SOP Tata Cara Pembayaran dan Pelaporan Pajak adalah dokumen perusahaan yang menjadi acuan dalam urutan proses pembayaran dan pelaporan pajak penghasilan (PPh), pajak bumi dan bangunan (PBB), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan pajak daerah. Termasuk pelatihan karyawan, dan sebagai sumber referensi untuk solusi masalah yang timbul dalam perpajakan.
Bagaimana persiapan penyusunan standar operasional prosedur tata cara pembayaran pajak perusahaan? Yuk pelajari dan baca sampai selesai pembahasan dengan contoh SOP Pembayaran Pajak berikut ini…
Persiapan Pembayaran Pajak Perusahaan
Sebelum melakukan pembayaran pajak, perusahaan perlu mempersiapkan langkah-langkah tertentu sampai data-data yang dibutuhkan siap sebagai dasar perhitungan dan pembayaran pajak. Paling tidak ada 10 aktivitas yang harus dilakukan yaitu:
1: Mengumpulkan dan Menyajikan Data-data Keuangan
Data-data keuangan yang dikumpulkan dan disajikan dalam sebuah Laporan Keuangan akan digunakan sebagai dasar perhitungan pajak, oleh karena itu, perusahaan harus secara teratur mengumpulkan dan merapikan data keuangan serta menyusun Laporan Laba Rugi (Statement of Profit or Loss), Laporan Posisi Keuangan, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
2: Membuat Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran secara Benar
Prinsip pencatatan penerimaan dan pengeluaran harus berpedoman pada aturan debet kredit. Untuk memudahkan penggolongan dan pencatatan, kita bisa membuat nomor atau kode account untuk masing-masing jenis pajak, misalnya Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
3: Selalu Update Peraturan Perpajakan
Perlu dipahami bahwa perubahan peraturan perpajakan akan berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus selalu memantau perkembangan peraturan perpajakan dari waktu ke waktu.
4: Proses Perhitungan Pajak
Jumlah pajak yang akan dilaporkan dan dibayarkan Dirjen Pajak harus dihitung secara akurat berdasarkan data-data keuangan yang dimiliki perusahaan.
5: Mengisi SPT (Surat Pemberitahuan)
Proses kelima ini dilakukan setelah kita menyelesaikan proses perhitungan pajak. Pengisian SPT harus dilakukan dengan benar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak.
6: Lakukan Pemeriksaan Ulang terhadap Pengisian SPT
Kesalahan yang terjadi ketika mengisi SPT bisa mengakibatkan sanksi perpajakan. Untuk meminimalkan kesalahan, maka perusahaan perlu menunjuk karyawan yang khusus melakukan pemeriksaan terhadap keakuratan informasi yang dimasukkan dalam SPT.
7: Lakukan Pengelolaan terhadap Dokumen Pendukung
Persiapkan semua dokumen pendukung yang diperlukan, seperti bukti transaksi, faktur pajak yang diperlukan untuk mendukung pelaporan pajak.
8: Terapkan Manajemen Dokumen Perpajakan
Berkas-berkas terkait perpajakan merupakan dokumen penting bagi perusahaan, sehingga perlu dijaga serta dipelihara dengan baik. Bila perlu, aplikasikan sistem pengelolaan arsip dan dokumen sesuai denga ketentuan yang berlaku.
9: Belajar dan Konsultasi dengan Profesional Pajak
Proses belajar dilakukan seumur hidup, termasuk tentang perpajakan. Belajar pajak tidak hanya dalam kelas pelatihan dan training, namun bisa juga berdiskusi dengan seorang profesional pajak atau konsultan pajak yang berpengalaman.
Cara ini bisa membantu meningkatkan pengetahuan tentang pajak dan memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia dan dunia.
10: Pelaporan SPT dan Pembayaran Pajak
Kegiatan kesepuluh yang harus dijalankan adalah menyerahkan SPT yang telah disiapkan dan review ulang, selanjutnya lakukan pembayaran pajak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Sepuluh aktivitas yang telah disebutkan di atas, bisa membantu perusahaan dalam menjalani proses pembayaran pajak dengan lancar dan menghindari masalah perpajakan.
Bagaimana prosedur pembayaran pajak bisnis kuliner? Baca > Laporan Keuangan Restoran