Laporan Keuangan perusahaan jasa pengiriman barang adalah laporan yang disusun oleh perusahaan yang jenis usaha utamanya adalah memberikan jasa pengiriman barang. Contoh perusahaan jasa pengiriman barang di Indonesia PT Pos, JNE, J&T, dan SiCepat.
Tujuan penyusunan laporan keuangan perusahaan jasa pengiriman barang adalah untuk menyajikan informasi relevan bagi pengguna, yaitu owner, kreditor, pemerintah.
Jenis laporan keuangan perusahaan jasa pengiriman barang dan ekspedisi adalah laporan laba rugi, posisi keuangan, perubahan ekuitas, dan cash flow.
Bagaimana cara dan langkah membuat laporan keuangan perusahaan jasa pengiriman barang? Mari ikuti pembahasannya step-by-step berikut ini.
01: Proses Membuat Laporan Keuangan Jasa Pengiriman Barang
Standar operasional prosedur perusahaan jasa pengiriman barang adalah bentuk pelaksanaan suatu sistem.
Proses pembuatan dan penyusunan laporan keuangan adalah bentuk penerapan sistem keuangan, oleh karena itu, agar aktivitas ini bisa berjalan dengan baik dan benar, maka pihak manajemen perlu membuat dan menerapkan standar operasional prosedur perusahaan jasa pengiriman barang.
Standar operasional prosedur perusahaan jasa pengiriman barang ini akan menjadi pedoman dan panduan semua aktivitas yang berhubungan dengan proses penyusunan laporan keuangan.
***
Untuk membantu memudahkan memahami proses dan langkah-langkah penyusunan laporan keuangan perusahaan pengiriman barang, kami menggunakan contoh transaksi-transaksi berikut ini:
Jasa Pengiriman Bening Express dimiliki dan dikelola oleh Xidev Bening. Transaksi berikut ini dilakukan oleh perusahaan expedisi tersebut selama bulan Februari 2021:
- Xidev Bening menyetorkan modal sebesar Rp 45.000.000
- Membayar utang atas pembelian kredit sebesar Rp 1.815.000
- Menagih pelanggan atas jasa pengiriman yang dicatat sebagai piutang usaha sebesar Rp 3.250.000
- Menerima kas dari pelanggan atas jasa yang dicatat sebagai piutang usaha sebesar Rp 1.150.000
- Membayar beban iklan di IG Ads sebesar Rp 1.500.000
- Membeli bahan habis pakai secara tunia sebesar Rp 750.000
- Membayar sewa kantor bulan Februari 2021 Rp 2.000.000
- Menerima kas atas piutang dari pelanggan Rp 6.740.000
- Setelah dihitung, sisa bahan habis pakai sebesar Rp 135.000, berarti beban bahan habis pakai yang telah digunakan selama bulan berjalan adalah Rp 665.000
- Utang usaha Rp 15.300.000
- Piutang usaha Rp 24.350.000
- Beban lain-lain Rp 1.150.000
- Beban kantor Rp 2.500.000
- Membayar gaji karyawan bulan Februari 2021 sebesar Rp 15.000.000
- Membayar biaya utilitas sebesar Rp 1.500.000
***
Demikin 15 contoh transaksi yang dilakukan perusahaan selama bulan Februari 2021, selanjutnya kita akan melakukan analisis dan pencatatan transaksi-transaksi tersebut di atas ke dalam jurnal umum dan khusus.
02: Melakukan Analisa dan Pencatatan Transaksi Bisnis
A: Tujuan Analisis Transaksi Bisnis Perusahaan
Tujuan analisis dan pencatatan transaksi adalah untuk menggolongkan dan mengklasifikasikan setiap transaksi sesuai dengan jenisnya. Dan secara umum semua transaksi diklasifikasikan ke dalam 5 account utama, yaitu: Asset, Liquidity, Equity, Penjualan, dan Biaya.
Analisis dan pencatatan dilakukan untuk setiap transaksi bisnis perusahaan, sehingga di akhir periode kita sudah bisa menggolongkan semua transaksi sesuai dengan jenis rekeningnya.
B: Cara Menganalisis dan Mencatat Transaksi
Bagaimana cara melakukan analisis dan mencatat contoh transaksi-transaksi bisnis perusahaan di atas?
Caranya cukup sederhana dan mudah, yaitu dengan berpedoman pada persamaan dasar akuntansi dan prinsip atau aturan debit kredit.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan cara mencatat setiap transaksi dalam jurnal akuntansi, baik jurnal umum maupun jurnal khusus berikut ini:
Transaksi #1:
[Debit] Kas ………………….. Rp 45.000.000
[Kredit] Modal usaha ………………… Rp 45.000.000
Penjelasan singkat:
Transaksi ini akan mempengaruhi pos kas dan modal usaha. Pos Kas mengalami peningkatan sedangkan modal usaha meningkat.
Meningkatnya kas dicatat di sisi debit, sedangkan meningkatnya modal dicatat di sisi kredit.
Transaksi #2:
[Debit] Hutang usaha …… Rp 1.815.000
[Kredit] Kas ………………………… Rp 1.815.000
Penjelasan:
Pembayaran hutang akan mengurangi saldo hutang perusahaan sehingga dicatat di bagian debit, namun akan mengurangi saldo kas, sehingga dicatat di bagian kredit.
Transaksi #3:
[Debit] Kas ………………….. Rp 3.250.000
[Kredit] Piutang ………………….. Rp 3.250.000
Keterangan:
Pembayaran piutang dari pelanggan tentunya akan menambah kas perusahaan, dan menurunkan atau meniadakan saldo piutang, sehingga kas dicatat di debit sedangkan piutang di kredit.
Transaksi #4:
[Debit] Kas ………………….. Rp 1.500.000
[Kredit] Piutang ………………….. Rp 1.500.000
Pencatatan transaksi ini sama seperti pada transaksi sebelumnya, yaitu kas di debit dan piutang di kredit.
Transaksi #5:
[Debit] Beban iklan ….. Rp 1.500.000
[Kredit] Kas …………………….. Rp 1.500.000
Pembayaran iklan tentu akan mengurangi saldo kas dan meningkatkan saldo beban iklanm sehingga biaya iklan dicatat di debit dan kas di sisi kredit.
Transaksi #6:
[Debit] Bahan Habis Pakai …… Rp 750.000
[Kredit] Kas ……………………………….. Rp 750.000
Pembelian habis pakai akan menaikkan persediaan jumlah bahan habis pakai sehingga dicatat di debit, sedangkan jumlah kas menurun sehingga dicatat di sisi kredit.
Transaksi #7:
[Debit] Beban sewa ……… Rp2.000.000
[Kredit] Kas …………………………. Rp 2.000.000
Pembayaran biaya sewa menaikkan jumlah beban sehingga dicatat di debit, sedangkan kas berkurang sehingga dicatat di kredit.
Transaksi #8:
[Debit] Kas ………………….. Rp 6.740.000
[Kredit] Piutang ………………….. Rp 6.740.000
Penjelasan pencatatan jurnal transaksi ini sama seperti pada jenis transaksi sebelumnya.
Transaksi #9:
Jurnal penyesuaian persediaan:
[Debit] Beban Bahan Habis Pakai …. Rp 665.000
[Kredit] Bahan Habis Pakai ………………….. Rp 665.000
Setelah dilakukan perhitungan persediaan di akhir periode, jumlah persediaan akhir Rp 130.000. Hal ini berarti jumlah pemakaian bahan habis pakai adalah Rp 665.000.
Sehingga perlu dilakukan proses penyesuaian terhadap pos ini, account beban bahan Habis Pakai dicatat di sisi debit, dan bahan habis pakai di sisi kredit.
Transaksi #10:
[Debit] Persediaan …………….. Rp 15,300,000
[Kredit] Hutang usaha ……………….. Rp 15,300,000
Pembelian kredit menyebabkan nilai persediaan dan hutang usaha naik. Cara mencatat transaksi ini adalah persediaan di debit, sedangkan hutang usaha di sisi kredit.
Transaksi #11:
[Debit] Piutang Usaha ……Rp 24.350.000
[Kredit] Penjualan ………………….. Rp 24.350.000
Penjualan kredit menyebabkan pos piutang usaha dan penjualan naik, sehingga piutang usaha dicatat di sisi debit, sedangkan penjualan di sisi kredit.
Transaksi #12-13:
[Debit] Beban operasional lainnya ….. Rp 1.150.000
[Kredit] Kas ……………………………………………… Rp 1.150.000
[Debit] Beban operasional lainnya ……. Rp 2.500.000
[Kredit] Kas ……………………………………………….. Rp 2.500.000
Penjelasan dua transaksi di atas:
Pengeluaran biaya untuk beban operasional akan mengurangi jumlah saldo kas dan meningkatkan biaya. Oleh karena itu, akun beban dicatat di sisi debit dan akun kas dicatat di sisi kredit.
Transaksi #14:
[Debit] Gaji karyawan ……Rp 15.000.000
[Kredit] Kas ………………………….. Rp 15.000.000
Pengeluaran kas untuk gaji pegawai akan mengurangi kas dan menaikkan jumlah biaya, sehingga rekening kas dicatat di bagian kredit dan account gaji dicatat di bagian debit.
Transaksi #15:
[Debit] Beban listrik, air dan telepon ….. Rp 1.500.000
[Kredit] Kas ………………………………………………….. Rp 1.500.000
Pencatatan jurnal transaksi pembayaran listrik, air, dan telepon sama seperti pengeluaran kas untuk pembayaran beban yang lain, yaitu pos beban dicatat di sisi debit dan kas di kredit.
***
Demikian proses pencatatan transaksi-transaksi bisnis yang dilakukan perusahaan pengiriman barang selama satu periode, yaitu bulan Februari 2021. Langkah selanjutnya adalah menyusun buku besar.
03: Membuat Buku Besar Perusahaan Jasa Pengiriman Barang
A: Pengertian Buku Besar
Apa yang dimaksud buku besar perusahaan jasa pengiriman barang?
Pengertian buku besar perusahaan jasa pengiriman barang adalah ringkasan transaksi suatu akun yang terjadi selama periode waktu satu bulan (contoh ini).
B: Cara Membuat Buku Besar
Bagaimana cara membuat buku besar?
Prosesnya cukup mudah, yaitu dengan memindahkan atau posting suatu akun dari pencatatan jurnal transaksi ke buku besar.
Untuk lebih jelasnya perhatikan ringkasan buku besar untuk masing-masing rekening yang digunakan dalam proses pencatatan transaksi bisnis perusahaan pengiriman barang berikut ini:
Perhatikan tabel di atas, semua akun atau rekening yang digunakan perusahaan dalam melakukan aktivitasnya selama bulan Februari 2021.
Sengaja kami hanya sajikan saldo akhir periode saja agar artikel ini tidak terlalu panjang dan membosankan.
Jika ditampilkan semua transaksi untuk setiap pos/ account/ rekening, maka akan terlihat secara rinci jumlah transaksi yang terjadi selama satu bulan. Misalnya jumlah transaksi account Kas selama Februari 2021 adalah 12 kali (silahkan periksa di bab analisa dan pencatatan transaksi di atas)
04: Membuat Neraca Saldo Perusahaan Jasa Pengiriman Barang
A: Pengertian Neraca Saldo
Apa yang dimaksud neraca saldo perusahaan jasa pengiriman barang?
Pengertian neraca saldo perusahaan jasa pengiriman barang adalah kumpulan saldo rekening transaksi yang dilakukan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu, dalam contoh ini adalah satu bulan.
B: Struktur Neraca Saldo
Bagaimana struktur dan format neraca saldo?
Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus yang mengatur tentang struktur dan format penyajian neraca saldo. Pada prinsipnya laporan ini disajikan dengan jelas dan mudah dimengerti oleh pengguna serta memberikan fungsi optimal.
Perhatikan neraca saldo berikut ini.
Pada neraca saldo di atas, terdiri dari akun atau rekening-rekening perusahaan beserta saldo-nya. Misalnya kas dengan saldo sebesar Rp 30.275.000 dan piutang Rp 12.860.000
Jadi, neraca saldo adalah ringkasan saldo rekening perusahaan selama periode waktu tertentu.
05: Membuat Kertas Kerja Akuntansi Perusahaan Pengiriman
A: Pengertian Kertas Kerja Akuntansi
Apa itu kertas kerja akuntansi perusahaan jasa pengiriman barang?
Yang dimaksud dengan buku besar akuntansi perusahaan pengiriman barang adalah tabel Excel yang terdiri dari beberapa kolom yang merupakan ringkasan proses penyusunan laporan keuangan dalam periode waktu tertentu.
Masing-masing kolom berisi saldo rekening-rekening laba rugi dan neraca. Saldo-saldo ini selanjutnya akan dipindahkan ke dalam format standar laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
Fungsi dan manfaat kertas kerja akuntansi adalah sebagai tools bantu dalam proses penyusunan laporan keuangan. Seperti laporan keuangan bengkel mobil, maintenance dan body paint.
B: Format Kertas Kerja Akuntansi
Bagaimana format dan struktur kertas kerja akuntansi?
Seperti halnya pada neraca saldo, demikian juga dengan format kertas kerja akuntansi pun tidak ada ketentuan khusus yang mengaturnya, sehingga mungkin kita akan menemui berbagai bentuk kertas kerja. Misalnya jumlah kolom atau lajur yang digunakan, ada yang menggunakan 4,6.8.10.12. atau 14.
Kertas kerja akuntansi ini adalah alat bantu yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan dengan spreadsheet, sehingga struktur dan formatnya tergantung pada pengetahuan dan wawasan dari penyusun laporan keuangan.
***
Dan perhatikan penampakan salah satu format kertas kerja akuntansi yang kami gunakan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan jasa pengiriman barang berikut ini:
Tabel Excel di atas adalah kertas kerja akuntansi 8 kolom yang dibuat dengan memindahkan masing-masing saldo account di neraca saldo. Selanjutnya dikelompokkan masing-masing account tersebut sesuai dengan jenisnya, yaitu laba rugi dan neraca.
Mengapa menggunakan kertas kerja akuntansi 8 kolom?
Kami menggunakan 8 kolom dengan alasan karena kebutuhan kami bisa dicukupi dengan 8 kolom. Jika dengan 8 kolom bisa, mengapa pakai yang lain. Silahkan sesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah transaksi serta account perusahaan Anda.
06: Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Pengiriman Barang
Sebagaimana disampaikan di paragraf awal artikel ini menjelaskan bahwa ada lima jenis laporan keuangan utama yang perlu dibuat oleh perusahaan jasa pengiriman barang, yaitu:
- Laporan Laba Rugi (Statements of Profit or Loss)
- Posisi Keuangan (Statements of Financial Position)
- Perubahan Ekuitas
- Laporan Arus Kas (Statements of Cash Flows)
- Catatan Atas Laporan Keuangan
Agar semakin jelas, ikuti pembahasan masing-masing jenis laporan keuangan tersebut berikut ini.
A: Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa Pengiriman Barang
Pengertian Laporan Laba Rugi (Statements of Profit or Loss)
Apa yang dimaksud laporan laba rugi?
Pengertian laporan laba rugi perusahaan jasa pengiriman barang adalah rangkuman dari penerimaan dan pengeluaran biaya-biaya yang dilakukan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu, pada contoh ini periode waktu satu bulan, yakni Februari 2021.
Komponen Laporan Laba Rugi
Apa saja komponen laporan laba rugi?
Komponen laporan laba rugi perusahaan pengiriman barang adalah penerimaan atau pendapatan dan biaya-biaya atau beban.
Perhatikan format penyajian laporan laba rugi perusahaan pengiriman barang berikut ini:
Perhatikan saldo laba (rugi) pada laporan profit loss di atas, yaitu Rp 35.000 (plus). Saldo sebesar ini adalah cukup bagus bagi perusahaan yang baru berdiri. Biasanya perusahaan yang pertama kali berdiri, laporan laba rugi mempunyai saldo minus.
Mengapa seperti itu?
Karena perusahaan yang baru beroperasi sudah ada pengeluaran untuk biaya-biaya dan sarana pendukung seperti aset tetap, gaji pegawai, perlengkapan kantor, utilitas dan lainnya.
Sementara itu, penerimaan pendapatan yang diperoleh selama periode awal biasanya masih kecil, sehingga tidak bisa menutupi pengeluaran biaya dan beban.
So, laporan laba rugi Bening Express di atas cukup bagus untuk perusahaan yang baru beroperasi.
B: Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Jasa Pengiriman Barang
Pengertian Laporan Posisi Keuangan (Statements of Financial Position)
Apa yang dimaksud laporan posisi keuangan atau neraca?
Definisi laporan posisi keuangan perusahaan pengiriman barang adalah laporan yang menyajikan daftar aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal terakhir dari bulan atau tahun tertentu.
Jumlah aset harus sama dengan jumlah kewajiban ditambah aset. Jika tidak sama, maka ada yang keliru dalam proses penyusunan laporan neraca, maka penyusun harus mencari dan memperbaiki kesalahan ini.
Komponen Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Apa saja komponen laporan posisi keuangan?
Laporan posisi keuangan atau balance sheet atau neraca terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu:
- Aset, sepeti kas, piutang, persediaan, dan fixed assets.
- Kewajiban, seperti hutang jangka pendek dan jangka panjang.
- Modal, baik modal pendiri maupun saham.
Dan berikut ini format penyajian laporan posisi keuangan perusahaan jasa pengiriman barang:
C: Laporan Perubahan Ekuitas Perusahaan Jasa Pengiriman Barang
Pengertian Laporan Perubahan Ekuitas
Apa yang dimaksud laporan perubahan ekuitas atau perubahan modal?
Pengertian laporan perubahan ekuitas perusahaan pengiriman barang adalah laporan yang menyajikan ringkasan perubahan dalam ekuitas yang terjadi selama periode waktu tertentu.
Komponen Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas terdiri dari komponen-komponen yang menyebabkan perubahan modal atau ekuitas selama periode tertentu, dalam contoh ini adalah satu bulan.
Komponen-komponen itu adalah semua komponen yang menambah dan mengurangi ekuitas, seperti laba periode berjalan, laba ditahan, pembagian dividen.
Perhatikan bentuk laporan perubahan ekuitas atau perubahan modal berikut ini:
Pada contoh ini, yang mempengaruhi perubahan modal adalah laba rugi periode berjalan yaitu sebesar Rp 35.000. Jumlah laba ini menambah ekuitas, sehingga saldo ekuitas di akhir periode adalah sebesar Rp 45.035.000.
D: Laporan Arus Kas Perusahaan jasa Pengiriman Barang
Pengertian Laporan Arus Kas (Statements of Cash Flows)
Apa yang dimaksud laporan arus kas?
Pengertian laporan arus kas perusahaan jasa pengiriman barang adalah rangkuman dari penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode waktu tertentu, misalnya satu bulan.
Dari laporan arus kas ini, kita bisa mengetahui aliran penerimaan kas dan pengeluaran kas yang terjadi dalam bulan Februari 2021.
Dan sebagai patokan, jumlah saldo akhir laporan arus kas in HARUS sama dengan saldo kas yang dilaporkan di laporan posisi keuangan. Jika tidak sama bisa dipastikan laporan keuangan tidak valid dan perlu dilakukan koreksi dan pembetulan kembali.
Komponen Laporan Arus Kas
Apa saja komponen laporan arus kas (cash flows statement) perusahaan jasa pengiriman barang?
Laporan arus kas terdiri dari 3 komponen pokok, yaitu:
- Kas dari aktivitas perusahaan
- Cash dari aktivitas investasi
- Kas dari aktivitas pendanaan.
Untuk lebih jelasnya perhatikan bentuk dan komponen laporan arus kas perusahaan pengiriman barang berikut ini:
Perhatikan laporan arus kas di atas, total kas masuk dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp 11.490.000 sedangkan jumlah kas yang dikeluarkan senilai Rp 24.400.000, sehingga ada selisih kurang sebesar Rp 12.910.000 (minus).
Tidak ada aliran kas dari aktivitas investasi. Sedangkan penerimaan cash flow dari aktivitas pendanaan adalah senilai Rp 45.000.000, sedangkan pengeluarannya sebesar Rp 1.815.000. Ada selisih sebesar Rp 43.185.000.
Dan pada akhirnya saldo kas akhir periode Februari 2021 ada sebesar Rp 30.275.000. Jumlah ini kudu sama dengan saldo kas yang disajikan di laporan posisi keuangan.
E: Catatan Atas Laporan Keuangan
Apa yang dimaksud catatan atas laporan keuangan?
Catatan atas laporan keuangan adalah bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan yang memberikan catatan rinci setiap komponen laporan keuangan.
Bagian awal dari catatan ini memberikan penjelasan umum mengenai entitas atau perusahaan, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang komponen-komponen yang disajikan pada laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
07: Kesimpulan
Laporan keuangan perusahaan jasa pengiriman barang adalah laporan keuangan yang merangkum pengaruh suatu kejadian pada perusahaan. Laporan keuangan dibuat dan disiapkan oleh manajemen perusahaan bagi pengguna.
Salah satu pelayanan yang diberikan oleh perusahaan adalah jasa pengiriman barang ke luar negeri dan dalam negeri.
Struktur organisasi perusahaan jasa pengiriman barang secara umum mirip dengan perusahaan lainnya. Dan berikut ini daftar perusahaan jasa pengiriman barang di Indonesia, antara lain:
- POS Indonesia
- JNE
- J&T Express Indonesia
- Tiki
Bagaimana langkah dan proses penyusunan laporan keuangan sudah dijelaskan secara lengkap beserta contohnya. Bila Anda ingin menyusun laporan keuangan bisnis jasa pengiriman barang dan ekspedisi, Anda hanya perlu sedikit memodifikasi sesuai dengan fokus usaha Anda.
Dan bila Anda ingin menyusun standar operasional prosedur perusahaan jasa pengiriman barang, khususnya untuk mengelola keuangan, silahkan baca >>> SOP Finance dan Accounting Tools Sederhana Bermanfaat.
Demikian yang bisa kami bagikan tentang langkah mudah dan praktis menyusun laporan keuangan perusahaan pengiriman barang, mulai dari analisis dan pencatatan transaksi bisnis sampai menyusun 4 jenis laporan keuangan.
Semoga bermanfaat dan terima kasih.*****