah cara menghitung biaya rata-rata pembuatan barang per unit dalam proses produksi masal berkelanjutan.
Apa tujuan produksi pada metode harga pokok proses?
Tujuan produksi pada metode harga pokok proses adalah untuk membuat barang berkualitas tinggi dengan tingkat efisiensi tinggi dalam jumlah besar dan kontinue.
Bagaimana ciri-ciri perusahaan yang menerapkan metode harga pokok proses?
- Jumlah produk yang dihasilkan banyak
- Menghasilkan barang sejenis
- Produksi terus berkelanjutan
- Contoh pabrik makanan, tekstil, dan industri kimia.