Bagaimana cara mengelola piutang usaha yang baik dan benar? Bagaimana penilaian dan klasifikasi piutang dalam perusahaan?
Piutang usaha adalah piutang yang timbul karena transaksi penjualan kredit. Bila penjualan dilakukan secara tunai maka tidak akan timbul piutang. Kebijakan pengelolaan piutang usaha yang baik dan tepat akan mencegah kebocoran, pemborosan, mengurangi kredit macet, dan meningkatkan value added serta produktifitas perusahaan. Bagaimana cara mengelola piutang yang efektif? Yuk ikuti pembahasan rincinya berikut ini …
01: Mengapa Ada Piutang Usaha?
A: Penyebab Timbulnya Piutang Usaha
Ijin sedikit cerita ya …
Penulis pernah bekerja di bagian credit control.
Hampir tiap pagi telinga ini akrab dengan kalimat-kalimat indah nan memukau seperti berikut ini:
“ berapa piutang usaha yang overdue sampai hari ini ? ”
“ bagaimana perkembangan hutang distributor PT Xidef Jaya? ”
“ berapa yang write off? ”
“ tolong buatkan penilaian dan klasfikasi piutang serta analisa umur piutang sampai hari ini ya ”
Kalimat-kalimat magis seperti itu laksana mantra sakti yang akan menjadikan seorang credit controller lebih kuat mentalnya.
Cekatan, bekerja sistematis dan sebagai bonus-nya ia memiliki jaringan yang luas dengan pelanggan.
***
Kembali ke topik pembahasannya ya 🙂
Seperti sudah disinggung pada paragraf awal, bahwa piutang usaha timbul karena sistem penjualan kredit. Penjualan kredit adalah salah satu strategi yang lazim digunakan dalam menjual barang atau jasa.
Fakta menunjukkan bahwa sistem transaksi penjualan kredit banyak diterapkan oleh penjual barang atau jasa. Bila strategi penjualan kredit dilakukan tanpa kendali maka akan berakibat saldo piutang tinggi dan kredit macet.
Strategi penjualan kredit akan menimbulkan dampak dalam pengelolaan kas (cash management), operasional, perlakuan akuntansi serta klasifikasi piutang usaha dalam laporan keuangan.
B: Pengelolaan Piutang Menurut Para Ahli
Bagaimana cara pengelolaan piutang usaha?
Bila jumlah saldo piutang tinggi, apalagi sampai timbul kredit macet, maka akan mengganggu kas perusahaan.
Padahal banyak aktivitas operasional yang memerlukan pendanaan dengan segera, seperti : membayar gaji karyawan, membeli raw material, persediaan untuk kantor maka diperlukan sistem pengelolaan piutang yang tepat.
Implementasi sistem pengelolaan piutang itu antara lain dengan menyusun suatu standar prosedur operasional (SOP) kebijakan kredit yang tepat, yaitu suatu kebijakan yang akan mencegah kebocoran, pemborosan, meningkatkan value added dan produktifitas perusahaan, misalnya: Bagaimana cara melakukan klasifikasi piutang dan penilaian piutang usaha.
02: Pengertian Piutang Usaha (Receivable Definition)
A: Pengertian Piutang Usaha
Apa definisi piutang usaha?
Pengertian piutang usaha adalah klaim sejumlah uang kepada pelanggan yang timbul karena adanya transaksi penjualan kredit.
Istilah piutang adalah dimaksudkan dengan tagihan-tagihan perusahaan atas uang, barang-barang, atau jasa-jasa terhadap pihak lain.
Dalam akuntansi, pengertian piutang adalah digunakan untuk menunjukkan tagihan-tagihan yang akan dilunasi dengan uang.
B: Jumlah Piutang Usaha
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah piutang usaha?
Sebagaimana diketahui bahwa transaksi penjualan produk dan jasa biasanya dilakukan secara tunai dan kredit. Strategi penjualan barang-barang dan jasa-jas secara kredit akan menimbulkan tenggang waktu.
Tenggang waktu sejak penyerahan barang atau jasa sampai saat diterimanya uang. Dalam tenggang waktu tersebut penjual mempunyai tagihan kepada pembeli.
Apa saja yang mempengaruhi jumlah piutang usaha?
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha atau piutang dagang antara lain:
- Volume penjualan kredit
- Syarat pembayaran kredit
- Batas volume penjualan kredit
- Kebiasaan membayar bagi pelanggan kredit
- Kebijakan penagihan piutang
03: Klasifikasi Piutang Usaha (Receivable Classification)
Bagaimana klasifikasi piutang usaha dalam laporan keuangan?
Pada laporan keuangan, seringkali kita menjumpai klasifikasi piutang yang disajikan di neraca membedakan dua jenis piutang, yaitu:
- piutang dagang dan
- piutang usaha.
Ada lagi yang mencantumkan piutang wesel.
Lalu, apa perbedaanya?
Perlu diketahui bahwa tagihan-tagihan yang dimiliki perusahaan dapat dibagi menjadi dua klasifikasi (kelompok) yaitu :
- Klasifikasi Piutang
- Klasifikasi Piutang Wesel
Yuk dibahas masing-masing klasifikasi piutang tersebut …
A: Klasifikasi Piutang
Apa pengertian klasifikasi piutang dalam perusahaan?
Klasifikasi piutang adalah adalah pengelompokkan piutang berdasarkan tagihan-tagihan yang tidak didukung dengan janji tertulis.
Klasifikasi piutang dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
- Piutang dagang
- Piutang non-dagang
Yuk dibahas satu per satu …
01: Piutang Dagang (Trade Receivable)
Pengertian
Apa pengertian piutang dagang?
Pengertian piutang dagang adalah piutang yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan.
Untuk aktivitas perusahaan yang normal, biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, sehingga dikelompokkan dalam aktiva lancar.
Piutang yang timbul dari penjualan yang pembayarannya dengan dicicil, akan dipisahkan menjadi aktiva lancar dan tidak lancar, tergantung pada jangka waktu cicilan.
Jurnal piutang dagang
Bagaimana cara pengelolaan piutang dagang, khususnya dalam mencatat transaksi ini?
Perhatikan pencatatan akuntansinya sebagai berikut:
Untuk penyerahan barang:
[Debit] Trade Receivable
[Credit] Sales
Dan;
[Debit] Cost of Goods Sold (HPP)
[Credit] Inventory
Untuk penyerahan jasa:
[Debit] Trade Receivable
[Credit] Revenue (pendapatan)
02: Piutang Non-Dagang (Non-trade Receivable)
Pengertian
Pengertian piutang non-dagang adalah piutang yang timbul bukan dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan.
Piutang bukan dagang akan dilaporkan dalam kelompok aktiva lancar apabila akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
Bagaimana cara pengelolaan piutang non-dagang?
Masing-masing piutang non-dagang harus dianalisa mengenai kemungkinan pelunasannya. Jika diketahui adanya kemungkinan tidak dilunasi maka harus dibuatkan cadangan kerugian piutang.
Klasifikasi
Apa saja yang termasuk dalam klasifikasi piutang non-dagang?
Yang termasuk dalam piutang bukan dagang antara lain :
- Uang muka dalam kontrak pembelian
- Klaim terhadap perusahaan pengangkutan untuk barang-barang rusak atau hilang
- Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian-kerugian yang dipertanggungkan
- Penagihan terhadap utang karyawan perusahaan
- Klaim terhadap restitusi pajak
- Tagihan terhadap pelanggan untuk mengembalikan tempat barang (misalnya botol, drum)
- Uang muka pada anak perusahaan
- Uang muka pada pegawai perusahaan
- Piutang dividen
- Piutang pesanan pembelian saham.
B: Klasifikasi Piutang Wesel (Notes Receivable)
01: Pengertian Piutang Wesel
Apa pengertian piutang wesel?
Piutang wesel adalah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
Piutang wesel harus dipisahkan untuk piutang wesel dagang, wesel dari pegawai dan lain-lain. Jenis piutang wesel ada yang bisa dipindahtangankan dan ada yang tidak.
Jika wesel dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan membayar pada orang (badan) yang memegang wesel tersebut pada saat jatuh temtpo.
Wesel yang dapat dipindahtangankan dapat di-diskontokan ke bank sebelum jatuh temponya. Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi harus dicatat terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo dan biasanya dicatat dalam rekening piutang wesel menunggak.
02: Klasifikasi Piutang Wesel
Klasifikasi piutang wesel dapat bedakan menjadi dua macam yaitu:
- Piutang wesel tidak berbunga
- Piutang wesel berbunga
Bagaimana metode penilaian piutang wesel?
Piutang wesel (notes receivable) diklasifikasikani sebagai piutang lancar bila tanggal jatuh temponya tidak melebihi dari satu tahun, dan sebaliknya piutang wesel akan dianggap sebagai piutang tidak lancar bila jatu temponya lebih dari satu tahun.
Untuk pembahasan lebih men-detail tentang piutang wesel terutama mengenai contoh kasus men-diskontokan piutang wesel, perhitungan bunga, dan pencatatan akuntansi piutang wesel, silahkan baca pelajari informasi pentingnya di: Piutang Wesel.
04: Penilaian Piutang Usaha
A: Cara Melakukan Penilaian Piutang
Bagaimana cara melakukan penilaian piutang usaha?
Bagaimana metode penilaian piutang dan cara menyajikan piutang usaha dalam laporan keuangan?
“Piutang dinyatakan sebagai jumlah yang akan dapat ditagih”.
Dari kalimat itu dapat diketahui bahwa untuk melaporkan piutang dalam neraca adalah sebesar jumlah yang akan direalisasikan. Artinya adalah penilaian piutang dengan jumlah yang diharapkan akan dapat ditagih.
***
Jumlah piutang yang diharapkan akan dapat ditagih, dihitung dengan mengurangkan jumlah yang diperkirakan akan dapat ditagih kepada jumlah piutang.
Dan karena neraca disusun setiap akhir periode maka setiap akhir tahun perlu dihitung jumlah kerugian dari piutang-piutang.
Kerugian piutang usaha/dagang ini dibebankan pada periode yang bersangkutan.
Sehingga dapat dihubungkan antara kerugian piutang dengan penjualan yang mengakibatkan timbulnya piutang tersebut.
B: Pencatatan Kerugian Piutang
Untuk mencatat kerugian piutang ada dua metode yang digunakan yaitu, menggunakan Cadangan Kerugian Piutang dan Metode Penghapusan Langsung.
Bila penillaian piutang adalah menggunakan metode cadangan kerugian piutang, apabila sudah jelas bahwa piutang usaha tidak dapat ditagih, maka rekening cadangan kerugian piutang di-debit dan piutangnya dihapus.
Sedangkan bila menggunakan metode Penghapusan Langsung, kerugian baru diakui pada waktu piutang dihapuskan. Penghapusan piutang bisa dilakukan bila terdapat bukti-bukti yang akurat seperti debitur-nya bangkrut atau meninggal dunia.
C: Video Manajemen Piutang
Dan untuk melengkapi pembahasan tentang klasifikasi piutang , penilaian piutang, dan pengelolaan piutang, silahkan saksikan simak penjelasan dalam video pendek berikut ini:
Bagaimana menurut pendapat Anda?
05: Kesimpulan tentang Piutang Dagang
Pengelolaan piutang usaha perusahaan harus dilakukan dengan baik dan tepat, antara lain dengan melakukan klasifikasi piutang usaha, dan penilaian piutan.
Mengapa perusahaan perlu melakukan pengelolaan piutang usaha? Karena piutang usaha akan berpengaruh terhadap pengelolaan kas atau cash management.
Kas perusahaan akan sangat berpengaruh langsung terhadap operasi dan laju pertumbuhan serta perkembangan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu menyusun suatu prosedur dan sistem yang menjadi pedoman semua aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan piutang usaha.
***
Dan mengingat begitu pentingnya persoalan ini, maka Blog Manajemen Keuangan menyajikan beberapa seri artikel informatif, renyah, dan inspiring tentang pengelolaan piutang usaha.
Untuk seri pertama ini akan disajikan mengenai pengertian, klasifikasi, dan bagaimana melakukan penilaian piutang sehingga dapat memenuhi prinsip akuntansi.
Untuk seri berikutnya akan dikaji tema piutang lain yang sangat menarik antara lain mengenai cara-cara menggunakan piutang sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan dana yang sifatnya segera.
Demikian yang dapat saya sampaikan pembahasan tentang pengelolaan piutang usaha.
Semoga bermanfaat. Terima kasih. *****
Note:
Dibolehkan mengutip artikel ini dengan menyebutkan dan menyertakan sumbernya ya. Thanks